Anda di halaman 1dari 42

DASAR – DASAR KELISTRIKAN

Mia Syattia Ayu (2020130030)


DASAR KELISTRIKAN
Asal mula listrik
➢ Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil, yang disebut molekul. Apabila
molekul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, bagian-bagian kecil ini disebut atom.

➢ Tiap-tiap atom mempunyai satu inti yang disebut proton. Proton mempunyai listrik yang
bermuatan positif(+), dan dalam keadaan tidak bergerak(diam). Proton ini dikelilingi oleh satu
atau beberapa benda yang sangat kecil, dan benda ini disebut electron.

➢ Elektron ini mengandung muatan listrik negatif(-) dan berputar mengelilingi proton dengan
kecepatan kira-kira 300.000km/detik.
Elektron
❖ Electron yang berada pada lapisan terluar (orbit) disebut electron bebas.

❖ Elektron bebas ini cenderung dan mudah sekali untuk berpindah keatom lain yang berada disekitarnya,

dimana selanjutnya electron ini turut berputar mengelilingi proton dari atom yang bersangkutan.

❖ Akibat dari perpindahan electron bebas itu, meka terjadi kekosongan di dalam atom yang ditinggalkan

dan diisi oleh electron-elektron bebas yang berasal dari atom lain. Apabila pergerakan dari electron

bebas ini teratur kesatu arah (disebut aliran electron), maka timbul aliran listrik (muatan listrik)
Pengertian pokok dalam listrik

❑ Penghantar listrik
Listrik mengalir sebagai arus listrik seperti air dan melakukan kerja. Benda
yang mudah mengalirkan listrik disebut penghantar. Benda yang sukar
mengalirkan listrik disebut isulator. Dan benda yang dapat digunakan sebagai
penghantar dan isulator disebut semikonduktor
❑Reaksi dari arus listrik
Arus listrik akan bereaksi jika mengalir. Itu termasuk panas, magnetic
dan gerak kimiawi. Dan disebut three action dari aliran listrik.

1. Reaksi panas
ketika arus listrik mengalir pada konduktor, arus tersebut
mengalami tahanan. Akibat tahanan, aliran arus listrik menhasilkan
panas didalam konduktor. Makin besar tahanan arus listrik, makin
besar panas yang dihasilkan
2. Reaksi magnet
arus listrik yang mengalir, menembus konduktor dan menghasilkan garis gaya
magnet, bisa dilihat dengan mengadakan percobaan sederhana yaitu taburkan serbuk
besi diatas selembar kertas, kemudian alilrkan arus listrik pada kawat menembus kertas
3. Reaksi kimia
ketika arus listrik mengalir dalam asam balerang, melelui elektroda platina asam
balerang terurai menjadi O2 dan H2 dinamakan Elektrolisa, yang mana merupakan
gerak kimia dari arus listrik. Baterai, elektro plating dan polising menggunakan gerak
kimiawi dari arus listrik.
Aliran dari listrik
❖ Jika kutub positif (+) dari baterai dihubungkan dengan kutub negatif (-), melalui
konduktor, maka arus mengalir.

❖ Aliran arus listrik bisa dianalogikan dengan aliran air, seperti ilustrasi disamping. Jika
ada reservoir air, A dan B yang mana A lebih tinggi dari B dan dihubungkan satu dengan
yang lain dengan pipa, air mengalir dari A ke B.

❖ Jika permukaan air di A lebih tinggi dari B dihasilkan tekanan air. Sebab air mengalir
kebawah. Aliran listrik terjadi seperti aliran air, dari positif (+) ke negatif (-). Jika
potensial positif (+) lebih tinggi dari pada potensial kutub negatif (-) dan ini voltage
antara terminal yang berseberangan. Listrik tidak akan mengalir jika
tidak ada perbedaan potensial (sama halnya dengan air) antara sumber dan kutub yang
lain. Aliran listrik ini disebut arus listrik sama dengan aliran air yang disebut dengan
aliran air.
Aliran dari listrik
ARUS AC DAN DC

Alternating current (AC)

• Arus AC disuplay sering digunakan untuk


keperluan dirumah kita. Arus AC serupa
dengan aliran arus DC intensitas dari aliran
berganti secara teratur.
• Arus AC mempunyai keuntungan bahwa
voltage dapat bervariasi dengan voltage
transformers. Kerugiannya adalah bahwa arus
AC tidak bisa disimpan dan jika digunakan
untuk motor, ini tidak bisa menggunakan
torsi yang besar pada saat distart.
• AC voltage (effectif value)
Direct current (DC)
• Arus DC seperti pada aliran
searah dan inflasitas arus, dimana
keduanya tidak bisa dirubah.
• Arus DC mempunyai keuntungan
bahwa arusnya bisa disimpan dan
digunakan
• Arus DC bisa menghasilkan torsi
yang besar
Jenis dasar-dasar kelistrikan
1 6 7
• ARUS LISTRIK • RANGKAIAN LISTRIK • ALAT UKUR
TEGANGAN

2 5 8
• KUAT ARUS LISTRIK • POTENSIAL/TEGANG • HUKUM OHM
AN

3 4 9
• RAPAT ARUS • TAHANAN DAN DAYA • HUKUM KIRCHOFF
TAHAN PENGHANTAR
1. ARUS LISTRIK

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan


berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada
beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik
adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-),
sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang
bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik
dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. "1 ampere arus adalah
mengalirnya elektron sebanyak 628x10^16 atau sama dengan 1 coulumb per
detik melewati suatu penampang konduktor"
Formula Arus Listrik adalah :

I =Q / t (ampere )

Dimana :
I = Besarnya arus listrik yang mengalir,ampere
Q =Besarnya muatanlistrik, coulomb
t = Waktu dalam satuan detik
2. KUAT ARUS LISTRIK

Kuat arus listrik, adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya
elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.
Definisi : "Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118
milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik"
Formula untuk menghitung banyaknya Muatan Listrik, Kuat Arus dan
Waktu :

Muatan Listrik --> I x t


Kuat Arus --> I = Q/t
Waktu --> t= Q/I
Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik. Muatan listrik
memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh
proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan
muatan "coulomb (C)", muatan proton +1,6 x 10- 19C, sedangkan
muatan elektron -1,6x 10-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak
menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik.
3. RAPAT ARUS

Rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm2 luas pada penampang
kawat. Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas
penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm2,
maka kerapatan arusnya 3A/mm2 (12A/4 mm2), ketika penampang penghantar
mengecil 1,5mm2, maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm2 (12A/1,5 mm2).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar
dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah
ditetapkan daiam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).
Penampang
Kemampuan Hantar Arus (A)
Penghantar
mm2 Kelompok B2 Kelompok C
Jumlah Penghantar
2 3 2 3
1.5 16.5 15 19.5 17.5
2.5 23 20 27 24
4 30 27 36 32
6 38 34 46 41
10 52 46 63 57
16 69 62 85 76
25 90 80 112 96
Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Berdasarkan tabel KHA kabel berpenampang 4 mm2, 2 inti kabel
memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm2. Kerapatan arus
berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar
penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil. Formula-formula untuk
menghitung besarnya Rapat Arus, Kuat Arus dan Penampang Kawat:
4. TAHANAN DAN DAYA HANTAR PENGHANTAR

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, seperti halnya
tembaga dan aluminium yang memiliki daya hantar Iistrik tinggi. Bahan penghantar
terdiri dari kumpuIan atorn, setiap atom terdiri proton dan elektron.
Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini
mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan
elektron dengan atom dan ini menyebabkan penghantar panas.
Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan. Tahanan
didefinisikan sebagai : "1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya
1063 mm dengan penampang 1 mm2 pada temperatur 0° C". Sedangkan Daya Hantar
didefinisikan sebagai "Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat
atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak
mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik".
Rapat Arus [ A/mm2 ] (A/mm2) --> J=I/A
Kuat Arus [Amp] -->A=I/J
Luas Penampang Kawat [mm2] --> A=I/J
Rumus untuk menghitung besarnya Tahanan Listrik terhadap Daya Hantar Arus:

Tahanan Resistansi [ Ω ohm] --> R = 1/G


Daya hantar arus/konduktivitas [Y/mho] --> G = 1/R

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga
besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
Bila suatu penghantar dengan panjang I dan diameter penampang q serta tahanan jenis P
(rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah :

R=ρxl/q

Dimana :
R = Tahanan kawat [ Ω / ohm ]
l = Panjang kawat [meter/m]
ρ = Tahanan jenis kawat [ ? mm2 /meter]
q = Penampang kawat [mm2]
Nilai resistant atau tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada Panjang
penghantar, Luas penampang konduktor, Jenis konduktor dan Temperatur. Tahanan
penghantar akan dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan
atom semakin meningkat sehingga akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan
demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar. Setelah
pembahasan terhadap Arus, Kuat Arus, Rapat Arus, kemudian Tahanan dan Daya
Hantar Penghantar, maka berikut ini kami sajikan lanjutan tentang beberapa teori yang
berhubungan dengan Tegangan dan Rangkaian Listrik.
5. POTENSIAL ATAU TEGANGAN

Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang
berbeda potensialnya. Dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial
listrik yang sering disebut "potentiai difference atau perbedaan potensial". satuan
dari potential difference adalah Volt. "Satu Volt adalah beda potensial antara dua
titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu
coulomb"
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W / Q [volt]

Dimana:
V = Beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = Usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = Muatan listrik, dalam coulomb
6. RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi


syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir
melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke
beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat
mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup
7. ALAT UKUR TEGANGAN

Alat ukur tegangan adalah "Voltmeter" dan alat ukur arus listrik adalah
"Amperemeter". Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber
tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi.
Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal ini disebabkan
tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.
voltmeter
8. HUKUM OHM
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding
terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

Arus Listrik [ampere] I = V/R


Tegangan [volt] V = R x 1
Resistansi atau Tahanan [ohm] R = V/1

Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt


adalah:
P=IxV
P = I x I x R P = 12 x R
9. HUKUM KIRCHOFF
ada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik
adalah nol
Thanks

Anda mungkin juga menyukai