Anda di halaman 1dari 3

Judul Dampak Pengungkapan Perubahan Iklim terhadap Keuangan Perusahaan

Indonesia
Nama jurnal Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis
Volume dan Vol. 8(2), 2021 pp. 117-132
halaman
Tahun 2021
Penulis Iriyadi Iriyadi, Yovita Antonio
Reviewer Aida Nur Fauziyyah
Tanggal reviewer 21 Desember 2022

Jurnal yang berjudul “Dampak Pengungkapan Perubahan Iklim


terhadap Keuangan Perusahaan Indonesia” ini langsung
menuju ke topik bahasan yang akan dibahas oleh penulis,
Abstrak sehingga pembaca semakin mudah untuk memahami jurnal ini.
Abstrak dari jurnal ini berisi tentang mengungkapkan dampak
pengungkapan perubahan iklim (Climate Change Disclosure/
CCD) terhadap kinerja perusahaan keuangan (CFP) yang
diproksikan dengan return on assets (ROA), return on sales
(ROS), dan pertumbuhan penjualan. Secara umum,
mengungkapkan perubahan iklim pada akhirnya akan
menunjukkan hasil. Studi ini menemukan bahwa peningkatan
kinerja keuangan disebabkan karena adanya CCD meskipun
dengan kualitas yang tidak baik dan reaksi positif dari investor.
Sasaran sasaran dalam penelitian ini terdiri dari 45 perusahaan
dengan kinerja terbaik (LQ45) di Bursa Efek Indonesia (BEI),
yang menerbitkan laporan keberlanjutan selama tahun 2014 sd
2018 secara berurutan.

Isu pada jurnal ini menjelaskan tentang Perubahan iklim


mempengaruhi bisnis. Oleh karena itu mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim perlu disederhanakan ke dalam proses bisnis.
Ini berdampak pada keuangan perusahaan, memengaruhi
Isu Penelitian berbagai jenis aset, penjualan, dan biaya.
SR adalah praktik untuk melaporkan dampak dan kontribusi
organisasi pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (GRI, 2018).
Standar Global Reporting Initiative (GRI) mendorong
organisasi untuk mengungkapkan informasi terkait emisi.
Pelaporan emisi GRK dan karbon adalah area pelaporan
lingkungan yang lebih baru, dan ini memerlukan peran akuntan
karena merupakan domain akuntansi untuk mengukur,
mengkomunikasikan, mengatur , dan menetapkan metrik
kinerja lingkungan perusahaan (Ilinitch et al., 1998). Investor
memandang pelaporan risiko iklim sama pentingnya dengan
pelaporan tradisional (Ilhan, et. al 2020).
Pengungkapan perubahan iklim merupakan hasil dari akuntansi
perubahan iklim. Seperti yang disebutkan oleh Schaltegger et
al. (2015), akuntansi iklim perusahaan mengumpulkan
informasi terkait iklim yang relevan dengan organisasi,
masyarakat terkait, dan lingkungan. Ini termasuk akun GRK
dan karbon sebagai tahap awal untuk menyiapkan praktik
Kajian Teori mitigasi dan adaptasi.
CCD harus mencakup risiko dan peluang yang paling relevan
yang dihadapi bisnis. Dengan demikian, TCFD (2017)
mengklasifikasikan masing-masing risiko dan peluang yang
mungkin dimiliki perusahaan. Risiko dan peluang ini mungkin
berdampak pada pendapatan dan pengeluaran dalam laporan
laba rugi.

Hubungan antara CCD dan CFP dapat dijelaskan dengan teori


legitimasi. Ketika perusahaan tidak dapat melakukan sesuai
dengan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, kelangsungan
hidup mereka mungkin terancam, sehingga mereka melakukan
tindakan tertentu untuk mencapai nilai masyarakat —
melegitimasi, untuk menghilangkan ancaman tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan annual report dan SR yang tersedia secara publik
dari website perusahaan untuk periode pelaporan 2014-2018.
Penilaian tersebut menggunakan SR karena penerbitannya terus
berkembang, dan mulai tahun 2020 akan diwajibkan bagi seluruh
emiten melalui penerbitan POJK No.51/POJK.03/2017 Otoritas
Metode Penelitian Keuangan.
H1a: Terdapat pengaruh positif dan linier dari Climate Change
Disclosure terhadap ROA. Hasil pengujian ini menyimpulkan bahwa
H0 adalah diterima, yang secara empiris membuktikan bahwa tidak
ada efek CCD yang linier dan positif terhadap ROA.
H2a: Terdapat pengaruh positif dan non-linear Climate Change
Hipotesis Disclosure terhadap ROA.
H2b: Terdapat pengaruh positif dan non-linear Climate Change
Disclosure terhadap ROS.

Hasil penelitian dari jurnal ini menyatakan bahwa SR yang


diungkapkan pada perusahaan yang diamati menghasilkan skor
CCD yang rendah, dimana rata-rata hanya dua pengungkapan
yang selaras dengan TCFD dari total 11 pengungkapan. Skor
CCD tertinggi yaitu 6 terdapat pada perusahaan yang bergerak
di bidang energi, minyak, gas & bahan bakar habis pakai, baik
menurut klasifikasi Global Industry Classification Standard
maupun TCFD. Sedangkan skor CCD terendah dengan skor 0
terdapat pada sektor industri Communication Services,
Hasil Penelitian Financial, atau Bank serta Oil, Gas, dan Consumable Fuels.

Umumnya,perusahaan melaporkan upaya mitigasi mereka


daripada tindakan adaptasi yang direpresentasikan dalam
pengungkapan manajemen risiko, seperti yang diharapkan.
Pengungkapan tertinggi ada di Metrik dan Target, dengan total
133 item yang diungkapkan (mewakili 61% dari total item yang
diungkapkan), diikuti oleh Strategi (73 item yang diungkapkan
atau 34%). Pengungkapan Tata Kelola rendah; hanya 11 item
yang diungkapkan dalam Tata Kelola (b) (5%) dan tidak ada
pengungkapan tentang Manajemen Risiko.
Makalah ini memberikan studi empiris yang mengamati
dampak pengungkapan perubahan iklim terhadap kinerja
keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA, ROS,
dan pertumbuhan penjualan dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel kontrol dan tambahan sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini menggunakan analisis isi dengan menggunakan
rekomendasi TCFD sebagai indikator untuk mengukur skor
Kesimpulan CCD.

Anda mungkin juga menyukai