Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistematika pemerolehan pengetahuan seseorang ialah dengan cara mendengarkan dan
membaca. Mendengarkan dijadikan cara memperoleh informasi dengan menggunakan indra
pendengaran, indera telinga, hal ini ketika seseorang masih kecil dan belum mampu membaca,
maka indera pendengaran yang paling berperan dalam meresepsi informasi pengetahuan.

Dengan bejalnnya waktu, mendengarkan tidak lagi dijadikan cara untuk memperoleh informasi
yang baik, seseorang lebih suka memperoleh informasi dengan membaca. Kemampuan
membaca seseorang diajadikan jalan untuk membuka jendela dunia. Dalam dunia pendidikan,
tradisi membaca sangat digalakkan, karena ini sangat urgen dalam menguasai materi
pembelajaran.
Pada kesempatan ini, penulis akan mengupas apa saja yang dapat dijadikan Media
pembelajaran bahasa Arab dalam maharah qiro’ah, mengingat pentingnya kemampuan
membaca sebagai sumber pengetahuan.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi maharah Qiro’ah
2. Media dalam pembelajaran maharah Qiro’ah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi maharah Qiro’ah
Membaca (qiro’ah) ialah ketrampilan menagkap makna dalam simbol – simbol bunyi tertulis
yang terorganisir menurut sistem tertentu.[1] Kegiatan membaca merupakan poses
komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya. maka secara
langsung didalam membaca terjadi hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa
tulisan.[2] Dalam kegiatan tersebut indra penglihatan dan akal sangat berperan penting karena
terjadi proses presepsi informasi .
Kegiatan membaca merupakan hal penting, dan semakin penting dizaman era modern ini. Pada
perkembangan kehidupan yang sangat pesat ini, untuk memahami semua jenis informasi yang
termuat dalam berbagai bentuk tulisan, mutlak diperlukan kegiatan membaca dan kemampuan
memahami isi.[3] Kegiatan membaca sebenarnya mencakup 3 hal, yakni :
a. Makna sebagai unsur bacaan
b. Kata sebagai unsur yang membawakan makna
c. Simbol tertulis sebagai unsur visual.[4]
Simbol yang tertulis sebagai unsur verbal ini dapat diungkapkan dalam berbagai bentuk
penggunaan bahasa, mulai dari ungkapan pendek seperti kata, kalimat, sampai ungkapan yang
lebih lengkap dan panjang seperti paragraf, esai dan sampai buku.[5]
B. Media pembelajaran Maharoh Qiro’ah
Media yang digunakan dalam pembelajaran ketrampilan membaca atau qiro’ah sangat banyak
sekali, namun yang akan dibahasa oleh penulis ialah media pembelajaran ketrampilan
membaca dengan media kartu, papan tulis, komik dan majalah.
1. Kartu dan macamnya
Kartu terbuat dari kertas, dan didalam masing – masing bagian depan dan belakang terdapat
frasa, kalimat, atau ungkapan lain ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran ketrampilan
membaca. Macam – mcam kartu ialah :
a. Kartu pertanyaan dan jawaban
Penggunaan kartu ini untuk tingkat pemahaman sisa terhadap teks, kartu hendaknya disiapkan
sesuai jumlah peserta belajar, masing – masing dari permukaan kartu ditulis dengan ungkapan ,
sedangkan dibaliknya jawaban untuk pertanyaan kartu lain. Kemudian guru membagikan kartu
tersebut kepada peserta belajar, salah satu dari mereka diminta untuk membacakan
soal yang ada dikartu, dan yng lainnya diminta untuk menjawab.

b. Kartu penyempurnaan, kegunaan kartu ini juga unuk melihat tingkat pemahaman siswa.
Pada kartu bagian depan ditulis dengan satu jumlah dan akan diteruskan pada tulisan dikartu
lain.

c. Kartu kosa kata, kartu kosa kata ini berisi kosa kata pada bagian depan dan pada bagian
lain berisi gambar yang menjelakan kosa kata tersebut.
Rounded Rectangle: ‫ هرّة‬:
‫ سمك‬:
‫ فيل‬:
d. Kartu tiruan, kartu ini biasanya memuat cheek bank, formulir pendaftaran,atau formulir lain
yang dikecilkan, atau replika dari barang aslinya.[6]
2. Papan Tulis
Alim ibrahim menyatakan bahwa guru yang tidak tahu memanfaatkan papan tulis untuk dipakai
sebagai media itu sama dengan setengah guru, karena papan tulis merupakan suatu media
(murah) yang dapat memanfaatkan indra lihat para siswa setelah mereka bosan dengan indra
dengar, dan bahwasanya pemanfaatan dua indra lebih mantap dan terkesan dari pada hanya
satu indra.[7]
Begitu pula dengan pembelajaran bahasa Arab, media papan tulis ini dapat digunakan untuk
mengembangkan maharah qiro’ah siswa dengan cara menuliskan materi yang akan diajarkan
dan kemudian siswa membaca tulisan yang ada di sana.
Kelebihan media papan tulis adalah:
· Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas, selangkah demi selangkah secara
sistematis,
· Apabila terjadi kekeliruan dapat segera diperbaiki,
· Merangsang siswa untuk ikut berpatisipasi dalam memecahkan masalah.
3. Komik
Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk
menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti. Karena komik menyajikan
informasi lewat tulisan dan gambar sehingga lebih mudah diserap dan diingat oleh pembaca.
Dalam dunia pembelajaran bahasa Arab, komik dapat digunakan sebagai media untuk
meningkatkan skill atau maharoh qiro’ah peserta didik. Karena dengan adanya gambar-gambar
yang ada di dalamnya, siswa lebih termotivasi untuk memahami suatu materi. Komik
menyajikan masalah-masalah yang sesuai dengan alam hidup anak-anak, misalnya nilai
kepahlawanan, petualangan, atau tentang kehidupan sehari-hari. Dan juga komik
menggunakan gaya bahasa dengan kalimat langsung dan tidak terbelit-belit.
Teknik penggunaan media komik dalam meningkatkan maharoh qiroah adalah sebagai berikut:
· Guru menyiapkan komik yang sesuai dengan materi yang telah ditentukan,
· Guru membacakan teks dalam komik tersebut, kemudian murid menirukan,
· Murid maju di depan kelas untuk membacakan ulang teks dalam komik
Kelebihan komik dalam pembelajaran maharoh qiroah adalah:
· Komik dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar
· Komik tediri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran maharoh qiroah
· Komik bersifat permanen
· Komik dapat meningkatkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin
membaca, khususnya mereka yang tidak suka membaca
· Komik adalah bagian dari budaya popular
Kelemahan dalam pembelajaran maharoh qiroah adalah:
· Komik membatasi imajinasi siswa
· Penyampaian media komik terlalu sederhana
· Penggunaan komik hanya efektif pada peserta didik yang bergaya visual.[8]

4. Majalah
Majalah adalah salah satu dari media massa yang mana terdiri dari sekumpulan kertas cetakan
yang disatukan. Tulisan yang ada berupa tulisan cetak bukan tulisan tangan.
Majalah yang bersifat edukatif, informatif dan rekreatif ini dapat digunakan sebagai media
pembelajaran maharah qiro’ah dalam bahasa Arab. Hal ini dikarenakan majalah dapat
membantu memperluas wawasan siswa sekaligus mempertajam kemampuan membacanya.
Dalam praktiknya, penggunaan majalah di kelas cukup mudah. Guru mempersiapkan majalah
yang bacaannya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dengan memilih tema-tema yang
menarik dengan struktur atau gramatikal dan mufrodatnya yang sesuai.

PENUTUP
· Kesimpulan
Membaca atau qira’ah merupakan hal yang penting untuk ditekankan dalam pembelajaran
bahasa Arab. Karena dengan berkompetennya siswa dalam membaca literatur bahasa Arab,
semakin kuatlah pemahaman siswa dalam kebahasa Araban.
Seperti pada skill atau maharah lain dalam bahasa Arab, qira’ah juga memiliki media
pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam membaca teks
atau bacaan bahasa Arab agar timbul motivasi dalam diri siswa untuk mempelajari bahasa
Arab.
Di antara media pembelajaran maharah qira’ah adalah kartu, papan tulis, komik dan majalah.

DAFTAR PUSTAKA
1. M.Khalilullah,media pembelajaran,(Yogyakarta : Aswaja Pressindo,)
2. Ulin Nuha, metodologi super efektif pembelajaran bahasa arab, (Jogjakarta : Diva press:
2012)
3. Abdul Wahab Rosyidi,Media Pembelajaran Bahasa Arab,(MALANG : UIN – MALIKI
PRESS,2009)
4. Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya:Beberapa pokok pikiran,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2004)
5. http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media-pembelajaran.html?m=1

[1] M.Khalilullah,media pembelajaran,(Yogyakarta : Aswaja Pressindo,)hal. 99


[2] Ulin Nuha, metodologi super efektif pembelajaran bahasa arab, (Jogjakarta : Diva press:
2012),hal. 109
[3] M.Khalilullah,media pembelajaran,(Yogyakarta : Aswaja Pressindo,)hlm. 99
[4] Ulin Nuha, metodologi super efektif pembelajaran bahasa arab, (Jogjakarta : Diva press:
2012),hal 109
[5] Abdul Wahab Rosyidi,Media Pembelajaran Bahasa Arab,(MALANG : UIN – MALIKI
PRESS,2009),Hlm. 69
[6] Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab,(MALANG : UIN – MALIKI
PRESS,2009),hlm. 69 - 72
[7] Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya:Beberapa pokok pikiran,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2004), hal 77
[8] http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media-pembelajaran.html?m=

Anda mungkin juga menyukai