Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584

Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

PENGARUH KEPEMILIKAN KELUARGA DAN LEVERAGE TERHADAP TAX


AVOIDANCE DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

Tuti Indirawati 1), Susi Dwimulyani 2)


Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti
E-mail: tutiindirawati84825@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel yang
mempengaruhi tax avoidance pada perusahaan manufaktur. Adapun variabel
yang diteliti adalah variabel independen kepemilikan keluarga dan leverage,
variabel dependen adalah tax avoidance, serta strategi bisnis digunakan sebagai
variabel moderasi. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 198 data dari 66 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2015- 2017 dengan menggunakan metode purposive sampling. Data
tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui
pengaruh antar variabel independen terhadap tax avoidance. Hasil dari
penelitian ini adalah menunjukan bahwa kepemilikan keluarga memiliki
pengaruh positif terhadap tax avoidance dan leverage memiliki pengaruh negatif
terhadap tax avoidance. Sedangkan strategi bisnis ditemukan tidak dapat
menjadi variabel moderator untuk pengaruh kepemilikan keluarga terhadap tax
avoidance. Tetapi strategi bisnis dapat menjadi variabel moderator pada
pengaruh variabel leverage terhadap tax avoidance.

Kata kunci: Kepemilikan Keluarga, Leverage, Tax Avoidance, Strategi Bisnis

Pendahuluan
Perbedaan kepentingan antara pemerintah dan perusahaan dapat menimbulkan
ketidak patuhan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang berakibat pada upaya
perusahaan untuk melakukan tax avoidance. Pelaksanaan tax avoidance yang dilakukan
oleh manajemen suatu perusahaan semata-mata untuk meminimalisasi kewajiban pajak
yang dianggap legal, membuat perusahaan memiliki kecenderungan untuk melakukan
berbagai cara untuk mengurangi beban pajaknya. Fenomena di Indonesia menunjukkan
bahwa sebagian besar perusahaan yang kepemilikan sahamnya terkosentrasi pada
keluarga cenderung melakukan tax avoidance. Leverage merupakan tingkat hutang yang
digunakan perusahaan untuk melakukan pembiayaan dengan maksud menambah besar
beban bunga sehingga dapat mengurangi laba yang berdampak berkurangnya pajak
terutang perusahaan. Pihak manajemen memiliki pengaruh terhadap tingkat leverage
perusahaan sehingga dapat meminimalkan pajak perusahaan dengan adanya tax
planning. Untuk menjaga kelangsungan hidup, perusahaan melakukan strategi bisnis
yang ditentukan oleh pengelola perusahaan. Penentuan strategi bisnis tersebut dapat
mempengaruhi perusahaan untuk melakukan tax avoidance atau tidak, yang dipengaruhi
juga oleh kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

Studi Pustaka
Agency Theory
Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam agency
theory bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexusof contract) antara pemilik

2.44.1
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan
pengendalian sumber daya tersebut. Hubungan teori agensi dengan penghindaran pajak
yaitu apabila dalam pengelolaan perusahaan kurang baik maka akan menimbulkan efek
negatif bagi perusahaan.
Tax Avoidance
Tax avoidance merupakan salah satu upaya meminimalisasi beban pajak yang
sering dilakukan oleh perusahaan, karena masih berada dalam bingkai peraturan
perpajakan yang berlaku (Darmawan dan Sukartha, 2014). Menurut Kurniasih dan Sari
(2013), menyatakan bahwa tax avoidance merupakan pengaturan untuk meminimalkan
atau menghilangkan beban pajak dengan mempertimbangkan akibat pajak yang
ditimbulkannya, dan bukan sebagai pelanggaran pajak karena usaha wajib pajak untuk
mengurangi, menghindari, meminimumkan atau meringankan beban pajak dilakukan
dengan cara yang di mungkinkan oleh undang-undang pajak.
Kepemilikan Keluarga
Dengan pisah batas hak kontrol 10%, keluarga adalah pemegang saham
pengendali paling dominan (Sanjaya, 2010). Menurut Chen.et.al (2010) berpendapat
bahwa struktur kepemilikan dapat mengurangi tindakan perusahaan dari tindakan tax
avoidance, hal ini kecenderungan perusahaan keluarga akan menghindari risiko akan
rusaknya reputasi keluarga dan juga biaya yang ditimbulkannya akibat audit dari otoritas
pajak.
Leverage
Menurut Kurniasih dan Sari (2013) leverage merupakan penambahan jumlah utang
yang mengakibatkan timbulnya pos biaya tambahan berupa bunga dan pengurangan
beban pajak penghasilan Wajib Pajak Badan. Leverage diukur dengan persentase dari total
hutang terhadap ekuitas perusahaan pada suatu periode tertentu yang disebut Debt to
Equity Ratio (DER). Sedangkan menurut Kasmir (2014), dalam Hidayat (2017), leverage
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
oleh utang, artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya, atau rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang
(total utang/total asset), sedangkan secara prakteknya untuk menutupi kekurangan akan
kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat
digunakan, salah satu sumber dana yang digunakan adalah modal pinjaman (utang),
modal pinjaman relatif tidak terbatas jumlahnya dan memotivasi manajemen untuk
bekerja lebih aktif dan kreatif karena dibebani untuk membayar beban kewajibannya.
Strategi Bisnis
Menurut Haryadi (2008) dalam Warsini dan Rossieta (2013) strategi bisnis
dimaknai sebagai cara yang digunakan oleh perusahaan untuk bersaing meliputi
pencapaian prestasi dan pemeliharaan keuntungan dalam industrinya. Strategi bisnis
biasanya dicantumkan dalam dokumen perusahaan yang digunakan sebagai pedoman
untuk menjalankan kelangsungan hidup perusahaan.
Pengembangan Hipotesis
Hipotesis untuk penelitian ini adalah:
a. Kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap tax avoidance.
Rusydi (2016) menggambarkan bahwa struktur kepemilikan, khususnya kepemilikan
keluarga yang terkonsentrasi pada keluarga berpengaruh positif terhadap aggresive tax
avoidance di Indonesia, yang artinya bahwa kepemilikan keluarga ini mendorong
perusahaan di Indonesia untuk tidak melakukan aggressive tax avoidance. Dalam
penelitian Rusydi (2016) masih menggunakan model pengukuran tax avoidance yaitu

2.44.2
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

CETR karena belum adanya model pengukuran aggressive tax avoidance yang lebih
bersifat kualitatif.
H1: Kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap tax avoidance
b. Leverage berpengaruh terhadap tax avoidance
Beban bunga yang semakin tinggi akan memberikan pengaruh berkurangnya beban
pajak perusahaan dengan berkurangnya beban pajak, perusahaan akan cenderung
mengurangi perlakuan penghindaran pajak (Darmawan dan Sukartha, 2014).
Menurut Ngadiman dan Puspitasari (2014) menyatakan bahwa leverage berpengaruh
negatif terhadap penghindaran pajak. Leverage dan profitability memiliki pengaruh
negatif dan signifikan terhadap tax avoidance karena perusahaan-perusahaan
manufaktur sub sektor konsumsi merupakan perusahaan yang operasionalnya
banyak dibiayai oleh hutang (Putri dan Putra, 2017)
H2: Leverage berpengaruh negatif terhadap tax avoidance
c. Strategi bisnis memoderasi kepemilikan keluarga terhadap tax avoidance
Kepemilikan keluarga dalam perusahaan berfungsi melakukan pengendalian dengan
melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang diambil perusahaan melalui strategi
bisnis termasuk dalam melakukan keputusan perpajakan.
H3: Strategi bisnis memperkuat pengaruh positif kepemilikan keluarga terhadap
tax avoidance
d. Strategi bisnis memoderasi leverage terhadap tax avoidance
Keputusan strategi bisnis perusahaan dengan melakukan pengembangan usaha dapat
membuat perusahaan mengurangi melakukan tax avoidance. Hal ini dikarenakan
adanya kenaikan biaya bunga akibat dari dana pihak external yang dapat mengurangi
laba perusahaan.
H4: Strategi bisnis memperlemah pengaruh negatif leverage terhadap tax avoidance
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan metoda kausatif dan objek
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2015-2017. Model penelitian ini menguji pengaruh
variabel independen yaitu kepemilikan keluarga, leverage terhadap tax avoidance dengan
menggunakan strategi bisnis sebagai variable moderasi. Kerangka pemikiran teoritis
untuk hipotesis pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. berikut:

Strategi Bisnis

Kepemilikan Keluarga
Tax Avoidance
Leverage Gambar 1. Rerangka Pemikiran

Definisi Operasional dan Pengukuran

2.44.3
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

Tabel 1. Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran


Variabel Konsep Variabel Indikator
Tax avoidance adalah salah CETR = Cash Tax Paid
satu usaha meringankan PreTax Income
Tax
beban pajak dengan tidak Dikalikan dengan – 1 (Minus Satu)
avoidance
melanggar undang undang Mengacu pada Midiastuty (2017)
yang ada (Mardiasmo, 2016)
Variabel dummy yaitu 1 untuk
perusahaan dengan kepemilikan keluarga
10% atau lebih dan 0 untuk perusahaan
Kepemilikan keluarga dalam
Kepemilika dengan kepemilikan keluarga kurang dari
penelitian ini diukur dengan
n keluarga 10% (Claessens et al., 2000 dan Sanjaya,
variabel dummy.
2010)

Rasio leverage adalah DER = Jumlah Hutang


mengukur seberapa besar Jumlah Modal
Leverage
perusahaan dibiayai dengan
hutang (Fahmi, 2012) Mengacu pada Hidayat (2018)

Strategi Strategi bisinis adalah


Asset Utilization Efficiency = Total Sales
bisnis gagasan perusahaan yang
direalisasikan dalam usaha Total Assets
untuk pengembangan suatu
Mengacu pada Porter (1985) dalam
perusahaan dalam suatu
Purwanti (2017)
waktu yang ditentukan

Hasil dan Pembahasan


Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2015-2017. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 66 perusahaan manufaktur yang dipilih menggunakan metode purposive
sampling berdasarkan kriteria pemilihan sampel berikut ini :

Tabel 2. Hasil Pemilihan Sampel


Total Total
No Kriteria
Perusahaan Data
1 Perusahaan manufaktur tahun 2015-2017 144 432
2 Perusahaan yang tidak mempublikasikan data secara
lengkap tahun 2015-2017 -22 -66
3 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan
dengan menggunakan mata uang Rupiah -26 -78
4 Perusahaan yang melaporkan kerugian selama 2015-2017 -30 -90
Jumlah sampel penelitian 66 198
Deskriptif dari variabel – variabel penelitian kepemilikan keluarga, leverage, tax
avoidance dan strategi bisnis tersebut disajikan dalam:

2.44.4
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

Tabel 3. Hasil Statistik Deskriptif


N Minimum Maximum Mean Std Deviation
FAM 198 0,00 1,00 0,3485 0,47770
LEV 198 0,03 2,06 0,3987 0,24793
BIS 198 0,23 1,93 0,9474 0,38071
FAM_BIS 198 0,00 1,82 0,3171 0,48947
LEV_BIS 198 0,02 3,85 0,3896 0,35977
TA 198 -1,00 -0,10 -0,4755 0,29101
Sumber: Data diolah SPSS

Dari tabel diatas dapat diketahui:


a. N = 198 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini menggunakan 66
perusahaan, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun berturut-turut yang
terdiri dari variabel kepemilikan keluarga, leverage, tax avoidance, dan strategi bisnis.
b. Variabel kepemilikan keluarga (FAM) memiliki nilai rata-rata 0,3485, nilai standar
deviasi sebesar 0,47770 dengan nilai minimum 0,00 dan nilai maximum 1,00.
c. Variabel leverage (LEV) memiliki nilai rata-rata 0,3987, nilai standar deviasi sebesar
0,24793 dengan nilai minimum 0,03 dan nilai maximum 2,06.
d. Variabel strategi bisnis (BIS) memiliki nilai rata-rata 0,9474, nilai standar deviasi
sebesar 0,38071 dengan nilai minimum 0,23 dan nilai maximum 1,93.
e. Variabel kepemilikan keluarga dan strategi bisnis (FAM_BIS) memiliki nilai rata-rata
0,3171, nilai standar deviasi sebesar 0,48947 dengan nilai minimum 0,00 dan nilai
maximum 3,82.
f. Variabel leverage dan strategi bisnis (LEV_BIS) nilai rata – rata 1,3896, nilai standar
deviasi sebesar 0,35977 dengan nilai minimum 0,02 dan nilai maximum 3,85.
g. Variabel tax avoidance (TA) memiliki nilai rata-rata -0,4755, nilai standar deviasi sebesar
0,29101 dengan nilai minimum -1,00 dan nilai maximum -0,10
Data penelitian telah lolos dari seluruh syarat uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas. Oleh karena itu semua data penelitian valid untuk
dilanjutkan ke uji regresi berganda. Selain itu data juga telah memenuhi syarat uji
kelayakan model (uji F). Hasil uji t pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji t


Variable Prediksi B t Sig (1-tailed) Kesimpulan
FAM + 0,212 2,021 0,045 Ha1 Diterima
LEV - -0,569 -2,740 0,007 Ha2 Diterima
FAM_BIS + 0,036 0,349 0,728 Ha3 Tidak Diterima
LEV_BIS + 0,368 2,241 0,026 Ha4 Diterima
Sumber: Data diolah SPSS

TA = -0,356 + 0,212 FAM – 0,569 LEV – 0,128 BIS + 0,036 FAMBIS + 0,368 LEVBIS + e

Hasil uji t menunjukkan variabel kepemilikan keluarga (FAM) memiliki nilai


koefisien 0,212 dan nilai signifikansi 0,045 di bawah alpha (α= 0.05) yang berarti bahwa
variabel kepemilikan keluarga memiliki pengaruh positif terhadap variabel tax avoidance
sehingga hipotesis pertama diterima. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh kepemilikan keluarga terhadap tax avoidance berpengaruh positif. Dalam teori
agensi jika dihubungkan dengan penghindaran pajak, yaitu apabila pengelolaan terhadap
perusahaan kurang baik maka akan menimbulkan konflik yang berakibat merugikan

2.44.5
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini berarti bahwa perusahaan keluarga akan
melakukan hal yang positif dengan menghindari konflik dengan aparatur perpajakan
yang bertujuan untuk mencegah adanya berita negatif tentang perusahaan, yaitu dengan
mematuhi peraturan perpajakan tanpa melakukan tax avoidance.
Hasil uji t menunjukkan variabel leverage (LEV) memiliki nilai koefisien -0,569 dan
nilai signifikansi sebesar 0,007 di bawah alpha (α= 0.05) yang berarti variabel leverage
(LEV) memiliki pengaruh negatif terhadap variabel tax avoidance sehingga hipotesis ke
dua diterima. Analisis pengaruh leverage terhadap tax avoidance adalah negatif, karena
biaya bunga perusahaan yang tinggi maka memberikan pengaruh berkurangnya
pembayaran pajak perusahaan yang dikarenakan kecilnya laba kena pajak, sehingga
mengakibatkan memperkecil keinginan perusahaan untuk melakukan tax avoidance, yang
dapat berarti juga berpengaruh positif leverage terhadap CETR.
Hasil uji t menunjukkan variabel FAM_BIS memiliki nilai koefisien 0,036 dan nilai
signifikansi sebesar 0,728 di atas alpha (α= 0.05) yang berarti variabel strategi bisnis tidak
dapat memoderasi pengaruh kepemilikan keluarga terhadap variabel tax avoidance
sehingga hipotesis ke tiga tidak diterima. Bahwa perusahaan dengan persentase
kepemilikan keluarga yang besar akan memutuskan dan memastikan strategi bisnis yang
tidak berubah dari tahun ke tahun, salah satunya yaitu tidak melakukan tax avoidance. Hal
ini bertujuan untuk kelangsungan hidup perusahaan, yang berarti juga berhubungan
secara langsung dengan keputusan keluarga sebagai pemilik saham terbesar di
perusahaan dengan tetap menggunakan keputusan sama yang berkaitan dengan
perpajakan, sehingga strategi bisnis yang ada tidak mempengaruhi kepemilikan keluarga
terhadap tax avoidance.
Hasil uji t menunjukkan variabel LEV_BIS memiliki nilai koefisien 0,368 dan nilai
signifikansi sebesar 0,026 di bawah alpha (α= 0.05) yang berarti variabel strategi bisnis
dapat memoderasi pengaruh leverage terhadap variabel tax avoidance sehingga hipotesis ke
empat diterima. Perusahaan yang memiliki strategi bisnis yang tinggi akan melakukan
peningkatan kemampuan perusahaan untuk bersaing, yang dapat dilakukan dengan
expansi atau peningkatan kapasitas produksi perusahaan dengan peningkatan teknologi
atau pun peningkatan dalam hal pemasaran dan distribusi. Dan hal itu semua, maka akan
berpengaruh pada penambahan hutang perusahaan yang dapat meningkatkan biaya
bunga perusahaan. Dengan peningkatan biaya bunga perusahaan tersebut, maka akan
mengurangi laba perusahaan sehingga perusahaan mengurangi tax avoidance. Oleh karena
itu, strategi bisnis yang fleksibel memperlemah pengaruh leverage perusahaan melakukan
tindakan penghindaran pajak.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yang pertama adalah pengaruh
kepemilikan keluarga terhadap tax avoidance berpengaruh positif dan penelitian yang ke
dua tentang pengaruh leverage terhadap tax avoidance adalah negatif. Sedangkan hasil
penelitian ke tiga menghasilkan kesimpulan bahwa strategi bisnis yang ada tidak
mempengaruhi kepemilikan keluarga terhadap tax avoidance. Penelitian ke empat
menghasilkan kesimpulan bahwa strategi bisnis yang fleksibel memperlemah pengaruh
leverage perusahaan melakukan tindakan penghindaran pajak. Penelitian ini diharapkan
dapat membantu perusahaan manufaktur dalam melakukan manajemen pajak dengan
melakukan tax avoidance ataupun tanpa melakukan tax avoidance, untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan yang sesuai dengan harapan para pemegang saham.

2.44.6
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

Daftar Pustaka
Claessens, S., S. Djankov, dan L.H.P. Lang, 2000, The Separation of Ownership and
Control in East Asian Corporations, Journal of Financial Economics, Vol. 58, Nos 1/2, 81-
112.

Chen et al., 2010, Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-Family Firms, Journal
of Financial Economics, 41-61

Darmawan, I Gede Hendy dan I Made Sukartha, 2014, Pengaruh Penerapan Corporate
Governance, Leverage, Return on Asset, dan Ukuran Perusahaan Pada Penghindaran
Pajak. E-Jurnal Akuntansi, Universitas Udayana

Fahmi, Irfan, 2012, Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta

Hidayat, Wastam Wahyu, 2017,” The Influence of Size, Return on Equity, and Leverage
on the disclosure of the Corporate Social Responsibility (CSR) in Manufacturing
Companies”, International Journal of Education and Research Vol. 5 No. 8 August 2017, ISSN:
2411-5681

_______________________, 2018, Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan


Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak: Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di
Indonesia, Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, Vol.3, No.1,
Februari 2018, 19-26

Jensen, Michael C.; dan William H. Meckling, 1976, Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure, Journal of Financial Economics, Vol. 3,
No.4, 305-460

Kasmir, 2014, “Analisa laporan Keuangan”: Cetakan Ketujuh, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada

Kurniasih, Tommy dan Ratna Sari, 2013, Pengaruh Return on Asset, Leverage, Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance.
Buletin Studi Ekonomi ISSN 1410-4628, Volume 18 No. 1

Mardiasmo, 2016, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta, Penerbit Andi

Midiastuty, Pratana Puspa dan Eddy, Suranta and Kristina, Kristina, 2017, Pengaruh
Penghindaran Pajak Terhadap Struktur Modal. In: Prosiding Simposium Akuntansi SNA
XX, 27-30 September 2017, Universitas Jember

Purwanti, Sri, 2017, Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap Kinerja Perusahaan


dengan Mempertimbangkan Strategi Bisnis sebagai Variabel Pemoderasi, Thesis,
Universitas Mercubuana, Jakarta

Putri, Vidiyanna Rizal, Bella Irwasyah Putra, 2017, Pengaruh Leverage, Profitability,
Ukuran Perusahaan dan Proporsi Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance,
Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, STIE Indonesia Banking School, Vol. 19, No. 1

2.44.7
Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 2 Tahun 2019 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2: Sosial dan Humaniora ISSN (E) : 2615 - 3343

Rusydi, M. Khoiru dan Dwi Martani, 2014, Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
Aggresive Tax Avoidance. Simposium Nasional Akuntansi XVII, 1-19

Sanjaya, I P. S. 2010. Entrenchment and Alignment Effect on Earnings Management. The


Indonesian Journal of Accounting Research. Vol. 13, 247-264

Warsini, Sabar, dan Hilda Rossieta, 2013, Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap
Kinerja Perusahaan dengan Mempertimbangkan Strategi Bisnis sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi pada Industri Manufaktur Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia).
Simposium Nasional Akuntansi XVI Manado, 4887-4913

www.idx.co.id

2.44.8

Anda mungkin juga menyukai