Anda di halaman 1dari 10

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK KEMAHIRAN MENULIS

(KITABAH) PADA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH

A. Pendahuluan

Tahap maharat al-kitabah dalam bahasa Arab merupakan kemahiran terakhir


yang harus dimiliki peserta didik. Pernyataan sekaligus mengandung artian bahwa
untuk mahir menulis peserta diharuskan menguasai tiga maharat sebelumnya, yakni:
kemampuan menyimak (istima’), kemampuan berbicara (kalam), dan kemampuan
membaca (qira’ah). Kenyataan ini sekaligus merupakan gambaran jelas bagaimana
sulitnya mengajarkan kemahiran menulis Arab, terlebih lagi bagi peserta-peserta
pemula seperti siswa kelas VI MI. Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah adalah siswa
dengan kemampuan menulis standar, bahkan ada yang belum bisa menulis secara
bersambung. Entah memang karena kelemahan siswanya sendiri atau karena metode
yang kurang tepat dalam pengajaran.

Kemahiran menulis adalah materi yang sangat penting dan membutuhkan


strategi-strategi kreatif dalam mengajarkannya. Pada fase menulis ini peserta didik
kerap dihinggapi rasa bosan, lantaran metode yang digunakan banyak mengadopsi
sistem pesantren klasik (sebatas menyuruh siswa untuk menulis). Oleh karenanya,
para guru harus memanfaatkan berbagai fasilitas elelktronek di era modern ini untuk
memudahkan pengajaran menulis. Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang dapat
mendukung pengajaran menulis, salah satu apa yang dilakukan penulis. Penekanan
kemahiran menulis yang difokuskan oleh penulis di sini adalah metode Imla’
Manqul (menulis dengan meniru).

B. Kemahiran Menulis (Maharah al-Kitabah)

Menulis adalah sebuah ketrampilan berbahasa yang terpadu, yang ditunjukan


untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Ketrampilan menulis digunakan
untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan dan

1
mempengaruhi pembaca.1 Maharah al-kitabah (ketrampilan menulis) adalah
kemampuan dalam mendiskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari
aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang
kompleks yaitu mengarang.2 Senada dengan ini, Imam Ma’ruf mengungkapkan
bahwa tingkatan dalam maharatul kitabah yang paling mendasar adalah ketrampilan
menuliskan huruf-huruf Arab baik secara terpisah maupun bersambung, kemudian
tingkatan selanjutnya kemampuan menyusun kalimat, menyusun paragrap, dan
sampai kemampuan membuat artikel atau tulisan secara utuh.3

Menurut Iskandarwassid dalam bukunya Strategi Pembelajaran Bahasa


menjelaskan bahwa tujuan dari pembelajaran keterampilan menulis berdasarkan
untuk tingkat pemula adalah:
 Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana.
 Menulis satuan bahasa yang sederhana.
 Menulis pernyataan dan pertanyaan yang sederhana.
 Menulis pragraf pendek.4
Menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana – sebagaimana disebutkan –
merupakan fokus utama yang diketengahkan dalam simulasi media pembelajaran
ini. Siswa kelas VI MI adalah pelajar bahasa Arab yang tergolong pemula dan masih
cukup awam untuk menulis bahasa Arab secara benar sesuai kaidah. Itulah mengapa
yang ditekankan adalah ‘meniru’ dan ‘mengulang-ulang tulisan sampai terbiasa
menulis’.

C. Media Pembelajaran untuk Kemahiran Menulis

Media berasal dari bahasa Latin, bentuk jamak dari ‘Medium’ yang berarti
‘Perantara’ atau ‘Pengantar’, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

1
Syaiful Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: UIN Maliki
Press, 2011), hal. 181.
2
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 151.
3
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang: Need’s Press, 2009), hal.
115.
4
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hal. 292-293.

2
penerima pesan.5 Jika diartikan dalam konteks pembelajaran maka media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Hal ini berarti bahwa
dalam kemahiran menulis diperlukan adanya media pembelajaran yang dapat
menarik minat serta semangat peserta didik untuk belajar menulis Arab dengan
benar, sesuai dengan rumus tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Secara umum, kegunaan media dalam sebuah proses pembelajaran antara lain:
 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra
 Menimbulkan gairah belajar
 Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori, dan kinestetiknya (self regulated learning)
 Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan presepsi yang sama.
Media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang kemampuan
peserta didik dalam menulis sangat beragam. Seperti apa yang diungkapkan Abdul
Alim Ibrahim bahwa media pembelajaran meliputi:
 Benda-benda aslinya, misalnya: ‫ الخ‬،‫ زهرة‬،‫ ثمرة‬،‫ساعة‬

 Contoh riil dalam bentuk patung/permainan, misalnya: ‫ الخ‬،‫ تمثال‬،‫ بيت‬،‫سيارة‬

 Gambar-gambar, peta, bagan (chart), papan tulis kartu-kartu, kaset, dan tape
recorder.6
Sedangkan Menurut Amir Akhsin media pembelajaran diklasifikasikan sesuai
dengan frekuensi penggunaan dan kemudahan pengadaan meliputi:
 Bahasa (medium of instruction).
 Berbagai jenis papan misalnya papan tulis, papan temple/pengumuman,
papan plannel, papan kantong.
 Gambar-gambar seperti stick figures
 Terbitan berkala dan fotografi

5
LPTK UIN Sunan Ampel Surabaya, Bahan Ajar PLPG Sertifikasi Guru/Pengawas 2014, hlm.
245.
6
Abdul Halim Ibrahim, al-Mnwajjih ai-Fanni li Mudarrisi al-Lughah al-'Arabhjah, (Kairo: Dar
al-Ma'arif, 1968), hlm. 433.

3
 Bahan/media cetak (printed materials) seperti buku teks, terbitan berkala,
dan lembaran lepas.
 Media proyeksi, misalnya projector sliders, projector filmship, dan OHP.
 Media elektronik seperti tape recorder, televisi, video-tape, laboratorium
bahasa.7
Maka jika berbagai media telah tersedia tinggal bagaimana seorang guru
menerapkannya sekreatif mungkin sesuai dengan tujuan dan tingkatan kemampuan
siswa.
D. Jenis, Tujuan, dan Langkah Operasioanal Media
1. Jenis Media
Jenis Media yang digunakan untuk kemahiran menulis kali ini berbasis teka-
teki kata berupa aplikasi Flash Player dengan judul ‘Alghaz al-Kalimat (
‫’)ألغاز الكلمات‬. Di dalam softwere ini terdapat banyak sekali mufradat, mulai dari
yang mudah sampai yang sulit sehingga pendidik tinggal memilih materi yang
cocok untuk diaplikasikan. Media pembelajaran bahasa Arab ini merupakan
karya profesional dari Ridha Darmawaty dan Beni Teguh Gunawan melalui
proses bimbingan dan editing dari beberapa akademisi bergelar Doktor (DR.
Imam Asrori, DR. Bakri, DR. Nasharuddin, M.Ed, dan DR. Syuhadak). Berikut
tampilan awal dari program ini:

7
Amir Ahsin dalam Azhar Arsyad. Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya:
Beberapa Pokok Pikiran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 78.

4
2. Tujuan dan Alasan Pemilihan Media
Sebagiamana tema yang telah diusung dari awal maka tujuan dari pemilihan
program softwere ini adalah tentunya untuk mengajarkan dan meningkatkan
skill menulis peserta didik. Tingkat kemampuan menulis bagi pemula yang
ditekankan dalam bahasan ini adalah:
a. Menulis dengan meniru (imla’ manqul), yaitu dengan cara membaca teks
Arab kemudian menulis ulang tanpa melihat kembali pada buku tersebut.
Kemudian membandingkan atau mengecek tulisan yang sebenarnya.
Melalui media ini, para peserta didik diarahkan untuk menirukan tulisan
yang ada di slide disertai dengan instruksi penulisan dari suara native
speaker. Instruksi yang ada dalam media ini akan memenggal mufradat
ke dalam beberapa bunyi, semisal kata Tuffahatun menjadi Tuf-fa-ha-
tun, Manju menjadi Man-ju, dst.

5
b. Membiasakan peserta didik tingkat pemula untuk senang menulis Arab
tanpa pusing memikirkan makna atau sibuk memikirkan tulisan yang
benar. Karena semuanya sudah ditunjukkan dan tinggal menuliskannya
di buku masing-masing.
c. Melalui media ini para peserta didik diharapkan mempunyai gairah dan
minat yang tinggi dalam hal menulis. Selain materinya yang mudah, juga
karena desainnya yang bagus, indah, dan cerah-ceria sehingga tidak
bosan untuk memperhatikannya.
Sedangkan alasan pemilihan media ini didasarkan pada sejumlah
pertimbangan:
a. Media visual berupa foto dari setiap mufradat. (lih. gambar)

6
b. Media dengar berupa voice recorder yang berfungsi mecontohkan
bacaan yang benar sekaligus potongan-potongan pengucapan untuk
menuntun peserta didik dalam menuliskan kata yang diucapkan. (lih.
gambar)
c. Projected still media berupa slide dari mufradat permufradat.

3. Langkah Operasional Media Untuk Kemahiran Menulis


a. Judul yang diambil untuk kemahiran menulis ini adalah "‫"الثمار‬.

b. Pembukaan dengan salam.


c. Guru menjelaskan tema sekaligus memberikan pengantar tentang metode
yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini.
d. Dalam satu pertemuan cukup mengambil tiga mufradat untuk ditirukan
penulisannya, misalnya ‫ بابايا‬،‫ أنانس‬،‫تفاحة‬.

e. Sebelum menulis, siswa diminta menyimak suara native speaker secara


seksama.
f. Slide ditampilkan satu persatu dan guru menuntun mereka untuk
menirukan bacaan dari native speaker secara benar.

7
g. Setelah siswa lancar dan bisa mengulang kata tersebut secara mandiri
barulah melangkah pada tahap berikutnya, yaitu menulis.
h. Menulis dimulai dengan satu kata dahulu dan minta murid menirukan
tulisan itu sampai benar sesuai instruksi, dan begitu seterusnya,
misalnya:

i. Setelah selesai menulis, siswa diminta membaca tulisannya masing-


masing satu persatu di depan kelas.
j. Selesai membaca, minta mereka menuliskan satu kata dari materi yang
diajarkan di papan tulis.
k. Setelah guru memastikan kebenaran tulisan para siswa, selanjutnya minta
mereka untuk menulis kata-kata tersebut sebanyak lima kali untuk setiap
mufradat.
l. Sebelum mengakhiri pertemuan adakan review sekilas dan pesankan
pada siswa untuk menuliskan kata-kata itu sesering mungkin di rumah.
m. Akhiri pertemuan dengan salam.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media yang Dipakai

Kelebihan dari media ini:

a. Format aplikasinya sederhana dengan tool yang mudah dipahami;


b. Mencakup empat maharah utama (kalam, istima’, qira’ah, dan kitabah);
c. Kombinasi kekayaan warna yang cocok untuk dunia siswa sekolah dasar;

8
d. Mufradat yang ditampilkan adalah kata-kata dasar yang berhubungan
dengan kata sehari-hari;
e. Pengucapan kalimat native speaker sangat jelas sehingga peserta didik
tidak bingung untuk menuliskan atau menirukan;
f. Terdapat kolom tadribat untuk mereview meteri yang telah diajarkan;
g. Dilengkapi permainan kata dimana peserta didik dapat meletakkan kata
sesuai dengan gambar.

Sedangkan kekurangan dari media pembelajaran ini adalah:

a. Desain background yang terlihat resmi sehingga terkesan serius, dan ini
tidak cocok untuk usia siswa dasar;
b. Format latihan (tadribat) terlalu banyak menampilkan mufradat sehingga
membingungkan, apalagi bagi pemula.
c. Terdapat beberapa gambar ilustrasi yang kurang jelas dan susah ditebak,
misalnya pada tema ‘a’dha’ul jismi’;
d. Tidak cocok untuk kelas besar.

DAFTAR PUSTAKA

9
Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN
Maliki Press.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Makruf, Imam. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif. Semarang: Need’s
Press.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Ibrahim, Abdul Halim. 1968. Al-Mnwajjih al-Fanni li Mudarrisi al-Lughah
al-'Arabhjah. Kairo: Dar al-Ma'arif.
Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok
Pikiran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
LPTK UIN Sunan Ampel Surabaya, Bahan Ajar PLPG Sertifikasi Guru/Pengawas
2014.

10

Anda mungkin juga menyukai