Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Wulandari

NIM : 190900095
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum
Fakultas : FISIP/IKOM
Dosen : Catherin L. Tobing, SH., M.HUM.
Semester : 2 (Genap)

UNIVERSITAS SATYA NRGARA INDONESIA


N a s k a h U j i a n
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

UTS   Susulan UTS / UAS  Semester


Ganjil / Genap TA. 2019/ 2020
UAS Antara
Program Studi : Ilmu Komunikasi / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik

KMK - Mata Kuliah : IK215106 / Pengantar Ilmu Hukum NIM :

Nama Dosen : Catherin L.T., SH., M.Hum. Nama


:
Kelas : Pagi Mahasiswa

Hari /Tanggal : Selasa / 21 Juli 2020 Paraf Tanggal


Waktu Ujian : 08.00 – 09.30 WIB Validasi
KaProdi/ Koord.
Sifat Ujian : Buka Buku / Tutup Buku*
Matakuliah
Lembar Jawaban : Ya / Tidak* (MKU/MKB) :

Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap paling mudah.
3. Jawablah dengan singkat, tepat dan jelas.
4. Diketik rapih, jelas dan mudah dibaca.
5. Selamat ujian, semoga sukses.

1. Berikan analisa saudara, sehubungan dengan sifat hukum yang ‘memaksa’,


terhadap protokoler Covid 19 yang diwajibkan oleh Pemerintah RI !
2. ‘Orang yang tidak sehat pikirannya’, apakah dianggap ‘cakap’ dalam
melakukan perbuatan hukum ? Berikan analisa saudara !
3. Mengapa ‘membuat suatu perjanjian’, termasuk dalam ‘Perbuatan Hukum Dua
Pihak’ ? Jelaskan !
4. Bagi Warga Negara Indonesia yang telah menundukkan diri dalam organisasi
ISIS, apakah masih layak dikatakan Warga Negara Indonesia ? Berikan analisa
saudara !
5. Apa alasan diperlukannya Pendidikan Sejarah Hukum ? Jelaskan !
6. Bagaimana pendapat saudara mengenai HIP (Haluan Ideologi Pancasila), yang
sering dibicarakan di media. Apakah anda setuju atau tidak setuju
(bandingkan dengan butir2 Pancasila) ? Berikan analisa saudara !
7. Apakah pengetahuan Ilmu Hukum diperlukan bagi seluruh masyarakat
Indonesia ? Berikan analisa saudara !

JAWABAN
1. Dua skenario ini terjadi jika implementasi kebijakan
pembatasan sosial atau karantina wilayah secara tegas dimulai pada 7 April 2020
dan pelaporan kasus baru membutuhkan waktu 14 hari untuk pengujian sampel.

Angka ini merujuk pada simulasi model proyeksi SEIQRD oleh tim simulasi dan
permodelan Covid-19 Indonesia (SimcovID) yang terdiri dari dosen dan peneliti di 10
kampus baik di luar negeri maupun Indonesia di antaranya Institut Teknologi
Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Nusa
Cendana, Essex University, Oxford University, dan Khalifa University.

2. menurut pendapat saya, orang yang tidak sehat pikirannya tidak bisa dibilang
cakap dalam perbuatan hukum. dikarenakan orang tersebut tidak bisa berpikir
secara jernih. bahkan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
bahkan hal yang dilakukannya pun ia sendiri tidak sadar. oleh karena itu orang yg
pikirannya tidak sehat bisa dibilang tidak cakap hukum.

3. dikarenakan dalam pembuatan perjanjian, butuh kesepakatan antar dua orang


tersebut. atau bahkan bisa lebih dr 2 orang. tidak bisa dalam pembuatan perjanjian
hanya salah satu pihak saja yg sepakat. oleh karena itu disebut hukum dua pihak.

4. warga negara tersebut masih bisa dikatakan sbg warga negara indonesia. namn
tentu saja ada sanksi tegas dr pihak yg berwenang, karena warga negara tersebut
melakukan tindak pidana. yaitu bergabung dengan organisasi ISIS. dikatakan nasih
dianggap sbg WNI karena ia hanya bergabung di satu organisasi, bukan pindah
warga negara.
5, alasan diperlukan pendidikan sejarah hukum untuk mengetahui banyak tentang
sejarah hukum maknanya sejarah hukum itu pengetahuan nya luas dan itu sangat
dipelukan untuk masyarakat atau pendidikan mengetahui soal sejarah hukum.
6. Pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU-HIP)
yang belakangan dibahas di sidang paripurna DPR RI telah menimbulkan kegaduhan
di ruang publik. Banyak yang mengeritik namun hampir sedikit yang memuji
rancangan undang-undang tersebut. Bila awalnya saja sudah mengundang
kehebohan, lalu ada apa sebenarnya dengan RUU-HIP ini?
Kalau kita melihat sejarah, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode (2009-
2014) telah mengeluarkan Empat Pilar MPR dimana Pancasila adalah salah satu
pilarnya. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2017, Presiden
Jokowi membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Kemudian
melalui Peraturan Presiden No. 7 tahun 2018, Presiden Jokowi membentuk Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
7. diperlukan, karena pengetahuan ilmu hukum untuk masyarakat sangat
dibutuhkan bagi masyarakat indonesia itu sendiri dan ilmu hukum juga banyak
mencakup keadilan serta yang lainnya dengan adanya ilmu hukum masyarakat ingin
mempelajari pengetahuan ilmu hukum ini, sudah banyak juga saat ini universitas
atau kampus yang menampung jurusan ilmu hukum diindonesia. Serta masyarakat
akan banyak yang ingin mengetahui ilu pengetahuan hukum itu sendirii karna dari
ilmu hukum ini kita bisa berfikir secara logika dan berargument dengan konflik yang
ada contohnya saya sendiri menginginkan mempelajari ilmu hukum.

Anda mungkin juga menyukai