Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
Jl. Dulhadi Komplek Ragom Mufakat II Kelurahan Way Urang
Kecamatan Kalianda (35551)
Email: puskesmaswayurang1@gmail.com Website: pkmwayurang.com
FB: facebook.com/puskes.wu

Nomor Dokumen : PEDOMAN /UKM/TBC/002/2023


Tanggal Terbit : Januari 2023
Revisi : 00

PEDOMAN PANDUAN TB PARU


UPTD PUSKESMAS WAY URANG
TAHUN 2022

DISAHKAN OLEH :

Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang Koodinator Pelayanan TB

SAIFUL ANWAR,SKM,K.Kes DESRIYANI,S.Kep


NIP. 196803141989031011 NIP. 197012301994032007
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah
diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995. Apa lagi saat ini muncul strain
Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap OAT. Di kabupaten selama
sampai tahun 2014 sudah terdapat pasien yang terdeteksi MDR. Oleh karena itu
perlunya peningkatan pemberantasan penyakit TB dengan menemukan pasien TB
BTA positif semaksimal mungkin dan melakukan pengobatan TB sampai tuntas .
Sasaran strategi nasional pengendalian TB hingga 2014 mengacu pada rencana
strategis kementerian kesehatan 2009-2014 yaitu menurunkan prevalensi TB dari
235 per 100.000 penduduk menjadi 224 per 100.000 penduduk (sumber dari data
pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI).

Menurut pusat data dan informasi kementrian RI terjadi penurunan penemuan


kasus (CDR) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, yaitu tahun 2012 CDR
sebesar 61 % turun menjadi CDR 60 % tahun 2013 turun lagi menjadi 46 % di
tahun 2014. Namun demikian angka CNR (angka menunjukkan jumlah semua
pasien TB yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000penduduk disuatu wilayah)
menunjukkan peningkatan . CNR semua kasus TB ditingkat nasional sejak 1999
cenderung meningkat, namun CNR mengalami stagnasi dalam 4 tahun terakhir.
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan
layanan pengendalian TB, terutama adalah angka penemuan kasus, indikator
pengobatan dan angka keberhasilan pengobatan TB.

Pada tahun 2022, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Way Urang 58.632
jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan terduga TB sebanyak 835 orang dan
penemuan kasus TB 193 orang. Target pencapaian layanan TB paru di Puskesmas
Way Urang 100 % atau 193 orang positif TB. Penemuan pasien positif TB dari
Bulan Januari sampai Desember tahun 2022 ditemukan BTA sebanyak 59 orang,
berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan terduga TB belum mencapai target berdasarkan data estimasi
dari Dinas Kesehatan.
2. Kemungkinan kurangnya sosialisasi masyarakat tentang TB paru.
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.

B. Ruang lingkup
Pelayanan TB dilaksanakan untuk memutus mata rantai penularan TB yaitu dengan
cara menemukan dan mengobati pasien TB.
Sasaran penemuan pasien TB adalah :
 Orang dengan tanda dan gejala yang mengarah pada penyakit TB seperti :
 Batuk lebih dari 2 Minggu
 Batuk berdahak
 Nafsu makan turun
 Meriang di malam hari
 Berkeringat dimalam hari tanpa aktifitas
 Orang dengan salah satu atau lebih yang kontak dengan pasien TB
C. Tujuan
1. Meningkatkan capaian penemuan kasus.
2. Meningkatkan angka kesembuhan.
3. Pencegahan penularan TB.
4. Terpautnya pengobatan dan tata laksana sesuai standar.
D. Landasan Hukum
Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

1. Pola Ketenagaan

kebutuhan SDM Layanan Pencegahan penyakit menular TB adalah dengan sistem DOTS
yang terdiri dari dokter, pengelola layanan, petugas laboratorium, petugas promkes,
petugas pelaksana :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Keterangan

1 Ketua TIM Dokter orang


2 Pengelola Layanan Perawat orang
3 Petugas Laborat Analis orang
4 Petugas Promkes Promkes orang

5 Petugas pelaksana Dokter,Perawat,Analis, 12 orang


Farmasi,Promkes ,

II. Tugas dan tanggung jawab

TIM DOTS Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Menemukan pasien terduga TB.


b. Melaksanakan pemeriksaan laborat (dahak).
c. Melakukan diagnosis penyakit TB.
d. Melaksanakan pengobatan pada pasien yang terdiagnosa TB.
e. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
f. Melaksanakan kegiatan pengambilan obat, penyimpanan obat serta pengeluaran
OAT
g. Melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Sarana
1. Ruangan pelayanan penjaringan TB dilayani diruangan tersendiri diruang PAL.
2. Tempat untuk pengambilan dahak dilakukan di bilik dahak yang berada di
belakang ruang PAL.
3. Ruang untuk pemeriksaan dahak dilakukan ruang laboratorium atau dirujuk ke
puskesmas ,RS yang mempunyai fasilitas mesin TCM
4. Ruang OAT berada di apotek ,pasien TB menunjukkan form TB 01 terlebih
dahulu ,sebelumnya pasien sudah dicek oleh petugas di ruang PAL
5. Pencatatan pasien yang telah didiagnosa TB berada di ruang PAL melalui
sisitem elekronik SIT

B. Peralatan
1. Pot dahak
2. Form TB 01, rujukan internal lab,
3. Timbangan
4. Stetoscope.
5. Tensimeter.
6. Termometer.
7. Komputer
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN TB

A. PROSEDUR PELAYANAN TB

1. Persiapan logistik
a.Mengambil paket OAT di gudang farmasi
b. Mengambil pot sputum di gudang farmasi
c. Memeriksa tanggal kadaluwarsa OAT.
d. Menyiapkan lembar TB 02, TB 03,form rujukan internal
e.Pencatatan elektronik layanan paru /SITB
2.Pemeriksaan dan Administrasi
a. Petugas pendaftaran mencatat identitas pasien suspek TB di ruang
pendaftaran
b. Petugas Ruang PAL memanggil pasien suspek/ penderita TB di ruang Ruang PAL.
c. Pasien suspek TB dikonsultasi dengan dokter dan diberikan
lembar rujukan internal untuk pemeriksaan dahak
d.Petugas BP mengarahkan pasien suspek TB ke ruang Lab yang membawa form
rujukan internal
c. Hasil pemeriksaan dahak dikonsultasikan ke dokter
d.Petugas TB melakukan pencatatan di form 03 jika hasil dahak
menunjukkan TB.
e.Pelayanan pengambilan OAT pada pasien TB dilayani tiap hari senin
dan kamis apabila berhalangan membuat perjanjian terlebih dahulu
dengan petugas dan di catat di form TB 02.
f. Petugas Ruang PAL melakukan pencatatan layanan TB melalui
elektronik online SITB
3.Pembiayaan
Tidak Ada pembiyaan
C. ALUR PELAYANAN TB

ALUR PELAYANAN PENDERITA SUSPECT TB

MULAI

LOKET PENDAFTARAN

RUANG PAL
-Melakukan anamnesa
-Pemeriksaan fisik oleh dokter
-Jika menunjukkan gejala klinis
TB diberi form rujukan internal
pemeriksaan
dahak ke lab

HASIL
LABORATORI
Hasil
UM S/P/ (-)

Hasil S/P/ (+)

PENGOBATAN LAYANAN RUANG PAL


-Petugas PAL mencatat dan mendata
-Memberikan OAT
-Memberikan penyuluhan dan konseling
-Menetapkan jadwal kontrol dan pengambilan OAT
-Pendokumentasian

SELESAI
BAB V
KESELAMATAN PASIEN

Cakupan layanan yang tinggi harus diiringi dengan pelayanan yang berkualitas. Dalam
peningkatan mutu pelayanan TB diperlukan prosedur pelayanan TB yang sesuai dengan
standar diagnosis dan pengobatan TB. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keamanan
untuk pasien. Ketepatan untuk identitas pasien dengan diagnosis TB harus dilakukan.
Pemberian masker sejak kontak pertama kali dengan petugas dan mendahulukan
pemberian pelayanan pada pasien suspek TB atau pasien dengan positif TB akan
meminimalkan penularan penyakit TB pada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai