Anda di halaman 1dari 12

MATERI PELAJARAN 7

TEKNIK PENGUKURAN TANAH


PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SEDERHANA DAN
WATERPASS / PESAWAT PENYIPAT DATAR (PPD)

A. Pengukuran beda tinggi permukaan tanah dengan alat ukur sederhana


Lihat video berikut untuk belajar tentang metode/ cara pengukuran beda tinggi dengan alat ukur
sederhana.
Beda Tinggi Cara Memanjang (Ilmu Ukur Tanah SMK)
https://www.youtube.com/watch?v=bKEW0m_L5xs

Contoh soal:
Ukur beda tinggi permukaan tanah berikut! Setiap perubahan bentuk tanah / perubahan ketinggian
telah ditandai dengan patok A, B, C dan D.
Langkah pengukuran dan perhitungan :
1. Pasang patok di titik A dan titik B. Patikan patok berdiri tegak lurus. Gunakan selang berisi air
untuk menandai kedataran permukaan antara 2 titik. Ukur tinggi kedudukan permukaan air selang
dari tanah pada masing-masing patok. Ukur jarak antara titik A dan B.

Tinggi permukaan air selang dari permukaan tanah di patok A = 1297 mm


Tinggi permukaan air selang dari permukaan tanah di patok B = 830 mm
Jarak datar titik A ke B = 10670 mm
Maka beda tinggi AB = 1297 – 830 = 467 mm (+) positif artinya A ke B naik

Kemiringan AB = x 100% = 4,38%

2. Dengan cara yang sama, lakukan pengukuran pada titik B ke titik C

Tinggi permukaan air selang dari permukaan tanah di patok B = 1611 mm


Tinggi permukaan air selang dari permukaan tanah di patok C = 243 mm
Jarak datar titik B ke C = 12395 mm
Maka beda tinggi BC = 1611 – 243 = 1368 mm (+) positif artinya B ke C naik

Kemiringan BC = x 100% = 11,04%


3. Pengukuran dari titik C ke titik D

Tinggi permukaan air selang dari permukaan tanah di patok C = 882 mm


Tinggi permukaan air selang dari permukaan tanah di patok D = 1507 mm
Jarak datar titik C ke D = 9431 mm
Maka beda tinggi CD = 882 – 1507 = – 625 mm (-) negatif artinya C ke D turun

Kemiringan CD = x 100% = – 6,63%

4. Jika diketahui ketinggian titik A maka ketinggian titik B, C dan D bisa dihitung dengan beda
tinggi hasil perhitungan di atas

Ketinggian titik A 465 m


Ketinggian titik B 465 + 0,467 = 465,467 m
Ketinggian titik C 465,467 + 1,368 = 466,835 m
Ketinggian titik D 466,835 + (– 0,625) = 466,210 m
Dalam bentuk tabel pengukuran bisa dituliskan hasil pengukuran di atas sebagai berikut:
Bacaan (mm) Beda Tinggi (mm) Jarak Titik Kemiringan Ketinggian
Titik
Belakang Muka Naik (+) Turun (-) (mm) (%) (m)
A 1297 465
467 10670 4,38
B 1611 830 465,467
1368 12395 11,04
C 882 243 466,835
-625 9431 -6,63
D 1507 466,210

Keterangan :
Beda tinggi = Bacaan belakang – Bacaan muka
Kemiringan = Beda tinggi  Jarak titik x 100%
Ketinggian B = Ketinggian A + Beda Tinggi AB
B. Pengukuran beda tinggi permukaan tanah dengan pesawat penyipat datar (PPD) / Waterpass
Lihat video-video berikut untuk belajar tentang metode/ cara pengukuran beda tinggi dengan
pesawat penyipat datar (PPD) / Waterpass.

a. Mengukur beda tinggi 2 titik Ok


https://www.youtube.com/watch?v=6_78ZjrCN6U

b. Menyetel nivo kotak


https://www.youtube.com/watch?v=rYQE7DDgd6k
c. Setting Alat "WATERPASS/SIPAT DATAR"
https://www.youtube.com/watch?v=KFy04p3CcT4

d. Cara Membaca Rambu Ukur Dengan Benar | Anak Teknik


https://www.youtube.com/watch?v=rD8tGbQROug

e. setting alat waterpass


https://www.youtube.com/watch?v=CTUgKkArKHA
Contoh soal:
Ukur beda tinggi permukaan tanah berikut! Setiap perubahan bentuk tanah / perubahan ketinggian
telah ditandai dengan patok A, B, C dan D.
Langkah pengukuran dan perhitungan :
1. Pasang pesawat dengan benar pada posisi kira-kira berada di tengah patok AB. Ukur tinggi
pesawat dengan meteran. Pasang rambu ukur di titik A dengan benar dan tegak. Bidik rambu di
titik A dengan benar dan baca benang atas (Ba), benang bawah (Bb) dan benang tengah (Bt).
Pindahkan rambu ke titik B dan atur rambu dengan benar dan tegak. Bidik rambu di titik B
dengan benar dan baca benang atas (Ba), benang bawah (Bb) dan benang tengah (Bt).

Jarak optis T1 ke A = (Ba – Bb) x 100


= (2231 – 1975) x 100
= 25600 mm
= 25,6 m
Catatan : disebut jarak optis karena jarak diukur dengan menggunakan teropong
Jarak optis T1 ke B = (Ba – Bb) x 100
= (1241 – 965) x 100
= 27600 mm
= 27,6 m
Jarak titik A ke B = 25,6 + 27,6
= 53,2 m
= 53200 mm
Beda tinggi A ke B = Bt titik A – Bt titik B
= 2103 – 1103
= 1000 mm (+) positif artinya A ke B naik

Kemiringan AB = x 100% = 1,88 %


2. Dengan cara yang sama, lakukan pengukuran pada titik B ke titik C

Jarak optis T2 ke B = (Ba – Bb) x 100


= (2810 – 2476) x 100
= 33400 mm
= 33,4 m
Jarak optis T2 ke C = (Ba – Bb) x 100
= (807 – 519) x 100
= 28800 mm
= 28,8 m
Jarak titik B ke C = 33,4 + 28,8
= 62,2 m
= 62200 mm
Beda tinggi B ke C = Bt titik B – Bt titik C
= 2643 – 663
= 1980 mm (+) positif artinya B ke C naik

Kemiringan BC = x 100% = 3,18 %


3. Pengukuran dari titik C ke titik D

Jarak optis T3 ke C = (Ba – Bb) x 100


= (724 – 486) x 100
= 23800 mm
= 23,8 m
Jarak optis T3 ke D = (Ba – Bb) x 100
= (2704 – 2470) x 100
= 23400 mm
= 23,4 m
Jarak titik C ke D = 23,8 + 23,4
= 47,2 m
= 47200 mm
Beda tinggi C ke D = Bt titik C – Bt titik D
= 605 – 2587
= –1982 mm (–) negatif artinya C ke D turun

Kemiringan CD = x 100% = – 4,20 %


4. Jika diketahui ketinggian titik A maka ketinggian titik B, C dan D bisa dihitung dengan beda
tinggi hasil perhitungan di atas

Ketinggian titik A 465 m


Ketinggian titik B 465 + 1 = 466 m
Ketinggian titik C 466 + 1,980 = 467,980 m
Ketinggian titik D 467,980 + (– 1,982) = 465,998 m
Dalam bentuk tabel pengukuran bisa dituliskan hasil pengukuran di atas sebagai berikut :

Tinggi Bacaan (mm) Beda Tinggi Jarak Titik Kemiringan Ketinggian


Titik
Alat (mm) Belakang Muka (mm) (mm) (%) (m)
Ba=2231
A Bt=2103 465
Bb=1975
T1=1623 1000 53200 1,88
Ba=2810 Ba=1241
B Bt=2643 Bt=1103 466
Bb=2476 Bb=0965
T2=1578 1980 62200 3,18
Ba=0724 Ba=0807
C Bt=0605 Bt=0663 467,980
Bb=0486 Bb=0519
T3=1605 -1982 47200 -4,20
Ba=2704
D Bt=2587 465,998
Bb=2470

Keterangan :
Beda tinggi = Benang tengah (Bt) bacaan belakang – Benang tengah (Bt) bacaan muka
Jarak AB = Jarak T1 ke A + Jarak T1 ke B
= (Benang atas bacaan A – Benang bawah bacaan A) x 100 + (Benang atas bacaan B –
Benang bawah bacaan B) x 100
Kemiringan = beda tinggi  jarak titik x 100%
Ketinggian B = Ketinggian A + Beda Tinggi AB

Anda mungkin juga menyukai