PENEMUAN DAN JEJARING TUBERKULOSIS

Kasus: Tn. Mico Tampubolon, usia 40 tahun, tinggal di jl. Penuh kenangan No.1 Coblong, kota
Bandung, dating ke RS A dengan keluhan batuk berdahak yang sudah berlangsung selama 2
bulan. Tn Mico Tampubolon tidak mengingat adanya demaam pada 2 bulan terakhir, tapi
mengaku sering berkeringat malam. Pengambilan dahak sewaktu dan dahak pagi dilakukan.

1. Data dirri apa saja yang perlu ditanyakan kepada Tn. Mico supaya data kasus Tn. Mico
bisa dicatat dan dilaporkan?

Jawaban : tanyakan nama pasien, alamat lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, untuk pasien
perempuan tanyakan apakah sedang hamil/tidak, Riwayat pengobatan sebelumnya, NIK, No
Hp, KTP, KK, Riwayat penyakit (DM/HIV).

2. Bagaimana anda memastikan data Tn. Mico terlaporkan ke SITB, dan sample dahak
diperiksa dengan TCM. Jelaskan dengan mengacu pada prinsip jejaring internal dan
eksternal P2TBC!

Jawaban : perawat mencatat data terduga pasien di form TB 06 kemudian dokter

memberikan form TB 05 permintaan pemeriksaan dahak disertakan foto copy KTP pasien,
perawat menginput data pasien di SITB. Petugas laboratorium mencatat data pasien di form
TB 04. Kemudian petugas laboratorium menginput data ke dalam SITB untuk permohonan
pemeriksaan TCM. Setelah pasien menyerahkan sample dahak ke laboratorium kemudian
sample dahak dikemas oleh petugas Lab lalu dikirim melalui aplikasi SITRUS ke RS Sentra
Medika, lalu petugas POS mengantra dahak ke laboratorium rujukan (RS Sentra Medika).

3. Ketika hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Tn. Mico terkonfirmasi tuberculosis dari
pemeriksaan bakteriologis, apa yang harus anda lakukan supaya investigasi
kontak/contact tracing dilakukan kepada keluarga dan kerabat dari Tn. Mico?

Jawaban : setelah diagnose sudah ditegakkan maka pasien akan dicatat di form TB 03 dan
langsung diobati di fasyankes. Kemudian form TB01 dan form TB02 di bawa oleh pasien
sebagai kartu identitas pengobatan pasien. Dan dilakukan skrining data kontak erat dengan
pasien TB.