Oleh:
HASDIWANTI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari guru ataupun dosen, akan tetapi bagaimana kita mampu untuk
salah satu bidang ilmu pengetahuan yang paling penting dan sangat
keputusan yang sangat tepat dalam hidup saya. Hal ini tentu saja karena
semua orang terikat pada hukum dari sejak lahir hingga meninggal. Bukan
konsumsi masyarakat luas. Selain itu, profesi di bidang hukum yang sangat
serta pintu yang menurut saya sangat tepat untuk membantu orang lain.
Namun, untuk mewujudkan semua mimpi dan tetap menjalankan
finansial. Kebutuhan biaya kuliah dan juga publikasi ilmiah adalah salah
satu masalah crusial yang saat ini saya hadapi. Maka kesempatan untuk
besar menurut saya. Maka dari itu, saya memiliki harapan yang besar untuk
B. Tujuan
semester.
RENCANA STUDI
maka beban studi yang harus saya ambil yakni minimal 36 SKS dan
sampai 13 SKS.
dua, saya telah menghabiskan masa studi selama semester satu saya
dengan mengambil delapan mata kuliah yang setara dengan 17 SKS. Dan
saat ini tengah mengambil tiga mata kuliah, ditambah dengan Proposal,
Publikasi Karya Ilmiah, dan juga Hasil. Maka untuk semester selanjutnya,
Berikut ini mata kuliah dan SKS yang telah saya ambil pada semester satu:
Adapun mata kuliah dan SKS saya di semester ini (semester dua)
yakni:
Setelah mengajukan judul tesis pada bulan Juni, satu judul saya
telah diterima pada bulan agustus dengan judul “Kajian Teori Hukum Chaos
Pelaku Begal di Nusa Tenggara Barat” dan saat ini dalam proses bimbingan
untuk proposal tesis. Judul yang saya angkat belum pernah dibahas dalam
kasrya ilmiah manapun. Beberapa hal yang saya angkat yakni terkait
dengan kajian teori hukum chaos yang merupakan teori yang belum dikenal
luas dalam dunia hukum dan tidak memiliki banyak referensi di Indonesia.
Selain itu, saya juga akan mengurai mengenai terjadinya suatu kekacauan
diharapkan mampu untuk menjadi salah satu referensi baru dan menjadi
batu loncatan untuk para mahasiswa hukum dalam melihat hukum dari sisi
yang berbeda. Dimana selama ini kita telah melihat hukum sebagai sesuatu
yang kaku, suatu sistem yang teratur dimana masyarakat harus tunduk
porsinya masing-masing. Namun, banyak hal yang kita lewatkan dari sini,
penegak hukum yang terlalu subjektif dengan ego dalam tugasnya masing-
masing, hukum itu sebenarnya penuh ketidakteraturan dan kondisi yang
kacau. Hal ini tentu saja karena semakin bertambahnya zaman, maka
wadah lembaga yakni Literasi Hukum Indonesia. Selain itu, saya juga aktif
beberapa tempat yang terdapat banyak anak kecil untuk mengajari mereka
betapa pentingnya bersekolah dan menuntut ilmu. Salah satu tempat yang
sering saya kunjungi yakni di Pantai Losari, dengan sasaran yakni anak-
anak pedagang yang beberapa tidak sekolah atau belum sempat mencicipi
bangku sekolah. Tidak lupa pula, saya mengikuti berbagai kegiatan berupa
beberapa lembaga, yakni Alauddin Law Study Centre dan Literasi Hukum
lagi mengingat bahwa tidak semua orang yang terlibat hukum adalah orang
hukum yang mungkin dan rentan untuk mereka hadapi. Selain menjelaskan
hukum, juga memberikan solusi bagi mereka agar terhindar dari masalah
hukum.
Saya juga berkomitmen untuk terus melakukan kajian dan ikut
tersebut saya coba wujudkan dengan menyusun beberapa jurnal dan juga
PENUTUP
mengembangkan ilmu pengetahuan adalah satu dari sekian hal yang harus