Anda di halaman 1dari 20

1

LATIHAN UNTUK LEMBAR KERJA

Tujuan: setelah latihan ini, peserta mampu menyelesaikan latihan kasus sesuai dengan
formulir yang disediakan
Petunjuk:
a. Pelatih membagi peserta dalam 3 kelompok
b. Pelatih membagi lembar kerja untuk masing-masing peserta
c. Pelatih meminta masing-masing peserta mengerjakan latihan kasus yang ada
d. Pelatih mengamati peserta saat mengerjakan latihan kasus, bila sudah selesai
mengerjakan latihan ini, masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan hasil
latihannya
e. Pelatih memberikan tanggapan terhadap keseluruhan hasil presentasi kelompok.

A. Latihan Kasus untuk Penemuan


Latihan 1
Dalam latihan berikut ini anda diminta melengkapi buku daftar terduga TB yang
diperiksa dahak SP/PS/SS pada butir soal a dan b ke buku TB.06
a) Pada tanggal 30 Maret 2021, Maryam seorang wanita berusia 40 tahun, alamat
Rt.01/RW05 desa Pasir Putih, diperiksa dahaknya untuk diagnosis di Puskesmas
Kayu Putih, Kabupaten Pulo Mas. Pemeriksaan dahak sewaktu pada tanggal 30
Maret 2021 dengan nomor sediaan 16/11122233344/1/0102A serta dahak pagi pada
tanggal 31 Maret 2021 nomor sediaan 16/11122233344/1/0102B, semua hasilnya
negatif. Dalam buku register laboratorium tercatat nomor 213.

b) Tn.Fajar pada tanggal 30 Maret 2021 diperiksa dahak di Puskesmas Kayu Putih,
untuk maksud diagnosis. Bapak Fajar berumur 54 tahun ini, tinggal di Desa
Sukamulia RT.06/RW.03, Jl Pusaka no. 22, kel. Bidara. Pemeriksaan dahak
sewaktu pertama hasilnya 1+ dengan nomor sediaan 16/11122233344/1/0109A,
nomor register laboratorium 218. Pasien tersebut tidak datang kembali untuk
pemeriksaan dahak kedua. Apa yang harus anda lakukan bila Tn. Fajar tidak datang
kembali untuk pemeriksaan dahak kedua (dahak pagi) sedangkan hasil pemeriksaan
dahak pertama hasilnya 1+ ?

Dalam latihan berikut ini anda diminta melengkapi formulir TB.05, register
laboratorium TB.04.
c) Ny.Titin Gozali, umur 39 tahun, tinggal di Rawakembang II/69, RT.07/ RW.08
Telp/HP:08133344455 datang ke Puskesmas Cempaka Putih, Kabupaten Pulo
Gadung, dengan keluhan batuk-batuk berdahak sekitar 2 bulan. Pengambilan dahak
sewaktu dengan nomor sediaan 16/22233344455/1/0111A pada tanggal 30 Maret
2021, kemudian pengambilan dahak pagi dengan nomor sediaan
16/22233344455/1/0111B secara visual semua dahak tampak berupa nanah lendir.
Semua sediaan diperiksa pada tanggal 2 April 2018 dengan nomor register
laboratorium adalah 378, hasilnya neg/1+.

Ny.Titin tinggal serumah dengan suaminya, Tn. Tigor,45 tahun serta 2 orang anak
yaitu Ali,7 tahun dan Aliah,4 tahun.Dirumahnya juga ada orang tua TN Tigor nama
Dadan usia 70 tahun dan ny Dadan umur 68 tahun disamping itu ada pembantu
rumah tangga nama nya Ijah usia 27 tahun .Dari hasil pemeriksaan, tidak ada
anggota keluarga Ny. Titin yang bergejala TB.
2

d) Isilah formulir TB.15, register TB.16, dan TB.01 P (PPINH)


Petugas melakukan pelacakan, Anak Ny.Titin yaitu Ali,7 tahun dan Aliah,4 tahun
dibawa ke Fasyankes untuk dilakukan skoring sistem oleh Dokter. Dokter
menyatakan kondisi Ali dan Aliah sehat. Dokter memberi pengobatan pencegahan
INH.

e) Isilah formulir rujukan terduga TB RO dan buku rujukan terduga TB RO


Puskesmas A belum mempunyai TCM
Di Puskesmas A, pasien Abdi diberi pengobatan kat 1, mulai pengobatan tanggal 5
Januari 2020. Tanggal 3 Maret dilakukan pemeriksaan dahak ulang tahap awal
hasilnya negatif, dan bulan ke-5 pada tanggal 5 Juni hasilnya 1+. Dokter puskesmas
A menyimpulkan pasien Abdi gagal kat 1, akan dirujuk ke fasyankes yang memiliki
TCM sebagai terduga TB RO.

B. Latihan Kasus untuk Pengobatan


1. Latihan Pengobatan Pasien TB Sensitif Obat

Kerjakan Latihan ini kemudian diskusikan hasilnya: (formulir/kartu dapat dilihat di


lembar kerja)
Latihan 1
Kasus-1
Bapak Kumara usia 44 tahun, alamat rumah Jalan Pemuda No.107 Jakarta Timur,
selama 2 bulan terakhir selalu batuk dengan mengeluarkan dahak. Bapak Kumara
datang berobat ke RS Persahabatan atas inisiatif sendiri, dr. Erlina meminta bapak
Kumara untuk diperiksa dahak sebanyak 2 kali berturut-turut. Hasil pemeriksaan
dahak sebagai berikut:
 Tanggal 28 Juni 2019, dahak sewaktu. Hasil 2 positif
 Tanggal 29 Juni 2019, dahak pagi. Hasil 2 positif
 Nomor register laboratorium: 1201

Wawancara dan pemeriksaan menunjukkan bahwa Bapak Kumara belum pernah


mendapat pengobatan TB sebelumnya. Dokter Erlina memutuskan untuk mengobati
Bapak Kumara . Sebagai PMO disetujui Bapak Chandra, tetangga pak Kumara.
Pengobatan dimulai tanggal 2 Juli 2019. Untuk 2 minggu pertama Bapak Kumara
berjanji akan datang setiap 3 (tiga) hari sekali untuk mengambil obat. Berat badan
saat dimulai pengobatan adalah 42 kg, serta tidak terlihat parut BCG. Nomor Telpon
bapak Kumara 081 2233 5599 Nomor HP bapak Chandra 081 2233 4455
Pertanyaan:
a. Apa klasifikasi dan tipe penyakit Bapak Kumara?
Jawab:
…………………………………………………………………………………

b. Paduan OAT KDT apa yang sesuai untuk penyakit Bapak Kumara ?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
3

c. Isi dan lengkapi kartu pengobatan TB.01 dan kartu identitas TB.02 bagi Bapak
Kumara
Jawaban dibuat pada kartu TB.01 dan TB.02 yang tersedia pada modul ini.

d. Apa yang akan saudara lakukan terhadap kontak erat Bapak Kumara?
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kasus-2
Citata, usia 7 tahun adalah puteri bapak dan ibu Ciputra. Citata menderita panas,
batuk batuk, nafsu makan menurun tanpa sebab yang jelas lebih dari 2 minggu.
Sudah diberi parasetamol, panas turun tetapi kemudian panas lagi.

Pada tanggal 18 Februari 2019, Citata dibawa ke Puskesmas Bintuni di Papuatara.


Dokter menemukan pembesaran beberapa kelenjar getah bening pada leher sisi kiri
dengan ukuran > 1 cm, jumlahnya ada 3 dan tidak nyeri tekan.
Citata juga mengalami klinis gizi buruk (BB/U <60%).
Dari hasil wawancara diketahui bahwa bapak Ciputra sedang menjalani pengobatan
sebagai pasien TB dengan BTA positif .
Berat badan Citata 13 kg dan terlihat parut BCG, Citata belum pernah mendapat
pengobatan TB. Dokter Puskesmas menyarankan agar Citata segera diobati.
Pengobatan dimulai pada tanggal 22 Februari 2019.

Ibu Ciputra akan bertindak sebagai PMO-nya. Alamat Citata adalah jalan raya
Bintuni No.17. No Telpon ibu Ciputra 081 2233 6677. Ibu Ciputra berjanji akan
datang ke poli anak untuk mengambil obat setiap hari selama 2 minggu. Setelah
dilakukan pemeriksaan lengkap, Citata didiagnosis menderita TB kelenjar dan
diputuskan untuk diobati.

Pertanyaan:
a. Paduan OAT apa yang akan diberikan kepada Citata ?

…………………………………………………………………………………

b. Isi dan lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 yang sudah tersedia dalam buku kerja
Pengobatan setelah mengisi formulir skoring pada anak.

c. Perlukah pemeriksaan terhadap kontak erat pasien? Jelaskan!

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

d. Kenapa Citata bisa sakit TB padahal sudah mendapat BCG?

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4

e. Informasi apa saja yang perlu disampaikan pada orang tua Citata pada saat
penyuluhan?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Kasus-3
Bapak Rafi, usia 50 tahun, tinggal di desa Cangadi, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten
Soppeng – Provinsi Sulawesi Selatan dengan Nomor Telpon 081 2233, 3344. Bapak
Rafi sudah beberapa minggu merasa lesu, nafsu makan menurun, dada sebelah
kanan sakit, nyeri disertai batuk dengan dahak yang kadang berdarah. Bapak Rafi
datang berobat sendiri ke Puskesmas Cangadi. Bapak Rafi diperiksa dahak sewaktu-
pagi-sewaktu pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2009, dengan nomor register
laboratorium 1411 dengan hasil 2+, 2+ dan 1+. Bapak Rafi, setahun yang
lalu .dinyatakan sembuh dari penyakit TB. Berat badan 51 kg, tidak terlihat parut
BCG. Dokter Puskesmas memutuskan akan mengobati Bapak Rafi. Didekat rumah
dimana pak Rafi tinggal ada seorang petugas puskesmas bernama pak Hamid.
Nomor Telpon 081 2233 4477
Bapak Rafi mempunyai 3 anak, Bahar,laki-laki usia 17 tahun, Suti, perempuan usia
15 tahun dan Ayu, perempuan usia 5 tahun.
Pengobatan dimulai tanggal 12 Agustus 2019. Bapak Rafi akan mengambil obatnya
setiap hari.

Pertanyaan:
a. Paduan OAT mana yang akan diberikan kepada Bapak Rafi?
…………………………………………………………………………………

b. Menurut anda, siapakah yang paling tepat sebagai PMO? Jelaskan!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………...................................................................

c. Isi dan lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 untuk Bapak Rafi!

d. Hal-hal apa yang penting disampaikan kepada pasien dan keluarganya pada
kunjungan pertama?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Kasus-4
Humbalang, seorang remaja laki-laki usia 15 tahun, menderita batuk cukup lama,
sekitar 4 bulan, disertai sesak nafas, nyeri dada kanan serta sering panas. Batuk
kadang sembuh untuk 1-2 hari, kemudian timbul lagi. Dokter RSUD Buleleng dimana
Humbalang berobat minta agar Humbalang diperiksa dahaknya.
Dahak SPS diperiksa pada tanggal 5 Juli 2019, semua hasilnya negatif, nomor
register laboratorium 1253. Dokter memberikan antibiotika selama 2 minggu,
dengan nasehat kembali bila obat habis. Saat kembali, tidak ada perbaikan klinis,
5

oleh karena itu Humbalang diperiksa foto toraks. Hasil pemeriksaan foto toraks
pada tanggal 20 Juli 2019 dengan nomor seri 334 mendukung proses spesifik TB
dan dokter memutuskan untuk diobati sebagai pasien TB BTA negatif dan hasil foto
toraks menunjukkan gambaran proses spesifik TB.
Orang tua Humbalang menyatakan bahwa anaknya belum pernah mendapat
pengobatan TB sebelumnya. Pengobatan akan dilaksanakan di Puskesmas
Buleleng. Humbalang akan datang satu kali dalam seminggu. Sebagai PMO adalah
Bapak Abu , orang tua Humbalang dengan nomor telpon 081 2255 6677. Alamat
Humbalang adalah desa Banyu Urip lingkungan II. No 207 Buleleng, telpon 081
2255 7788
Berat badan saat dimulai pengobatan adalah 40 kg, serta terlihat adanya parut BCG.
Pengobatan dimulai tanggal 21 Juli 2019.

Pertanyaan:

a. Paduan OAT apa yang seharusnya diberikan kepada Humbalang ?


…………………………………………………………………………………

b. Buat dan isilah kartu TB.01 dan TB.02 untuk Humbalang.


Jawabannya ditulis pada lembar kartu yang tersedia.

c. Apa yang akan saudara sampaikan kepada orang tuanya sebagai PMO?

………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

Latihan 2
Latihan ini merupakan kelanjutan latihan-1
Tujuan latihan ini yaitu untuk belajar mempraktekkan bagaimana memantau
kemajuan pengobatan serta mencatatnya pada kartu TB.01 dan TB.02.
Ambil kartu-kartu TB.01 dan TB.02 yang telah anda isi pada latihan sebelumnya
kemudian kerjakan latihan-2 ini.

Kasus-1
Bapak Kumara
Pada pengobatan tahap awal Bapak Kumara mengambil obat 3 hari sekali selama 2
minggu. Setelah dipandang bapak Kumara rajin berobat selanjutnya kunjungan
pengobatan disepakati seminggu sekali.
Pemeriksaan ulang dahak akhir tahap awal dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2019,
nomor register laboratorium 1601, dengan hasil negatif. Berat badan 42 kg. Tidak
ada keluhan. No Reg UPK: 57 No Rek Kab: 112
Pertanyaan:
a. Hasil pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap awal Bapak Kumara negatif. Ini
disebut apa?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

b. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 dari bapak Kumara


…………………………………………………………………………………………
6

…………………………………………………………………………………………

Kasus-2
Citata
Setelah 2 minggu pengobatan, selanjutnya jadwal pengambilan obat di puskesmas
disepakati setiap 2 minggu sekali. Ibu Citata sangat ingin agar anaknya sembuh,
oleh karena itu dia rajin mengobati anaknya. Setelah 1 bulan pengobatan yaitu
pada tanggal 25 Maret 2019 nampak ada perbaikan klinis dan BB meningkat menjadi
14 Kg. Setelah 2 bulan pengobatan yaitu tanggal 19 April 2019 diketahui bahwa
klinis membaik antara lain, nafsu makan meningkat serta anaknya menjadi gesit
kembali, berat badan Citata meningkat menjadi 15 kg.
Pertanyaan:
a. Bolehkah pengobatan Citata dihentikan setelah keadaan klinis Citata membaik?
Jelaskan jawaban saudara!

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

b. Catatlah informasi tersebut diatas pada kartu TB.01 dan TB.02 Citata!

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Kasus-3
Bapak Rafi
Pengobatan tahap awal dimulai pada tanggal 12 Agustus 2018 , Bapak Rafi datang
setiap hari selama 2 bulan. Kemudian pada bulan ke-3, obat diberikan seminggu
sekali.
Bapak Rafi rajin berobat dan pada tanggal 28 Oktober 2018, dilakukan pemeriksaan
ulang dahak pada akhir masa pengobatan tahap awal, dengan nomor register
laboratorium 1917. Hasil pemeriksaan ke dua spesimen dahak (P,S) BTA negatif.
Berat badan tetap 51 kg, serta tidak ada lagi keluhan.
Untuk pengobatan tahap lanjutan, bapak Rafi minta ijin untuk pindah dan
melanjutkan pengobatan ke RSUD Bone karena Bapak Raharjo harus mengikuti
pelatihan penjenjangan di Bone selama kurang lebih 2 bulan.
Pertanyaan:
a. Apakah pengobatan tahap awal dari Bapak Rafi sudah berhasil?

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

b. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Bapak Rafi !

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

c. Buatkan formulir rujukan/pindah pasien untuk Bapak Rafi !(isi form TB.09)
7

d. Bolehkah sisa OAT diberikan kepada Bapak Rafi untuk disampaikan ke RSUD
Bone ? jelaskan jawaban saudara.

…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Kasus-4
Humbalang
Pada pengobatan tahap Awal obat diambil seminggu sekali.
Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap Awal (tanggal 08 September 2019,
nomor register laboratorium 1639), hasilnya BTA negatif. Berat badan ditimbang 41
kg, tidak ada keluhan.
Pertanyaan:

a. Bisakah pengobatan Humbalang dilanjutkan?


…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....

b. Catatlah informasi tersebut diatas pada kartu TB.01 dan TB.02 Humbalang !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Latihan 3
Latihan Tatalaksana Pasien yang Berobat Tidak Teratur

Latihan dibawah ini memberikan kesempatan kepada saudara sebagai peserta latih
untuk mempraktekkan bagaimana memberikan pengobatan bagi pasien TB yang
berobat tidak teratur.

Kasus-1
Ibu Putri, usia 33 tahun datang ke Puskesmas anda dengan keluhan batuk darah
yang hebat.

Pertanyaan:
a. Apa tindakan saudara pada waktu ibu Putri kembali dengan batuk darah yang
hebat?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Setelah menjalani perawatan di RS Kabupaten, batuk darahnya teratasi dan kondisi


ibu Putri membaik, namun keluhan batuknya masih tetap ada. hasil pemeriksaan
dahak awal pada tanggal 30 November 2019 adalah positif (1+/ 2+/ 1+). Menurut
anamnesa dan catatan medik yang ada di RSUD Lombok Tengah, ibu Putri pernah
berobat selama 3 minggu pada 4 bulan yang lalu. Berat badan 42 kg.dan
pengobatan akan diberikan di Puskesmas.

b. Apa paduan OAT KDT yang akan saudara berikan kepada Ibu Putri ?
8

…………………………………………………………………………………………

Pemeriksaan ulang dahak pada akhir tahap awal hasilnya negatif, selanjutnya
diberikan pengobatan tahap lanjutan. Namun, karena ibu Putri merasa sudah sehat
dia menghentikan pengobatannya selama lebih kurang 10 minggu. Setelah itu batuk-
batuknya kambuh lagi dan dia datang ke Puskesmas anda.
Pertanyaan:
a. Tindakan apa yang harus saudara lakukan pada ibu Putri ?

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

b. Bila hasil tindakan yang saudara lakukan negatif, apa tindak lanjutnya?

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kasus-2
Bapak Limbubu
Bapak Limbubu mulai berobat secara teratur sejak tanggal 24 Februari 2019 di
Puskesmas Kediri Kab. Lombok Barat. Namun sejak tanggal 5 April 2019 Bapak
Limbubu tidak datang. Setelah dilakukan kunjungan ke rumah, ternyata Bapak
Limbubu pergi ke Tarakan mengunjungi anaknya, tanpa membawa obat. Selama
kurang lebih 2 bulan di Tarakan, batuknya kambuh, disertai darah.
Anaknya mengajak Bapak Limbubu berobat di RS Tarakan, tetapi tidak bersedia,
karena Bapak Limbubu ingin segera kembali ke Puskesmas Kediri dan kembali
berobat disana.
Sesampai di Puskesmas Kediri, Bapak Limbubu kembali berobat pada 9 Juni 2019
Pertanyaan:
Sebagai petugas kesehatan di Puskesmas Kediri yang menangani Bapak Limbubu,
apa yang saudara lakukan?

Jawaban:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Latihan 4
Latihan ini menentukan Hasil Akhir Pengobatan

Latihan ini merupakan kelanjutan latihan sebelumnya.


Gunakan kartu TB.01 dan TB.02 yang sudah dibuat pada latihan sebelumnya untuk
mengerjakan latihan ini.
Tujuan latihan ini yaitu menentukan hasil pengobatan, pencatatannya di TB.01 dan
TB.02 pada latihan 1 untuk kasus 1, 2, 3, dan 4 serta tindak lanjut yang perlu diambil.
9

Kasus-1
Bapak Kumara
Pengobatan Bapak Kumara dilanjutkan dengan pemberian tahap lanjutan.
Pengambilan OAT tahap lanjutan dilakukan 2 minggu sekali. Pemeriksaan ulang
dahak pada akhir bulan ke 5 (tanggal 19 November 2019, nomor register
laboratorium 2205) dan pada akhir pengobatan (tanggal 10 Desember 2019, nomor
register laboratorium 2407), keduanya menunjukkan BTA negatif. Berat badan 44 kg.
Pertanyaan:
a. Bagaimana hasil akhir pengobatan Bapak Kumara ?

…………………………………………………………………………………

b. Apa tindak lanjut saudara terhadap Bapak Kumara ?

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

c. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Bapak Kumara

Kasus-2
Citata
Pengobatan Citata diteruskan dengan tahap lanjutan dan OAT akan diambil 2
minggu sekali, sampai dengan selesai serta lengkap. Keluhan tidak ada, berat badan
meningkat menjadi 17 kg (16 Juli 2019) dan 18 kg (20 Agustus 2019).
Pertanyaan:
a. Apa hasil akhir pengobatan Citata?

…………………………………………………………………………………………

b. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Citata!

Kasus-3
Bapak Rafi
Pada tanggal 20 Januari 2019 Kepala Puskesmas Cangadi menerima surat dari poli
paru RSUD Bone yang mengabarkan bahwa Bapak Rafi hanya berobat sekitar 2
bulan. Setelah itu tidak pernah kembali ke poli RSUD Bone. Bapak Rafi terakhir
mengambil obat di poli RSUD Bone pada tanggal 25 Desember 2018 untuk
persiapan seminggu. Sampai dengan tanggal 10 Maret 2019, bapak Rafi tidak
pernah muncul di Puskesmas Cangadi.
Pertanyaan:
a. Apa pendapat anda tentang cara penanganan bapak Rafi oleh Puskesmas
Cangadi ?
…………………………………………………………………………………

b. Apa yang harus anda lakukan sekarang terhadap bapak Rafi ?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10

c. Bila anda berhasil menemukan Bapak Rafi , apa yang harus anda lakukan?
Sebutkan 3 hal!

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

d. Bila anda tidak berhasil menemukan Bapak Rafi , apa hasil akhir pengobatan
Bapak Rafi ?

…………………………………………………………………………………

e. Lengkapi kartu TB.01 Bapak Rafi

Kasus-4
Humbalang
Pengobatan tahap lanjutan Humbalang
diberikan dengan sekali seminggu. Humbalang berobat secara teratur. Pada akhir
pengobatan, keadaan klinis membaik dan berat badan meningkat menjadi 45 kg,
serta tidak ada keluhan lagi.

Pertanyaan:

a. Apakah pada akhir pengobatan, Humbalang perlu dilakukan pemeriksaan


tertentu?

…………………………………………………………………………………………
b. Apa hasil akhir pengobatan Humbalang ?

………………………………………………………………………………………………
…….............................................................................................................

c. Apa tindak lanjut saudara terhadap Humbalang?


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……......................................................................

d. Lengkapi kartu TB.01 dan TB.02 Humbalang

2. Latihan Pengobatan Pasien TB RO

Latihan 1 : latihan ini untuk mengetahui proses sebelum pengobatan dan


selama menjalani pengobatan
1. Sebutkan peranan Tim Ahli Klinis di Fasyankes Rujukan TB RO dan Dokter di
Fasyankes TB RO dalam pengobatan TB RO !
Jawab:
11

2. Pak Setiadi adalah pasien TB RO yang sudah memenuhi syarat dan disetujui oleh
Tim Ahli klinis RSU Dr Sardjito, Yogyakarta untuk diobati. Berat badan Pak
Setiadi adalah 56 kg.

a. Tulis paduan pengobatan


Jawab:

b. Tulis Dosis OAT


Jawab:

c. Berapa jumlah obat suntik/ tablet?


Jawab:

3. Sebutkan persiapan awal sebelum memulai pengobatan TB RO


Jawab :

4. Sebutkan beberapa pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan sebelum


mengobati pasien TB RO
Jawab:

5. Sebutkan dan jelaskan jenis dan paduan OAT TB RO di Indonesia!


Jawab :

6. Sebutkan dan jelaskan tahapan serta durasi pengobatan TB RO


Jawab :
12

7. Sebutkan jenis pemeriksaan apa sajakah yang menjadi evaluasi utama untuk
memantau kemajuan pengobatan pasien TB RO !
Jawab :

8. Jelaskan kapan sajakah dilakukan pemeriksaan dahak biakan serta uji kepekaan
pada pasien TB RO !
Jawab :

9. Sebutkan jenis pemeriksaan lainnya selain pemeriksaan dahak untuk pemantauan


pengobatan TB RO !
Jawab :

LATIHAN 2 : latihan ini untuk menggambarkan hasil akhir pengobatan

1. Sebutkan kriteria kondisi pasien yang dinyatakan gagal pengobatan !


Jawab :

2. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan jika


menemui kondisi pasien dengan pemeriksaan dahak biakan kembali menjadi
positif setelah mengalami konversi !
Jawab :
13

3. Sebutkan dan jelaskan hasil pengobatan pasien TB RO !


Jawab :

Io LATIHAN 3

Latihan ini untuk pemahaman tata cara mengisi pencatatan (format/kartu yang
diperlukan dapat dilihat di lembar kerja)

a. Kasus Bpk. Achmad Rivai


Setelah Hasil Uji kepekaan dengan tes cepat diketahui, Bpk Achmad Rivai
ditegakkan diagnosa TB MDR dengan hasil uji kepekaan resistansi terhadap
rifampisin, INH dan etambutol dengan metode konvensional di Laboratorium
Mikrobiologi FKUI. Pada tanggal 17 Februari 2020, kasus pasien diajukan kepada
Tim Ahli Klinis di RSUP Persahabatan yang dikoordinir oleh dr. Syamsul Arifin, Sp.P.
Tim Ahli klinis memutuskan bahwa pasien dapat mulai pengobatan pada tanggal 18
Februari 2020, dengan tahap rawat inap terlebih dahulu dikarenakan kondisi Bapak
Rivai yang mengalami pneumonia dan malnutrisi berat serta DM yang tidak
terkontrol. Paduan OAT yang diberikan adalah Km-Lfx-Eto-Cs-Z-E dan vitamin B6.
Berat badan pasien adalah 50 kg.

 Pasien mulai tahap rawat inap pada tanggal 19 Februari 2020, No. Register
pasien di RSUP Persahabatan adalah: 01/009. No.Reg.RO Kab: 05/01/034.
Pasien merupakan pasien TB RO ke-15 yang diobati di RSUP Persahabatan.
Tidak tampak ada Parut BCG.
 Foto Thorax tgl 23/02/2020 hasilnya adalah Kavitas dan Infiltrat di dua lapangan
Paru
 Hasil pemeriksaan HIV adalah Negatif
 Hasil pemeriksaan kontak serumah: Ny. Siti Asmanah (35 tahun) , Bayu (8 tahun)
dan Ikha (5 tahun), diperiksa pada tanggal 23 Februari 2020, hasil negatif.
 Sebagai PMO adalah Petugas Kesehatan dengan pendampingan adalah Istri
Bpk. Achmad Rivai, no. Hp: 085-451554666, Perawat di ruangan yang
bertanggung jawab adalah suster Emilia.
 Karena tidak ada efek samping obat yang berarti TAK memutuskan pada
pertemuan tanggal 05 Maret bahwa Rawat inap dilakukan selama 2 minggu.
Pada Tanggal 07 Maret pasien diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan
tahap awal di RS. Persahabatan.
14

Tugas anda adalah


1) Isi formulir data dasar pengobatan dan persetujuan Tim Ahli Klinis untuk
pasien Bp. Achmad Rivai
2) Isi Formulir TB 01 MDR sampai tanggal 07 Maret 2020
3) Isi Formulir TB 02 MDR sampai tanggal 07 Maret 2020

Latihan Kasus (Lanjutan 1)


Kasus Bpk. Achmad Rivai
Bapak Achmad Rivai menjalani rawat jalan tahap awal di RSUP Persahabatan,
Karena ingin sembuh pasien datang teratur setiap hari Senin sampai Jum’at ke
RS. Persahabatan untuk minum obat didepan petugas dan mendapat suntikan.
Setiap Sabtu dan Minggu Pasien datang ke RS untuk minum obat didepan PMO.

Hasil pemeriksaan laboratorium dahak biakan sebagai berikut


1) tanggal 17/03/2020: no. Lab. 022, hasil BTA neg, biakan M. tuberculosis.
2) tanggal 14/04/2020: no. Lab. 030, hasil BTA neg, biakan M. tuberculosis.
3) tanggal 12/05/2020: no. Lab. 048, hasil BTA neg, biakan tidak tumbuh.
4) Tanggal 9/06/2020: no. Lab. 064, hasil BTA neg, biakan belum keluar hasil.

Atas pertimbangan permintaan pasien dan penilaian Tim Ahli Klinis melihat hasil
pemeriksaan dahak dan biakan maka pada rapat tanggal 19 Juni 2020,
diputuskan Bapak Achmad Rivai akan dirujuk ke Puskesmas Ciracas mulai
tanggal 20 Juni 2020.

Tugas anda adalah


a. Lengkapi formulir persetujuan Tim Ahli Klinis untuk melanjutkan pengobatan
di PKM Ciracas.
b. Buatlah surat pengantar melanjutkan pengobatan.
c. Lengkapi Formulir TB.01 MDR sampai tanggal 19 Juni 2020
d. Lengkapi Formulir TB.02 MDR sampai tanggal 19 Juni 2020
e. Lengkapi Formulir TB.03 MDR.
Latihan Kasus (lanjutan 2)
Kasus Bpk. Achmad Rivai
15

Mulai tanggal 20 Juni 2020, pasien mendapatkan OAT suntik dan menelan OAT oral
di Puskesmas Kecamatan Ciracas. Pasien berobat teratur, dan pada saat harus
kontrol ke RSUP Persahabatan, pasien mendapatkan OAT dari RS.

Hasil pemeriksaan dahak di Laboratorium adalah sebagai berikut :


- tanggal 09/06/2020 : No. Lab 064, Hasil BTA Neg, biakan tidak tumbuh.
- tanggal 07/07/2020 : No. Lab 070, Hasil BTA Neg, biakan tidak tumbuh.
- tanggal 04/08/2020 : No. Lab 085, Hasil BTA Neg, biakan tidak tumbuh.
- tanggal 16/09/2020 : No. Lab 092, Hasil BTA Neg, biakan tidak tumbuh.
- Tanggal 01/10/2020 : No. Lab 112, Hasil BTA Neg, biakan tidak tumbuh

Hasil Foto Rontgen tgl 01 Oktober 2020 hasil ada perbaikan.


Setelah hasil pemeriksaan dahak akhir bulan ke 8 didapatkan, maka kasus pasien
diajukan kembali ke Tim Ahli Klinis untuk menghentikan OAT suntik dan memulai
tahap lanjutan. Pada tanggal 01 Oktober 2020, Tim Ahli Klinis menyetujui
perpindahan ke tahap lanjutan. Paduan yang diberikan adalah: Eto-Cs-Lfx.
Pengobatan tahap lanjutan akan dimulai 02 Oktober 2020.

Pertanyaan:
1) Bagaimana prognosis pengobatan Bapak Achmad Rivai setelah diobati selama
8 Bulan?
Jawab:

2) Lengkapi Formulir TB.01 dan TB.03 MDR untuk pasien Bp. Achmad Rivai sd
tgl. 01 Oktober 2020
Jawab:
16

Latihan Kasus (lanjutan 3)


Kasus Bapak Achmad Rivai
Pasien Melanjutkan pengobatan tahap lanjutan di Puskesmas mulai tanggal 02
Oktober 2020. Pada Tanggal 31 Oktober 2020 sampai tanggal 15 November 2020
pasien tidak datang ke Puskesmas, ketika dilakukan pelacakan pasien dan keluarga
ternyata pulang ke Banyumas tanpa memberitahu kepada petugas, nomer telepon
pasien maupun keluarga tidak dapat dihubungi.
Pada tanggal 16 November 2020 pasien datang lagi ke Puskesmas. Oleh Petugas
Puskesmas pasien diminta untuk datang dulu ke RS Persahabatan. Tindakan dokter
di RS adalah melakukan evaluasi klinis dan melakukan pemeriksaan BTA, hasilnya
negatif. Pengobatan dilanjutkan kembali sampai selesai.
Hasil pemeriksaan Laboratorium selama tahap lanjutan adalah sebagai berikut:
 Tanggal 16/11/2020 : No. Reg. Lab. 107, Hasil BTA Neg, biakan Neg.
 Tanggal 15/12/2020 : No. Reg. Lab. 135, Hasil BTA Neg, biakan Neg.
 Tanggal 12/01/2020 : No. Reg. Lab. 151, Hasil BTA Neg, biakan Neg.
 Tanggal 11/02/2020 : No. Reg. Lab. 170, Hasil BTA Neg, biakan Neg.
 Tanggal 11/03/2020 : No. Reg. Lab. 190, Hasil BTA Neg, biakan Neg.
 Tanggal 10/04/2020 : No. Reg. Lab. 207, Hasil BTA Neg, biakan Neg
 Tanggal 10/05/2020 : No. Reg. Lab. 211, Hasil BTA Neg, biakan Neg
 Tanggal 09/06/2020 : No. Reg. Lab. 215, Hasil BTA Neg, biakan Neg
 Tanggal 08/07/2020 : No. Reg. Lab. 117, Hasil BTA Neg, biakan Neg
 Tanggal 08/08/2020 : No. Reg. Lab. 201, Hasil BTA Neg, biakan Neg
 Tanggal 06/09/2020 : No Reg Lab 177, Hasil BTA Neg, biakan Neg

Hasil Foto Thorax follow up tgl 16/11/2020 dan 06/09/2020 hasil membaik.

Pada tanggal 28 Desember 2020, kasus ini diajukan kembali ke Tim Ahli Klinis untuk
menghentikan pengobatan tanggal 03 Januari 20211 dan menentukan hasil akhir
pengobatan.
a. Apa hasil akhir pengobatan Bapak Achmad Rivai?
b. Lengkapi TB 01 MDR sampai dengan selesai pengobatan
17

LATIHAN 4
1. Jelaskan prinsip dasar pengobatan TB RO pada anak !
Jawab :

2. Jelaskan paduan pengobatan TB RO pada anak !


Jawab :

3. Jelaskan prinsip kolaborasi Pengobatan TB RO pada koinfeksi HIV !


Jawab :

4. Sebutkan pemeriksaan apasajakah yang menjadi evaluasi utama dan evaluasi


penunjang dalam pengobatan TB RO Koinfeksi HIV !
Jawab :
18

5. Jelaskan kondisi khusus yang mengharuskan pasien mendapatkan penanganan secara


spesifik sesuai dengan kondisinya !

Jawab :

6. Sebutkan efek samping ringan yang biasanya muncul pada pasien TB RO

Jawab :

7. Ibu Sumini, 37 tahun, adalah pasien yang menjalani pengobatan TB RO di RSUD Adam
Malik Medan -. Pasien mendapatkan paduan OAT RO berupa Km-Lfx-Cs-Eto-Z-E-H.
Seminggu terakhir pasien mengalami keluhan sering merasa mual, rasa tidak nyaman di
perut serta urine berubah warna seperti teh kental. Pasien juga terlihat ikterik, dokter
mencurigai terjadi gangguan pada hati. Pasien dimintakan pemeriksaan faal hati yang
hasilnya menunjukkan kenaikan SGOT/ SGPT lebih dari 5 kali nilai normal.

a) Apa yang dialami pasien Ny. Sumini?


Jawab :

b) OAT mana yang menjadi penyebab?


Jawab :

c) Apa tindakan yang harus dilakukan?


Jawab

8. Kepada siapa komunikasi efektif perlu disampaikan ! Sebutkan.

Jawab :
19

9. Jelaskan hal-hal yang perlu disampaikan kepada pasien saat menjalani pengobatan TB
RO?
Jawab :

10. Sebutkan dan jelaskan pesan yang perlu disampaikan kepada keluarga pasien saat
kunjungan pertama setelah pasien didiagnosis TB RO ?
Jawab :

11. Jelaskan peran PMO dalam pengobatan pasien TB RO !


Jawab :

12. Jelaskan hal-hal yang perlu disampaikan kepada petugas kesehatan dan lingkungan
sekitar pasien TB RO !
Jawab :
20

C. Latihan Kasus untuk Manajemen


1. Puskesmas A penduduknya 30.000 orang, mempunyai 6 desa (desa Taman Asri:
7000 orang; Taman Bogo: 6000 orang; Taman Cari: 5000 orang; Taman Dadi: 4000;
Taman Endah: 5000 orang; Taman Fajar: 3000 orang).
Jumlah perkiraan terduga TB sebanyak 480 orang di Puskesmas A.
a. Hitunglah terduga TB setiap desa.

b. Buat mapping per desa (pada peta buta).

2. Berdasarkan data di atas hitunglah:


OAT TB kategori 1 dengan ketentuan stok yang ada di gudang puskesmas 5 paket.
Dari 480 terduga TB setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien dengan
konfirmasi bakteriologis sebanyak 20 orang, terdiagnosis klinis 10, ekstra paru 3,
anak 5.
Hitunglah kebutuhan OAT.

3. Buatlah perencanaan kebutuhan PP INH untuk anak di Puskesmas A tersebut di


atas.

4. Tuliskan jenis indikator P2TB di yang perlu di hitung oleh FKRTL:


Menurut anda manakah indikator yang paling sensitif untuk FKRTL.

5. Sesuai dengan soal nomor 2, dari 20 pasien terkonfirmasi bakteriologis sembuh 18


orang, pengobatan lengkap 1 orang.
Hitunglah angka keberhasilan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai