SKRIPSI
Disusun oleh
Egi Kurniawan
7011170093
Disusun Oleh :
Egi Kurniawan
NIM : 7011170093
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik
i
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini adalah asli hasil
karya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
sarjana di perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain
kecuali yang tertulis disebutkan sumbernya dalam naskah dan dalam daftar
pustaka.
Egi Kurniawan
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
The results showed that the performance of Jalan Ir. H. Juanda at peak
hours of working days and peak hours of holidays, is in a poor condition with
a DS value of 0.89 and LOS is at level E. To improve this, and avoid
worsening the performance of the Ir. H Juanda, it is necessary to handle it in
the form of increasing the width of the road and providing traffic signs that
are prohibited from stopping to minimize side obstacles. After repairing the
road performance, Ir. H Juanda got better with a DS value of 0.60 and LOS
was at level C.
iv
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt. yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan pada baginda Rasulullah
Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Analisis Kinerja Ruas Jalan Ir. H. Juanda Bantar
Bungursari Kota Tasikmalaya” disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi atau memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas Galuh.
Penyusunan skripsi ini, tentu tak lepas dari bimbingan, bantuan, masukan,
dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. H Yat Rospia Brata, M.Si. selaku Rektor Universitas Galuh Ciamis.
2. Bapak Heris Syamsuri, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Galuh Ciamis.
3. Bapak Maman Hilman, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik.
4. Bapak Uu Saepudin, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan III Fakultas Teknik
sekaligus Pembimbing I yang senantiasa sabar dalam melakukan bimbingan.
5. Ibu Yanti Defiana, S.T., M.T., selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Fakultas
Teknik.
6. Bapak Ir. J. Wahyu Sumarno, S.T., M.T., selaku Pembimbing II yang telah
sabar dalam melakukan bimbingan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Teknik Sipil Universitas Galuh yang telah
memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Kedua orang tua serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa,
dorongan, motivasi, dan moral bagi penulis.
9. Semua kawan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2017 atas dukungannya serta
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan serta kesalahan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, penulis sangat berharap agar skripsi ini berguna khususnya bagi
penulis, umumnya bagi pembaca.
Egi Kurniawan
vi
DAFTAR ISI
vii
2.5 Karakteristik Volume Arus Lalu Lintas ...................................................................9
2.6 Kecepatan Arus Bebas ...........................................................................................10
2.6.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar (FV) ..................................................................11
2.6.2 Faktor Penyesuaian Arus Bebas untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw) ...........12
2.6.3 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan Samping (FFVsf)
.................................................................................................................................13
2.6.4 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Ukuran Kota (FFVcs) .......14
2.7 Kecepatan Kendaraan .............................................................................................14
2.8 Hambatan Samping ................................................................................................14
2.9 Kapasitas Jalan .......................................................................................................15
2.9.1 Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalan (FCw) ...............................................16
2.9.2 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCsp) ......................................................17
2.9.3 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping dan Bahu Jalan (FCsf) .....................17
2.9.4 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCcs) ........................................................18
2.10 Derajat Kejenuhan ................................................................................................19
2.11 Tingkat Pelayanan Jalan .......................................................................................19
viii
3.6.2 Analisis Kapasitas Jalan ..................................................................................31
3.6.3 Analisis Hambatan Samping ...........................................................................31
3.6.4 Analisis Tingkat Pelayanan Jalan ....................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 4.13 Analisis Data Volume Lalu Lintas ................................................... 39
Tabel 4.14 Hambatan Samping ......................................................................... 40
Tabel 4.15 Derajat Kejenuhan ........................................................................... 45
Tabel 4.16 Kecepatan Waktu Tempuh ............................................................... 45
Tabel 4.17 Tingkat Pelayanan (LOS) ................................................................ 46
Tabel 4.18 Alternatif Solusi Perbaikan ............................................................. 47
xii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
LV = Kendaraan Ringan
HV = Kendaraan Berat
MC = Sepeda Motor
UM = Kendaraan Tak Bermotor
Q = Volume (kend/jam)
N = Jumlah Kendaraan (kend)
T = Waktu Pengamatan (jam)
FV = Kecepatan Arus Bebas (km/jam)
FV0 = Kecepatan Arus Bebas Dasar (km/jam)
FVw = Kecepatan untuk Lebar Jalur Lintas
FFVsf = Penyesuaian Akibat Hambatan Samping dan Lebar Bahu
FFVcs = Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Kelas Ukuran Kota
V = Kecepatan Rata-rata (km/jam)
L = Panjang Segmen Jalan yang Diamati
TT = Waktu Tempuh Rata-Rata Kendaraan (jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCW = Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalan
FCSP = Faktor Penyesuaian Pemisah Arah
FCSF = Faktor Penyesuaian Hambatan Samping dan Bahu Jalan
FCCS = Faktor Penyesuaian Ukuran Kota
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
LoS = Tingkat Pelayanan Jalan
V = Volume Lalu Lintas Jalan (smp/jam)
C = Kapasitas Jalan (smp/jam)
PK = Pejalan Kaki/Penyeberang Jalan
xiii
KP = Kendaraan Berhenti/Parkir
KM = Kendaraan Ke luar Masuk Samping Jalan
PKL = Pedagang Kaki Lima
KL = Keadaan Lambat
EMP = Ekivalensi Mobil Penumpang
SMP = Satuan Mobil Penumpang
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Kondisi inilah yang menyebabkan ruas Ir. H. Juanda ini menjadi lebih padat,
sehingga kecepatan berkurang, waktu tempuh bertambah, kapasitas jalan
berkurang, tingkat pelayanan jalan menjadi kurang baik dan berakibat pada
kelancaran arus lalu lintas.
terhambat. Penelitian lain juga dilakukan oleh Putro (2010) dalam penulisan
tugas akhir Evaluasi Kinerja Ruas Jalan( Studi kasus Jalan Ildtlas samping
Pasar Darurat kota Magelang dengan (Analisis metode menggunakan MKJI
1997). Dari penelitian tersebut didapatkan besar nilai hambatan samping jalan
Ildtlas lajur barat sebesar 117,7 yang dikategorikan sebagai kelas hambatan
samping paling rendah. Arus lalu lintas (Q) sebesar 1244,457 smp/jam.
Kecepatan arus bebasnya sebesar 50,127 km/jam, dengan derajat kejenuhan
(DS) sebesar 0.4223 < 0,75. Kecepatan tempuh kendaraan ringan sebesar 40
km/jam dengan waktu tempuh 7,34 detik. Berdasarkan analilis menggunakan
MKJI 1997, Faktor hambatan samping yang paling berpengaruh adalah
kendaraan parkir/berhenti yang bila dihilangkan dapat menaikan kecepatan
tempuh kendaraan- kendaraan ringan sebesar 5 km/jam.
Penelitian yang akan dilakukan “Analisis Kinerja Ruas Jalan Ir. H. Juanda
Bantar, Bungursari Kota Tasikmalaya”. Bertujuan untuk mengevaluasi dan
memberikan solusi terhadap tingkat pelayanan ruas Jalan Ir. H. Juanda,
Bantar, Bungursari Kota Tasikmalaya yang menyangkut volume lalu lintas,
kapasitas ruas jalan, kecepatan arus bebas, dan hambatan samping. Bila
digambarkan dalam bentuk skema, kerangka pemikiran ini terlihat pada
Gambar 1.1.
4
2 Manfaat Praktis
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para praktisi dalam
perencanaan dan pengembangan kinerja ruas jalan, khususnya di jalur
penghubung kota Tasikmalaya.
BAB II
LANDASAN TEORI
6
7
dengan potongan melintang jalan arah pada setiap segmen jalan (MKJI, 1997).
Tipe-tipe jalan dibagi menjadi empat bagian, di antaranya:
1. Jalan dua lajur dua arah (2/2UD).
2. Jalan empat lajur dua arah :
a. Tak terbagi (tanpa median) (4/2UD)
b. Terbagi (dengan median) (4/2D)
3. Jalan 6 lajur dua arah terbagi (6/2D).
4. Jalan satu arah (1-3/1).
2.4.4 Median
Median adalah jalur yang terletak di tengah jalan untuk membagi jalan
dalam masing-masing arah. Median serta batas-batasnya harus terlihat oleh setiap
mata pengemudi baik pada siang hari maupun malam hari serta segala cuaca dan
keadaan (Sukirman, 1994). Fungsi median adalah :
1. Menyediakan daerah netral yang cukup lebar bagi pengemudi dalam
mengontrol kendaraan pada saat darurat.
9
Enam-lajur terbagi
(4/2) atau dua-lajur 57 50 47 55
satu arah (2/1)
Empat-lajur tak
53 46 43 51
terbagi (4/2 UD)
Dua-lajur tak
44 40 40 42
terbagi (2/2 UD)
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
2.6.2 Faktor Penyesuaian Arus Bebas untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw)
Faktor penyesuaian lebar jalan lalu lintas (FVw) ditentukan berdasarkan tipe
jalan dan lebar jalur lalu lintas efektif (Wc). Faktor penyesuaian lebar jalur lalu
lintas (FVw) menurut MKJI (1997) dapat dilihat tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian untuk Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw)
Lebar jalur lalu-lintas efektif
(Wc) FVw
Tipe jalan
(km/jam)
(m)
Per lajur:
3,00 -4
Empat lajur terbagi atau 3,25 -2
Jalan satu arah 3,50 0
3,75 2
4,00 4
Per lajur:
3,00 -4
3,25 -2
Empat lajur tak terbagi
3,50 0
3,75 2
4,00 4
Total:
5 -9,5
6 -3
7 0
Dua lajur tak terbagi
8 3
9 4
10 6
11 7
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
13
Empat lajur
Sangat rendah 1,02 1,03 1,03 1,04
terbagi 4/2 D
Rendah 0,98 1,00 1,02 1,03
Sedang 0,94 0,97 1,00 1,02
Tinggi 0,89 0,93 0,96 0,99
Sangat tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Keterangan :
V = Kecepatan Rata-rata (km/jam)
L = Panjang Segment Jalan yang Diamati
TT = Waktu Tempuh Rata-rata Kendaraan (jam)
yang mempengaruhi lalu lintas dari segi kapasitas jalan dan kecepatan lalu lintas
jalan perkotaan, antara lain :
1. Pejalan kaki yang berjalan atau menyebrang sepanjang segment jalan.
2. Angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti dan parkir.
3. Kendaraan bermotor yang ke luar-masuk dari/ke lahan samping/sisi jalan.
4. Kegiatan dagang yang menggunakan badan jalan.
Dalam MKJI (1997) terdapat bobot masing-masing hambatan samping. Kelas
hambatan samping dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut :
Tabel 2.6 Kelas Hambatan Samping untuk Jalan Perkotaan
Jumlah Berbobot
Kelas Hambatan
Kode Kejadian per 200 m Kondisi Khusus
Samping
per jam (dua sisi)
Daerah pemukiman; jalan
Sangat Rendah SR <100
samping tersedia
Daerah pemukiman; beberapa
Rendah R 100-299
angkuta umum dsb.
Daerah industri; beberapa took
Sedang S 300-499
sisi jalan
Daerah komersial; aktivitas sisi
Tinggi T 500-899
jalan tiggi
Daerah komersial; akivitas
Sangat Tinggi ST >900
pasar sisi jalan
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
Keterangan :
C = Kapasitas adalah kemempuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat
melintasi suatu penampang pada suatu jalur atau jalan selama satu
jam, dalam keadaan jalan dan lalu lintas yang mendekati ideal yang
bias dicapai (smp/jam).
Berdasarkan MKJI (1997) kapasitas dasar (Co) kapasitas segment jalan pada
kondisi geometri ditentukan berdasarkan tipe jalan sesuai dengan tabel 2.7 berikut
:
Tabel 2.7 Kapasitas Dasar (Co) Jalan Perkotaan
Kapasitas
Tipe Jalan Dasar Catatan
(smp/jam)
Empat-lajur terbagi atau Jalan satu-arah 1560 Perlajur
Empat-lajur tak terbagi 1500 Perlajur
Dua-lajur tak terbagi 2900 Total dua arah
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
Jalan Lebar
Efektif Jalur
Tipe FCW
Lalu Lintas (Wc)
(m)
Per lajur
Empat-lajur terbagi 3,00 0,92
atau Jalan satu-arah 3,25 0,96
3,50 1,00
17
3,75 1,04
4,00 1,08
Per lajur
3,00 0,91
Empat-lajur tak- 3,25 0,95
terbagi 3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
Total kedua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
Dua-lajur tak-terbagi
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
Tabel 2.10 Faktor Penyesuaian untuk Hambatan Samping dan Lebar Bahu
(FCsf)
Faktor penyesuaian untuk
Kelas hambatan samping dan lebar bahu
Tipe Jalan Hambatan (FCSF)
Samping Lebar bahu efektif Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
VL 0,96 0,98 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 D M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,88 0,92 0,95 0,98
VH 0,84 0,88 0,92 0,96
VL 0,96 0,99 1,01 1,03
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 UD M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,87 0,91 0,94 0,98
VH 0,80 0,86 0,90 0,95
VL 0,94 0,96 0,99 1,01
2/2 UD atau L 0,92 0,94 0,97 1,00
jalan satu M 0,89 0,92 0,95 0,98
arah H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
(Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997)
Keterangan :
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
Keterangan :
LoS = Tingkat Pelayanan Jalan
V = Volume Lalu Lintas Jalan (smp/jam)
C = Kapasitas Jalan (smp/jam)
Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Ir. H. Juanda Bantar, Bungursari
Kota Tasikmalaya yang memiliki tipe jalan 2 lajur dan 2 arah tak terbagi (2/2
UD). Lokasi penelitian tersebut merupakan salah satu daerah perekonomian dan
jalur untuk kendaraan umum yang sering berhenti menurunkan penumpang juga
truk besar yang berhenti untuk beristirahat karena ada beberapa pedagang di sana,
di mana aktivitas kawasan tersebut cukup ramai dan terdapat banyak hambatan
samping yang berpotensi menyebabkan kemacetan, sehingga survei lalu lintas
dilakukan pada masing-masing arah. Peta lokasi penelitian seperti terlihat pada
gambar 3.1 di bawah ini.
23
24
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah alat pengukur
jalan (rol meter), lembar kerja, alat tulis, dan papan alas kertas (clip board).
2. Data Kecepatan Tempuh Lalu lintas
Pengukuran data kecepatan dilakukan bersamaan dengan pengambilan
data volume lalu lintas, diambil data kecepatan kendaraan ringan (LV),
sepeda motor (MC), dan kendaraan berat (HV). Survei ini dilakukan
dengan metode kecepatan rata-rata ruang. Di setiap ruas jalan di
tentukan titik-titik pengambilan data. Selanjutnya surveyor mencatat
waktu tempuh sample kendaraan per 15 menit selama satu jam pada
saat jam puncak di setiap periode.
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut :
1) Penentuan panjang daerah pengamatan untuk masing-masing kondisi
dengan menggunakan tanda pembatas.
2) Perhitungan dimulai pada saat roda depan kendaraan menyentuh
garis/tanda pengamatan yang diberi tanda aba-aba oleh petugas
survei bersamaan dengan itu petugas survei menghidupkan stop
watch, kemudian petugas survei memperhatikan kendaraan tersebut
sampai roda depan kendaraan menyentuh garis pengamatan dan stop
watch dimatikan.
3) Waktu tempuh yang didapatkan langsung dicatat dalam formulir
survei yang telah disediakan.
4) Langkah 2 dan 3 juga dilakukan untuk kendaraan berikutnya.
Pekerjaan ini dilakukan terus menerus sampai dengan periode waktu
pengamatan habis.
5) Jenis kendaraan lain tata cara pengamatannya sama dengan yang di
atas.
6) Cara pelaksanaan yang sama untuk masing-masing kondisi.
28
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait atau dari
sumber lainnya yang berwenang memberikannya. Pengumpulan data sekunder
didapat dari :
1. Studi literatur dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya dari Badan Pusat Statistik (BPS).
3. Pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.
tersebut dijadikan ke dalam satuan meter perdetik (m/detik) dari hasil bagi antara
jarak ruas pengamatan dan waktu melintasi ruas, lalu dari satuan meter perdetik
(m/detik) diubah ke dalam satuan kilometer perjam (km/jam) mengalikan dengan
jumlah detik dalam satu jam dan dibagi dengan jarak seribu meter (satu kilometer
di konversi ke meter).
a. Lebar jalan
- Total = 8,0 m
- Arah Utara-Selatan = 4,0 m
- Arah selatan –Utara = 4,0 m
b. Lebar bahu
- Arah Utara-Selatan = 1,0 m
- Arah selatan –Utara = 1,0 m
c. Tipe alinyemen = Datar
d. Faktor ukuran kota = < 1.0 juta penduduk
1m 8m 1m
32
33
1. m 1. m
4m 4m
8m
Tabel 4.1 Data Volume Lalu lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-1 Pagi
Rabu, 28 Juli 2021 (pagi)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 07.00 - 07.15 406 156 22 4 360 118 18 3
2 07.15 - 07.30 389 172 19 5 369 124 12 2
3 07.30 - 07.45 397 145 26 4 347 117 19 1
4 07.45 - 08.00 259 133 18 3 348 109 19 2
Jumlah 1451 606 85 16 1424 468 68 8
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.2 Data Volume Lalu lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-1 Siang
Rabu, 28 Juli 2021 (siang)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 12.30 - 12.45 302 155 21 1 249 119 21 0
2 12.45 - 13.00 298 164 19 3 254 146 14 2
3 13.00 - 13.15 324 180 20 0 306 160 13 5
4 13.15 - 13.30 327 178 21 5 298 143 18 0
Jumlah 1251 677 81 9 1107 568 66 7
Sumber : Hasil Survei
35
Tabel 4.3 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-1 Sore
Rabu, 28 Juli 2021 (sore)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 16.00 - 16.15 395 148 24 3 406 135 16 1
2 16.15 - 16.30 409 139 17 2 376 156 22 4
3 16.30 - 16.45 408 155 21 6 410 165 17 0
4 16.45 - 17.00 381 161 26 0 329 153 18 1
Jumlah 1593 603 88 11 1521 609 73 6
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.4 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-2 Pagi
Kamis, 29 Juli 2021 (pagi)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 07.00 - 07.15 412 170 16 3 397 132 11 4
2 07.15 - 07.30 402 151 21 1 399 129 9 1
3 07.30 - 07.45 398 189 14 5 378 130 18 2
4 07.45 - 08.00 415 187 19 1 364 122 19 1
Jumlah 1627 697 70 10 1538 513 57 8
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.5 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-2 Siang
Kamis, 29 Juli 2021 (siang)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 12.30 - 12.45 318 183 20 0 321 130 11 1
2 12.45 - 13.00 346 172 19 1 334 130 28 1
3 13.00 - 13.15 352 178 14 3 345 158 15 1
4 13.15 - 13.30 322 199 20 2 316 134 17 3
Jumlah 1338 732 73 6 1316 552 71 6
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.6 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-2 Sore
Kamis, 29 Juli 2021 (sore)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 16.00 - 16.15 441 157 21 6 381 152 17 3
2 16.15 - 16.30 431 178 16 2 402 151 20 1
3 16.30 - 16.45 478 207 12 1 386 156 18 2
4 16.45 - 17.00 448 198 18 1 449 219 22 0
Jumlah 1798 740 67 10 1618 678 77 6
Sumber : Hasil Survei
36
Tabel 4.7 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-3 Pagi
Sabtu, 31 Juli 2021 (pagi)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 07.00 - 07.15 461 140 11 6 377 118 20 7
2 07.15 - 07.30 451 138 11 6 382 121 18 5
3 07.30 - 07.45 455 129 14 5 349 128 18 4
4 07.45 - 08.00 439 160 16 3 356 131 16 4
Jumlah 1806 567 52 20 1464 498 72 20
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.8 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-3 Siang
Sabtu, 31 Juli (siang)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 12.30 - 12.45 313 207 18 3 348 177 16 0
2 12.45 - 13.00 367 203 12 1 344 182 25 0
3 13.00 - 13.15 288 198 12 2 309 166 15 5
4 13.15 - 13.30 341 202 9 0 322 196 18 3
Jumlah 1309 810 51 6 1323 721 74 8
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.9 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-3 Sore
Sabtu, 31 Juli 2021 (Sore)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 16.00 - 16.15 392 175 13 1 397 164 12 4
2 16.15 - 16.30 414 158 17 3 446 169 10 2
3 16.30 - 16.45 443 166 10 2 395 149 16 0
4 16.45 - 17.00 390 155 15 5 387 151 9 0
Jumlah 1639 654 55 11 1625 633 47 6
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.10 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-4 Pagi
Minggu, 08 Agustus 2021 (pagi)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 07.00 - 07.15 244 129 12 25 259 117 19 11
2 07.15 - 07.30 270 135 14 6 278 129 16 16
3 07.30 - 07.45 298 131 17 11 283 118 16 5
4 07.45 - 08.00 291 160 20 7 284 111 13 17
Jumlah 1103 555 63 49 1104 475 64 49
Sumber : Hasil Survei
37
Tabel 4.11 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-4 Siang
Minggu, 08 Agustus 2021 (siang)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 12.30 - 12.45 277 154 15 4 262 146 10 1
2 12.45 - 13.00 287 173 17 3 263 126 11 1
3 13.00 - 13.15 256 148 13 2 249 127 11 2
4 13.15 - 13.30 241 151 9 4 289 136 15 3
Jumlah 1061 626 54 13 1063 535 47 7
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.12 Data Volume Lalu Lintas Tiap 15 Menit Hari Ke-4 Sore
Minggu, 08 Agustus 2021 (sore)
NO Jam U- S S-U
MC LV HV UM MC LV HV UM
1 16.00 - 16.15 373 116 7 3 345 152 15 5
2 16.15 - 16.30 342 156 9 0 359 115 10 1
3 16.30 - 16.45 359 154 8 2 367 160 20 8
4 16.45 - 17.00 291 128 13 6 349 136 13 2
Jumlah 1365 554 37 11 1420 563 58 16
Sumber : Hasil Survei
12.30-13.30
16.00-17.00
07.00-08.00
12.30-13.30
16.00-17.00
07.00-08.00
12.30-13.30
07.00-08.00
12.30-13.30
16.00-17.00
Berdasarkan tabel di atas, dapat volume jam puncak diketahui sebagai berikut :
1. Volume lalu lintas tanggal 28 Juli 2021 sebesar 12.339 kendaraan /
6.170,95 SMP dan jam puncak terjadi pada sore hari sebesar 4.487
39
1. Menentukan FV0
Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati
(km/jam), berdasarkan tipe Jalan Ir. H. Juanda yaitu 2 lajur 2 arah
maka nilai FV0 adalah 42 km/jam.
2. Menentukan FVW
Penyesuain kecepatan untuk lebar jalan(km/jam), pada Jalan Ir. H.
Juanda dengan tipe jalan 2/2 D memiliki lebar jalur efektifnya 8 m,
maka nilai FVW nya adalah 3,00.
41
3. Menentukan FFVSF
Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu,
berdasarkan kelas hambatan samping yang rendah dan dengan jarak
penghalang 1,0 mmaka FFVSF nya adalah 0,98.
4. Menentkan FFVCS
Faktor penyesuaian ukuran kota, berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik Kota Tasikmalaya pada 2019 adalalah 719.882 penduduk,
maka diperoleh FFVCS adalah 0,95. Dengan demikian di dapat kecepatan
arus bebas untuk Jalan Ir. H. Juanda sebesar :
1. Menentukan Co
Kapasitas dasar (smp/jam), berdasarkan tipe Jalan Ir. H. Juanda yaitu 2
lajur – tak terbagi maka nilai Co adalah 2900 total dua lajur dua arah.
2. Menentukan FCw
Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas pada Jalan Ir. H. Juanda
dengan tipe jalan 2/2 D memiliki lebar jalur total 8 m ,maka nilai FCw
nya adalah 1,14
3. Menentukan FCsp
Faktor penyesuaian pemisah arah, diambil data volume kendaraan
maksimum pada salah satu jam puncak .
Q jam puncak pagi hari = 2153,65 smp/jam (kamis 29 juli 2021)
Q jam puncak siang hari = 2339 smp/jam (sabtu 31 juli 2021)
Q jam puncak sore hari = 2444,8 smp/jam (kamis 29 juli 2021)
Q total = 2153,65 + 2339 + 2.444,8 = 6937,45 smp/jam
2444,8 2444,8
x 100% = 6937,45 x 100% = 35,2 % = 40%
𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Dengan demikian diperoleh bahwa SP = 60% - 40%
Kemudian tipe jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi dengan SP 60% - 40% FCsp nya
adalah 0,94.
4. Menentukan FCsf
Faktor penyesuaian hambatan samping, berdasarkan kelas hambatan
samping yang rendah dengan jumlah kejadian 192,6 per 300 meter,
pembatas jalan 1,0 maka FCsf nya adalah 0,94.
5. Menentukan FCcs
Faktor penyesuaian ukuran kota, berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik Kota Tasikmalaya 2019 adalah 719.882 penduduk maka
diperoleh FCcs adalah 0,94.
43
DS = 0,80
44
V = 39,5 km/jam
Tabel 4.16 Kecepatan Waktu Tempuh
Hari Panjang segmen (L) KM Waktu Tempuh (TT) jam Kecepatan rata-rata (V)
Rabu 28-07-2021 0,3 0,0076 39,5
Kamis 29-07-2021 0,3 0,0081 37,0
Sabtu 31-07-2021 0,3 0,0079 38,0
Minggu 01-08-2021 0,3 0,007 42,9
Sumber : Hasil Analisis
45
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tingkat Pelayanan (Level Of Service/LOS)
Level Of Service atau tingkat pelayanan jalan adalah salah satu metode
yang digunakan untuk menilai kinerja jalan yang menjadi indikator dari
kemacetan. Setelah didapatkan nilai volume lalu lintas dengan kapasitas dasar
jalan (Q/C), maka klasifikasi tingkat pelayanan bisa selama 4 hari dan bisa dilihat
pada tabel 4.17
Sementara derajat kejenuhan (DS) paling tinggi dengan nilai 0,89 dan tigkat
pelayanan E terjadi pada Kamis 29 Juli 2021 dengan ciri-ciri kondisi lalu lintas
sebagai berikut :
a) Arus lebih tinggi dari pada tigkat pelayanan D dengan volume lalu lintas
46
Karena lebar lajur yang ditambah dan hambatan samping menjadi rendah,
maka kapasitas (C) pada ruas Jalan Ir. H Juanda naik dari 2745,91 smp/jam
menjadi 3227,65 smp/jam. Maka hasil derajat kejenuhan (DS) juga menurun
kemudian tingkat pelayanan menjadi naik dari yang E ke D dan D ke C walaupun
tidak terlalu signifikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa
tingkat pelayanan ruas Jalan Ir. H. Juanda sebagai berikut :
a. Rabu 28 Juli 2021 tingkat pelayanan (LOS) D dengan volume lalu lintas
sebesar 2183,7 smp/jam, hambatan samping 246 frekuensi kejadian,
kecepatan arus bebas 41,895, kapasitas 2745,6 smp/jam, dan nilai derajat
kejenuhan 0,80.
b. Kamis 29 Juli 2021 tingkat pelayanan (LOS) E dengan volume lalu lintas
sebesar 2444,8 smp/jam, hambatan samping 356 frekuensi kejadian,
kecepatan arus bebas 41,895, kapasitas 2745,6 smp/jam, dan nilai derajat
kejenuhan 0,89.
c. Sabtu 31 Juli 2021 tingkat pelayanan (LOS) E dengan volume lalu lintas
sebesar 2339 smp/jam, hambatan samping 268 frekuensi kejadian,
kecepatan arus bebas 41,895, kapasitas 2745,6 smp/jam, dan nilai derajat
kejenuhan 0,85.
d. Minggu 1 Agustus 2021 tingkat pelayanan (LOS) D dengan volume lalu
lintas sebesar 1927,25 smp/jam, hambatan samping 257 frekuensi
kejadian, kecepatan arus bebas 41,895, kapasitas 2745,6 smp/jam, dan
nilai derajat kejenuhan 0,70.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dianalisis di atas maka jalan Ir. H
Juanda Kota Tasikmalaya dalam tingkat pelayanannya masih rendah karena
beberapa faktor seperti volume arus lalu lintas hampir mendekati kapasitas, dan
juga faktor hambatan samping yang mempengaruhi arus lalu lintas. Agar kinerja
ruas jalan Ir. H Juanda Bungursari kota Tasikmalaya meningkat, perlu dilakukan
47
48
perubahan pada geometrik jalan dengan cara menambah lebar jalan dan
memasang rambu lalu lintas dilarang berhenti di sepanjang ruas jalan yang diteliti
supaya meminimalisasi hambatan samping yang menyebabkan kinerja arus lalu
lintas terganggu. Agar pemasangan rambu dilarang berhenti/parkir efektif, perlu
pemasangan CCTV, sehingga jika ada yang melanggar bisa dilakukan himbauan
atau denda tilang elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, R., 2014, Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Cihampelas Bandung, Teknik Sipil
ITB, Bandung
Budiman, Andry., 2013, Kinerja Ruas Jalan Sukajadi Kota Bandung, Tugas Akhir,
Universitas Galuh Ciamis.
Direktorat Jendral Bina Marga, (1997) Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997,
Departemen Pekerjaan Umum Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta.
Barry Setyanto koloway,., 2009, Analisis Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Jalan
Prof. Dr. Satrio DKI Jakarta. Tugas Akhir, Institut Teknologi Bandung
Putro, 2010., Evaluasi Kapasitas Ruas Jalan Ildtlas Samping Pasar Darurat Kota
Magelang dengan Analisa Metode Menggunakan Metode MKJI 1997.
Pratomo Untung, Gidion, 2018, Analisis Kinerja Ruas Jalan (Studi Kasus : Jalan
Andi Mappanyukki Rantepao)” Tugas Akhir, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Warpani, Suwarjoko P. (1993), Rekayasa Lalu Lintas dan Goemetrik Jalan.
Penerbit Bhrata, Jakarta
Sukirman, S., 1994, Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Penerbit Nova,
Bandung.
49
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
DATA JUMLAH PENDUDUK KOTA TASIKMALAYA
Lampiran 1.1
Data Jumlah Penduduk Kota Tasikmalaya
Laju Pertumbuhan Penduduk per
Kecamatan Penduduk (ribu) Tahun 2010-2020
2010-2020
1 2 3
Kawalu 96,78 13,95
Tamansari 77,07 22,19
Cibereum 68,60 12,01
Purbaratu 44,38 16,4
Tawang 60,16 -4,71
Cihideung 71,95 0,59
Mangkubumi 97,91 14,92
Indihiang 57,57 21,05
Bungursari 60,19 31,62
Cipedes 81,56 8,81
Kota Tasikmalaya 716,16 12,7
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya, 2020
LAMPIRAN 2
DATA VOLUME KENDARAAN
Lampiran 2.1
Data Komposisi Arus Lalu Lintas Tiap Jam (Rabu, 28 Juli 2021)
Rabu, 28 Juli 2021
Jalan Ir. H Juanda
A-1/Utara-Selatan A-2/Selatan-Utara
Waktu MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 Q-A1 Q-A2 Q (A1 + A2)
Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam (Smp/Jam) (Smp/Jam) (Smp/Jam)
08.00 - 09.00 1451 362,75 606 606 85 102 1424 356 468 468 68 81,6 1070,75 905,6 1976,35
12.30 - 13.30 1251 312,75 677 677 81 97,2 1107 276,75 568 568 66 79,2 1086,95 923,95 2010,9
16.00 - 17.00 1593 398,25 603 603 88 105,6 1521 380,25 609 609 73 87,6 1106,85 1076,85 2183,7
Sumber : Pengolahan Data Lapangan, 2021
Lampiran 2.2
Data Komposisi Arus Lalu Lintas Tiap Jam (Kamis, 29 Juli 2021)
Kamis, 29 Juli 2021
Jalan Ir. H Juanda
A-1/Utara-Selatan A-2/Selatan-Utara
Waktu MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 Q-A1 Q-A2 Q (A1 + A2)
Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam (Smp/Jam) (Smp/Jam) (Smp/Jam)
08.00 - 09.00 1627 406,75 697 697 70 84 1538 384,5 513 513 57 68,4 1187,75 965,9 2153,65
12.30 - 13.30 1338 334,5 732 732 73 87,6 1316 329 552 552 71 85,2 1154,1 966,2 2120,3
16.00 - 17.00 1798 449,5 740 740 67 80,4 1618 404,5 678 678 77 92,4 1269,9 1174,9 2444,8
Sumber : Pengolahan Data Lapangan, 2021
Lampiran 2.3
Data Komposisi Arus Lalu Lintas Tiap Jam (Sabtu, 31 Juli 2021)
Sabtu, 31 Juli 2021
Jalan Ir. H Juanda
A-1/Utara-Selatan A-2/Selatan-Utara
Waktu MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 Q-A1 Q-A2 Q (A1 + A2)
Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam (Smp/Jam) (Smp/Jam) (Smp/Jam)
08.00 - 09.00 1806 451,5 567 567 52 62,4 1464 366 498 498 64 76,8 1080,9 940,8 2021,7
12.30 - 13.30 1309 327,25 810 810 51 61,2 1323 330,75 721 721 47 56,4 1198,45 1108,15 2306,6
16.00 - 17.00 1639 409,75 654 654 55 66 1625 406,25 633 633 58 69,6 1129,75 1108,85 2238,6
Sumber : Pengolahan Data Lapangan, 2021
Lampiran 2.4
Data Komposisi Arus Lalu Lintas Tiap Jam (Minggu, 1 Agustus 2021)
Minggu, 01 Agustus 2021
Jalan Ir. H Juanda
A-1/Utara-Selatan A-2/Selatan-Utara
Waktu MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 MC = 0,25 LV = 1,00 HV = 1,2 Q-A1 Q-A2 Q (A1 + A2)
Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam Kend/Jam Smp/Jam (Smp/Jam) (Smp/Jam) (Smp/Jam)
08.00 - 09.00 1103 275,75 555 555 63 75,6 1104 276 475 475 64 76,8 906,35 827,8 1734,15
12.30 - 13.30 1061 265,25 626 626 54 64,8 1063 265,75 535 535 47 56,4 956,05 857,15 1813,2
16.00 - 17.00 1365 341,25 554 554 37 44,4 1420 355 563 563 58 69,6 939,65 987,6 1927,25
Sumber : Pengolahan Data Lapangan, 2021
Lampiran 2.5
JALAN PERKOTAAN Tanggal : 18 Juli 2021 Ditangani oleh : Egi Kurniawan
FORMULIR UR-1 : DATA MASUKAN Propinsi : Jawa Barat Diperiksa oleh :
- DATA UMUM Kota : Tasikmalaya Ukuran Kota : 719.882
- GEOMETRIK JALAN No. Ruas/Nama Jalan : Jalan Perintis Kemerdekaan
Segmen antara
Kode Segmen : A dan B Tipe Daerah : Arteri Primer
Panjang (km) : 0,3 km Tipe Jalan : 2/2 UD
Periode waktu : Nomor Soal : A-1 s/d A-4
Rencana Situasi
A
Penampang Melintang
Sisi A Sisi B
1m 8m 1m
Frekwensi
Perhitungan frekwensi berbobot Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian
Berbobot
kejadian per jam per 300 m dari (20) (21) (22) (23) (24)
segmen jalan yang diamati, pada
Pejalan Kaki PED 0,5 0 0,0
kedua sisi jalan.
Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1,0 20/Jam, 300 m 20,3
Kendaraan Masuk + Keluar EEV 0,7 44/Jam, 300 m 30,8
Kendaraan Lambat SMV 0,4 51/Jam, 300 m 20,4
Total :
Frekwensi
Perhitungan frekwensi berbobot Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian
Berbobot
kejadian per jam per 300 m dari (20) (21) (22) (23) (24)
segmen jalan yang diamati, pada
Pejalan Kaki PED 0,5 0 0,0
kedua sisi jalan.
Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1,0 23/Jam, 300 m 23,0
Kendaraan Masuk + Keluar EEV 0,7 48/Jam, 300 m 33,4
Kendaraan Lambat SMV 0,4 48/Jam, 300 m 19,2
Total :
Frekwensi
Perhitungan frekwensi berbobot Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian
Berbobot
kejadian per jam per 300 m dari (20) (21) (22) (23) (24)
segmen jalan yang diamati, pada
Pejalan Kaki PED 0,5 0 0,0
kedua sisi jalan.
Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1,0 15/Jam, 300 m 15,0
Kendaraan Masuk + Keluar EEV 0,7 35/Jam, 300 m 24,5
Kendaraan Lambat SMV 0,4 39/Jam, 300 m 15,7
Total :
Frekwensi
Perhitungan frekwensi berbobot Tipe Kejadian Hambatan Samping Simbol Faktor Bobot Frekwensi Kejadian
Berbobot
kejadian per jam per 300 m dari (20) (21) (22) (23) (24)
segmen jalan yang diamati, pada
Pejalan Kaki PED 0,5 0 0,0
kedua sisi jalan.
Parkir, Kendaraan Berhenti PSV 1,0 18/Jam, 300 m 18,0
Kendaraan Masuk + Keluar EEV 0,7 31/Jam, 300 m 21,9
Kendaraan Lambat SMV 0,4 36/Jam, 300 m 14,5
Total :
Soal/ Kecepatan Arus Faktor Penyesuaian Fvo + FVw Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas
Arah Bebas Dasar untuk Lebar Jalur Hambatan Samping Ukuran Kota FV
FV0 FVw (2 + 3) FFVsf FFVcs (4) x (5) x (6)
(Km/Jam) (Km/Jam) (Km/Jam) (Km/Jam)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 42 3 45 0,98 0,95 41,895
2 42 3 45 0,98 0,95 41,895
3 42 3 45 0,98 0,95 41,895
4 42 3 45 0,98 0,95 41,895
Soal/ Arus Lalu Llintas Derajat Kecepatan Panjang Segmen Waktu Tempuh
Arah Q Kejenuhan Vlv Jalan TT
Formulir UR-2 DS L (24)/(23)
Smp/Jam (21)/(16) Km/Jam Km Jam
(20) (21) (22) (23) (24) (25)
1 2183,7 0,80 39,5 0,30 0,0076
2 2444,8 0,89 37,0 0,30 0,0081
3 2306,6 0,84 38,0 0,30 0,0079
4 1927,25 0,70 42,9 0,30 0,0070
LAMPIRAN 3
DATA HAMBATAN SAMPING
Lampiran 3.1
Data Hambatan Samping Perhari