Anda di halaman 1dari 3

Nama : dr.

Nuralita Resty Pradiani


Asal Kabupaten : Karawang
Instansi : RSUD Karawang

LEMBAR KERJA

STUDI KASUS 2 (TATALAKSANA TUBERKULOSIS)

1. TATALAKSANA TBC PADA PASIEN DEWASA


Bapak Lazuardi, 45 tahun, datang ke RS Jabar Juara dengan keluhan batuk
produktif selama 3 bulan terakhir. dr. Pambudi meminta Bapak Lazuardi untuk
diperiksakan dahaknya, dengan hasil Rifampisin Sensitif.
Anamnesis dan pemeriksaan menunjukkan bahwa Bapak Lazuardi belum
pernah mendapatkan pengobatan TBC sebelumnya. Berat badan Bapak
Lazuardi adalah 55 kg, tidak terlihat parut BCG. dr. Pambudi memutuskan
untuk mengobati Bapak Lazuardi. Bapak Lazuardi mulai berobat tanggal 4
Januari 2021.
a. Apa klasifikasi dan tipe penyakit Bapak Lazuardi?
b. Tuliskan paduan OAT KDT yang sesuai untuk penyakit Bapak Lazuardi!
c. Apa yang sebaiknya dr. Pambudi lakukan terhadap kontak erat Bapak Lazuardi?

Jawaban :
a. Karena Tn. Lazuardi didapatkan hasil pemeriksaan dahak Rifampisin Sensitif dan
belum pernah mendapatkan pengobatan TB sebelumnya maka termasuk
klasifikasi TB terkonfimasi bakteriologis
b. Tn. Lazuardi memiliki bb : 50kg sehingga dosis KDT-nya 4FDC (RHZE
150/75/400/275) 1x4 tab + 2FDC (RH 150/150) 1x4tab
c. Memberikan edukasi kepada Tn. Lazuardi dan keluarga terkait penyakit TBC
 Pengobatan : lama pengobatan TBC minimal 6 bulan, efek samping obat,
komplikasi dan kemungkinan yang terjadi bila putus pengobatan
 Penularan : bagaimana TBC menular, pentingnya deteksi dini bagi kontak
serumah dan kontak erat, informed consent akan dilakukan kontak tracing,
semua anggota keluarga maupun kontak erat akan dilakuka pemeriksaan
dahak.
 Pencegahan : KIE tentang PHBS , imunisasi, dan terapi pencegahan
tuberculosis

2 minggu setelah inisiasi pengobatan, Bapak Lazuardi mengalami mual,


muntah dan ikterik. Ketika diperiksakan Bilirubin dan SGPT serta SGOT Bapak
Lazuardi mengalami peningkatan signifikan.
d. Sebutkan obat-obatan yang memungkinkan menjadi penyebab gejala yang dialami
oleh Bapak Lazuardi!
e. Apa yang sebaiknya dr. Pambudi lakukan? Terangkan prinsip pengobatan TBC
pada Bapak Lazuardi!

Jawaban :
d. Obat – obatan yang dapat menimbulkan gejala kelainan pada hati yaitu :
Isoniazid , Rifampisin, Pirazinamid
e. Bapak Lazuardi kemungkinan mengalami Hepatitis Imbas Obat ( DIH) sehingga
pemberian obat OAT harus dihentikan terlebih dahulu.
OAT dihentikan bila terdapat salah satu berikut:
1. Gejala klinis yaitu ikterik, mual/muntah
2. Gejala klinis disertai  peningkatan SGOT dan/ SGPT > 3 kali
3. Bila tidak ditemukan gejala klinis, OAT dihentikan apabila bilirubin > 2,  atau SGOT,
SGPT ≥ 5 kali
Bila gejala klinis dan laboratorium sudah kembali normal, pengobatan dapat dimulai
dengan pemberian INH selama 7 hari, bila tidak muncul gejala gangguan fungsi hati
dapat ditambahkan dengan rifampisin dan obat lainnya.

Ketika RS Jabar Juara melakukan evaluasi pada pasien TBC pada 31


Desember 2021, dr. Pambudi menyadari bahwa setelah gejala mual muntah
dan ikterik Bapak Lazuardi hilang dalam 2 bulan, Bapak Lazuardi tidak pernah
Kembali lagi untuk berobat.
f. Jabarkan macam-macam hasil akhir pengobatan TBC! Termasuk yang manakah
hasil akhir pengobatan Bapak Lazuardi?
Berdasarkan macam – macam hasil akhir pengobatan Tn. Lazuardi sudah putus
pengobatan > 2 bulan sehingga masuk ke dalam kategori Putus Berobat ( loss to
follow up )

Anda mungkin juga menyukai