Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : FARMAKOTERAPI III


Hari/Tgl : Selasa, 28 Februari 2023
Waktu : 2 Hari (Tgl 30 Feb 2023 pukul 14.00 WITA)
Ruang : Daring (Take Home)
Dosen : apt. Baiq Leny Nopitasari, M.Farm.

Nama Mahasiswa : Muhammad Raehan Al Ghifari


NIM : 2020E1C070
Kelas : 6B

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL UJIAN DALAM BENTUK STUDI KASUS !


a. Kerjakan skenario kasus dibawah ini, meliputi: definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, sasaran
terapi, tujuan terapi, strategi terapi, dan algoritma terapi yang didukung oleh referensi terbaru.
b. Selesaikan masalah pada kasus yang ditemukan menggunakan SOAP. Plan meliputi alternative terapi
yang bisa diberikan, terapi yang direkomendasikan, monitoring efek terapi dan efek samping, serta
informasi yang harus diberikan kepada pasien.

A. KASUS DISPEPSIA
Nn. XYZ berkunjung ke Apotek ABC. Ia mengeluh sesak, kembung, tidak enak di perut bagian ulu
hati. Usia Nn. XYZ 20 tahun. Ia sudah mengalami gejala tersebut selama 2 hari terakhir. Ia belum ke
dokter dengan alas an tidak mengeluhkan hal atau gejala yang lain. Ia mempunyai Riwayat penyakit
“maag” saja. Nn. XYZ belum mengkonsumsi obat lainnya. Apoteker dari Apotek ABC memberikan
polysilane kepada Nn. XYZ.

SOAP KASUS DISPEPSIA:

S: Nn. XYZ mengeluh sesak, kembung, dan tidak enak di perut bagian ulu hati selama 2 hari terakhir. Usianya 20 tahun.
Belum ada keluhan atau gejala lain yang dialami. Riwayat penyakit "maag" sudah ada sebelumnya.

O: Nn. XYZ belum diperiksa oleh dokter. Apoteker dari Apotek ABC memberikan polysilane sebagai obat untuk mengatasi
keluhan dispepsia.

A: Dispepsia.

1
P: Polysilane diresepkan oleh apoteker sebagai obat untuk mengatasi keluhan dispepsia. Disarankan untuk menghindari
makanan pedas, berlemak, dan asam serta makan dengan porsi yang lebih kecil dan sering. Jika keluhan tidak membaik
setelah beberapa hari atau muncul gejala yang lebih serius seperti muntah darah atau tinja berwarna hitam, segera
berkonsultasi dengan dokter. Nn. XYZ juga disarankan untuk melakukan kontrol ke dokter untuk mengevaluasi kondisi
"maag"-nya.

B. KASUS GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)


Date of review (by pharmacist) : 31 Juli 2012 pagi hari
Tanggal masuk RS : 29 Juli 2012 sore hari
No registrasi : R123456
Nama pasien : Tn. TSS
Jenis kelamin : Pria
Usia : 36 tahun

2
BB/TB : NA (not available)

Keluhan
Nyeri perut sebelah kanan sudah kurang lebih selama 1 bulan, badan sumer sejak tanggal 25 Juli
2012, kepala pusiang, setiap kalimakan perut terasa sakit.
Past Medical History
-
Medication History
NA (not available)
Allergic/Adverse Drug Reaction History
Tidak ada Riwayat alergi obat apapun
Physical Examination
Endoskopi dilakukan tanggal 30 Juli 2012 dengan hasil duodenal polip, esophagitis, GERD grade
A. Tanda-tanda vital (tanggal 29-31 Juli 2012) :

Laboratory Test (tanggal 30 Juli 2012)

Diagnosa
Esofagitis (GERD)

3
Current Medication (di RS)
Nama Obat Dosis Frekuensi Rute
Vometa FT 10 mg 3x1 Oral
Pariet 10 mg 2x1 Oral
Ranitidine 100 mg 2x1 Intravena
Tomit 10 mg Bila perlu Intravena
Novalgin NA (not available) Bila perlu Intravena

Catatan di rekam medik


Tanggal 31 Juli 2012 pasien rencananya KRS (keluar rumah sakit)

Subjektif: Tn. TSS, laki-laki berusia 36 tahun, mengeluh sakit perut sebelah kanan selama sekitar satu
bulan. Ia juga melaporkan tubuhnya terasa sakit secara umum sejak 25 Juli 2012, disertai dengan sakit
kepala, dan nyeri di perut setelah makan. Riwayat Medis: Tidak ada riwayat medis penting yang tercatat.
Riwayat Obat: Tidak ada riwayat penggunaan obat yang tersedia pada saat ditinjau. Riwayat Alergi/Reaksi
Obat Buruk: Tidak ada riwayat alergi obat yang dilaporkan.

Objektif: Pemeriksaan fisik mengungkapkan tanda-tanda vital berikut antara tanggal 29-31 Juli 2012:
• Tekanan darah: tidak tercatat
• Denyut jantung: tidak tercatat
• Laju pernapasan: tidak tercatat
• Suhu: tidak tercatat
Endoskopi yang dilakukan pada 30 Juli 2012 menunjukkan adanya polip duodenum, esofagitis, dan GERD
tingkat A. Tes Laboratorium yang dilakukan pada 30 Juli 2012 mengonfirmasi diagnosis esofagitis
(GERD).

Assesement: Tn. TSS didiagnosis dengan penyakit refluks gastroesofagus (GERD), dengan bukti esofagitis
dan polip duodenum.

Plan: Pasien diberikan resep obat-obatan berikut selama menginap di rumah sakit:
• Vometa FT 10mg, 3 kali sehari, secara oral
• Pariet 10mg, dua kali sehari, secara oral
• Ranitidin 100mg, dua kali sehari, secara intravena
• Tomit 10mg, jika diperlukan, secara intravena
• Novalgin, jika diperlukan, secara intravena
Pasien dijadwalkan untuk pulang dari rumah sakit pada tanggal 31 Juli 2012.

4
C. KASUS PUD (Peptic Ulcer Disease)
Date of review (by pharmacist) : 15 Agustus 2013 pagi hari
Tanggal masuk RS : 14 Agustus 2013 sore hari
No registrasi : R123456
Nama pasien : Tn. YH
Jenis kelamin : Pria
Usia : 54 tahun
BB/TB : NA (not available)
Keluhan
Pasien diare selama kurang lebih 2 minggu terakhir dengan frekuensi diare 3-4 kali sehari. Untuk
mengatasi diare tersebut pasien minum Enterostop. Selain itu, pasien mengeluh perut terasa
kembung, fesesnya ada darahnya, feses tidak mengandung lender, feses cair, dan ada ampasnya.
Past Medical History
Hiperurisemia, dislipidemia
Medication History
Ziloric, Lipitor
Allergic/Adverse Drug Reaction History
Tidak ada Riwayat alergi obat apapun
Physical Examination
Endoskopi atas dan bawah dilakukan tanggal 15 Agustus 2013 dengan hasil duodenal ulcer, gastritis
erosive.

5
Tanda-tanda vital (tanggal 14-15 Agustus 2013) :

Laboratory Test (tanggal 14 Agustus 2013)

Diagnosa
PUD, diare.
Current Medication (di RS tanggal 14 Agustus 2013)

Nama Obat Dosis Frekuensi Rute


Fleet phosphosoda Oral

Subjektif: Tn. YH, laki-laki berusia 54 tahun, mengeluh diare selama sekitar dua minggu, dengan frekuensi 3-4 kali sehari.
Dia telah mengambil Enterostop untuk meredakan gejalanya. Dia juga melaporkan kembung, tinja berdarah, tinja encer, dan
adanya debris dalam tinjanya. Riwayat Medis: Pasien memiliki riwayat hiperurisemia dan dislipidemia. Riwayat Obat:
Pasien sedang minum Ziloric dan Lipitor. Riwayat Alergi Efek Obat: Tidak ada riwayat alergi obat dilaporkan.

Objektif: Pemeriksaan fisik mengungkapkan tanda-tanda vital berikut antara tanggal 14-15 Agustus 2013:
• Tekanan darah: tidak dicatat
• Denyut jantung: tidak dicatat
• Denyut napas: tidak dicatat
• Suhu: tidak dicatat
Endoskopi yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2013 menunjukkan adanya ulkus duodenum dan gastritis erosif.
6
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2013 mengkonfirmasi diagnosis penyakit ulkus peptik
(PUD) dan diare.

Assesement: Tn. YH didiagnosis dengan penyakit ulkus peptik (PUD) dan diare.

Plan: Pasien diberikan resep Fleet phosphosoda pada tanggal 14 Agustus 2013.
Tidak ada informasi obat lain yang tersedia. Manajemen dan rencana pengobatan lebih lanjut tidak didokumentasikan dalam
catatan SOAP.

D. KASUS DM (Diabetes Mellitus)


Tn. RF 47 tahun, TB 160 cm, BB 80 kg, dengan riwayat DM sejak 9 tahun lalu, datang ke dokter
dengan keluhan badan lemah, pegal-pegal, kaki sering kesemutan dan terasa nyeri seperti tertusuk
terutama pada malam hari. Disamping itu pasien sering merasa perut penuh dan diare.
Data klinik : menunjukkan TD 160/90 mmHg, suhu 370C, nadi 70x/menit

7
Hasil pemeriksaan data laboratorium :
Data Laboratorium Hasil
GDP 170 mg/dl
HbA1c 11%
LDL 180 mg/dl
TG 278 mg/dl
Kalium 3,5 mmol/l
Kreatinin serum 3 mg/dl
GD2JPP 290 mg/dl
HDL 20 mg/dl
Kolesterol 250 mg/dl
Na 137 mmol/l
Cl 99 mmol/l
Albumin +

Terapi yang didapatkan oleh pasien :


1. Glibenklamid 5 mg 2dd1
2. Metformin 500 mg 3dd1
3. Simvastatin 10 mg 1dd1
4. Captopril 25 mg 2dd1
5. ASA 80 mg 1dd1

S: Tn. RF 47 tahun, dengan riwayat DM sejak 9 tahun lalu, datang dengan keluhan badan lemah, pegal-pegal, kaki sering
kesemutan dan terasa nyeri seperti tertusuk terutama pada malam hari. Pasien juga sering merasa perut penuh dan diare.

O:

 TD: 160/90 mmHg


 Suhu: 37,0°C
 Nadi: 70x/menit
 GDP: 170 mg/dl
 HbA1c: 11%
 LDL: 180 mg/dl
 TG: 278 mg/dl
 Kalium: 3,5 mmol/l
 Kreatinin serum: 3 mg/dl

8
 GD2JPP: 290 mg/dl
 HDL: 20 mg/dl
 Kolesterol: 250 mg/dl
 Na: 137 mmol/l
 Cl: 99 mmol/l
 Albumin: +

A: Pasien dengan DM tipe 2 dengan kontrol gula darah yang buruk, dislipidemia, hipertensi, dan gangguan fungsi ginjal.
Pasien juga mengalami neuropati perifer dan gangguan gastrointestinal.

P:

1. Terapi farmakologi:
 Dosis Glibenklamid 5 mg ditingkatkan menjadi 2dd2
 Dosis Metformin ditingkatkan menjadi 850 mg 3dd1
 Simvastatin 20 mg 1dd1
 Captopril 50 mg 2dd1
 ASA 80 mg 1dd1
 Klorokuin 200 mg 1dd1
2. Rujukan ke dokter spesialis ginjal untuk penilaian lebih lanjut mengenai fungsi ginjal yang terganggu.
3. Edukasi pasien mengenai pentingnya menjaga kontrol gula darah, diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari faktor risiko
lain seperti merokok.
4. Pantau tekanan darah, fungsi ginjal, dan kadar gula darah secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai