Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA PASIEN HAMIL DENGAN ASMA

BERAT DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI SC GREENCODE DENGAN


TINDAKAN GENERAL ANESTESI INHALASI TEKNIK ETT NO. 7

Disusun Oleh:
Kelompok A3
1. Qurratul Aini 2011604029 8. Farah Alfinabila 2011604036
2. Ach Khoiri Andriyan Fauzi 2011604030 9. Haerul Lutfi 2011604037
3. Nurmila hi. Karim 2011604031 10. Feni Melinda 2011604038
4. Maliyanti basan 2011604032 11. Iqbal Ferenddito 2011604039
5. Selly Maulidina 2011604033 12. Diki Candra 201164040
6. Annora Adhevania Sorenggni 2011604034 13. Naufalita Putri R 2011604041
7. Latifah Az Zahra 2011604035 14. Hayashie Rima N 2011604042

PROGRAM STUDI KEPERAWATANANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI PADA PASIEN HAMIL DENGAN ASMA BERAT
DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI SC GREENCODE DENGAN TINDAKAN
GENERAL ANESTESI INHALASI TEKNIK ETT NO. 7

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama :Ny. H
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Jl. RA Kartini no 8 Yogyakarta
No RM :12345****
Diagnosa medis : Hamil dengan asma berat
Tindakan operasi : SC
Tindakan anestesi : General anestesi inhalasi ETT
Tanggal operasi : 14 Januari 2022
Dokter bedah : dr Diki Candra
Dokter anestesi : dr. Iqbal Ferenddito

2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 jam yang lalu disertai batuk berdahak. Demam
pasien hilang timbul dan tidak ada riwayat kejang.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang kerumah sakit dalam keadaan hamil 32 minggu dengan keluhan sesak
nafas sejak 1 jam yang lalu, batuk berdahak, dan demam hilang timbul. 1 jam sebelum
operasi pasien mengalami penurunan kesadaran dan muntah cairan berbuih warna
merah muda, sehingga dilakukan tindakan resusitasi untuk mengamankan jalan nafas.
c. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien dengan riwayat penyakit asma berat

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum dan tanda-tanda vital
Kesadaran : Samnolen apatis BB : 65 kg
GCS :E4.V5.M6 TB :162 cm
TD : 132/102 mmHg IMT : Obesitas 1
N : 117x/menit RR : 28x/menit
b. Status generalis
- Kepala :Hematoma(-), fraktur(-), mesochepal
- Mata :kongjungtiva tidak anemis, konjungtiva tidak pucat, pupil normal
- Hidung :Tidak ada sekret, fraktur(-)
- Mulut :Pendarahan(-), fraktur(-), gigi lengkap
- Telinga :Pendengaran baik, pendarahan(-)
- Leher :Edema(-), Lesi(-), fraktur(-)
- Thoraks :
• Pulmo
Inspeksi :Tampak pengembangan paru kanan-kiri sama
Palpasi :Fremitus raba kanan-kiri sama
Perkusi :Resonan
Auskultasi :Wheezing, ronchi

• Jantung
Inspeksi :Ictus cordis tidak tampak
Palpasi :Ictus cordis teraba
Perkusi :Pekak
Auskultasi :Bunyi jantung I-II intensitas normal
- Abdomen
Inspeksi :Simetris, tidak ada massa
Auskultasi :Bising usus normal
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
Perkusi :Redup
- Genetalia :normal
- Ekstermitas
• Atas : Fraktur(-)
• Bawah : Fraktur (-)
• Kekuatan otot: Kekuatan otot kuat
4. Psikologis
Pasien dapat fokus dan berkomunikasi dengan baik. Pasien sadar dengan
keadaan/penyakit yang sedang diderita pasien.

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14,8 g/dl 13-17 g/dl
Hematokrit 44% 40-50%
Leukosit 9,5 ribu/ul 4-11 ribu/ul
MPV 6.5 150-45
HBSAg non reaktif non reaktif
GDS 93 10-140

b. Pemeriksaan Rontgen
Interpretasi :-
c. Pemeriksaan CT Scan
Interpretasi :-
d. Pemeriksaan USG
Interpretasi : Pasien hamil 32 minggu

6. Diagnosa Anestesi
Pasien perempuan usia 37 tahun dengan diagnosa medis hamil 32 minggu dengan asma
berat direncanakan operasi SC greencode status fisik ASA I direncanakan general anestesi
inhalasi dengan teknik ETT.

B. Persiapan Penatalaksanaan Anestesi


1. Persiapan Alat
STATICS
- S ( Scope ) : Stetoskop, laringoskop
- T ( Tube ) : ETT ukuran 7
-A ( Airway ) : Amubag, OPA
- T ( Tape ) : Plester
- I ( Introducer ) : Stilet
- C ( Connector ) :konektor (penghubung)
- S ( Suction ) : Suction, spuit

2. Persiapan Obat
a. Obat premedikasi = Mrthylprednisolon 125 mg
b. Obat Induksi = Propofol 100 mg, Ketamin 50 mg
c. Obat Pelumpuh Otot = Rocuronium 40 mg
d. Obat Analgetik = Fentanyl 100 mcg
e. Obat 5HT – antagonis =
f. Obat anti pendarahan = asam traneksamat 500mg
g. Obat Emergensi = Epinephrin 2 mg, Norepinephrin 4 mg
h. Cairan Infuse =
Kristaloid = RL 1000c ml
©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA
Yogyakarta
Koloid =
Darah =

3. Persiapan Pasien
1) Pasien tiba di IBS pukul 08.50 WIB
2) Melakukan serah terima pasien
3) Memeriksa rekam medis pasien (Identitas pasien, alergi obat, penggunaan obat,
keluhan pasien, pemeriksaan penunjang, pemeriksan fisik, diagnosis, dll) serta
informed consent pasien
4) Mengganti pakaian pasien
5) Memindahkan pasien ke brankar IBS
6) Memeriksa kelancaran infus dan memeriksa alat kesehatan yang sudah terpasang
pada pasien

4. Penatalaksanaan Anestesi
Sign in : pasien masuk ke kamar operasi dan dipindahkan ke meja operasi. Pemasangan monitoring
tekanan darah dan saturasi oksigen, Loading cairan infus RL sudah terpasang pada tangan kiri, aliran
lancar. TD: 135/100 mmHg, N: 120 x/mnt, RR: 28 x/mnt, SPO2: 96%.
Time out : pasien mulai dilakukan incisi pukul 09.05 WIB yang sebelumnya dilakukan
timeout.
Sign Out : pasien selesai operasi pukul 10.00 WIB, pasien dilakukan ekstubasi TD 140/80,
Nadi 90x/menit, SpO2 99%.
C. Maintanance
- Maintanance menggunakan :
O2 : 2 lt/mnt, N2O : 2 lt/mnt dengan sevofluran 2%Vol
Kebutuhan cairan Basal (M) = 2 × 65 = 130 cc
Pengganti puasa (PP)= 2× 8×65 = 1.040cc
Stress operasi (SO) = 8 × 65= 520 cc

Jam ke 1 = M + 1/2PP +SO


= 130 +520+ 520 = 1.170cc
Jam ke 2 = M + 1/4PP +SO
=130+260+520=910cc
Jam ke 3 = M + 1/4PP +SO
=130+260+520=910cc
Jam ke 4 = M + SO
=130+520 = 650 cc

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
D. Monitoring Selama Operasi (monitoring setiap 5 menit)
Jam TD N SPO2 O2 + N2O Sevo/
RR Tindakan
(WIB) (mmHg) (x/mnt) (%) (lt/mnt) (x/mnt) Isofluran
(%)
Pasien masuk ke kamar
132/101 118x/meni 28
09.00 96% - - operasi dan dipindahkan
mmHg t x/mnt
ke meja operasi.
Teknik anestesi GA-OTT
Premedikasi: tidak ada
130/90
09.05 88x/mnt 99% 2+2 lt/mnt 22x/mnt 2% anelgetik : fentanyl 100
mmHg
mcg iv

Fas. Intubasi : Rocuronium


40 mg iv Induksi : Propofol
138/78 titrasi sampai pasien
09.10 90x/mnt 99% 2+2 lt/mnt 22x/mnt 2%
mmHg terhipnosis

140/80
Operasi Selesai, Pasien
10.00 93x/menit 99% - 20x/mnt - dilakukan ekstubasi
mmHg

E. Pengakhiran Anestesi
Operasi selesai pada pukul 10.00 WIB. Pasien dilakukan ekstubasi TD 140/80, Nadi 86x/menit,
RR 20x/menit, SpO2 99%. Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm

F. Pemantauan di Ruang Recovery Room atau PACU


O2 Aldrete/
Jam TD N SPO2 RR
Bromage/ Tindakan
(WIB) (mmHg) (x/mnt) (%) (lt) (x/mnt)
Steward Score
Pasien
10.20 132/70 85 x/mnt 99% 3lt 20 x/mnt 9 dipindahkan ke
bangsal

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
G. ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


Pre Anestesi
1 DO:
-Terdapat sekret warna merah muda Ketidakefektifan Berhubungan dengan
(berdahak) bersihan jalan nafas adanya sekret pada saluran
-Pasien muntah cairan berbuih warna pernapasan pasien atau
merah muda jalan nafas pasien dan asma
- Kesadaran somnolen-apatis. yang diderita pasien.
-Frekuensi Nafas 28x/menit
-Ronchi (+/+) dan wheezing (+/+)
-SpO2 85%
-Nadi 117 x/menit
-TD 132/102 mmHg

DS:
-Pasien mengatakan sesak nafas
disertai batuh berdahak
Intra Anestesi
1 DS: -
DO:
-Pendarahan 300 cc Resiko defisit volume
Berhubungan dengan
-BAK 60 cc cairan b.d perdarahan
tindakan operasi
-135/70 mmHg
-RR: 20x/mnt
-N: 92x/mnt
Pasca Anestesi
1 DS:- Berhubungan dengan
DO: Obstruksi jalan nafas :
-Pasien ekstubasi ETT spasme jalan nafas, sekresi
Ketidakefektifan pola
-Terpasang nasal kanul 3lpm tertahan, banyaknya mukus,
nafas
- TD 140/80, adanya jalan nafas buatan,
-Nadi 86x/menit sekresi bronkus, adanya
-RR 20x/menit eksudat di alveolus, adanya
benda asing di jalan nafas.

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
H. MASALAH KEPENATAAN ANESTESI
1. Pre Anestesi
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Intra Anestesi
Resiko defisit volume cairan b.d perdarahan
3. Pasca Anestesi
Ketidakefektifan pola nafas

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
I. RENCANA INTERVENSI KEPENATAAN ANESTESI
RENCANA INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN RASIONAL
KEPENATAAN
1 Ketidakefektifan Setelah melakukan tindakan O: Observasi ttv, kecepatan, irama, -Untuk menentukan intervensi dan
bersihan jalan nafas keperawatan anestesi selama 1x24 mengetahui efek dari terapi yang
kedalaman, dan kesulitan bernapas
jam, diharapkan masalah dapat dilakukan dan dapat memastikan
teratasi dengan kriteria hasil : perkembangan pasien.
-Tanda-tanda vital dalam batas T:
normal -Keluarkan sekret dengan batuk atau -Mengeluarkan sekret yang terdapat
TD = 90/70 -120/70 mmHg didalam tubuh pasien sehingga pasien
suction
RR = 16 - 20 x / menit dapat bernafas dengan lega
Nadi = 60-100 x / menit -Berikan alat bantu nafas
SPO2 = 95-100 % -Menjelaskan kepada pasien treatment
Suhu = 36,5-37,5 apa saja yang akan diberikan
E : Jelaskan kepada pasien mengenai
-Pasien dapat bernafas dengan bebas
penyebab sesak dan treatment yang akan -Melakukan kolaborasi dengan dokter
diberikan. dalam pemberian O2 yang tepat sesuai
kebutuhan pasien

C: Kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian O2
2 Resiko defisit volume Setelah dilakukan tindakan O: 1. Untuk mengetahui agar TTV pasien
cairan b.d perdarahan keperawatan anestesi selama ±10 -Pantau virtual sign pasien dalam batas normal TD : 90/60 mmHg-
menit diharapkan masalah dapat -Kaji tanda-tanda syok 120/90 mmHg, N : 60-100 x/mnt, RR :
teratasi dengan kriteria : 16 x/mnt
1. TTVdalam batas normal : T:
TD 110/70 - 120/80 mmHg -Pertahankan keseimbangan cairan 2. Mengganti kehilangan cairan dalam
Nadi 95 x/menit fase segera untuk memenuhi
SpO2 95-100 %
E:- keseimbangan cairan dalam tubuh.
RR : 16-22 x/mnt
suhu 36,5- 37,0 °C
©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA
Yogyakarta
3. Berkolaborasi dengan dokter dalam
2. Akral hangat C: pemberikan cairan pengganti dan obat
3. Balance cairan dapat -Kolaborasi dengan dokter pemberian anti pendarahan
dipertahankan darah dan obat anti pendarahan
3 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan O: 1.Memonitor TTV dan jumlah nafas
nafas kepenataan anestesi selama 1x10 -Monitor jumlah pernafasan pasien untuk menentukan pemberian O2
menit masalah berkurang/ hilang -Monitor tanda-tanda vital
dengan kriteria hasil : 2. Terapi oksigen untuk membantu
-Suhu tubuh pasien 36,5–37,5 ºC T: Berikan terapi oksigen pasien dalam bernafas
-Mulut pasien tidak pucat
-Tangan dan kaki pasien tidak dingin E: Jelaskan kepada pasien terkait masalah 3. Pasien berhak mengetahui penyebab
pola nafas dan treatment yang akan pola nafas yang tidakefektif dan
diberikan. treatment yang akan diberikan

C:Kolaborasi dengan dokter terkait O2 4. Berkolaborasi dengan dokter untuk


pemberian O2

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta
J. IMPLEMENTASI KEPENATAAN ANESTESI
TANGGAL
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
WAKTU
14 Januari 2022 Ketidakefektifan Pukul 06.00 WIB Jam 17.00
06.00 WIB Bersihan Jalan Nafas -Mengbservasi ttv, kecepatan, irama, kedalaman, dan S: Pasien mengatakan sesak sudah agak berkurang
kesulitan bernapas
O: TTV pasien menunjukkan TD 130/80, RR 23x/mnt,
N 96x/mnt, SPO2 97%
-Mengeluarkan sekret dengan batuk atau suction
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi

-Memberikan alat bantu nafas


P: Melanjutkan intervensi untuk melakukan pembedahan

-Menjelaskan kepada pasien mengenai penyebab


sesak dan treatment yang akan diberikan.

-Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian O2


14 Januari 2022 Resiko defisit volume Pukul 09.45 WIB 18.00 WIB
09.45 WIB cairan b.d perdarahan - Mengobservasi TTV pasien S: -
O : TD : 120/80mmHg, N : 85x/mnt, SpO2 : 98%, S :
©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA
Yogyakarta
- Mengkaji tanda tanda syok 36°C

- Mempertahankan keseimbangan cairan A : Masalah Defisit Volume cairan Terbatasi


Sepenuhnya
- Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
cairan darah P : Intervensi Diberhentikan

14 Januari 2022 Ketidakefektifan Pola Pukul 10.45 WIB Jam 11.00


10.45 WIB Nafas - Memonitor jumlah pernafasan S : Pasien mengatakan masih merasakan sesak lagi
- Memonitor tanda tanda vital O : Pasien terlihat kesulitan saat bernafas
- Memberikan terapi oksigen TD : 120/92 N : 90x/menit RR : 22x/menit S : 36,5
- Mengajarkan teknik nafas dalam A : Masalah ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian
- Memberikan nasal kanul 3lt/menit P : Lanjutkan intervensi

©Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan FIKes UNISA


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai