Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AMAL SHOLEH

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :

1. NAHDIATUL ILMI
2. MAGFIRA
3. ABDUL GAFUR
4. SYAMSUL ALAM
5. HAIKAL

DARUL ULUM AMESSANGENG


TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iman dan amal adalah hal yang sangat vital dalam agama. Bahkan anak yang baru lahir
pun langsung diazankan dengan salah satu alasan sebagai pengenalan pertama terhadap siapa
yang telah memberikan kehidupan terhadap anak tersebut dimana lafal awal azan tersebut adalah
nama dari Sang Pencipta si jabang bayi. Bahkan sebegitu vitalnya sebuah keyakinan dan sebuah
pengamalan, membuat umat manusia menjadi sangat sensitif terhadap hal-hal yang
bersinggungan dengan keimanan dan pengamalan religius mereka. Tidak sedikit konflik bahkan
hingga berujung pada pertumpahan darah terjadi hanya karena mempertahankan apa yang
mereka imani dan apa yang mereka amalkan.

Umat Islam bukanlah sekumpulan manusia yang mengimani dan mengamalkan sesuatu
atas dasar ikut-ikutan terhadap orang-orang terdahulu, penjiplakan apalagi perbandingan dan
persamaan dengan ajaran lain. Umat Islam dituntut agar menggunakan akal sehat dan nuraninya
untuk mengetahui siapa yang benar harus mereka imani dan apa yang mesti mereka amalkan.
Namun tidak juga senaif itu. Akal manusia terbatas sehingga membutuhkan bimbingan dan
tuntunan dari Sang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang bisa dinalar oleh rasio manusia
ataupun yang sama sekali di luar dari kebiasaan logis dan tidak bisa dijelaskan oleh egosentri
individual yang sudah pasti akan berbeda-beda. Umat Islam memiliki pembimbing yang
menghubungkan mereka dengan Tuhannya. Turun-temurun dari Nabi kepada para sahabat,
sahabat kepada tabiin, tabiin kepada para ulama, ulama kepada umat, dan bagi orang yang sehat
pemikirannya, cerah nuraninya dan terkendali hawa nafsu busuknya, tidak ada satupun bantahan
atas kebenaran yang mereka ikuti tersebut.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini yang sesuai dengan latar belakang masalah
diatas adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian amal shaleh?


2. Apa jenis-jenis amal shaleh?
3. Apa syarat sah amal shaleh?
4. Apa contoh perilaku amal shaleh?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amal Shaleh

Dalam bahasa Indonesia, kata “amal” berarti perbuatan baik atau buruk. Kata saleh secara
bahasa artinya “baik”. Dengan demikian amal saleh secara bahasa artinya “perbuatan baik”.
Secara istilah amal saleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan dalil akal (rasional), Al-
Qur’an, dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Firman Allah SWT tentang amal saleh:

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan


beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.An-Nahl,
16:97)

B. Jenis-jenis Amal Shaleh


a. Dari sisi Perbuatan
Amal Jariah adalah perbuatan kebajikan yang dilakukan secara sukarela dengan
mengharap ridha Allah SWT. dan mendatangkan balasan kebajikan (pahala) bagi orang
yang melakukannya, meskipun ia telah meninggal. Amal Ibadah adalah pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum islam dalam rangka mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
b. Dari segi subjek pelakunya
Amal Batiniah adalah amal yang dilakukan oleh hati (al-qalb). Amal batiniah meliputi
perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Beberapa contoh di antara amal batiniah
yang termasuk amal baik ialah sebagai berikut.
1. Beriman adalah menyakini dengan sepenuh hati keesaan Allah SWT., adanya para
malaikat, para rasul, kitab-kitab Allah SWT., dan beriman kepada Hari Akhirat,
serta menyakini adanya Qada dan Qadar Allah SWT.
2. Bersabar merupakan kekuatan dan ketenangan hati dalam menghadapi segala
cobaan dari Allah SWT.
3. Berniat
4. Tawakal yaitu menyerahkan segala usaha yang telah dilakukan kepada Allah
SWT. dan dengan senang hati menerima semua ketetapan Allah SWT.
5. Ikhlas yaitu menyucikan, menyatukan, dan menyerahkan hati sepenuhnya kepada
Allah SWT. atas segala amalan yang dikerjakan dan merupakan suatu amalan hati
yang sangat penting.
6. Berani, tegar, dan berpendirian.

Amal Lahiriah adalah perbuatan yang dilakukan dengan anggota badan dan dapat diketahui
melalui pengelihatan atau pendengaran. Amal lahiriah dibagi dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Amal lahiriah melalui ucapan

Contohnya: Menasihati dalam hal kebajikan dan mencegah, Berbicara dengan


pembicaraan yang baik, Membaca Al-Qur’an.

2. Amal lahiriah dengan anggota badan

Contohnya: Menolong orang dalam melakukan kebajikan, melakukan jual beli sesuai
dengan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya, Menjenguk orang sakit, dan Mengiringi jenazah ke
kuburan.

C. Syarat Sah Amal Shaleh


a. Adapun syarat sah amal shaleh adalah sebagai berikut :
b. Amal shaleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
c. Amal shaleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah.
d. Amal shaleh itu hendaknya dilakukan secara sah sesuai dengan petunjuk syarak (Al-
Quran dan Hadist).

D. Contoh Perilaku Amal Shaleh

Amal shaleh merupakan salah satu syarat seseorang mendapatkan kebahagiaan, baik di
dunia maupun di akhirat. Diantara contoh perilaku amal shaleh yaitu :

1. Melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.


2. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan, baik berupa moril maupun
material.
3. Menengok teman atau saudara yang sakit.
4. Menyumbang dana bagi pembangunan masjid, madrasah, pondok pesantren, ataupun
fasilitas umum lainnya.
5. Turut bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.
6. Mendonorkan darah untuk keperluan kemanusiaan dab sebagainya.

Semua perbuatan tersebut, tentunya harus didasari keimanan dan keikhlasan sehingga
dihadapan Allah swt. Dapat digolongkan amal shaleh.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan
baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di
akhirat. Islam memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah
SWT. Islam bukan sekadar keyakinan, melainkan amalan saleh yang mengejawantahkan
keyakinan tersebut. Amal saleh menegaskan prinsip-prinsip keimanan dalam serangkaian aturan-
aturan Allah SWT. Sedangkan amal saleh yang tanpa keimanan akan menjadi perbuatan yang
tidak ada nilainya di hadapan Allah. Sebagai contoh orang yang dalam kesehariannya suka
memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan tetapi tidak dilandasi dengan keimanan
kepada Allah, maka perbuatan tersebut tidak mendapat nilai atau balasan dari Allah.

Anda mungkin juga menyukai