OLEH
KELOMPOK 12:
1. RISKA (A1G120026)
2. SAFARUDIN (A1G120027)
DosenPengampu:
Dr. I Ketut Suardika, S.Pd, M.Si
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A.LatarBelakang..........................................................................................................
B.RumusanMasalah.....................................................................................................
C.ManfaatPenulisan.....................................................................................................
D.TujuanPenulisan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A.Kesimpulan..............................................................................................................
B.Saran.........................................................................................................................
DAFTARPUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan, atau
perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan berjalannya kesadaran
hukum di masyarakat maka hukum tidak perlu menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya
dijatuhkan pada warga yang benar-benar terbukti melanggar hukum.
Salah satu problema hukum dewasa ini adalah masih rendahnya kesadaran hukum
masyarakat akibatnya, banyak terjadi pelanggaran hukum. Misalnya, tentang berlalu
lintas. Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor di jalan raya tidak hanya terjadi karena
hal-hal teknis, misalnya tentang seluk beluk motor, tetapi juga karena rendahnya disiplin
pengendara dalam berlalu lintas.Pelanggaran-pelanggaran tersebut mayoritas dilakukan
oleh remaja. Kesadaran hukum masyarakat dalam mentaati peraturan berlalu lintas masih
sangat rendah sehingga harus ditanamkan sejak dini.
Demikian pelajaran hukum seharusnya bukan hanya studi tentang rumus-rumus
pengakalan suatu kasus dan persoalan hukum yang muncul dalam masyarakat. Namun,
lebih dari itu, harus mampu menghidupkan kesadaran dalam diri setiap nurani masyarakat
terhadap eksistensi hukum itu sendiri. Hukum dalam maknanya yang seperti ini bukanlah
entitas elite yang hanya menjadi menu silabus bagi peserta didik di tingkat lembaga
pendidikan tinggi saja. Anak didik pada tingkat-tingkat awal harus sudah mulai
dikenalkan dan disadarkan perlunya menyadari keperluan kita terhadap hukum. Berbagai
bentuk lembaga dan rambu aturan berada dalam samudra kehidupan, yang mereka semua
harus mampu menyelam supaya selamat, tidak mati tenggelam tertelan arus
derasnya.Dalam pemahaman ini, pendidikan hukum hakikatnya merupakan proses
kesadaran diri setiap peserta didik pada tataran awal terhadap fungsi dasarnya sebagai
anggota masyarakat.
Pelajaran tentang hukum bukanlah mata kuliah di perguruan tinggi yang
pendidikan itu ditujukan untuk usaha penciptaan tenaga profesional yang memiliki
kompetensi dan keterampilan kuat dalam bidang teori dan praktik hukum.Secara
substansial, pendidikan hukum ialah bagian dari ilmu humaniora yang bermuara pada
penyempurnaan pemahaman peserta didik dalam aspek-aspek praksis keseharian
kehidupan mereka. Tradisi dan institusi masyarakat yang merefleksikan nilai-nilai
normatif dalam kehidupan modern dan berkemajuan, dapat dikenalkan sejak dini dalam
setiap diri untuk membangun kesadaran setiap peserta didik. Di sinilah sejatinya
pembelajaran hukum mempunyai posisi yang sangat penting dalam sistem pendidikan
suatu bangsa karena tujuan makro pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang adil
dan beradab itu dapat dicapai melalui pendidikan hukum di tingkat pendidikan dini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana masalah-masalah kesadaran hukum ?
2. Apa fungsi hukum dalam kehidupan sosial ?
3. Bagaimana pendidikan kesadaran hukum warga negara ?
4. Apa hubungan antara pendidikan IPS dengan masalah-masalah kesadaran hukum
dan pendidikan kesadaran hukum warga negara ?
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang masalah-masalah kesadaran
hukum .
2. Agar mahasiswa bisa mengetahui fungsi dan menjalankan hukum sesuai dengan
yang sudah ditetapkan.
3. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pendidikan kesadaran hukum bagi
warga negara dan hubungan pendidikan ips dengan masalah-masalah kesadaran
hukum dan pendidikan kesadaran hukum.
D. TujuanPenulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat diambil dari masalah-masalah yang
telah dirumuskan, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana masalah-masalah kesadaran hukum.
2. Untuk mengetahui fungsi hukum.
3. Untuk mengetahui pendidikan kesadaran hukum warga negara.
4. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan IPS dengan masalah-masalah
kesadaran hukum dan pendidikan kesadaran hukum.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan nilai sangat berperan dan penanaman nilai harus ditanamkan sejak di
usia dini karena penanaman nilai dan keterampialan didalam diri sejak didni mampu
membangkitkan kesadaran hukum dalam diri siswa. Kesadaran hukum disini tidak lain
adalah suatu sikap individu untuk menerima dengan rela dan bertanggung jawab terhadap
konsekuensi dari peristiwa yang terjadi. Antara pengetahuan, nilai dan keterampialan
harus terintegrasi dalam pendidikan. Dengan cara memperkenalkan fenomena alam atau
fenomena sosial yang terjadi, pendidikan kesadaran hukum dapat dilakukan. Cotohnya
seorang siswa dapat memiliki pengetahuan tentang sebab-sebab banjir, sedangakan pada
siswa lain memiliki penilain telah terjadi pelanggaran hukum dengan terjadinya banjir
tersebut.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial harus memiliki kesadaran
hukum, karena dengan kita menyadari hukum kita dapat membedakan mana yang boleh
kita lakukan dan mana yang tidak boleh kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unj.ac.id/9641/2/BAB%201..pdf
http://eprints.undip.ac.id/76130/2/BAB-I.pdf