Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) SEMESTER GANJIL 2021/2022

Mata Ujian : Hukum dan Hubungan Internasional


Tanggal/Waktu : 6 November 2021 / 120 Menit
FAKULTAS
Dosen : Nur Gemilang Mahardhika, S.H., LL.M.
HUKUM
Kelas : G
Sifat Ujian : Daring
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

Petunjuk mengerjakan soal:


1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal!
2. Bacalah secara cermat dan teliti, kemudian jawablah sesuai dengan perintah!
3. Kerjakan soal dari rumah, dikumpulkan melalui Google Classroom pada hari Sabtu tanggal 6 November 2021 Pukul
11:30 WIB.
4. Di samping beberapa alasan tertentu, tidak ada toleransi atas keterlambatan pengumpulan lembar jawaban, jika
terlambat mengumpulkan maka mahasiswa dianggap tidak mengikuti UTS dan kehilangan komponen nilai UTS-
nya.
5. Jika terdapat kendala yang kiranya dapat menjadi alasan pemaaf atas keterlambatan pengumpulan lembar
jawaban (seperti listrik mati), harus segera dikomunikasikan kepada dosen pengampu via WhatsApp dengan
menyertakan bukti berupa video. Konfirmasi kendala setelah durasi UTS berakhir tidak akan dilayani.

CPL-2
Mampu menganalisis Hukum Positif dan Hukum Islam pada permasalahan hukum. (Pengetahuan)

CPMK
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengantar Hukum dan HubunganInternasional
2. Mahasiswa mampu menjelaskan instrumen dan kelembagaan hubungan internasional

Soal
1. Jelaskan mengapa negara membutuhkan interaksi dengan negara lain melalui hubungan
internasional? (bobot: 10 poin)
2. Hubungan internasional didasarkan pada setidaknya 4 prinsip fundamental, yaitu: prinsip
non-intervensi; prinsip kedudukan yang setara (sovereign equality); prinsip bertetangga
yang baik (good neighbourhood); dan prinsip timbal balik (reciprocity). Jelaskan apakah
kejadian-kejadian berikut melanggar atau tidak melanggar prinsip terkait (Berikan
argumentasi terbaik Anda):
a. Karhutla di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang asapnya menyebabkan polusi udara
di Singapura dan Malaysia → prinsip bertetangga yang baik;
b. Crisis Management Initiative (CMI), sebuah NGO asal Finlandia yang menjadi
mediator dalam konflik GAM di Indonesia → prinsip non-intervensi;
c. Diplomat perwakilan Vanuatu yang menuduh Indonesia melakukan pelanggaran
HAM berat dalam penanganan konflik di Papua dalam forum Sidang Umum PBB →
prinsip kedudukan yang setara; dan
d. Australia dapat dengan mudah mendirikan institusi pendidikan tinggi di Indonesia
berdasarkan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement
(IA-CEPA), namun Indonesia belum tentu dapat mendirikan universitasnya dengan
mudah di Australia → prinsip timbal balik.
(bobot: 40 poin)
3. Apakah peran dan fungsi dari perjanjian internasional di dalam hubungan internasional?
(bobot: 10 poin)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dari kepribadian hukum (legal personality) dan kecakapan
hukum (legal capacity) dari organisasi internasional! (bobot: 10 poin)
5. Jelaskan:
a. Perbedaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler;
b. Tata cara pendirian hubungan diplomatic dan konsuler;
c. Seorang istri diplomat mengendarai mobil dalam keadaan di bawah pengaruh
alkohol sehingga menabrak seorang warga negara dari negara penerima (receiving
state) hingga orang tersebut meninggal di tempat. Ketika dimintai keterangan oleh
pihak berwajib, istri diplomat tersebut belum cukup sadar untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepadanya sehingga ia ditangkap dan ditahan
di kantor polisi terdekat sementara tas tangan yang dibawanya dibongkar tanpa izin
oleh petugas kepolisian. Apakah penangkapan, penahanan dan penggeledahan tas
tangan istri diplomat tersebut melanggar aturan-aturan dan prinsip-prinsip dalam
hubungan diplomatik? Jelaskan dengan merujuk pada pasal yang tepat di dalam
Vienna Convention on Diplomatic Relations of 1961!
(bobot: 30 poin)

====== May the Odds be Ever in Your Favour ======

Verifikasi Asesmen Ujian Remediasi Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022


Pelaksana Verifikasi
Tanggal Verifikasi Paraf
(KaProdi/SekProdi/KaDep/Perwakilan KBK)

Anda mungkin juga menyukai