1
Aliran mana di rawa hitam dan udara di sekitarnya sangat fluktuasi (naik turun).
Naga hitam sedang terbang sembari melihat sekelilingnya.
Yah.. pada akhirnya dia adalah seekor naga.
Aura pekat dan brutal sangat mendominasi area rawa. Cale melihat sekeliling
pinggiran rawa hitam dan suasana di sekitar hutan. Sementara aura pekat dan brutal
mengontrol sekeliling rawa, bagian hutan tidak terpengaruh.
Sementara kelompok yang sedang menunggu mereka semua menampakkan wajah
pucat.
Cale mengingat kembali informasi tentang kekuatan Naga Hitam dalam novel ‘The
Birth of a Hero’
<Alasan suku paus selamat dari pertarungan melawan naga sangat simpel karena
mereka hanya bertahan jangan sampai mati. Tidak ada mahkluk yang tidak dapat
dibunuh oleh naga ketika naga itu sudah berniat akan membunuh mereka. Kalian
harus melihat sendiri kekuatan naga untuk mengetahui kenapa naga dikatakan
bahwa dia berada di atas semua mahkluk.>
Boom! Boom! Booom!
Cale langsung menoleh ke atas. Banyak untaian mana yang bertabrakan satu sama
lainnya disekitar Naga Hitam. Naga Hitam melihat rawa dibawahnya dengan santai.
Seekor naga berusia 4 tahun yang mencoba dijinakkan.
Namun naga itu tidak bisa didominasi siapapun.
< Seekor naga tidak bisa diungguli karena eksistensi mereka sendiri adalah simbol
keunggulan.>
Cale berjengit dan punggungnya merinding.
Oooooooooo-
Psssssssssh-
Cawwwwwwww-!
Hutan kegelapan pun mulai menangisi isinya. Cale melihat sekeliling dan menyadari
tidak ada lagi kehidupan disana. Walaupun, ada beberapa suara teriakan datang
dari dalam hutan.
Monster yang awalnya tidak takut pada Naga Hitam pun akkhirnya menyadari
kesalahannya dan mulai melengkingkan ketakutan mereka sampai ujung
tenggorokan mereka.
Sangat keras.
Cale melihat Naga Hitam lalu berbicara melalui pikiran mereka. Naga Hitam
memandang cale di bawahnya. 2 bom sihir sudah meledak di udara.
Hanya ada tatapan kosong yang terpancar dimata Naga Hitam. Semua ini sangat
remeh menurutnya.
“Ha!’’
Ujung bibir Cale sedikit demi sedikit melebar. Suku paus Witira? Sebuah keunggulan
yang dibicarakan dunia mengenai suku paus bungkuk sekarang di tunjukkan oleh
Naga Hitam bertubuh kecil yang masih berusia 4 tahun.
Cale berkata dengan suara yang keras.
“Lakukan dengan cepat, karena suaranya terlalu keras untukku.”
“Aku tau kamu akan berkata begitu.”
Naga Hitam akhirnya mulai tersenyum ketika mana hitam yang unik miliknya
melilingi sekitar tubuhnya.
Ooooooooong.
Sekarang tanah mulai bergetar. Cale dapat meraskan getaran dibawah kakinya.
“Menakjubkan.”
Sebenarnya, dia tidak ada waktu untuk memperhatikan getaran tanah disekitarnya.
Mana hitam perlahan memudar. di atas rawah hitam muncul sinar terang bola sihir.
Membesar, membesar.
Bola sihir itu seperti matahari, bersinar diantara warna gelap sekitar layaknya
mereka sedang bertarung satu sama lain.
Cale menelan ludah saat itu juga.
Swiiiiiiiisshh-
Anginpun mulai berteriak saat mana Naga Hitam menyelimuti diantara 2 bola sihir.
Klik. Klik.
2 bola sihir itupun mulai berhitung mundur.
2 bola sihir dibuat menjadi seeksplosif mungkin, bersama dengan orb yang tampak
seperti meteor raksasa.
Alih-alih hancur, rawa menjadi terlihat seperti dilenyapkan.
Cale bertanya-tanya apakah mayat naga akan baik – baik saja? Tapi pada akhirnya
dia tidak menanyakannya.
“Aku kan melakukannya sekarang.”
Seketika Cale tidak dapat melihat apapun setelah Naga Hitam mengatakannya.
Baaaaaaaaaaaaaangg!
Cale menutup telinganya terhadap gema yang dihasilkan oleh Hutan Kegelapan.
“Ugh.”
Cale oleng karena getaran tanah yang dihasilkan, tapi dia bahkan tidak bisa
menutup matanya.
Pandangannya berubah menjadi hitam.
Cairan hitam melesat ke langit saat cahaya yang sangat terang menyinari mata
Cale.
Screeeeeeeeeeeeeeech-
Suara dingin terdengar di telinga Cale.
Cahaya mulai retak saat melakukan kontak dengan cairan hitam. Cale mengangkat
kepalanya.
Sebuah pilar cahaya hitam terangkat ke langit membuatnya tampak seperti siang
dan malam hidup berdampingan bersama. Namun, semua itu dengan cepat
menghilang. Pilar cahaya hitam berubah menjadi debu dan tertiup angin.
Gemercik.
Perisai terakhir rusak. Dua lainnya sudah rusak sebelumnya tanpa mengeluarkan
suara apapun. Cale tidak terluka.
Rawa hitam telah menghilang, tetapi disekitarnya tetap utuh.
Cale menoleh untuk melihat bahwa Paseton jatuh terduduk dengan anak-anak
kucing dalam pelukannya. Dia juga bisa melihat Witira bangkit kembali sambil
bertumpu pada batang pohon.
Ada ketakutan yang mendalam di kedua mata mereka.
Tapi hutan tidak ada yang rusak. Hanya rawa yang menghilang. Itu adalah tingkat
kontrol yang luar biasa. Membuat suku Paus tidak bisa menyingkirkan ketakutan di
mata mereka.
Cale berbalik untuk melihat bahwa pilar hitam itu telah menghilang, dan—Naga
Hitam terbang sendirian. Naga Hitam melihat cale.
Begitupun Cale memandang Naga Hitam
Cale berbicara kepada naga kecil itu.
"Kerja bagus."
Kelima indra naga sangat waspada saat ini. Dia bisa melihat Cale, yang tersenyum
padanya, merinding di lengannya. Dia juga bisa melihat tatapan Cale juga.
"Kamu melakukannya dengan sangat baik."
Tatapan tenang Cale membuat Naga Hitam mulai tersenyum. Dia kemudian jujur
berbagi perasaannya.
“Sangat menyegarkan.”
Kalimat Naga hitam membuat wajah datar Cale muncul. Melihat naga itu benar-
benar terlihat segar Cale memutuskan untuk tidak akan pernah membuat naga ini
marah.
Ron, Choi Han, dan Beacrox juga membuatnya kawatir. Ada terlalu banyak makhluk
kuat yang mengelilinginya agar dia bisa merasakan kebahagiaan padahal akhirnya
dia bisa mengalahkan beberapa monster kecil.
Cale menegaskan kembali keinginannya untuk menjalani kehidupan yang damai
setelah merasakan keberadaan naga. Dia kemudian melihat ke rawa yang dasarnya
sudah terlihat.
Rawa hitam sudah hilang, tapi masih ada sedikit cairan hitam tersisa.
"Itu mayat naga."
Ada sebongkah lumpur hitam, tampak seperti naga berlumur tanah liat, seukuran
naga dewasa. Dia juga menemukan mahkota putih di tempat yang sepertinya kepala
naga.
Itu adalah kekuatan kuno.
"Bisakah aku melakukan sesukaku?"
Naga Hitam merespon pernyataan Cale.
"Jangan mengajukan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya seperti itu."
"Terima kasih."
Cale tidak memperhatikan bahwa Naga Hitam tersentak saat dia menuju ke lumpur
hitam berbentuk naga. Dia mungkin akan menemukan tulang naga jika dia
menyingkirkan lumpur ini.
'Jika aku mengambil ini dan kekuatan sihirnya ...'
Betapa beruntungnya dia.
Cale mulai tersenyum dan telapak tangannya mulai gatal karena kegembiraan.
Paaat!
Perisai muncul di depan Cale dan pusaran angin mulai mengaum di masing-masing
tangannya. Pusaran angin sebesar mungkin dan pusaran angin juga mulai terbentuk
di bawah kaki Cale.
swoooooosh.
Saat itulah Sound of Winds berkumpul bersama.
Spuuuuurt!
Lumpur hitam melesat cepat ke arah Cale seolah ingin menelannya.
Pada saat itulah Cale mendengar suara pemilik kekuatan kuno.
Ini juga bukan kekuatan kuno yang berbasis lokasi, tapi karena seseorang
meninggalkannya disini.
‘Apakah kamu tahu apa artinya mendominasi?’
Boom. Boom. Boom.
Suara dingin yang sepertinya menembus kulitnya membuat hati Cale berdebar
kencang.
Dan kemudian tubuh Cale tiba-tiba melesat ke depan.
Bang! Bang!
Pusaran angin di tangannya melesat seperti anak panah. Pusaran angin memotong
lumpur hitam untuk membuat jalan.
Cale dengan cepat berjalan melalui jalan itu.
Perisai dan sayapnya mencegah lumpur hitam menyerang Cale.
‘Mendominasi adalah mengambil segalanya, bahkan nafas musuh.’
Boom. Boom.
Jantungnya berdegup kencang setiap kali mendengar suara itu.
Sepertinya dia takut dengan suara itu.
“Ugh.”
Cale menggigit bibirnya karena detak jantungnya yang berdetak liar.
Swooooooosh-
Panah pusaran angin memotong lumpur hitam lagi. Cale melanjutkan perjalanannya
ketika mendengar suara kekuatan kuno mendominasi dalam pikirannya.
‘Apakah Anda tahu apa cara termudah untuk mengambil napas musuhmu?’
Swiiiiish, swiiiiish.
Pusaran angin terus mengalir keluar dari tangan Cale untuk membuka jalan baginya.
Cale dikelilingi oleh lumpur hitam, membuatnya menjadi tertutup kegelapan.
Namun, Cale harus terus berjalan di jalan yang dibuat oleh pusaran angin miliknya.
Dia kemudian mendengar suara itu lagi.
‘Ketakutan adalah jawabannya.’
Cale mulai tersenyum. Takut?
Cale, tidak, Kim Rok Soo, telah mengatasi segala macam ketakutan.
Dia perlu melakukannya untuk bertahan hidup. Dia ingin hidup lebih bahagia dan
kehidupan yang lebih damai lebih dari siapapun.
Manusia sudah menjalani kehidupan yang penuh ketakutan dimana ketakutan
tentang masa depan yang misterius.
Gabungan pusaran angin yang lebih besar dari pusaran angin sebelumnya
ditembakkan dari tangan Cale untuk terus membuat jalan.
Roaaaaaaar!
Pusaran anginnya jauh lebih kuat dari sebelumnya.
“Omong kosong.”
Dominasi? Takut? Cale tidak peduli tentang itu. Yang dia pedulikan hanyalah
sesuatu yang menguntungkannya.
Cale dengan cepat berjalan melalui jalan yang dia buat. Dia kemudian mendengar
suara itu lagi.
‘Hahaha. Kamu benar. Ini memang omong kosong. Kamu sudah tahu ternyata.’
‘'Aku Menemukannya.’'
Cale bisa melihat tengkorak Naga Putih, serta mahkota putih di atas kepalanya.
Cale mengulurkan tangan ke arah mahkota dan ujung jarinya menyentuh ujung
permata pada mahkota.
‘Gunakan dengan baik!’
Sebuah cahaya terang keluar dari mahkota dan membuat lumpur hitam menghilang.
Pada pada saat yang sama, mahkota itu terbang menuju Cale. Dia menutup
matanya hanya untuk mendengar suara yang berbeda dan menyegarkan.
‘Terkadang, sebuah gertakan dapat menyelamatkan hidupmu. Hahahaahhahaha!’
Cale bisa merasakan kekuatan lain membungkus hatinya.
Bum, bum.
Jantungnya berdetak tidak karuan. Dia bisa segera mengetahui kekuatan apa ini.
Ekspresi Cale berubah.
"…Apa-apaan ini?"
Cale membuka matanya. Dia melihat bahwa semua lumpur hitam telah menghilang
dan mayat naga besar itu telah menampakkan dirinya.
“Manusia, mengapa kamu jadi tampak sekuat ujung cakarku? Tidak, kamu masih
lemah, jadi apa yang terjadi?”
Naga Hitam bergegas ke Cale. Sepertinya dia cukup bingung. Cale mulai
tersenyum.
Cale membuka matanya. Dia melihat bahwa semua lumpur hitam telah menghilang
dan mayat naga besar itu telah terlihat.
Naga Hitam bergegas ke Cale. Sepertinya dia cukup bingung. Cale mulai
tersenyum.
"Kharismaku yang meningkat."
"Omong kosong tidak berguna apa yang kamu katakan sekarang, manusia?"
Naga Hitam tampak cemas, tapi itulah kenyataannya.
Cale dapat mempelajari nama kekuatan kuno ini.
'Aura yang mendominasi'
Itu adalah nama yang benar-benar murahan, tapi memang begitulah adanya.
'HANYA' auramu yang menjadi lebih kuat.
Itu adalah kekuatan yang sangat tidak berguna berbanding terbalik dengan visual
mahkotanya yang mewah.
"Ini adalah kekuatan yang sempurna untuk menipu."
"Penipuan itu buruk."
Cale mengabaikan Naga Hitam, yang mulai mengerutkan kening dan mengomel
padanya, dan memandang ke arah kelompok mereka yang lain.
Dia bisa melihat bahwa mereka ragu-ragu dan tidak bisa mendekatinya. Cale
menghilangkan aura yang mendominasi dan memberi isyarat kepada kelompok
yang berdiri jauh.
Saat ini, seluruh hutan sunyi, seolah-olah tidak terjadi apa – apa selama ini. Cale
adalah orang yang memecah kesunyian itu.
“Kemarilah.”
Suara yang dalam membuat anak-anak kucing, yang menutupi telinga dan wajah
mereka, tiba-tiba menoleh. Mereka kemudian mendekati Cale dan Naga Hitam
dengan sangat cepat. Namun, mereka langsung melewati Cale.
Mereka menuju ke Naga Hitam. Namun, mereka melambat saat mereka mendekati
naga itu.
"K-kamu tidak terlihat terluka!"
“Kami sangat takut! Bungsu kita tidak boleh terluka!”
Anak-anak kucing berkeliaran di sekitar naga dan memastikan dia tidak terluka.
Mereka kemudian mendekatinya dan menepuk punggung naga itu.
“Maknae kami adalah yang terbaik!”
"Keren abis! Kamu sangat kuat!"
Cale memastikan bahwa naga itu tenang bersama anak-anak kucing sebelum
menuju saudara Paus, yang masih belum bergerak. Cale tersenyum saat ia
menepuk naga yang mendekatinya dan bertanya pada Paus bersaudara.
"Kalian tidak mendekat?"
Suara yang dalam bergema di telinga Paus bersaudara. Witira membuka tinjunya
yang tidak dia sadari telah mengepal. Tangannya tidak terkepal awalnya, tapi saat
lumpur hitam menghilang, Cale terlihat sangat berbeda membuat tangannya
otomatis terkepal. Yang pasti dia masih manusia lemah yang akan mati dengan satu
jentikan cambuknya.
"Terasa berbeda jika disebut kekuatan yang kuat."
Itu hanya sesaat, tetapi Cale mengingatkannya pada ayahnya, Raja Paus. Yang
tidak didasarkan pada kekuatannya. Tapi karismanya membuatnya terlihat berbeda
yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang berkuasa. Itulah yang dia rasakan pada
aura Cale.
"Tuan muda Cale."
Cale bertanya kepada Paus bersaudara yang akhirnya mendekatinya.
"Kurasa kalian berdua tidak terluka?"
"…Alhamdulillah tidak."
Witira tidak mengatakan apa-apa setelah melihat Cale kembali ke dirinya yang
biasa.
Cale memalingkan muka dari paus bersaudara dan kembali melihat Naga Hitam.
"Adakah stagnan mana yang tersisa?"
"Tidak ada lagi."
Karena cairan hitam dan lumpur sudah menghilang, mana yang stagnan tidak
tersisa lagi. Yang tersisa hanyalah tulang naga kokoh yang masih memiliki resistensi
sihir tingkat tinggi dan kemampuan sihirnya.
‘’Jadi kamu bisa menyimpan tulang-tulang ini.”
"Baik."
Cale melihat ke bawah ke arah anak-anak kucing, yang menggosok wajah mereka
ke betisnya. Begitu mereka melakukan kontak mata dengan Cale, kedua anak
kucing itu mulai menyentuh kaki Cale dengan cakar mereka.
“Kami pikir sesuatu yang buruk akan terjadi. Kenapa kamu selalu melangkah maju
ketika kamu adalah yang terlemah?”
“Kau seharusnya menyerahkannya semuanya pada adik bungsu kita. Tapi dia tidak
boleh terluka juga."
Cale mengabaikan anak-anak kucing yang memarahinya. Dia kemudian melanjutkan
berbicara
ke kelompok.
"Ayo kembali."
Mereka harus kembali ke perkebunan Henituse sekarang.
Dan beberapa hari kemudian, Cale bisa pulang dua hari lebih lambat dari yang ia
harapkan. Hans memiliki pesan untuknya segera setelah dia kembali.
“Tuan muda! Yang Mulia, Putra Mahkota, menghubungi Anda. Apa terjadi sesuatu?"
"Tidak ada apa-apa."
Cale menjawab Hans dengan lirih. Namun, dia tidak bisa menyembunyikan seringai
di wajahnya.
“Hanya sesuatu yang saling menguntungkan.”
Itu adalah kesempatan besar untuk mencuri harta terbesar yang diciptakan oleh
Perang Saudara Kerajaan Whipper. Hans juga menyampaikan informasi lain kepada
Cale.
“Ah, dan Choi Han-nim mengirim pesan bahwa dia akan kembali dari Kerajaan
Breck.”
'Apa?'
“Little Lock akan kembali bersamanya juga. Oh, dan bahkan Nona Rosalyn.”
"Apa?"
'Secepat ini? Benarkah mereka menghancurkan Kerajaan Breck?’
Cale mulai mengerutkan kening begitu dia kembali ke rumah.
Chapter 65: Tidak Seharusnya Menjadi Seperti Ini Pt.2
Sensasi aneh itu berlanjut sampai Cale tiba di meja makan. Semua dia katakana
dalam satu kalimat.
“Aku akan mengunjungi Kerajaan Whipper sebentar.”
Klingg
Sendok di tangan adik bungsunya, Lily yang berusia 7 tahun, jatuh ke lantai. Cale
menoleh untuk melihat Lily setelah mendengar suara dentingan sendok hanya untuk
melihat Lily yang wajahnya sudah pucat dan sudut bibirnya bergetar.
"Kata guruku."
Lily bahkan tidak berpikir untuk mengambil sendok saat dia melanjutkan bergumam.
“Kerajaan Whipper sangat menakutkan sekarang dan orang-orang mati setiap hari.
Para bangsawan harus bersembunyi dan bahkan sulit untuk makan makanan enak!
Kita bahkan tidak bias tidur dengan tenang! Itu yang dikatakan guruku!”
Emosinya tampak semakin kuat saat dia terus berbicara. Dia kemudian mulai
mengerutkan kening setelah melihat ke arah Cale.
“Kakak tidak diizinkan kesana.”
Count Deruth memotong Lily dan menjawab dengan tegas. Cale melihat ke arah
Deruth dengan kebingungan. Putra mahkota telah menjanjikan bantuan selama
perjalanannya ke Kerajaan Whipper sehingga dia bisa dengan aman dan diam-diam
sampai di sana.
'Kami akan memberi tahu keluargamu bahwa kamu melakukannya atas
permintaanku. Tidak perlu
beri tahu mereka tentang penyihir atau Menara Sihir atau semacamnya, kan?’
'Tentu saja. Rahasia adalah yang terbaik. Saya juga hanya ingin keluarga saya dan
bawahan Keluarga Ubarr mengetahui perjalananku.'
'Tentu saja. Aku akan menyiapkan semuanya.’
Putra mahkota Alberu kemudian segera memberi tahu Count Deruth bahwa itu
adalah misi rahasia yang dia tugaskan untuk Cale.
"Ayah, ini adalah perintah dari Yang Mulia, Putra Mahkota."
“Itu tidak masalah.”
Wajah Count Deruth yang baik hati dan tampak mengerutkan kening. Cale melihat
sekeliling ke Basen, yang kaku seperti waktu telah membeku, dan kemudian kepada
satu-satunya orang yang terlihat tenang, Violan.
Dia dengan santai bertanya begitu mereka melakukan kontak mata.
"Apakah ini keputusanmu sendiri?"
"Ya. Saya ingin pergi.”
“Cale.”
"Ya?"
Violan meletakkan sendoknya dan terus berbicara.
"Kau tahu di sana berbahaya kan?"
"Ya."
Cale dengan ringan setuju. Namun, tidak apa-apa karena ada Choi Han, si Naga
Hitam, Rosalyn, dan Lock. Bahkan Hilsman dan 10 Anak Serigala yang dengan
penuh semangat memintanya untuk membawa mereka bersamanya, jadi dia tidak
berpikir dia akan berada dalam bahaya sama sekali.
“Cale, ingat satu hal saja. Aku selalu mengkhawatirkanmu, anakku. Kita semua
mengkhawatirkanmu. Namun…."
Tatapan Violan tiba-tiba berubah tajam.
"Kami sama sekali tidak peduli terhadap kerajaan."
“Ahem, istriku, kita membutuhkan kerajaan tetap aman agar keluarga kita juga
aman."
Deruth berhenti mengerutkan kening dan mengeluarkan batuk palsu. Namun, Violan
mengabaikan itu dan terus bertanya pada Cale.
"Apakah ini keputusanmu?"
Violan menanyakan pertanyaan yang sama sekali lagi dan Cale segera menjawab
kembali.
"Aku adalah Golden Turtle (lambang henituse)."
Count Deruth mengingat kemabali apa yang dia katakan kepada putranya belum
lama ini.
'Kita melindungi apa pun dan segalanya dengan cangkang kita yang sangat kokoh.
Namun, yang paling penting adalah kita harus melindungi diri kita sendiri.’
Dia melihat ke arah putranya, yang tampak tenang dan santai.
“Yang paling penting bagi saya adalah menggunakan cangkang kokoh saya untuk
melindungi diri saya sendiri.”
Itu adalah jawaban Cale.
“Bagaimanapun juga, aku adalah seorang Henituse.”
Tentu saja, Cale mengutamakan keselamatannya sendiri. Dia hanya akan
melangkah ke medan perang jika sepertinya mereka pasti akan menang, lagipula dia
memiliki orang terkuat medan perang di sebelahnya.
“Kalian tidak perlu khawatir.”
Suaranya penuh kepastian dan tatapannya penuh percaya diri. Countess Violan
mulai tersenyum.
“Baiklah, aku mengerti. Tapi aku tidak berpikir aku bisa berhenti khawatir. Itulah sifat
orang tua.”
Sebenarnya tidak ada alasan untuk khawatir, tetapi Cale mengangguk pada Violan.
Count Deruth tutup mulut saat mereka memulai kembali memakan makanan
mereka. Dilihat dari dia dia tidak memberi tahu Cale bahwa dia tidak seharusnya
pergi, sepertinya dia telah menerima kesputusannya.
“Mereka pikir kita akan melakukan apa pun yang mereka perintahkan untuk kita
karena kita berada di bawah mereka.”
Count Deruth hanya bergumam pada dirinya sendiri saat dia dengan kasar
mengunyah sepotong daging. Namun, melihat bagaimana tidak ada lagi oposisi,
Cale dengan damai fokus pada makanannya lagi.
Dia sangat fokus pada makanannya, sehingga dia tidak memperhatikan apa terjadi
selanjutnya. Dia tidak melihat bahwa tatapan antara Count Deruth dan Countess
Viola tidak normal. Dia juga tidak tahu bahwa setelah makan malam, Count Deruth
memerintahkan kepala pelayan untuk secara diam-diam mengumpulkan setiap dan
semua informasi yang berkaitan dengan putra mahkota dan Kerajaan Whipper,
tanpa melihat dari biayanya.
Cale baru saja selesai makan dan meninggalkan ruang makan. Dia bisa mendengar
seseorang bergegas ke arahnya, meskipun ini bertentangan dengan etiket para
bangsawan.
“Basen?”
Basen dan Lily yang mengejar Cale.
“…Hyung-nim, haruskah kamu pergi?”
"Kurang lebih begitu."
Dia tidak perlu pergi, tetapi dia hanya lebih suka 10 tahun hari-hari yang damai
daripada hanya satu hari. Cale terus berbicara dengan dua saudara kandungnya
yang pendiam.
“Kalian berdua harus fokus pada studi dan pelatihan kalian. Aku hanya bisa
berkeliling seperti ini karena kalian berdua di sini menahan segalanya. ”
Cale selalu damai mengetahui Basen akan menjadi kepala keluarga berikutnya dan
Lily menjadi komandan militer. Setidaknya mereka tidak akan memiliki alur cerita
drama khas putra sulung dan putra bungsu berbakat yang berjuang untuk posisi
penerus atau semacamnya.
Cale berpaling dari saudara kandung yang masih diam-diam mengawasinya. Masih
banyak yang harus dia persiapkan. Cale mulai berjalan pergi ketika dia berbicara
dengan saudara kandung lagi.
"Aku akan membawakan kalian berdua beberapa suvenir dari Kerajaan Whipper."
Cale tidak bisa melihat bahwa tatapan Basen dan Lily terfokus pada Cale
sebelumnya menjadi saling bertukar pandang dan menganggukkan kepala. Dia
sama sekali tidak tahu bahwa adik-adiknya telah memutuskan masa depan mereka.
Beberapa hari kemudian, Cale senang dia bisa naik kapal persis waktu yang dia
rencanakan untuk melakukannya.
"Tuan muda Cale."
Cale melihat ke arah sumber suara begitu dia naik kapal.
“Nona muda Amiru.”
Amiru diam-diam mengamati Cale, yang masih santai seperti sebelumnya. Bawahan
keluarga Ubarr sudah berada di kapal yang sama dengan putra mahkota, jadi Amiru
telah memerintahkan mereka untuk segera menyiapkan kapal terbesar dan terkuat
saat dia menerima perintah putra mahkota.
“Tuan muda Cale, saya harap Anda kembali dengan selamat tanpa melukai diri
sendiri kali ini."
“Aku juga berharap hal yang sama.”
Dia sama sekali tidak punya rencana untuk terluka. Cale dapat melihat bahwa Amiru
mulai mengerutkan kening seolah dia tidak percaya padanya.
“Aku tidak mengerti mengapa Yang Mulia mengirimmu ke tempat berbahaya itu
ketika Anda baru saja menyelesaikan pemulihan Anda. Namun, Yang Mulia mungkin
mengirim Anda karena itu Anda, dan dia bisa mempercayai Anda.”
Memercayai? Putra mahkota bukanlah tipe orang yang bisa memercayai siapa pun.
Cale jujur mengatakan itu dengan ekspresi kaku.
"Betulkah? Saya tidak yakin. Dia sepertinya tidak terlalu mempercayai saya.”
Amiru mengangkat suaranya pada senyum pahit Cale.
"Tentu saja! Tuan muda Cale, jika itu sangat berarti, saya yang akan mempercayai
anda. ”
“Ah, ya, terima kasih banyak nona muda Amiru.”
Melihat Amiru merespons dengan sangat keras, yang berlawanan dengan sikap
tenangnya, Cale tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia kemudian mulai berjalan
lagi saat mereka
harus berangkat tepat waktu. Dia memiliki orang-orang yang harus dia temui.
"Tuan muda Ca-."
"Aku akan pergi sekarang, nona muda Amiru."
Amiru memiliki beberapa hal lain untuk dikatakan, tetapi hanya menutup mulutnya.
Visual dari
Cale yang menyibak rambut merahnya yang bergerak bersama angin laut sangat
menyegarkan dan sejuk.
Cale naik ke kapal dengan hati yang santai setelah melihat bahwa Amiru tidak lagi
mencoba menahannya. Dia naik ke geladak dan bisa melihat bahwa desa sangat
bising dengan konstruksi sekarang.
Selanjutnya, beberapa pusaran air lainnya telah menghilang, menciptakan brankas
jalan yang cukup lebar untuk kapal besar.
"Tapi pusaran air lainnya masih sama."
Cale mengalihkan pandangannya kembali ke kapal dan mulai menghela nafas.
"…Sigh."
Bagaimana dia berakhir dengan begitu banyak orang?
Choi Han, Lock, dan Rosalyn.
Anak-anak kucing, On dan Hong, gemetar karena mereka berada di atas air
bersikeras bahwa mereka akan ikut dengannya.
Hans, yang berada di sebelah anak kucing.
Akhirnya, Wakil Kapten Hilsman, yang benar-benar pucat karena dia mabuk laut,
Beacrox, yang mengamati Hilsman secara diam-diam, dan sepuluh anak-anak
serigala di sebelahnya.
'Jika aku terluka dengan semua orang aneh ini di sekitarku, itu akan sangat
mengejutkan.’
Seseorang bahkan mungkin berpikir dia sedang mencoba untuk menghancurkan
sebuah kerajaan sekarang.
Aku suka bau laut.
Mengapa dia harus takut pada apapun, padahal dia memiliki Naga Hitam disisinya?
Cale memberi perintah kepada kelompok itu, yang semuanya menatapnya.
"Ayo pergi."
Booooooooooooo
Klakson milike mereka terdengar menandakan keberangkatan lintas wilayah laut
Ubarr.
Ubarr mengirimkan sebuah kapal dagang untuk penyamaran. Yah, itu sebenarnya
bukan penyamaran.
'Bagaimanapun, ini adalah perdagangan yang aku lakukan.'
Tapi itu secara alami tidak akan menjadi perdagangan yang adil. Ini akan sangat
bermanfaat bagi Cale, tetapi tidak adil bagi pihak lain.
‘’Manusia, jangan tersenyum seperti itu. Kau terlihat seperti akan menipu seseorang
lagi.’’
Dia bisa mendengar suara Naga Hitam, tetapi memilih untuk mengabaikannya dan
menikmati angin laut yang menyegarkan. Sama seperti itu, kapal mulai menuju ke
Pelabuhan terkecil Kerajaan Whipper.
Tengah malam.
Cale tidak bias tidur dan berdiri di geladak. Saat itu hampir tengah malam, jadi tidak
ada orang lain di geladak, tetapi geladak menyala dan bulan purnama terbentuk
membuat suasanatidak gelap sama sekali.
Dia berencana untuk bertemu beberapa tamu di sini malam ini.
Cale bersandar di salah satu pagar saat dia dengan tenang melihat ke laut. Dulu
pada saat itu.
"Manusia."
Naga Hitam menunjukkan dirinya dan mendekati Cale. Tidak perlu menjadi tidak
terlihat karena tidak ada orang lain di sini sekarang.
"Apa?"
“Aku hanya bertanya-tanya …”
Naga Hitam tampaknya memiliki banyak pikiran. Tidak, dia tampak sangat curiga
ketika dia dengan tatapan kosong melihat Cale ke atas dan ke bawah.
“…Apakah nama yang kamu pikirkan adalah kata acak?”
"Apa yang kamu bicarakan?"
Naga Hitam tampak sangat prihatin.
“Aku merasa kamu akan memilih sesuatu seperti Hitam atau Naga.”
“Ah, namamu?”
Naga Hitam sedang membicarakan namanya. Cale membuat ekspresi sangat serius
pada pertanyaan yang sangat naga berusia 4 tahun itu kawathir.
“…Apakah nama seperti itu tidak terlalu bagus?”
Ekspresi Cale sangat serius. Naga Hitam belum melihat Cale terlihat sangat serius
untuk sementara waktu sekarang. Mata Naga Hitam mulai bergetar saat dia segera
menjawab.
"Sama sekali tidak! Aku baik-baik saja dengan apa pun! Tidak apa-apa selama kau
memberiku nama,
manusia! Jangan khawatir!"
Sayapnya berkibar dengan cepat, dan ekornya bergetar kuat ke arah Cale. Ekspresi
Cale langsung berubah normal seperti dia tidak pernah serius sama sekali.
“Kalau begitu aku senang.”
Dia kemudian dengan santai melanjutkan.
“Raon, On, dan Hong akan sedih jika mereka mendengar apa yang kamu katakan.”
Keheningan tiba-tiba memenuhi area itu.
“…Manusia, apa yang baru saja kamu katakan?”
Cale sebenarnya banyak memikirkan nama Naga Hitam, bertentangan dengan
harapan Naga Hitam. Sebuah nama adalah hal khusus yang diberikan kepada
seseorang. Untuk Kim Rok Soo yang harus hidup sendiri, satu-satunya hal yang
diberikan kepadanya oleh orang tuanya adalah namanya.
"Nama depanmu adalah Raon."
Raon. Itu berarti gembira dalam bahasa Korea murni.
"Dan nama belakangmu adalah Miru."
Miru. Korea murni untuk Naga.
Naga yang Menyenangkan. Itu adalah nama yang lucu, tetapi Cale telah
membuatnya dengan penuh kejujuran. Dia khawatir Choi Han mungkin curiga pada
Nama Korea, tapi dia juga punya alasan untuk itu.
Suara tenang mencapai telinga Naga Hitam. Namun, Naga Hitam belum pernah
melihat ekspresi seperti itu di wajah Cale sebelumnya. Senyum yang tenang di
wajah Cale sekarang.
“Aku membuat nama ini dengan harapan kamu akan bahagia dan memiliki hidup
yang menyenangkan.”
"…Apa artinya?"
Naga Hitam bertanya kepada Cale tentang arti nama itu. Cale menunjuk ke Naga
Hitam dengan jari telunjuknya.
"Kau."
Raon dan Miru. Tak satu pun dari kata-kata ini ada di dunia ini. Hanya ada satu hal
yang diperjuangkan oleh dua kata ini di dunia ini.
"Itu adalah kamu. Itu adalah nama untukmu dan hanya untukmu.”
"…Hanya untukku?"
"Ya."
Cale mulai tersenyum ketika dia menepuk kepala Naga.
"Karena kamu adalah naga yang hebat dan perkasa."
"…Hanya milikku ……"
Naga Hitam bergumam pada dirinya sendiri untuk sementara waktu sebelum
menepuk-nepuk tangan Cale dari kepalanya dan merentangkan sayapnya.
Sayapnya berkibar dengan cepat saat dia mendengus.
“Kukira itu berguna. Aku akan memberikan servis khusus untukmu dan
menggunakan nama ini. ”
“Tentu, Raon.”
Naga itu mulai mengernyitkan hidungnya. Sudut bibirnya berkedut saat dia terbang
ke udara.
"Aku adalah Raon Miru yang hebat dan perkasa."
“Ya, Raon.”
"Benar. Aku Raon. ”
Naga Hitam telah menerima nama depan dan nama belakang setelah empat tahun
kehidupan. Dia sekarang memiliki sesuatu selain tubuhnya yang hanya miliknya.
Naga mengangkat kepalanya.
Dia bisa melihat kegelapan langit malam yang berbeda dari kegelapan di dalam gua.
Itu adalah malam seperti ini ketika dia diselamatkan dari gua. Naga Hitam, Raon,
tidak akan pernah melupakan momen itu. Dia juga merasa seperti dia tidak akan
pernah melupakan momen ini.
Cale mengangkat kepalanya seperti Naga Hitam. Langit malam itu tidak peduli
kemana dia pergi. Dia bisa mendengar suara Raon saat dia melanjutkan menatap
langit.
“Terima kasih, Cale.”
"…Apa?"
Cale memandang ke arah Raon dengan terkejut. Namun, Naga Hitam sudah
berekspresi normal.
"Manusia, bagaimana kamu tidak bisa mengerti sama sekali?"
"Kenapa kamu tidak mengatakannya sekali lagi?"
Cale mulai tersenyum ketika dia mencoba menepuk kepala Raon. Raon menanduk
telapak tangan dengan sangat keberatan.
"Tidak. Aku tidak akan! Manusia lemah, masuk ke dalam dan tidur! Kamu akan
masuk angin. ”
Namun, bertentangan dengan tindakannya, sayap Raon berkibar dan ekornya
bergoyang-goyang seperti On dan Hong. Cale diam-diam menertawakan
penampilan Raon.
Cale yang tertawa pelan, meskipun saat itu malam hari dan mereka berada di laut.
“Kupikir akan sulit untuk masuk kembali.”
“Kenapa suli-.”
Raon tiba-tiba berhenti berbicara sebelum melihat ke laut. dia melihat ke tempat
yang jauh dari kapal.
Splaaaaaaashhh
Air terbelah besar perlahan-lahan menunjukkan dirinya. Itu adalah Paus bungkuk.
"Cale-nim!"
Seseorang segera menembak keluar dari dalam kapal dan bergegas menuju Cale
dengan kecepatan yang sangat cepat. Itu adalah Choi Han. Choi Han memiliki
ekspresi khawatir saat dia memeriksa keberadaan yang perlahan menampakkan diri.
Dia kemudian berbalik untuk melihat Cale dan mendekatinya.
"Hmm?"
Saat itulah Choi Han bisa melihatnya.
Cale melambai padanya untuk pergi dengan ekspresi yang sangat kesal. Raon
kemudian mengejek Choi Han dan mulai berbicara.
"Mereka bukan musuh."
"Apa?"
Choi Han berbalik untuk melihat kembali ke laut. Pada saat yang sama, Cale
berhenti bersandar pada pagar dan menundukkan kepalanya ke arah laut.
Itu bukan hanya satu Paus. Ada tiga Paus datang kepada mereka.
Salah satunya adalah Witira, Paus Bungkuk. Yang lainnya adalah Paus Pembunuh.
Dan akhirnya.
Cale menyapa yang terbesar dari ketiganya, Paus Bungkuk, Raja Paus.
Cale menepuk bahu Billos. Mata Billos dipenuhi dengan antisipasi sebagai Cale
mulai berbicara.
Itu adalah perintah yang acuh tak acuh, tetapi Billos masih menanggapi dengan
gembira.
Perangkat Sihir. Billos hanya mendengar dua kata itu. Cale mengamati Billos
meninggalkan berbalik untuk berbicara dengan orang tertentu.
Dia sedang melihat orang yang harusnya paling berhati-hati di Kerajaan Whipper.
Rosalyn.
Penyihir harus berhati-hati jika dia tidak ingin terluka atau bahkan terbunuh.
Cale menemukannya berdiri di geladak dan mendekatinya. Itu agar dia bisa
memperingatkannya.
“…Nona Rosalyn.”
Tapi itu tidak perlu dilakukan. Cale berhenti untuk memikirkan apa yang harus
dikatakan.
“Itu memang klub. Apakah itu sihir atau klub, mereka semua sama ketika Anda
menggunakannya untuk memukul sesuatu.”
Cale benar-benar kagum saat dia mengacungkan jempolnya. Tidak ada perlu
untuknya memperingatkannya tentang berhati - hati di sekitar Kerajaan Whipper
karena dia penyihir.
"Bijak? Saya hanya ingin memastikan tidak ada kesulitan bagi semua orang karena
saya. Saya mungkin tidak terlihat seperti itu, tetapi saya belajar berbagai seni bela
diri dasar ketika saya masih muda.
tap. Tap
Rosalyn dengan ringan mengetuk telapak tangannya yang lain dengan tongkat.
Sebagai bagian dari keluarga kerajaan, terutama sebagai anak tertua dalam pewaris
takhta, dia telah belajar bela diri, serta beberapa seni bela diri dasar lainnya.
Cale mulai tersenyum. Rosalyn, pimpinan yang bertanggung jawab atas Menara
Sihir baru di masa depan, adalah orang yang sangat adil seperti Choi Han. Itu
sebabnya dia bias tumbuh bersama dengan anggota kelompoknya. Namun, dia juga
memiliki kepastian tujuan serta rasionalitas yang dingin. Kerajaan Whipper akan
memberinya beberapa perasaan rumit, serta kesempatan untuk belajar.
Namun, tidak banyak kapal yang keluar masuk pelabuhan, dan wajah orang-orang
yang turun dari beberapa kapal yang tiba sangat suram.
'Banyak warga yang diperlakukan seperti budak di Menara Sihir hidup di sini.'
Cale bisa melihat pilar asap hitam di kejauhan. Perang Saudara selalu alasan dibalik
kehancuran jalan mereka.
"Bagus."
Cale mengangguk pada pernyataan Billos dan turun dari kapal. Dia mulai berbicara
setelah mengambil langkah pertamanya ke Kerajaan Whipper.
Cale mengendus bau musky dari bangunan yang terbakar dan hancur saat dia
menuju ke kediaman yang telah disiapkan Billos untuknya. Dia mulai berbicara
dengan Billos begitu dia sampai di kamarnya.
Cale memuji Billos, yang telah menyiapkan tempat tinggal paling tenang dari
pelabuhan, kereta dengan lambang Flynn Merchant Guild, serta semua detail kecil
lainnya.
"Apakah kamu memastikan untuk melakukannya dengan tenang tanpa orang lain
mengetahuinya?"
Cale tersenyum dan membalas setelah melihat tatapan serakah di mata Billos.
"Kemenangan?"
Pada akhirnya, tidak, seperti yang diharapkan, faksi non-penyihir telah menang.
Cale telah tiba tepat waktu untuk akhir Perang Saudara.
“Mereka sepertinya tidak takut mati dan seperti mereka hanya fokus membunuh
penyihir.”
Bahu Billos sedikit bergetar ketika dia mencoba mengingat bagaimana kelihatannya
sebelum Perang Saudara dibandingkan dengan situasi saat ini. Dua periode waktu
ini adalah waktu terbaik baginya untuk menghasilkan uang.
“Mereka sangat menakutkan setiap kali warga dengan resistensi sihir muncul dalam
jumlah besar atau mengambil barisan depan.”
Pengaruh terbesar dalam pertempuran antara faksi penyihir dan non- faksi penyihir
adalah ini, 'perlawanan sihir.'
Warga dengan resistensi sihir ini perlahan-lahan lahir melalui generasi, dan fakta
bahwa hanya ada beberapa dari mereka, serta fakta bahwa mereka tidak dapat
mempelajari sihir apa pun, membuat hidup mereka sulit di Kerajaan Whipper.
Namun, warga dengan resistensi sihir ini lahir dalam jumlah besar selama generasi
ini, yang akhirnya menjadi keuntungan bagi nonmage fraksi.
Warga menganggap ini sebagai tanda dari alam bahwa mereka harus membunuh
penyihir arogan yang percaya bahwa mereka bisa menguasai alam dengan mana
mereka.
“Ini terutama berlaku untuk orang bernama Toonka, yang bertanggung jawab atas
faksi non-penyihir.”
Mendesah.
Billos menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.
“Aku bahkan tidak bisa tidur nyenyak malam itu. Hanya memikirkan Toonka dan
bawahan miliknya langsung masih membuatku merasa mual.”
“Ya, itu sangat kejam. Mayat para penyihir yang tercabik-cabik saat mereka masih
hidup tergantung di luar kastil.”
“Yah, aku yakin bahkan itu tidak cukup jika dipasang di rumah warga Whipper.”
"Apa?"
Billos mulai tersenyum ketika dia mengajukan pertanyaan kepada Cale. Respons
Cale terasa dingin, tapi Billos tidak bergeming.
Billos sangat ingin tahu tentang tujuan mereka, serta apa harta yang dimaksud. Dia
bisa melihat Cale, yang diam-diam mendengarkan semua yang akan Cale katakan,
mulai tersenyum. Senyum ini memenuhi Billos dengan antisipasi. Cale kemudian
mulai berbicara.
"…Permisi? Siapa?"
Billos mengira dia salah dengar. Fakta bahwa dia tidak bias tidur dengan benar
untuk sementara waktu mungkin telah mempengaruhi pendengarannya.
Cale terus berbicara sambil melihat ekspresi bingung yang dia miliki pertama kali
muncul di wajah Billos.
"Apa?"
Ada banyak alasan Cale memilih port yang sangat kecil ini. Itu karena pelabuhan
terdekat ke Menara Sihir, dari area pertempuran, tempat banyak warga yang masih
hidup.
Cale dengan santai terus berbicara dengan Billos, yang memiliki ekspresi kosong di
wajahnya tetapi sepertinya sedang memikirkan banyak hal sekarang.
Billos membuka dan menutup mulutnya beberapa kali sebelum melompat dan
menuju ke lemari untuk mengambil sebotol alkohol. Dia kemudian mulai
menenggaknya dan hanya berhenti setelah mengosongkan sekitar setengah botol
ke dalam mulutnya.
“Kamu memiliki insting yang cukup bagus. Sangat cocok untuk seorang pedagang.”
Cale tampak sangat santai. Bellos menggenggam botol di tangannya saat dia
melihat melewati bahu Cale dan keluar jendela.
Meskipun Perang Saudara resmi telah berakhir, masih ada teriakan di seluruh
Kerajaan Whipper karena semua penyihir belum tertangkap. Kegilaan,
keputusasaan, kesedihan, ini semua masih berlimpah di udara.
Billos memutuskan untuk lebih mengikuti nalurinya setelah melihat Cale begitu
tenang.
***
Beberapa hari kemudian, Cale keluar dari kereta bersama lambang serikat
Pedagang Flynn. Ada tiga gerbong lagi di belakangnya juga.
“Tuan muda, hanya sedekat ini kita bisa mengangkut tuan muda ke Menara Sihir."
Cale bisa melihat Menara Sihir yang hancur di kejauhan, tapi itu jauh kurang hancur
dari yang dia duga.
“!!!!!!”
Plakat emas.
Dia hanya melihat sedikit, tapi itu pasti sebuah plakat emas. Tatapan Billos langsung
berubah.
Hans bertanya apa yang akan dilakukan Cale ketika dia melihat sekeliling. Mereka
saat ini di sekitar pintu masuk pangkalan yang dibuat di depan Sihir Menara.
Mereka bisa melihat banyak gubuk dan rumah. Bahkan, itu tampak lebih seperti
sebuah desa dari basis berdasarkan ukuran. Mereka juga bisa melihat orang
berwarna kulit unik dengan baik. Mereka adalah warga Kerajaan Whipper.
Ada juga orang aneh lainnya. Ini membuat mata Hans mulai gemetar.
“Mmph!”
Dia kemudian tanpa sadar menutup mulutnya dengan tangannya. Ada orang yang
terlihat seperti prajurit, tetapi mereka berlumuran darah dan potongan beberapa
mayat. Mereka tahu bahwa mayat-mayat itu mengenakan jubah. Ini semua mayat
penyihir.
Hans berbalik untuk melihat Cale yang tenang dan menyadari bahwa semua orang
di sekitar dia. Bahkan Maes dan anak-anak, yang baru saja dia pelajari adalah
Serigala, dengan tenang mengamati situasi di depan mereka.
“Hans.”
Hans bisa merasakan beratnya kata-kata itu. Pada saat yang sama, dia jelas
menatap mata Cale yang dengan dingin mengamati seluruh medan perang.
Chapter 70: Berbeda dari yang Dimaksudkan Pt.2
Cale dengan acuh tak acuh mengamati tenda, prajurit, pedagang, dan orang lain
Yang berpindah dari dan ke kamp. Itu membuatnya ingat ketika dia menjadi Kim Rok
Soo dan sedang mengerjakan pekerjaan yang berbeda. Dia tiba-tiba merasa lelah
dan memiliki keinginan untuk bersantai dan membaca buku. Namun, wajahnya tetap
tenang, seperti biasa.
Tatapan Cale sekali lagi berbalik ke arah Hans saat dia mengajukan pertanyaan
kepada Hans.
"Apakah kamu akan beristirahat?"
"Saya baik-baik saja, tuan muda-nim!"
Wakil kepala pelayan Hans bisa melihat Cale berbicara dengannya seperti biasa.
"Kalau begitu mari kita bekerja."
Itu membuat Hans merasa lebih baik. Cale mengumpulkan semua orang di
depannya setelah memverifikasi bahwa Hans sudah merasa tenang.
Karena Perang Saudara sudah berakhir, Cale dan kru dapat mencapai pangkalan di
depan Menara Sihir begitu mereka menunjukkan identifikasi mereka. Markas
sekarang hanya dipenuhi orang-orang yang sedang beristirahat setelah sekian lama
perang.
Dan alasan mereka bisa sejauh ini adalah karena Billos telah melakukan
perdagangan materi dengan prajurit beberapa kali selama Perang Saudara. Mereka
datang dengan nama Flynn Merchant Guild.
Namun, mereka akan melakukan sesuatu yang berbeda mulai sekarang.
“Kami datang untuk bertemu seseorang bernama Toonka. Pastikan kamu tidak
menanggapi provokasi lain sebelum kita selesai bertemu.”
Choi Han, yang diam-diam mendengarkan, mulai berbicara.
"Siapa orang yang bernama Toonka ini?"
“Ah, Bob adalah Toonka. Bob itu nama samarannya.”
Cale dengan santai menanggapi Choi Han ketika dia berbalik untuk melihat Billos.
Namun, dia bisa mendengar gumaman tenang Choi Han saat dia berbalik.
“…Jadi dia Bob.”
"Hah?"
"Bukan apa-apa."
Choi Han menanggapi dengan ekspresi tenang, jadi Cale membiarkannya begitu
saja mulai berbicara dengan Billos.
"Billos, kamu bilang kamu bisa pergi ke tenda para pimpinan?"
"Ya. Namun, hanya sekitar 6 orang, termasuk saya, yang bisa pergi.”
“Sepertinya kamu menghasilkan cukup banyak uang?”
Fakta bahwa dia dapat melakukan percakapan dengan para pemimpin
dilambangkan bahwa Billos telah menghasilkan banyak uang melalui Perang
Saudara. Billos hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
Pada saat itu, Raon yang tak terlihat mulai berbicara dalam benak Cale. Lucu.
'Sekarang apa?'
Cale mulai mengerutkan kening.
Aku punya perasaan bahwa sesuatu yang menghibur akan terjadi.
‘Menurutmu?’
Cale merinding dan membelai lehernya saat dia mengabaikan kata-kata Raon.
Dia kemudian dengan cepat memilih empat orang yang akan pergi bersamanya.
“Choi Han, Lock, Hilsman.”
Cale melakukan kontak mata dengan Rosalyn. Dia tidak mengatakan apa-apa
setelah melihat di sekitar kediaman begitu mereka tiba. Cale bertanya-tanya apakah
dia akan marah tentang kematian sesama penyihir.
Namun, apa yang dilihat Cale di mata Rosalyn adalah tatapan seorang putri
kerajaan.
Alih-alih marah karena kematian para penyihir, dia memikirkan kebodohan keluarga
kerajaan Kerajaan Whipper untuk menjaga hal-hal sudah mereka miliki sampai
warga memberontak seperti ini.
"Nona Rosalyn, kamu akan ikut, kan?"
Rosalyn memasang tongkat besar di atas armor kulitnya saat dia menjawab.
"Ya."
Orang-orang yang akan pergi bersamanya telah diputuskan. Cale memutuskan
untuk menyerahkan sisanya ke Hans.
“Kita akan pergi ke suatu tempat yang tenang dan tinggal di sana! Saya akan
menjaga semua orang tetap aman! ”
Cale bisa melihat On dan Hong mendengus mendengar kata-kata wakil kepala
pelayan Hans. Pada saat yang sama, mereka bertanya pada Cale dengan mata
mereka.
'Kapan kita akan pergi ke Menara Sihir?'
Cale membalas dengan tatapan.
"Tunggu sebentar."
Mereka akan segera bisa sampai ke lokasi anak-anak kucing liar.
"Ayo pergi."
"Ya tuan."
Billos mengenakan kalung besar dengan lambang Flynn Merchant Guild di atasnya
dan memimpin. Cale mengikuti di belakangnya.
Begitu mereka masuk ke pangkalan, mereka bisa merasakan beberapa tatapan
tajam jatuh pada mereka.
“Lihat saja ke depan.”
Semua orang melihat ke depan seperti yang dikatakan Cale. Faksi non-penyihir
yang merupakan warga, ksatria, dan individu yang tahan sihir. Grup Cale menonjol
di antara anggota fraksi, yang semuanya tertutup darah.
Cale bisa melihat anggota fraksi non-penyihir di depannya.
"Kurasa mereka belum cukup."
Mereka masih menginginkan perang. Dia bisa merasakan kegilaan dan kekacauan
di udara di sekitarnya.
Cale ingat bagaimana Toonka mengendalikan royalti Kerajaan Whipper dan
menjadikan mereka bonekanya sebelum bergegas bertarung dengan Ratu Hutan
dan Kekaisaran.
Dia meluangkan waktu untuk melihat para prajurit di bawah komando seorang tiran
seperti Toonka. Mereka tidak datang untuk memprovokasi atau melawan mereka.
Mereka hanya terpesona oleh Toonka, yang secara naluriah mereka takuti. Namun,
tidak satupun dari mereka mundu. Mereka hanya terus menatap dengan kejam Cale,
yang tampak seperti bangsawan.
"Disini."
Billos berdiri di depan sebuah tenda. Itu tidak terlalu dalam di pangkalan, seperti
yang diharapkan Cale. Hanya agak jauh dari pintu masuk.
"Sejujurnya, para pimpinan-."
“Billos.”
Cale memotong Billos karena dia tahu apa yang akan dikatakan Billos.
Fraksi non-penyihir berpikir bahwa mereka akan menghancurkan, 'rasionalitas'
mereka, tetapi kenyataannya, jenis rasionalitas yang berbeda telah meledak di
tempatnya.
Apakah hanya penyihir yang pintar? Apakah hanya mereka yang berpendidikan?
Tidak. Ada banyak orang lain yang juga berpendidikan. Para ilmuwan datang
menjadi bawahan Toonka karena mereka lelah ditekan oleh penyihir.
'Mereka membenci sihir bahkan lebih dari Toonka.'
Anda bisa menganggap mereka gila. Bahkan lebih menakutkan ketika orang pintar
orang menjadi gila.
"Panggil mereka."
"Ya tuan."
Billos mendekati tenda terbesar di bagian kepala suku. Seorang pejuang
mendekatinya untuk membimbingnya dan mengawasinya.
Tenda para pimpinan. Ada lebih banyak prajurit di sini daripada daerah lain. Menarik
bahwa Toonka tidak punya masalah membuang prajurit yang lemah tapi melindungi
kepala suku ini.
'Itulah sebabnya dia tidak bisa menjadi pahlawan sejati.'
Cale mengabaikan tatapan tajam para penjaga dan menunggu Billos dating kembali
dengan pimpinan. Dia hanya perlu meminta mereka untuk bertemu dengan Toonka
dan mereka mungkin akan menyambutnya dengan tangan terbuka.
Namun.
"Mengapa leherku terasa sangat dingin?"
Cale melihat sekeliling untuk melihat apa yang mungkin menyebabkan perasaan
aneh ini. Billos memakan waktu lebih lama dari yang dia duga. Seharusnya tidak
butuh waktu lama untuk kembali dengan satu orang.
‘Manusia.’
Suara rendah Raon terdengar di benak Cale saat pintu masuk ke tenda yang
dimasuki Billos mulai bergerak. Itu tampak seperti orang besar yang mencoba berlari
keluar.
'Tidak mungkin?'
Tiba-tiba, Choi Han, yang telah berdiri di belakang Cale, melangkah di depan Cale
dengan ekspresi kaku.
“Choi Han?”
"Saya punya firasat buruk tentang hal ini."
"Apa?"
Riiip! Pintu masuk tenda robek terbuka.
“Aku menciumnya! Aku mencium aroma orang yang kuat! Muahahaha! Ini
sempurna! Aku sangat bosan!”
Seorang pria besar berlumuran darah menampakkan dirinya. Di belakangnya ada
seorang pria dan wanita yang sedikit lebih kecil darinya, tapi masih cukup besar.
"Sigh."
Cale menghela nafas.
Orang gila yang berlumuran darah seolah-olah dia telah mandi dengan darah
penyihir adalah Toonka. Seperti biasa, Toonka secara akurat melihat lokasi spesifik.
"Itu kamu!"
Dia melihat Choi Han, yang melindungi Cale darinya. Toonka sepertinya tidak
melihat Cale di belakang Choi Han.
“Yang lain juga berbau kuat, tapi sepertinya kamu yang terkuat! Aku tidak akan bisa
tidur ketika mencium aroma seperti itu!”
Cale memutuskan dia perlu melangkah maju. Namun, Choi Han bertanya dengan
sangat suara rendah.
"Apakah dia Toonka?"
"Oh, kamu langsung mengenalinya."
Cale baru saja menjawab pertanyaan Choi Han tanpa berpikir, dan Toonka
menunjuk Choi Han pada saat yang sama.
"Lawan aku. Bukankah tanganmu juga gatal?”
Cale menghela nafas. Toonka sepertinya tidak pernah berubah. Choi Han secara
alami akan menolak karena kepribadiannya bukanlah orang yang akan bertarung
tanpa alasan. Dia pasti tidak akan bertarung dengan seseorang yang baru saja dia
bertemu.
Cale mencoba berjalan melewati Choi Han, yang ada di depannya. Saat itulah dia
mendengar suara Choi Han.
"Tentu."
'Apa?'
Suara Raon bergema di kepala Cale.
‘Seperti yang aku harapkan. Aku, Raon yang hebat dan perkasa, pintar!’
Bertentangan dengan suara bersemangat Raon, Cale mulai mengerutkan kening.
Di sisi lain, Toonka menjilat bibirnya setelah melihat bagaimana Choi Han melotot
padanya. Dia hanya melihat Choi Han di matanya dan tidak melihat siapa pun. Choi
Han memiliki aroma terkuat di sini. Itu adalah aroma yang sama yang membuat dia
memikirkan orang-orang Paus yang balas menatapnya di wilayah Ubarr.
“Kekeke, ya, aku suka tatapan seperti itu.”
Toonka sangat bersemangat. Dia merasa seperti dia bisa melakukan pertarungan
fisik, yang bias tidak bergantung pada omong kosong seperti sihir.
Choi Han meletakkan tangannya di gagang pedangnya setelah melihat kegilaan di
mata Toonka. Dia tenang, tapi tatapannya seperti ingin memotong Toonka menjadi
dua.
Screech.
Sebagian pedangnya keluar dari sarungnya.
Tepat pada saat itu.
Squeeze.
Choi Han merasakan cengkeraman kuat di bahunya dan tiba-tiba menggigil. Dia
pernah merasakan ini sekali sebelumnya. Itu adalah tekanan yang sama yang
menarik perhatian semua orang ketika mereka bertemu dengan Paus. Suara tenang
namun tanpa emosi mencapai telinga Choi Han.
“Choi Han.”
Cale menatapnya. Cale tidak menyalahkannya atau memberinya perintah, tapi
tatapannya tampak sangat dalam. Tatapan itu membuat Choi Han tanpa sadar
memasukkan lagi pedangnya.
Klik.
Pedang didorong kembali ke sarungnya.
"Apakah kamu mencoba bertarung sekarang?"
Aura yang Mendominasi mengelilingi seluruh tubuh Cale sekarang. Dia berjalan
melewati Choi Han dan menghadap Toonka.
Bau darah memenuhi hidungnya.
“Toonka.”
Cale harus berdiri di atas Toonka sekarang. Ini menjadi sedikit lebih rumit, tetapi dia
memutuskan bahwa dia mungkin juga menggunakan kesempatan ini. Cale menyibak
mundur rambut merahnya dan menyapa Toonka yang menatap kosong.
"Lama tidak bertemu."
“Kamu, kamu di-“
Toonka tidak langsung mengenalinya. Namun, begitu dia melihat rambut merah, dia
memikirkan satu orang. Namun, orang di depannya ini terlalu berbeda dari terakhir
kali mereka bertemu. Dia mengepalkan tinjunya. Sebuah perasaan yang tidak dapat
dijelaskan keluar dari bajingan di depannya ini.
Bajingan yang mendorongnya ke laut dan memandang rendah dia, Cale Henituse.
Tatapannya sama seperti dua bulan lalu. Pria yang dia lihat dua bulan yang lalu
mengajukan pertanyaan kepadanya.
"Apakah kamu ingin bertarung?"
Cale tersenyum tenang saat dia bertanya. Namun, dia tidak menunggu tanggapan
Toonka.
“Choi Han.”
"…Ya tuan."
Choi Han tidak bisa membantu tetapi menganggukkan kepalanya pada suara acuh
tak acuh Cale.
"Lawan dia jika kamu mau."
Choi Han hanya bisa menjawab dengan satu cara.
“Aku pasti akan menang.”
Choi Han meletakkan tangannya kembali di gagang pedangnya. Tinjunya yang
terkepal erat membuat dia merasakan keinginan yang lebih kuat dari sebelumnya.
Cale lalu berbalik ke arah Toonka, yang perlahan mulai tersenyum. Toonka
kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Muhahahahahahahahaha!”
Itu sangat keras sehingga bergema melalui pangkalan. Namun, Toonka masih grogi.
Namun, orang di depannya benar-benar lemah!
Ada aura yang mendominasi area ini. Toonka mengabaikan aura itu dan berteriak
lebih keras lagi. Dia sangat bersemangat. Tubuhnya memanas. Darah, yang dia
perlukan untuk saat ini adalah melihat darah.
"Ayo bertarung! Bagus! Sangat bagus!"
Pada saat itu, Raon mengejek Toonka saat dia berbicara dengan Cale.
‘Dia penggila pertarungan. Betapa bodohnya. Sisi kita jauh lebih kuat!’
Itu jelas. Toonka mungkin akan dipukuli sampai babak belur.
Choi Han bukan tipe orang yang mudah saat berkelahi. Cale melihat ke arah Toonka
yang terlihat lebih gila, yang tertawa seperti orang gila, dan mulai berbicara kepada
Choi Han.
“Tidak perlu menahan diri.”
Itu membuat Choi Han mulai tersenyum. Senyum ini tidak terlihat murni dan polos
sama sekali. Senyum itu memuaskan Cale dan dia memanggil Toonka.
“Bob.”
Kembalinya nama samarannya yang tiba-tiba dari dua bulan lalu membuat Toonka
berhenti tertawa. Cale kemudian melirik bawahan Toonka, serta para prajurit yang
perlahan mendekati tenda pimpinan dan orang-orang yang juga takut untuk
bergerak. Dia melihat kembali ke Toonka sesudahnya dan mulai berbicara.
‘’Atur pertarungannya."
Mereka akan melakukannya dengan benar bahkan saat mereka akan bertarung.
*