B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengenal perangkat hubung bagi tiga fasa
2. Siswa dapat merencanakan perangkat hubung bagi tiga fasa
C. URAIAN MATERI
PERANGKAT HUBUNG BAGI TIGA FASA
Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk
mengendalikan dan membagi tenaga listrik atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan
pemanfaat tenaga listrik.
Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. Perangkat hubung bagi ini merupakan
bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas:
pembangkitan(generator), transmisi(penghantar), pemindahan daya(transformator). Sebelum tenaga
listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor listrik, pemanas, lampu-lampu
penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Menurut syarat-syarat
PLN, untuk sambungan tenaga listrik lebih dari 4,4 kVA untuk 220 volt harus digunakan
sambungan fasa tiga(tiga fasa).
Untuk melayani jaringan tiga fasa disediakan fasilitas alat sambung tiga fasa yaitu PHB tiga
fasa(Perangkat Hubung Bagi) tiga fasa. Untuk pemasangan jaringan tiga fasa dibedakan dengan
huruf : fasa R, kawat hantarannya diberi tanda warna merah. Fasa S, kawat hantaranya diberitanda
warna kuning. Fasa T, kawat hantarannya diberi tanda warna hitam. Kawat netral diberi kode warna
biru. Kawat pentanahan diberi warna hijau dan setrip kuning.
Berikut ini contoh dari langkah-langkah perencanaan dari mulai diagram satu garis sampai dengan
membuat sket PHB yang diperlukan (jenis PHB yang dipakai adalah PHB box).
Berdasarkan pada diagram satu garis (gambar 3.1) maka langkah perencanaan dilakukan dengan
menggambar sket PHB dengan ukuran yang telah diskala, penggambaran dapat menggunakan
sablon atau software komputer dan secara langsung menggambar dengan berpedoman pada buku
katalog dari pembuat komponen PHB.
Gambar 3.1. Diagram satu garis
Gambar 3.2. Diagram Satu
D. RANGKUMAN
1. Perangkat Hubung Bagi(PHB) tiga fasa menurut PUIL 2000, adalah suatu perlengkapan
untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi
sirkit dan pemanfaat tenaga listrik.
2. Perangkat Hubung Bagi bisa berupa box, panel, atau lemari.
3. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam perencanaan PHB :
a. Rating arus Rel atau Busbar
b. Rating arus saluran masuk
c. Rating arus saluran keluar
d. Rating kemampuan Rel dalam menahan arus hubungan singkat
4. Di dalam memilih PHB perlu dipertimbangkan kriteria pengaman dan pemasangannya :
a. Tingkat Pengamanan
b. Metode Instalasinya
c. Jumlah muka operasinya
d. Peralatan ukur untuk proteksi
e. Bahan selungkupnya
5. Beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB :
a. Pemasangan tetap(non-withdrawable)
b. Pemasangan yang dapat dipindah-pindah(removable)
c. Pemasangan sistem laci(withdrawable)
6. Beberapa contoh pemakaian PHB yang lazim ditemui dilapangan :
a. PHB untuk penerangan dan daya
b. PHB untuk unit konsumen
c. PHB untuk distribusi sistem saluran penghantar(trunking)
d. PHB untuk perbaikan faktor daya
e. PHB untuk distribusi di industri
f. PHB untuk distribusi motor-motor listrik
g. PHB utama
h. PHB untuk distribusi
i. PHB untuk sub distribusi
j. PHB untuk sistem kontrol
7. PHB ditinjau dari segi bentuk konstruksinya dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Konstruksi terbuka
b. Konstruksi semi tertutup
c. Konstruksi lemari
d. Konstruksi kotak atau box
F. LATIHAN/TUGAS
1. Gambarkan diagram satu garis PHB tiga fasa yang terdapat dalam bangunan industri
2. Tuliskan bentuk-bentuk PHB tiga fasa
3. Tuliskan 3 instrumen ukur yang terdapat pada pintu PHB 3 fasa
4. Tuliskan nama alat pengaman utama dalam PHB 3 fasa
5. Tuliskan nama alat pengaman cabang atau beban dalam PHB tiga fasa