Anda di halaman 1dari 13

PENUGASAN MATERI INTI 2 : PENGOBATAN PASIEN TBC

1. PENGOBATAN PASIEN TBC

a. Latihan Pengobatan Pasien TBC Sensitif


Kerjakan Latihan ini kemudian diskusikan hasilnya: (formulir/kartu
dapat dilihat di lembar kerja)
1) Latihan 1
a) Kasus 1
Bapak Kumara usia 44 tahun, alamat rumah Jalan Pemuda
No.107 Jakarta Timur, selama 2 bulan terakhir selalu batuk
dengan mengeluarkan dahak. Bapak Kumara datang berobat ke
RS Persahabatan atas inisiatif sendiri, dr. Erlina meminta bapak
Kumara untuk diperiksa dahak dengan TCM. Hasil pemeriksaan
dahak sebagai berikut:
a. Tanggal 28 Juni 2020, Mtb positif Rif sensitif
b. Nomor register laboratorium: 1201
Wawancara dan pemeriksaan menunjukkan bahwa Bapak
Kumara belum pernah mendapat pengobatan TBC sebelumnya.
Dokter Erlina memutuskan untuk mengobati Bapak Kumara.
Sebagai PMO disetujui Bapak Chandra, tetangga pak Kumara.
Pengobatan dimulai tanggal 2 Juli 2020. Untuk 2 minggu
pertama Bapak Kumara berjanji akan datang setiap 3 (tiga) hari
sekali untuk mengambil obat. Berat badan saat dimulai
pengobatan adalah 42 kg, serta tidak terlihat parut BCG. Nomor
Telpon bapak Kumara 081 2233 5599 Nomor HP bapak
Chandra 081 2233 4455
Pertanyaan:
a. Apa klasifikasi dan tipe penyakit Bapak Kumara?
Kalsifikasi TB Paru
Tipe Penyakit TB Paru terkonfirmasi bakteriologis Mtb
Rif Sensitif
b. Paduan OAT KDT apa yang sesuai untuk penyakit Bapak
Kumara?
OAT Kategori I 2HRZE/4HR dengan dosis 3 tablet
c. Apa yang akan saudara lakukan terhadap kontak erat Bapak
Kumara?
investigasi kontak, ikuti sesuai alur investigasi kontak, jika ≥5th
dan bergejala TBC atau memiliki factor resiko dilakukan tes
untuk diagnosa, jika tidak bergejala TBC dilakukan tes
mantoux untuk penentuan pemberian TPT
Jika <5 th dan bergejala dilakukan tes untuk diagnosa, jika
tidak bergejala dilakukan pemberian TPT

- melakukan KIE :
1. Menjelaskan mengenai penyakit TBC
2. Menjelaskan penyakit TBC bisa disembuhkan
3. Mengenai pengobatan: rencana pengobatan, dosis dan cara
pemberian, keteraturan menelan obatsampai tuntas, efek
samping obat
4. Pentingnya PMO
5. Penularan TBC
6. Pencegahan penularan TBC
7. Pemeriksaan dahak ulang secara teratur
8. PHBS bagi pasien dan keluarga
9. Konseling dan perbaikan gizi pasien

b) Kasus 2
Citata, usia 7 tahun adalah puteri bapak dan ibu Ciputra. Citata
menderita panas, batuk batuk, nafsu makan menurun tanpa
sebab yang jelas lebih dari 2 minggu. Sudah diberi parasetamol,
panas turun tetapi kemudian panas lagi.

Pada tanggal 18 Februari 2020, Citata dibawa ke Puskesmas


Bintuni. Dokter menemukan pembesaran beberapa kelenjar
getah bening pada leher sisi kiri dengan ukuran > 1 cm,
jumlahnya ada 3 dan tidak nyeri tekan. Citata juga mengalami
klinis gizi buruk (BB/U <60%). Dari hasil wawancara diketahui
bahwa bapak Ciputra sedang menjalani pengobatan sebagai
pasien TBC dengan terkonfirmasi bakteriologis. Berat badan
Citata 13 kg dan terlihat parut BCG, Citata belum pernah
mendapat pengobatan TBC. Dokter Puskesmas menyarankan
agar Citata segera diobati. Pengobatan dimulai pada tanggal 22
Februari 2020.

Ibu Ciputra akan bertindak sebagai PMO-nya. Alamat Citata


adalah jalan raya Bintuni No.17. No Telpon ibu Ciputra 081 2233
6677. Ibu Ciputra berjanji akan datang ke poli anak untuk
mengambil obat setiap hari selama 2 minggu. Setelah dilakukan
pemeriksaan lengkap, Citata didiagnosis menderita TBC kelenjar
dan diputuskan untuk diobati.

Pertanyaan:
a. Paduan OAT apa yang akan diberikan kepada Citata?
OAT anak kategori I 3 tablet 2HRZ/4HR
b. Perlukah pemeriksaan terhadap kontak erat pasien?
Jelaskan!
Perlu
Karena penting untuk mencari sumber infeksi
c. Kenapa Citata bisa sakit TBC padahal sudah mendapat
BCG?
1. Karena vaksin BCG tidak mencegah pasien dari
terinfeksi TB tetapi untuk mencegah terjadinya
komplikasi TB yang lebih berat
2. Karena pasien mendapatkan infeksi TBC dari
ayahnya yang merupakan kontak eratnya. Selain itu
terdapat juga gizi buruk
d. Informasi apa saja yang perlu disampaikan pada orang tua
Ciatata pada saat penyuluhan?
Penjelasan tentang TBC gejala dan penyebabnya
Pengobtaan TBC
Rencana pengobatan
Dosis dan cara pemberian obat
Keteraturan menelan obat sampai tuntas
Efek samping obat dan pastikan keluarga mengetahui
kapan dan kemana harus mencari pertolongan
Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat
Etika batuk (penggunaan masker)
Pentingnya pola hidup sehat
c) Kasus 3
Bapak Rafi, usia 50 tahun, tinggal di desa Cangadi, Kecamatan
Lilirilau, Kabupaten Soppeng – Provinsi Sulawesi Selatan
dengan Nomor Telpon 081 2233, 3344. Bapak Rafi sudah
beberapa minggu merasa lesu, nafsu makan menurun, dada
sebelah kanan sakit, nyeri disertai batuk dengan dahak yang
kadang berdarah. Bapak Rafi datang berobat sendiri ke
Puskesmas Cangadi. Bapak Rafi diperiksa spesimen dahak
pada tanggal 3 Agustus 2020, dengan nomor register
laboratorium 1411 dengan hasil Mtb positif Rif sensitive. Bapak
Rafi, setahun yang lalu dinyatakan sembuh dari penyakit TBC.
Berat badan 51 kg, tidak terlihat parut BCG. Dokter Puskesmas
memutuskan akan mengobati Bapak Rafi. Didekat rumah
dimana pak Rafi tinggal ada seorang petugas puskesmas
bernama pak Hamid. Nomor Telpon 081 2233 4477

Bapak Rafi mempunyai 3 anak, Bahar,laki-laki usia 17 tahun,


Suti, perempuan usia 15 tahun dan Ayu, perempuan usia 5
tahun.

Pengobatan dimulai tanggal 12 Agustus 2020. Bapak Rafi akan


mengambil obatnya setiap hari

Pertanyaan:
a. Paduan OAT mana yang akan diberikan kepada Bapak
Rafi?
OAT Kategori 2HRZE/4HR dengan dosis 3 tablet
b. Menurut anda, siapakah yang paling tepat sebagai PMO?
Jelaskan!
Petugas puskesmas, karena terdapat risiko pasien bisa
menjadi TB RO
c. Hal-hal apa yang penting disampaikan kepada pasien dan
keluarganya pada kunjungan pertama?
- Penjelasan tentang TBC gejala dan penyebabnya
- Pengobtaan TBC
- Rencana pengobatan
- Dosis dan cara pemberian obat
- Keteraturan menelan obat sampai tuntas
- Efek samping obat dan pastikan keluarga mengetahui
kapan dan kemana harus mencari pertolongan
- Pentingnya pengawasan keteraturan menelan obat
- Etika batuk (penggunaan masker)
- Pentingnya pola hidup sehat
d) Kasus 4
Humbalang, seorang remaja laki-laki usia 15 tahun, menderita
batuk cukup lama, sekitar 4 bulan, disertai sesak nafas, nyeri
dada kanan serta sering panas. Batuk kadang sembuh untuk 1-2
hari, kemudian timbul lagi. Dokter RSUD Buleleng dimana
Humbalang berobat minta agar Humbalang diperiksa dahaknya.
Spesimen dahak diperiksa pada tanggal 5 Juli 2020, hasil Mtb
negatif, nomor register laboratorium 1253. Dokter memberikan
antibiotika selama 2 minggu, dengan nasehat kembali bila obat
habis. Saat kembali, tidak ada perbaikan klinis, oleh karena itu
Humbalang diperiksa foto toraks. Hasil pemeriksaan foto toraks
pada tanggal 20 Juli 2020 dengan nomor seri 334 mendukung
proses spesifik TBC dan dokter memutuskan untuk diobati
sebagai pasien TBC terdiagnosis klinis.

Orang tua Humbalang menyatakan bahwa anaknya belum


pernah mendapat pengobatan TBC sebelumnya. Pengobatan
akan dilaksanakan di Puskesmas Buleleng. Humbalang akan
datang satu kali dalam seminggu. Sebagai PMO adalah Bapak
Abu , orang tua Humbalang dengan nomor telpon 081 2255
6677. Alamat Humbalang adalah desa Banyu Urip lingkungan II
No 207 Buleleng, telpon 081 2255 7788
Berat badan saat dimulai pengobatan adalah 40 kg, serta terlihat
adanya parut BCG. Pengobatan dimulai tanggal 21 Juli 2020.

Pertanyaan:
a. Paduan OAT apa yang seharusnya diberikan kepada
Humbalang?
OAT Kategori I 2HRZE/4HR dengan dosis 3 tablet
b. Apa yang akan saudara sampaikan kepada orang tuanya
sebagai PMO?
- Penjelasan tentang TBC gejala dan penyebabnya
- Pengobtaan TBC
- Rencana pengobatan
- Dosis dan cara pemberian obat
- Keteraturan menelan obat sampai tuntas
- Efek samping obat dan pastikan keluarga
mengetahui kapan dan kemana harus mencari
pertolongan
- Pentingnya pengawasan keteraturan menelan
obat
- Etika batuk (penggunaan masker)
- Pentingnya pola hidup sehat
2) Latihan 2
Tujuan latihan ini yaitu untuk belajar mempraktekkan bagaimana
memantau kemajuan pengobatan serta mencatatnya pada kartu
TBC.01 dan TBC.02.
a) Kasus 1 - Bapak Kumara
Pada pengobatan tahap awal Bapak Kumara mengambil obat 3
hari sekali selama 2 minggu. Setelah dipandang bapak Kumara
rajin berobat selanjutnya kunjungan pengobatan disepakati
seminggu sekali.
Pemeriksaan ulang dahak akhir tahap awal dilakukan pada
tanggal 21 Agustus 2020, nomor register laboratorium 1601,
dengan hasil negatif. Berat badan 42 kg. Tidak ada keluhan. No
Reg UPK: 57 No Rek Kab: 112

Pertanyaan:
a. Hasil pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap awal
Bapak Kumara negatif. Ini disebut apa? Jelaskan!
Pengobatan dilanjutkan ke tahap lanjutan yaitu 4HR

b) Kasus 2 - Citata
Setelah 2 minggu pengobatan, selanjutnya jadwal pengambilan
obat di puskesmas disepakati setiap 2 minggu sekali. Ibu Citata
sangat ingin agar anaknya sembuh, oleh karena itu dia rajin
mengobati anaknya. Setelah 1 bulan pengobatan yaitu pada
tanggal 25 Maret 2020 nampak ada perbaikan klinis dan BB
meningkat menjadi 14 Kg. Setelah 2 bulan pengobatan yaitu
tanggal 19 April 2020 diketahui bahwa klinis membaik antara
lain, nafsu makan meningkat serta anaknya menjadi gesit
kembali, berat badan Citata meningkat menjadi 15 kg.

Pertanyaan:
a. Bolehkah pengobatan Citata dihentikan setelah keadaan
klinis Citata membaik? Jelaskan!
Tidak boleh,
Karena klinis membaik hanya menunjukan keberhasilan
pengobatan bukan kesembuhan

c) Kasus 3 - Bapak Rafi


Pengobatan tahap awal dimulai pada tanggal 12 Agustus 2020 ,
Bapak Rafi datang setiap hari selama 2 bulan. Kemudian pada
bulan ke-3, obat diberikan seminggu sekali.
Bapak Rafi rajin berobat dan pada tanggal 28 Oktober 2020,
dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada akhir masa
pengobatan tahap awal, dengan nomor register laboratorium
1917. Hasil pemeriksaan ke dua spesimen dahak (P,S) BTA
negatif. Berat badan tetap 51 kg, serta tidak ada lagi keluhan.
Untuk pengobatan tahap lanjutan, bapak Rafi minta ijin untuk
pindah dan melanjutkan pengobatan ke RSUD Bone karena
Bapak Raharjo harus mengikuti pelatihan penjenjangan di Bone
selama kurang lebih 2 bulan.
Pertanyaan:
a. Apakah pengobatan tahap awal dari Bapak Rafi sudah
berhasil?
b. Buatkan formulir rujukan/pindah pasien untuk Bapak
Rafi !(isi form TBC.09)
c. Bolehkah sisa OAT diberikan kepada Bapak Rafi untuk
disampaikan ke RSUD Bone? jelaskan jawaban saudara.

d) Kasus 4 - Humbalang
Pada pengobatan tahap Awal obat diambil seminggu sekali.
Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap Awal (tanggal 08
September 2020, nomor register laboratorium 1639), hasilnya
BTA negatif. Berat badan ditimbang 41 kg, tidak ada keluhan.

Pertanyaan:
a. Bisakah pengobatan Humbalang dilanjutkan?

3) Latihan 3
Latihan Tatalaksana Pasien yang Berobat Tidak Teratur
a) Kasus-1 Ibu Putri
Ibu Putri, usia 33 tahun datang ke Puskesmas anda dengan
keluhan batuk darah yang hebat.

Pertanyaan:
a. Apa tindakan saudara pada waktu ibu Putri kembali dengan
batuk darah yang hebat?

Setelah menjalani perawatan di RS Kabupaten, batuk darahnya


teratasi dan kondisi ibu Putri membaik, namun keluhan batuknya
masih tetap ada. hasil pemeriksaan spesimen dahak pada
tanggal 30 November 2020 adalah Mtb positif Rif sensitif.
Menurut anamnesa dan catatan medik yang ada di RSUD
Lombok Tengah, ibu Putri pernah berobat selama 3 minggu
pada 4 bulan yang lalu. Berat badan 42 kg.dan pengobatan
akan diberikan di Puskesmas.
b. Apa paduan OAT KDT yang akan saudara berikan kepada
Ibu Putri?

Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap awal hasilnya


negatif, selanjutnya diberikan pengobatan tahap lanjutan.
Namun, karena ibu Putri merasa sudah sehat dia menghentikan
pengobatannya selama lebih kurang 10 minggu. Setelah itu
batuk-batuknya kambuh lagi dan dia datang ke Puskesmas
anda.
Pertanyaan:
c. Tindakan apa yang harus saudara lakukan pada ibu Putri?
d. Bila hasil tindakan yang saudara lakukan negatif, apa tindak
lanjutnya?

b) Kasus 2 Bapak Limbudu


Bapak Limbubu mulai berobat secara teratur sejak tanggal 24
Februari 2020 di Puskesmas Kediri Kab. Lombok Barat. Namun
sejak tanggal 5 April 2020 Bapak Limbubu tidak datang.
Setelah dilakukan kunjungan ke rumah, ternyata Bapak
Limbubu pergi ke Tarakan mengunjungi anaknya, tanpa
membawa obat. Selama kurang lebih 2 bulan di Tarakan,
batuknya kambuh, disertai darah.
Anaknya mengajak Bapak Limbubu berobat di RS Tarakan,
tetapi tidak bersedia, karena Bapak Limbubu ingin segera
kembali ke Puskesmas Kediri dan kembali berobat disana.
Sesampai di Puskesmas Kediri, Bapak Limbubu kembali
berobat pada 9 Juni 2020
Pertanyaan:
Sebagai petugas kesehatan di Puskesmas Kediri yang
menangani Bapak Limbubu, apa yang saudara lakukan?

Jawaban:

4) Latihan 4
Latihan ini menentukan Hasil Akhir Pengobatan
Latihan ini merupakan kelanjutan latihan sebelumnya.
Tujuan latihan ini yaitu menentukan hasil pengobatan serta tindak
lanjut yang perlu diambil.

a) Kasus 1 Bapak Kumara


Pengobatan Bapak Kumara dilanjutkan dengan pemberian tahap
lanjutan. Pengambilan OAT tahap lanjutan dilakukan 2 minggu
sekali. Pemeriksaan ulang dahak pada akhir bulan ke 5 (tanggal
19 November 2020, nomor register laboratorium 2205) dan pada
akhir pengobatan (tanggal 10 Desember 2020, nomor register
laboratorium 2407), keduanya menunjukkan BTA negatif. Berat
badan 44 kg.
Pertanyaan:
a. Bagaimana hasil akhir pengobatan Bapak Kumara ?
b. Apa tindak lanjut saudara terhadap Bapak Kumara ?

b) Kasus 2 Citata
Pengobatan Citata diteruskan dengan tahap lanjutan dan OAT
akan diambil 2 minggu sekali, sampai dengan selesai serta
lengkap. Keluhan tidak ada, berat badan meningkat menjadi 17
kg (16 Juli 2020) dan 18 kg (20 Agustus 2020).
Pertanyaan:
a. Apa hasil akhir pengobatan Citata?

c) Kasus-3 Bapak Rafi


Pada tanggal 20 Januari 2020 Kepala Puskesmas Cangadi
menerima surat dari poli paru RSUD Bone yang mengabarkan
bahwa Bapak Rafi hanya berobat sekitar 2 bulan. Setelah itu
tidak pernah kembali ke poli RSUD Bone. Bapak Rafi terakhir
mengambil obat di poli RSUD Bone pada tanggal 25 Desember
2020 untuk persiapan seminggu. Sampai dengan tanggal 10
Maret 2021, bapak Rafi tidak pernah muncul di Puskesmas
Cangadi.
Pertanyaan:
a. Apa pendapat anda tentang cara penanganan bapak Rafi
oleh Puskesmas Cangadi?
b. Apa yang harus anda lakukan sekarang terhadap bapak
Rafi?
c. Bila anda berhasil menemukan Bapak Rafi , apa yang harus
anda lakukan? Sebutkan 3 hal!
d. Bila anda tidak berhasil menemukan Bapak Rafi , apa hasil
akhir pengobatan Bapak Rafi?

d) Kasus-4 Humbalang
Pengobatan tahap lanjutan Humbalang
diberikan dengan sekali seminggu. Humbalang berobat secara
teratur. Pada akhir pengobatan, keadaan klinis membaik dan
berat badan meningkat menjadi 45 kg, serta tidak ada keluhan
lagi.

Pertanyaan:
a. Apakah pada akhir pengobatan, Humbalang perlu
dilakukan pemeriksaan tertentu?
b. Apa hasil akhir pengobatan Humbalang?
c. Apa tindak lanjut saudara terhadap Humbalang?

b. Latihan Pengobatan Pasien TBC Resistan


1) Latihan 1
Latihan ini untuk mengetahui proses sebelum pengobatan dan
selama menjalani pengobatan
a) Sebutkan peranan Tim Ahli Klinis di Fasyankes Rujukan TBC
RO dan Dokter di Fasyankes TBC RO dalam pengobatan TBC
RO!
Jawab:

b) Pak Setiadi adalah pasien TBC RO yang sudah memenuhi


syarat dan disetujui oleh Tim Ahli klinis RSU Dr Sardjito,
Yogyakarta untuk diobati. Berat badan Pak Setiadi adalah 56 kg.
a. Tulis paduan pengobatan
Jawab:

b. Tulis Dosis OAT


Jawab:

c) Sebutkan persiapan awal sebelum memulai pengobatan TBC


RO Jawab:

d) Sebutkan beberapa pemeriksaan penunjang yang harus


dilakukan sebelum mengobati pasien TBC RO
Jawab:

e) Sebutkan dan jelaskan jenis dan paduan OAT TBC RO di


Indonesia!
Jawab:

f) Sebutkan dan jelaskan tahapan serta durasi pengobatan TBC


RO!
Jawab:
g) Sebutkan jenis pemeriksaan apa sajakah yang menjadi evaluasi
utama untuk memantau kemajuan pengobatan pasien TBC RO!
Jawab:

h) Jelaskan kapan sajakah dilakukan pemeriksaan dahak biakan


serta uji kepekaan pada pasien TBC RO!
Jawab:

i) Sebutkan jenis pemeriksaan lainnya selain pemeriksaan dahak


untuk pemantauan pengobatan TBC RO!
Jawab:

2) Latihan 2
a) Jelaskan prinsip dasar pengobatan TBC RO pada anak!
Jawab:

b) Jelaskan paduan pengobatan TBC RO pada anak!

2. PENGISIAN FORM TBC


Tuangkan dan lengkapi jawaban dari Materi Pengobatan untuk
Latihan 1, Latihan 2, dan Latihan 3 pada masing-masing kasus
dalam Form TBC yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai