Anda di halaman 1dari 12

Amal Sholeh dan

Profesionalitas
Anggota Kelompok :
Elis Susilawati
Irham Abdillah
Rr Fauziah Nur R.
Pengertian Amal Sholeh

Dalam bahasa Indonesia, kata “amal” berarti perbuatan baik atau buruk. Kata saleh secara
bahasa artinya “baik”. Dengan demikian amal saleh secara bahasa artinya “perbuatan
baik”. Secara istilah amal saleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan dalil akal
(rasional), Al-Qur’an, dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Firman Allah SWT tentang amal saleh: “Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.”(QS.An-Nahl, 16:97)
Jenis Jenis Amal Sholeh

1. Dari sisi Perbuatan


Amal Jariah adalah perbuatan
kebajikan yang dilakukan secara
2. Dari segi subjek pelakunya
sukarela dengan mengharap ridha
Amal Batiniah adalah amal yang
Allah SWT. dan mendatangkan
dilakukan oleh hati (al-qalb). Amal
balasan kebajikan (pahala) bagi
batiniah meliputi perbuatan yang
orang yang melakukannya,
baik dan perbuatan yang buruk.
meskipun ia telah meninggal.
Beberapa contoh di antara amal
Amal Ibadah adalah pekerjaan yang
batiniah yang termasuk amal baik
dilakukan sesuai dengan ketentuan-
ialah sebagai berikut.
ketentuan hukum islam dalam
rangka mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Beriman adalah menyakini dengan sepenuh hati Tawakal yaitu menyerahkan segala usaha yang
keesaan Allah SWT., adanya para malaikat, para telah dilakukan kepada Allah SWT., dan dengan
rasul, kitab-kitab Allah SWT., dan beriman kepada senang hati menerima semua ketetapan Allah SWT.
Hari Akhirat, serta menyakini adanya Qada dan
Qadar Allah SWT.

Ikhlas yaitu menyucikan, menyatukan, dan


Bersabar merupakan kekuatan dan ketenangan menyerahkan hati sepenuhnya kepada Allah SWT., atas
hati dalam menghadapi segala cobaan dari segala amalan yang dikerjakan dan merupakan suatu
Allah SWT. amalan hati yang sangat penting.

Berniat sepenuhnya karena Allah SWT. Berani, tegar, dan berpendirian.


b. Amal Lahiriah adalah perbuatan yang dilakukan
dengan anggota badan dan dapat diketahui melalui
pengelihatan atau pendengaran. Amal lahiriah dibagi dua
macam, yaitu sebagai berikut.

2) Amal lahiriah dengan anggota badan


1) Amal lahiriah melalui ucapan
Contohnya: Menolong orang dalam
Contohnya: Menasihati dalam hal
melakukan kebajikan, melakukan jual beli
kebajikan dan mencegah hal yang
sesuai dengan tuntunan Allah SWT. dan
buruk, berbicara dengan pembicaraan
Rasul-Nya, Menjenguk orang sakit, dan
yang baik, dan membaca Al-Qur’an.
Mengiringi jenazah ke kuburan.
Hikmah Amal Shaleh

Setiap amal shaleh yang dilakukan seorang Muslim, maka baginya


akan mendapatkan ganjaran dan palaha yang berlipat dari Allah
SWT, terutam di akhirat kelak. Diterima atau tidaknya ibadah
seseorang merupakan hak perogratif Allah SWT., manusia hanya
bisa melihat indikatornya, yang antara lain terkait kepada dua
faktor penting yaitu amal shaleh harus dilaksanakan secara ikhlas
dan dilakukan secara benar.
Konsep Ikhlas
Kamus Besar Bahasa Indonesia Yang terpenting bahwa ikhlas
(KBBI) mengartikan ikhlas Merupakan salah satu syarat
sebagai bersih hati atau tulus utama diterimanya amal ibadah.
hati. Menurut istilah, ikhlas Hal ini dapat dibaca pada salah
diartikan sebagai pelaksanaan satu contoh pernyataan ALLAH
amal ibadah dengan niat Subhanahu Wa Ta'ala yang
hanya untuk memperoleh
ridla-Nya. Sedangkan yang terdapat pada Q.S. Al-Kahfi ayat
lainnya menyatakan bahwa 110, "Barangsiapa mengharap
ikhlas adalah mentauhidkan perjumpaan dengan Rabbnya,
dan mengkhususkan ALLAH maka hendaklah dia
Subhanahu Wa Ta'ala sebagai mengerjakan amal shalih dan
tujuan dalam berbuat taat janganlah dia mempersekutukan
terhadap aturan-Nya.
seorangpun dengan Rabbnya."
Etos kerja menurut Islam

Etos Kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang,
meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan
meraih amal yang optimal (high performance).

Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif atau ingin berbuat
sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah. Dan cara pandang
untuk melaksanakan sesuatu harus didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran, yaitu :
dimensi ma’rifat (aku tahu), dimensi hakikat (aku berharap), dan dimensi syariat (aku berbuat).
Etos Kerja: Dimensi Ma’rifat
(Aku Tahu)
Tahu siapa aku, apa kekuatan dan kelemahanku

Tahu apa pekerjaanku

Tahu siapa pesaingku dan kawanku Tahu siapa relasiku

Tahu produk yang akan dihasilkan Tahu pesan-pesan yang akan kusampaikan

Tahu apa bidang usahaku dan tujuanku


Etos Kerja: Dimensi Hakikat
(Aku berharap)

Sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan


kemana arah tindakan dilangkahkan. Setiap
pribadi muslim meyakini bahwa niat atau
dorongan untuk menetapkan cita-cita merupakan
ciri bahwa dirinya hidup.
Etos Kerja: Dimensi Syariat
(Aku Berbuat)
Pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan serta harapan-harapan hendaklah
mempunyai arti kecuali bila dipraktikkan dalam bentuk tindakan nyata yang telah diyakini
kebenarannya.
Yang membedakan semangat kerja dalam Islam adalah kaitannya dengan nilai serta cara meraih
tujuannya. Bagi seorang muslim bekerja merupakan kewajiban yang hakiki dalam rangka
menggapai ridha Allah. Sedangkan orang kafir bermujahadah untuk kesenangan duniawi dan
untuk memuaskan hawa nafsu.
Di Jepang dikenal sebuah istilah Keizen yang dipelopori oleh Masaaki Imai, yakni: semangat
untuk terus-menerus melakukan perbaikan yang melibatkan setiap orang mulai dari pimpinan
puncak sampai pekerja lapangan.

Anda mungkin juga menyukai