KELOMPOK 4
1. NURFITRI/40400120147
2. SARNAWIYA SALEM/40400120135
3. FATIMAH/400120139
4. ULFA QURATHUL AENI/40400120120
5. NABILA KAMAL/40400120122
6. MUTIARA CAHYA MAULUDYA. S/40400120134
7. M. WAHYUDIN/40400120113
Naskah ini merupakan naskah yang mebahas tentang rasa syukur kita kepada
Allah SWT serta membahas tentang Isra’Mi’raj. Diamana peristiwa Isra’Mi’raj
merupakan sebuah perjalanan kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam
menyebarkan agama islam keapada umat muslim dan tanggal 27 Rajab
merupakan peringatan Isra’Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Alihaksara:
- Mari kita Bersama-sama meningkatkan Iman dan Taqwa kita kepada Allah
SWT
- Maksudnya kita betul percaya dan sungguh-sungguh melakukan
perintahnya, serta sungguh-sungguh untuk tidak melanggar larangannya.
- Mari perbanyak rasa syukur kita kepada Allah SWT barangkali kita masih
diberi hari untuk memperbanyak amal
- Memuji Allah SWT sebab betapa besarnya kekuwasaannya, yang tidak
pernah merasakan hari dan berganti hari pula.
Alihaksara:
Terjemahan:
Terjemahan:
- Maka ruwanna punna Allah Ta'ala akkaerokangi tena sukkara tena battala
Anjo langika, buttaya, nakara' nipare lapara
- Je'neka napanai attangnga langi nanapaturung ajarang bosi
- Bulanga nanapanai rilangika, na singara lino tena battala ri sese'na Allah
nakanaja bawang
- Punna ero napanjari ta se'reyang akkanaja bawang
Terjemahan:
- Dan apabila jika Allah SWT telah berkehendak maka tidak ada yang
namanya sulit dan berat Langit itu, Tanah, yang dibuat alas
- Air yang ditengah langit menurunkan pelajaran
- Diatas langit bulan menyinari bumi dan itu tidak memberatkan Allah
- Jikalau ia ingin menjadikan sesuatu maka ia hanya tinggal mengatakan
Alihaksara
Terjemahan:
- Abu Lahab tidak memikirkan hal seperti itu, sebab ia tidak memiliki akal
- la juga tidak berfikir bahwa ada yang lebih berkuasa, jadi buat apa kita
percaya yang tidak memiliki akal orang
- Nabi Muhammad SAW berkata "agama adalah akal, orang yang tidak ada
agamanya berarti tidak ada akalnya"
- Kemudian Abu Lahab bertanya "wahai Muhammad, sewaktu engkau
berada di perjalanan apa yang engkau lihat Nabi pun berkata "saya melihat
orang memikul kayu, tergunting lidahnya, serta pecah kepalanya"
Alihaksara
- Akkuta nangi seng Abu Lahab "ri wattunnu memang nai ri langika apa
nucini?"
- Nakana nabinta "rilangi
1. Sibuluka Nabi Adam
2. sibuluka Nabi Isa
3. sibuluka Nabi Idiris
4. sibuluka Nabi Yusuf
5. sibuluka Nabi Harun
6. sibuluka Nabi Musa
7. sibuluka Nabi Iberahima
Nampa naeranga Jiberil mange ri Suruga, lebbakinjo naeranga seng mange
ripacinikkang Naraka".
Terjemahan:
- Abu Lahab bertanya kembali "waktu engkau langsung naik kelangit, apa
yang engkau lihat?"
- Nabi berkata "dilangit yaitu
1. Nabi Adam
2. Nabi Isa
3. Nabi Idris
4. Nabi Yusuf
5. Nabi Harun
6. Nabi Musa
7. Nabi Ibrahim
Kemudian saya dibawah oleh Malaikat Jibril kesurga, setelah itu saya
diperlihatkan lagi neraka"
Alihaksara
Terjemahan:
"Kemudian saya naik lagi ke Sidratul Muntaha dikamar Allah SWT mendengar
suara dari Allah SWT yang berbunyi saya perintahkan engkau Muhammad
bersama umatmu yang memegang sholat lima waktu sehari semalam. Setelah itu,
saya turun melalui Tujuh langit, tetapi sampai pada langit keenam saya bertemu
kembali dengan Nabi Musa "wahai Muhammad apa oleh-oleh yang engkau bawah
dari Allah SWT?" Kata Nabi "sholat lima waktu sehari semalam.
TINJAUAN ISI
Naskah ini membahas tentang harus memperbanyak rasa syukur kepada Allah
SWT serta meningkatkan iman dan taqwa kita kepadanya, dan sungguh-sungguh
melakukan perintahnya dan tidak melanggar larangannya. Kemudian, naskah ini
juga menceritakan mengenai Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Dimana
peristiwa Isra Mi'raj merupakan sebuah perjalanan kehidupan nabi Muhammad
SAW dalam menyebarkan agama islam kepada umat muslim dan Tanggal 27
Rajab merupakan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Bulan rajab
merupakan bulan yang membawa berkah serta syariat yang berlimpah. Selain itu,
naskah inipun membahas tentang percakapan Abu Lahab Bersama Nabi
Muhammad SAW. Adapun tinjauan dari beberapa aspek yaitu: Aspek keagamaan,
yaitu karena perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW berkaitan lansung
dengan keimanan serta ketaqwaan seseorang dan ketika mendapatkan kabar yang
diluar jangkauan logika, maka hanya imanlah yang bisa mempercayainya.
Kemudian dalam aspek ini berkaitan juga dengan Isra Mi'raj itu sendiri yaitu
untuk menjemput perintah shalat dari Allah SWT. Aspek sosial, aspek ini perlu
ada dalam umat muslim karena selain memperhatikan hubungan dengan Allah
SWT, juga harus memperhatikan hubungan kesesama masyarakat agar silaturahmi
terus tersambung dengan baik.