Anda di halaman 1dari 87

PANDUAN PENUGASAN DAN LEMBAR PENUGASAN

PELATIHAN MANAJEMEN PROGRAM TBC BAGI PENGELOLA


PROGRAM TBC DI FASYANKES

Nama : Kelompok 1
Nomor Urut :
1. dr. Silviana Sari
2. Nuraini S.S.T
3. Ns. Fitria Risma S.Kep
4. Ramaita, S.Kep
5. Lidia Fitri Panjaitan, Am. Keb
6. Sri Wahyuni, Am.Ak
Asal Instansi : Campursari

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
PETUNJUK PENUGASAN

Jam pembelajaran penugasan disesuaikan dengan JPL masing-masing materi. Penugasan akan
dilaksanakan, dengan ketentuan:
1. Lembar penugasan akan disampaikan melalui email
2. Sebelum melakukan penugasan, akan dijelaskan tentang tujuan, langkah-langkah serta alokasi waktu
dalam menyelesaikan penugasan secara langsung oleh fasilitator/tim teknis
3. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok (1 kelompok berisi 10 orang)
4. Peserta mengerjakan latihan kasus secara Kelompok didampingi oleh fasilitator
5. Selama pengerjaan penugasan peserta dapat mengajukan pertanyaan terkait penugasan
6. Setelah pengerjaan beberapa peserta diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil penugasan
7. Setelah presentasi fasilitator memberikan feedback kepada hasil presentasi peserta

Demikian petunjuk ini dipakai untuk dilaksanakan dalam penugasan pelatihan

Jambi, November 2023


I. LEMBAR LATIHAN MATERI INTI 1 :
PENEMUAN KASUS TERDUGA TBC

Dalam latihan berikut ini anda diminta melengkapi buku daftar terduga TB yang diperiksa
spesimen dahak pada soal a dan b ke buku TB.06

a) Pada tanggal 30 Maret 2020, Maryam seorang wanita berusia 40 tahun, alamat Rt.01/RW05
desa Pasir Putih, diperiksa spesimen dahaknya untuk diagnosis di Puskesmas Kayu Putih,
Kabupaten Pulo Mas. Pemeriksaan spesimen dahak dengan TCM pada tanggal 30 Maret 2020
dengan nomor sediaan 16/11122233344/1/0102 hasilnya Mtb positif Rif sensitif. Dalam buku
register laboratorium tercatat nomor 213.
b) Tn.Fajar pada tanggal 30 Maret 2020 diperiksa specimen dahak di Puskesmas Kayu Putih,
untuk maksud diagnosis. Bapak Fajar berumur 54 tahun ini, tinggal di Desa Sukamulia
RT.06/RW.03, Jl Pusaka no. 22, kel. Bidara. Pemeriksaan specimen dahak hasilnya Mtb
positif Rif sensitif dengan nomor sediaan 16/11122233344/1/0109, nomor register
laboratorium 218. Apa yang harus anda lakukan bila Tn. Fajar tidak datang kembali untuk
penatalaksanaan lebih lanjut?
Jawaban :

Apabila Tn. Fajar tidak datang kembali ke Puskesmas Kayu Putih maka petugas TB baik itu dokter,
perawat, petugas laboratorium maupun bidan desa mengunjungi rumahnya dan menyampaikan
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu positif. Kemudian melakukan edukasi kepada Tn.
Fajar dan keluarganya. Melakukan edukasi agar Tn. Fajar mau melakukan pengobatan selama 6
bulan beserta follow up pada bulan ke 2,5, dan akhir pengobatan kemudian dari keluarganya
ditunjuk sebagai PMO serta edukasi cara penularannya. Datang ke rumah Tn. Fajar dengan
membawa timbangan, OAT Kategori 1, dan TB 02. Berikan dosis obat sesuai dengan berat
badannya, TB 02 yang nantinya disimpan oleh Tn.Fajar dan dibawa ke puskesmas ketika sudah
ada jadwal pengambilan obat. Tidak lupa dilakukan pemeriksaan HIV dan Gula Darah. Semua
hasil pemeriksaan disampaikan dan diedukasi kepada Tn.Fajar. Langkah selanjutnya melakukan
investigasi kontak pada 8 orang baik kontak erat maupun kontak serumahnya.. Namun apabila
Tn. Fajar tidak kooperatif dan tidak mau melakukan pengobatan maka harus dilakukan
pendekatan lagi dengan meminta bantuan keluarga maupun saudara yang kooperatif apabila tidak
ada juga bisa meminta bantuan pihak lain seperti tokoh masyarakat atau orang yang disegani oleh
Tn. Fajar sehingga mau melakukan pengobatan.
c) Dalam latihan berikut ini anda diminta melengkapi formulir TB.05, register laboratorium
TB.04.
d) Ny.Titin Gozali, umur 39 tahun, tinggal di Rawakembang II/69, RT.07/ RW.08
Telp/HP:08133344455 datang ke Puskesmas Cempaka Putih, Kabupaten Pulo Gadung,
dengan keluhan batuk-batuk berdahak sekitar 2 bulan. Pengambilan specimen dahak dengan
nomor sediaan 16/22233344455/1/0111 pada tanggal 30 Maret 2020. Sediaan diperiksa pada
tanggal 2 April 2020 dengan nomor register laboratorium adalah 378, hasilnya Mtb positif Rif
sensitif.

Ny.Titin tinggal serumah dengan suaminya, Tn. Tigor, 45 tahun serta 2 orang anak yaitu Ali,7
tahun dan Aliah,4 tahun.Dirumahnya juga ada orang tua TN Tigor nama Dadan usia 70 tahun
dan ny Dadan umur 68 tahun disamping itu ada pembantu rumah tangga nama nya Ijah usia 27
tahun .Dari hasil pemeriksaan, tidak ada anggota keluarga Ny. Titin yang bergejala TB.
e) Isilah register TB.16, dan TB.01 P (TPT)
Petugas melakukan pelacakan, Anak Ny.Titin yaitu Ali,7 tahun dan Aliah,4 tahun dibawa ke
Fasyankes untuk dilakukan skoring sistem oleh Dokter. Dokter menyatakan kondisi Ali dan
Aliah sehat. Dokter memberi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
f) Isilah formulir rujukan terduga TB RO dan buku rujukan terduga TB RO
Puskesmas A belum mempunyai TCM
Di Puskesmas A, pasien Abdi diberi pengobatan kat 1, mulai pengobatan tanggal 5 Januari
2020. Tanggal 3 Maret dilakukan pemeriksaan dahak ulang tahap awal hasilnya negatif, dan
bulan ke-5 pada tanggal 5 Juni hasilnya 1+. Dokter puskesmas A menyimpulkan pasien Abdi
gagal kat 1, akan dirujuk ke fasyankes yang memiliki TCM sebagai terduga TB RO.
Jawaban:
PENGOBATAN PASIEN TB

A. Latihan Kasus untuk Pengobatan


1. Latihan Pengobatan Pasien TB Sensitif
Kerjakan Latihan ini kemudian diskusikan hasilnya: (formulir/kartu dapat dilihat di lembar kerja)

Latihan 1
Kasus-1
Bapak Kumara usia 44 tahun, alamat rumah Jalan Pemuda No.107 Jakarta Timur, selama 2 bulan
terakhir selalu batuk dengan mengeluarkan dahak. Bapak Kumara datang berobat ke RS Persahabatan
atas inisiatif sendiri, dr. Erlina meminta bapak Kumara untuk diperiksa dahak dengan TCM. Hasil
pemeriksaan dahak sebagai berikut:
 Tanggal 28 Juni 2020, Mtb positif Rif sensitif
 Nomor register laboratorium: 1201

Wawancara dan pemeriksaan menunjukkan bahwa Bapak Kumara belum pernah mendapat
pengobatan TB sebelumnya. Dokter Erlina memutuskan untuk mengobati Bapak Kumara . Sebagai
PMO disetujui Bapak Chandra, tetangga pak Kumara.
Pengobatan dimulai tanggal 2 Juli 2020. Untuk 2 minggu pertama Bapak Kumara berjanji akan datang
setiap 3 (tiga) hari sekali untuk mengambil obat. Berat badan saat dimulai pengobatan adalah 42 kg,
serta tidak terlihat parut BCG. Nomor Telpon bapak Kumara 081 2233 5599 Nomor HP bapak
Chandra 081 2233 4455
Pertanyaan:
a. Apa klasifikasi dan tipe penyakit Bapak Kumara?
Jawab : TB paru kasus baru sensitive obat

b. Isi dan lengkapi kartu pengobatan TB.01 dan kartu identitas TB.02 bagi Bapak
Kumara
Jawaban
c. Apa yang akan saudara lakukan terhadap kontak erat Bapak Kumara ?
Jawab: melakukan investigasi kontak dengan cara membuat jadwal terlebih
dahulu setelah itu baru secepatnya turun dengan cara mendatangi langsung
tempat tinggal pasien dan bertanya ada berapa orang yang tinggal dalam 1
rumah dan atau bertanya adakah keluarga yang datang kerumah untuk
waktu yang lama dalam setiap harinya, misalnya seperti cucu yang
dititipkan sewaktu oarng tuanya bekerja. Dan bertanya dimana sehari-hari
nya pasien bekerja atau apa aktifitas sehari-hari dari pasien.

Kasus-2
Citata, usia 7 tahun adalah puteri bapak dan ibu Ciputra. Citata menderita panas, batuk batuk, nafsu
makan menurun tanpa sebab yang jelas lebih dari 2 minggu. Sudah diberi parasetamol, panas turun
tetapi kemudian panas lagi.

Pada tanggal 18 Februari 2020, Citata dibawa ke Puskesmas Bintuni di Papuatara. Dokter menemukan
pembesaran beberapa kelenjar getah bening pada leher sisi kiri dengan ukuran
> 1 cm, jumlahnya ada 3 dan tidak nyeri tekan.
Citata juga mengalami klinis gizi buruk (BB/U <60%).
Dari hasil wawancara diketahui bahwa bapak Ciputra sedang menjalani pengobatan sebagai pasien
TBC dengan terkonfirmasi bakteriologis.
Berat badan Citata 13 kg dan terlihat parut BCG, Citata belum pernah mendapat pengobatan TB.
Dokter Puskesmas menyarankan agar Citata segera diobati. Pengobatan dimulai pada tanggal 22
Februari 2020.

Ibu Ciputra akan bertindak sebagai PMO-nya. Alamat Citata adalah jalan raya Bintuni No.17. No
Telpon ibu Ciputra 081 2233 6677. Ibu Ciputra berjanji akan datang ke poli anak untuk mengambil
obat setiap hari selama 2 minggu. Setelah dilakukan pemeriksaan lengkap, Citata didiagnosis
menderita TB kelenjar dan diputuskan untuk diobati.

Pertanyaan:
a. Paduan OAT apa yang akan diberikan kepada Citata ?
Jawaban : OAT Anak Kategori 1 2(HRZ)/4 HR 1X3 TAB OAT KDT anak

b. Isi dan lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 yang sudah tersedia dalam buku kerja
Pengobatan setelah mengisi formulir skoring pada anak.
c. Perlukah pemeriksaan terhadap kontak erat pasien? Jelaskan!
Jawaban : Perlu, untuk mencari investigasi indeks kasus, selain itu untuk memutus rantai
penularan TBC

d. Kenapa Citata bisa sakit TB padahal sudah mendapat BCG?


Jawaban : : Karena BCG hanya mencegah masuknya bakteri mycobacterium bovis

bukan untuk bakteri mycobacterium tuberculosis, disisi lain citata mengalami gizi
buruk sehingga kualitas nutrisi pada citata tidak terpenuhi sehingga imunitasnya
menurun dan masuklah bakteri ini
d. Informasi apa saja yang perlu disampaikan pada orang tua Citata pada saat
penyuluhan?
Jawab : Memberikan informasi tentang tanda gejala tbc pada anak, memberikan
informasi tentang pengobatan tbc, dan meberikan informasi tentang PMO karena pada
kasus ibu citata adalah PMO nya

Kasus-3
Bapak Rafi, usia 50 tahun, tinggal di desa Cangadi, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng
– Provinsi Sulawesi Selatan dengan Nomor Telpon 081 2233, 3344. Bapak Rafi sudah beberapa
minggu merasa lesu, nafsu makan menurun, dada sebelah kanan sakit, nyeri disertai batuk dengan
dahak yang kadang berdarah. Bapak Rafi datang berobat sendiri ke Puskesmas Cangadi. Bapak Rafi
diperiksa specimen dahak pada tanggal 3 Agustus 2020, dengan nomor register laboratorium 1411
dengan hasil Mtb positif Rif sensitive. Bapak Rafi, setahun yang lalu dinyatakan sembuh dari
penyakit TB. Berat badan 51 kg, tidak terlihat parut BCG. Dokter Puskesmas memutuskan akan
mengobati Bapak Rafi. Didekat rumah dimana pak Rafi tinggal ada seorang petugas puskesmas
bernama pak Hamid. Nomor Telpon 081 2233 4477
Bapak Rafi mempunyai 3 anak, Bahar,laki-laki usia 17 tahun, Suti, perempuan usia 15 tahun dan Ayu,
perempuan usia 5 tahun.
Pengobatan dimulai tanggal 12 Agustus 2020. Bapak Rafi akan mengambil obatnya setiap hari.

Pertanyaan:
a. Paduan OAT mana yang akan diberikan kepada Bapak Rafi?
Jawaban : OAT kategori 1

b. Menurut anda, siapakah yang paling tepat sebagai PMO? Jelaskan!


Jawabaan : Hamid, karena Hamid adalah seorang petugas kesehatan yang punya
pengetahuan dan lokasi tinggalnya dekat dengan bapak Rafi, Sehingga mudah dalam
melakukan pemantauan.

c. Isi dan lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 untuk Bapak Rafi!
d. Hal-hal apa yang penting disampaikan kepada pasien dan keluarganya pada kunjungan
pertama?
Jawaban :
Memberikan edukasi tentang penyakit, cara penularannya, investigasi kontak serumah dan
kontak erat
Memberikan obat kepada bapak Rafi setiap pagi dan saat perut kosong
Menerapkan etika batuk, pakai masker dan pembuangan dahak.
Menjaga hygiene dan kebersihan
Memisahkan peralatan makan dengan anggota keluarga yang lain]
Membuka jendela dan memastikan pertukaran udara dan cahaya matahari masuk
Jangan merokok dan hindari asap rokok

Kasus-4
Humbalang, seorang remaja laki-laki usia 15 tahun, menderita batuk cukup lama, sekitar 4 bulan,
disertai sesak nafas, nyeri dada kanan serta sering panas. Batuk kadang sembuh untuk 1-2 hari,
kemudian timbul lagi. Dokter RSUD Buleleng dimana Humbalang berobat minta agar Humbalang
diperiksa dahaknya.
Spesimen dahak diperiksa pada tanggal 5 Juli 2020, hasil Mtb negatif, nomor register laboratorium
1253. Dokter memberikan antibiotika selama 2 minggu, dengan nasehat kembali bila obat habis. Saat
kembali, tidak ada perbaikan klinis, oleh karena itu Humbalang diperiksa foto toraks. Hasil
pemeriksaan foto toraks pada tanggal 20 Juli 2020 dengan nomor seri 334 mendukung proses spesifik
TBC dan dokter memutuskan untuk diobati sebagai pasien TBC terdiagnosis klinis.Orang tua
Humbalang menyatakan bahwa anaknya belum pernah mendapat pengobatan TBC sebelumnya.
Pengobatan akan dilaksanakan di Puskesmas Buleleng. Humbalang akan datang satu kali dalam
seminggu. Sebagai PMO adalah Bapak Abu , orang tua Humbalang dengan nomor telpon 081 2255
6677. Alamat Humbalang adalah desa Banyu Urip lingkungan
II. No 207 Buleleng, telpon 081 2255 7788
Berat badan saat dimulai pengobatan adalah 40 kg, serta terlihat adanya parut BCG.
Pengobatan dimulai tanggal 21 Juli 2020.

Pertanyaan:

a. Paduan OAT apa yang seharusnya diberikan kepada Humbalang ?


Jawaban : OAT Kategori I Dewasa

b. Buat dan isilah kartu TB.01 dan TB.02 untuk Humbalang.


c. Apa yang akan saudara sampaikan kepada orang tuanya sebagai PMO?
Jawaban :
- Memberikan penjelasan kepada orang tuanya untuk selalu minum obat secara
teratur
- Mengingatkan kepada orang tuanya untuk selalu mengontrol anaknya untuk
pemeriksaan dahak ulang
- Memberikan dukungan kepada orang tuanya untuk selalu mensupport anaknya
agar semangat untuksembuh.

Latihan 2
Latihan ini merupakan kelanjutan latihan-1
Tujuan latihan ini yaitu untuk belajar mempraktekkan bagaimana memantau kemajuan pengobatan serta
mencatatnya pada kartu TB.01 dan TB.02.
Ambil kartu-kartu TB.01 dan TB.02 yang telah anda isi pada latihan sebelumnya kemudian kerjakan
latihan-2 ini.

Kasus-1 Bapak Kumara


Pada pengobatan tahap awal Bapak Kumara mengambil obat 3 hari sekali selama 2 minggu. Setelah
dipandang bapak Kumara rajin berobat selanjutnya kunjungan pengobatan disepakati seminggu sekali.
Pemeriksaan ulang dahak akhir tahap awal dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2020, nomor register
laboratorium 1601, dengan hasil negatif. Berat badan 42 kg. Tidak ada keluhan. No Reg UPK: 57 No
Rek Kab: 112
Pertanyaan:
a. Hasil pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap awal Bapak Kumara negatif. Ini disebut
apa?
Jawab: konversi

b. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 dari bapak Kumara


Kasus-2 Citata
Setelah 2 minggu pengobatan, selanjutnya jadwal pengambilan obat di puskesmas disepakati setiap 2
minggu sekali. Ibu Citata sangat ingin agar anaknya sembuh, oleh karena itu dia rajin mengobati
anaknya. Setelah 1 bulan pengobatan yaitu pada tanggal 25 Maret 2020 nampak ada perbaikan klinis
dan BB meningkat menjadi 14 Kg. Setelah 2 bulan pengobatan yaitu tanggal 19 April 2020 diketahui
bahwa klinis membaik antara lain, nafsu makan meningkat serta anaknya menjadi gesit kembali, berat
badan Citata meningkat menjadi 15 kg.
Pertanyaan:
a. Bolehkah pengobatan Citata dihentikan setelah keadaan klinis Citata membaik? Jelaskan
jawaban saudara!
Jawaban : Obat tidak boleh di hentikan meskipun kondisi sudah mulai membaik.
Karena proses pengobatan belum selesai sampai tahap lanjutan selama 6 bulan.
Kategori sembuh bukan dari perbaikan klinis melainkan konversi negative follow
up bulan ke 2, 5 dan AP.

b. Catatlah informasi tersebut diatas pada kartu TB.01 dan TB.02 Citata!
Kasus-3
Bapak Rafi
Pengobatan tahap awal dimulai pada tanggal 12 Agustus 2020 , Bapak Rafi datang setiap hari selama
2 bulan. Kemudian pada bulan ke-3, obat diberikan seminggu sekali.
Bapak Rafi rajin berobat dan pada tanggal 28 Oktober 2020, dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada
akhir masa pengobatan tahap awal, dengan nomor register laboratorium 1917. Hasil pemeriksaan ke
dua spesimen dahak (P,S) BTA negatif. Berat badan tetap 51 kg, serta tidak ada lagi keluhan.
Untuk pengobatan tahap lanjutan, bapak Rafi minta ijin untuk pindah dan melanjutkan pengobatan ke
RSUD Bone karena Bapak Raharjo harus mengikuti pelatihan penjenjangan di Bone selama kurang
lebih 2 bulan.
Pertanyaan:
a. Apakah pengobatan tahap awal dari Bapak Rafi sudah berhasil?
Jawaban : iya, pengobatan tahap awal Bapak Rafi Berhasil karena hasil follow up BTA
Negatif.

b. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Bapak Rafi !


Jawaban :
c. Buatkan formulir rujukan/pindah pasien untuk Bapak Rafi !(isi form TB.09)
Jawaban :

d. Bolehkah sisa OAT diberikan kepada Bapak Rafi untuk disampaikan ke RSUD Bone ?
jelaskan jawaban saudara.
Jawaban :
Boleh,dengan membawa rujukan TB 09 dan sisa stok obat yang belum di konsumsi.
Kasus-4
Humbalang
Pada pengobatan tahap Awal obat diambil seminggu sekali.
Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap Awal (tanggal 08 September 2020, nomor register
laboratorium 1639), hasilnya BTA negatif. Berat badan ditimbang 41 kg, tidak ada
keluhan.Pertanyaan:

a. Bisakah pengobatan Humbalang dilanjutkan?


Jawaban : Bisa, karena pengobatan Humbalang harus diselesaikan sampai 6 bulan dan
harus di follow up kembali di bulan ke 5 dan akhir pengobatan.

b. Catatlah informasi tersebut diatas pada kartu TBC.01 dan TBC.02 Humbalang !
Latihan 3
Latihan Tatalaksana Pasien yang Berobat Tidak Teratur

Latihan dibawah ini memberikan kesempatan kepada saudara sebagai peserta latih untuk
mempraktekkan bagaimana memberikan pengobatan bagi pasien TB yang berobat tidak teratur.

Kasus-1
Ibu Putri, usia 33 tahun datang ke Puskesmas anda dengan keluhan batuk darah yang hebat.

Pertanyaan:
a. Apa tindakan saudara pada waktu ibu Putri kembali dengan batuk darah yang hebat?
Jawaban : Menanyakan pasien apakah minum obat TBC (Obat selama 6 bulan).
Melakukan tes TCM pada pasien Putri.

Setelah menjalani perawatan di RS Kabupaten, batuk darahnya teratasi dan kondisi ibu Putri membaik,
namun keluhan batuknya masih tetap ada. hasil pemeriksaan spesimen dahak pada tanggal 30
November 2020 adalah Mtb positif Rif sensitif. Menurut anamnesa dan catatan medik yang ada di
RSUD Lombok Tengah, ibu Putri pernah berobat selama 3 minggu pada 4 bulan yang lalu. Berat
badan 42 kg.dan pengobatan akan diberikan di Puskesmas.

b. Apa paduan OAT KDT yang akan saudara berikan kepada Ibu Putri ?
Jawaban : KDT Kategori 1 KDT Dosis Harian: 2(HRZE) + 4(HR)
1x3 tablet

Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap awal hasilnya negatif, selanjutnya diberikan pengobatan
tahap lanjutan. Namun, karena ibu Putri merasa sudah sehat dia menghentikan pengobatannya selama
lebih kurang 10 minggu. Setelah itu batuk-batuknya kambuh lagi dan dia datang ke Puskesmas anda.
Pertanyaan:
a. Tindakan apa yang harus saudara lakukan pada ibu Putri ?
Jawaban : Melakukan tes BTA pada pasein Putri, bila hasil negatif lanjutkan pengobatan
dosis yang tersisa sampai seluruh dosis terpenuhi, dan jika hasil pemeriksaan positif maka
pengobatan mulai dari awal

b. Bila hasil tindakan yang saudara lakukan negatif, apa tindak lanjutnya?
Jawaban : : Bila hasil tindakan negatif lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai
seluruh dosis terpenuhi

Kasus-2
Bapak Limbubu
Bapak Limbubu mulai berobat secara teratur sejak tanggal 24 Februari 2020 di Puskesmas Kediri Kab.
Lombok Barat. Namun sejak tanggal 5 April 2020 Bapak Limbubu tidak datang. Setelah dilakukan
kunjungan ke rumah, ternyata Bapak Limbubu pergi ke Tarakan mengunjungi anaknya, tanpa
membawa obat. Selama kurang lebih 2 bulan di Tarakan, batuknya kambuh, disertai darah.
Anaknya mengajak Bapak Limbubu berobat di RS Tarakan, tetapi tidak bersedia, karena Bapak
Limbubu ingin segera kembali ke Puskesmas Kediri dan kembali berobat disana.
Sesampai di Puskesmas Kediri, Bapak Limbubu kembali berobat pada 9 Juni 2020
Pertanyaan:
Sebagai petugas kesehatan di Puskesmas Kediri yang menangani Bapak Limbubu, apa yang saudara
lakukan?
Jawaban: Cek Sputum pemeriksaan Mikroskop apabila hasil BTA negative teruskan pengobatan
apabila positif lanjut pemeriksaan TCM dengan terduga TB RO dan uji kepekaan obat.
Latihan 4
Latihan ini menentukan Hasil Akhir Pengobatan

Latihan ini merupakan kelanjutan latihan sebelumnya.


Gunakan kartu TB.01 dan TB.02 yang sudah dibuat pada latihan sebelumnya untuk
mengerjakan latihan ini.
Tujuan latihan ini yaitu menentukan hasil pengobatan, pencatatannya di TB.01 dan TB.02 pada
latihan 1 untuk kasus 1, 2, 3, dan 4 serta tindak lanjut yang perlu diambil.

Kasus-1 Bapak
Kumara
Pengobatan Bapak Kumara dilanjutkan dengan pemberian tahap lanjutan. Pengambilan OAT tahap
lanjutan dilakukan 2 minggu sekali. Pemeriksaan ulang dahak pada akhir bulan ke 5 (tanggal 19
November 2020, nomor register laboratorium 2205) dan pada akhir pengobatan (tanggal 10 Desember
2020, nomor register laboratorium 2407), keduanya menunjukkan BTA negatif. Berat badan 44 kg.
Pertanyaan:
a. Bagaimana hasil akhir pengobatan Bapak Kumara ?
Jawaban : Hasil pengobatan di nyatakan sembuh

b. Apa tindak lanjut saudara terhadap Bapak Kumara ?


Jawaban : Pengobatan nya di hentikan

c. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Bapak Kumara?


Jawaban
Kasus-2 Citata
Pengobatan Citata diteruskan dengan tahap lanjutan dan OAT akan diambil 2 minggu sekali, sampai
dengan selesai serta lengkap. Keluhan tidak ada, berat badan meningkat menjadi 17 kg (16 Juli 2020)
dan 18 kg (20 Agustus 2020).
Pertanyaan:
a. Apa hasil akhir pengobatan Citata?
Jawaban : Pengobatan lengkap,, dikarenakan tidak ada keluhan dan klinis membaik

b. Lengkapi kartu TBC.01 dan TBC.02 Citata?


Kasus-3 Bapak
Rafi
Pada tanggal 20 Januari 2021 Kepala Puskesmas Cangadi menerima surat dari poli paru RSUD Bone yang
mengabarkan bahwa Bapak Rafi hanya berobat sekitar 2 bulan. Setelah itu tidak pernah kembali ke
poli RSUD Bone. Bapak Rafi terakhir mengambil obat di poli RSUD Bone pada tanggal 25 Desember
2020 untuk persiapan seminggu. Sampai dengan tanggal 10 Maret 2021, bapak Rafi tidak pernah
muncul di Puskesmas Cangadi.
Pertanyaan:
a. Apa pendapat anda tentang cara penanganan bapak Rafi oleh Puskesmas Cangadi ?
Jawaban : Penanganan TB putus berobat

b. Apa yang harus anda lakukan sekarang terhadap bapak Rafi ?


Jawaban : Melakukan pelacakan melalui telpon

c. Bila anda berhasil menemukan Bapak Rafi , apa yang harus anda lakukan?
Sebutkan 3 hal!
Jawaban :
1. Lakukan pemeriksaan TCM
2. Daftarkan sebagai pasien terduga TB RO
3. Jika hasil TCM mtb pos rif sen, ulang pengobatan dari awal sebagai tb so. jika rif
resisten rujuk ke RS

d. Bila anda tidak berhasil menemukan Bapak Rafi , apa hasil akhir pengobatan Bapak
Rafi ?
Jawaban :
Putus berobat loss to foloow up

e. Lengkapi kartu TBC.01 Bapak Rafi


Jawaban
Kasus-4
Humbalang
Pengobatan tahap lanjutan Humbalang
diberikan dengan sekali seminggu. Humbalang berobat secara teratur. Pada akhir pengobatan, keadaan
klinis membaik dan berat badan meningkat menjadi 45 kg, serta tidak ada keluhan lagi.

Pertanyaan:
a. Apakah pada akhir pengobatan, Humbalang perlu dilakukan pemeriksaan
tertentu?
Jawaban : Perlu dilakukan followup BTA pada akhir pengobatan

b. Apa hasil akhir pengobatan Humbalang ?


Jawaban : Sembuh, jika hasil BTA

c. Apa tindak lanjut saudara terhadap Humbalang?


Jawaban : Melakukan penyuluhan untuk menjaga PHBS walaupun sudah sembuh, jika
timbul keluhan dan gejala segera periksa kef askes terdekat

d. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Humbalang

Anda mungkin juga menyukai