Anda di halaman 1dari 11

TOR (Term Of Reference)

KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS DAN KOORDINASI KE-2


Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP) RISTEK 2012

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DALAM PEMANFAATAN DATA


PALSAR UNTUK PENGURANGAN RISIKO DAN MITIGASI BENCANA

Peneliti Utama:

Fajar Yulianto, S.Si.

Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh


Kedeputian Penginderaan Jauh
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
Jalan LAPAN no. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710, Indonesia
Tel./Fax : (021) 8722733
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondisi geografis wilayah


ah Indonesia
Indon sangat rentan terhadap berbagai jenis
nis benc
bencana alam yang
tidak dapat dihindari. Akibat dari bencana tersebut dapat dikurangi
gi dengan
deng melakukan
kegiatan manejemen bencana yang baik. Terdapat tiga fase penting
nting dalam
d kegiatan
menajemen bencana, yaitu:
aitu: fase
fas sebelum bencana, pada saat bencana,, dan setelah
se bencana.
Mengacu pada pedoman
an untuk menajemen kesiapsiagaan insiden dan
an kontinuitas
konti operasi,
usaha-usaha yang dilakukan
akukan pada setiap fase dapat mengurangi dampak insiden dan
mempersingkat periodee gangg
gangguan (Gambar 1). Gambar 1. menunjukkan
jukkan bahwa
b setelah
dilakukan menajemen bencana
encana yang baik pada fase sebelum, saat, dan sesudah bencana dapat
mengurangi dampak insiden/be
siden/bencana dan juga mempersingkat periode bencana.
bencana

Gambar 1. Konsep Pengura


Pengurangan dampak insiden / bencana (sumber
er ISO/PAS
ISO/PA 22399)

Konsep emergency response


ponse yang ada pada saat ini telah dilakukan oleh LAPAN
LAP dan dapat
dijelaskan dalam Gambar
ar 2. Gam
Gambar 2 menunjukkan kegiatan pemanfaatan
atan data penginderaan
jauh untuk quick response yang telah dilakukan oleh LAPAN. Kegiatan
tan pemanfaatan
pem data
penginderaan jauh telah
ah dilaku
dilakukan dengan memberikan informasi lokasi
okasi bencana,
be kondisi
lahan sebelum dan sesudah
udah ben
bencana, dan kemungkinan penyebab terjadinya
adinya bencana,
be seperti
faktor curah hujan yang sangat tinggi
t dan sebagainya.

Gambar 2. Kegiatan
atan pem
pemanfaatan data penginderaan jauh untuk quick response
res
yang telah dilakukan oleh LAPAN

Data yang digunakan untuk


ntuk keperluan
kep tersebut adalah data yang dimiliki
liki oleh LAPAN, seperti
Landsat TM, SPOT-4 dan
n data pendukung
pe lainnya. Apabila data yang dibutuhkan
butuhkan tidak tersedia
dalam data base “LAPAN”,
N”, mak
maka akan dilakukan permintaan data melalui “Senti
Sentinel Asia”, dan
jika tidak ada maka Sentinel Asia akan mengaktifkan “International
tional Charter”
Ch untuk
mendapatkan data yangg dikehen
dikehendaki. Setelah data terkumpul, pengolahan
han data dilakukan oleh
peneliti LAPAN sehinggaa dapat diperoleh gambaran lokasi bencana sebelum
belum da
dan sesudahnya.
Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk layout peta dan kemudian
dian info
informasi bencana
tersebut disampaikan lewat website
web SIMBA yang selanjutnya dapat disampaika
sampaikan kepada user
terkait, seperti: UKP4, BNPB,
NPB, BPBD,
BP Pemerintah Daerah, Instansi terkait,, dan lain-lain.
lain
Upaya penguatan kapasitas daerah dapat dilakukan dengan memberikan pendampingan dan
sosialisasi dalam pemanfaatan data penginderaan jauh sebagai dasar perencaaan untuk
kegiatan mitigasi bencana. Peranan dari daerah tersebut sangat penting dalam kegiatan
mitigasi bencana karena secara spesifik lebih mengetahui permasalahan kondisi lingkungan
yang ada didaerahnya. Hal ini juga menjadi hubungan timbal balik yang dapat dilakukan untuk
kesempurnaan pengembangan metodologi untuk keperluan mitigasi bencana yang dibangun
oleh LAPAN (Gambar 3). Gambar 3 menunjukkan skema lingkup kegiatan penguatan kapasitas
daerah dalam pengurangan resiko dan mitigasi bencana.

Gambar 3. Skema lingkup kegiatan penguatan kapasitas daerah dalam


pengurangan resiko dan mitigasi bencana

Pencapaian kebutuhan data-data kebencanaan di setiap daerah dapat dilakukan dengan


menggunakan dan memanfaatkan kemampuan sebuah teknologi. Teknologi tersebut salah
satunya adalah data penginderaan jauh (remote sensing). Data penginderaan jauh mempunyai
banyak peranan dalam hal kebencanaan karena kemampuannya yang dengan cepat merekam
lokasi bencana melalui wahana sensor satelit tanpa secara langsung melakukan peninjauan di
lokasi bencana. Synthetic Aperture Radar (SAR) merupakan salah satu jenis penginderaan jauh
dengan sensor aktif. Sistem SAR menggunakan daerah gelombang mikro dari spectrum
elektromagnetik antara frekuensi 0,3 GHz sampai 300 GHz. Advanced Land Observation
Sattelite - Phased Array type L-band Synthetic Aperture Radar (ALOS PALSAR) merupakan salah
satu jenis data penginderaan jauh SAR yang diluncurkan oleh Japan Aerospace Exploration
Agency (JAXA) pada 24 January 2006 melalui roket H-IIA.

Banjir yang terjadi di wilayah Karawang, Provinsi Jawa Barat pada bulan Maret 2010,
merupakan banjir terparah sejak 10 tahun terakhir. Banjir tersebut merendam sekitar 6.119
rumah di 7 wilayah kecamatan dan mengakibatkan sekitar 5 ribu orang mengungsi. Beranjak
dari pengalaman tersebut perlu dilakukan upaya perencanaan daerah terkait penanggulangan
dan pencagahan untuk pengurangan resiko dari bencana yang ada. Hal tersebut dilakukan
supaya kejadian banjir yang pernah ada dan mengakibatkan dampak kerugian seminimal
mungkin dapat dicegah apabila bencana tersebut kembali melanda. Wilayah Karawang
(Gambar 4) digunakan sebagai lokasi penelitian karena pernah memiliki historis banjir besar di
tahun 2010, yang dapat dijadikan sebagai pilot project untuk daerah-daerah lainnya di seluruh
Indonesia.

Gambar 4. Lokasi Kegiatan Pelaksanaan PKPP RISTEK Tahun 2012

Menindaklanjuti hasil kegiatan survei lapangan dan pertemuan koordinasi ke-1 yang telah
dilaksanakan pada tanggal 23 – 27 April 2012 di BAPPEDA Kabupaten Karawang Provinsi Jawa
Barat, terdapat beberapa hal yang dapat disampaikan, diantaranya : Pada kunjungan ke
BAPPEDA Kabupaten Karawang, tim dari LAPAN diterima oleh Bapak Syamsuri selaku
Sekretaris BAPPEDA Karawang, dalam hal ini dikemukakan tujuan dari kunjungan tim LAPAN
adalah untuk sosialisasi terkait kegiatan penelitian PKPP RISTEK 2012 serta untuk koordinasi
penyelenggaraan bimbingan teknis pengolahan data penginderaan jauh untuk deteksi banjir
yang rencananya dilakukan pada bulan Juni 2012. Bapak Sekretaris BAPPEDA menyambut baik
adanya kegiatan ini, serta menjelaskan secara umum mengenai kejadian banjir yang terjadi di
Kabupaten Karawang dimana lebih disebabkan oleh adanya limpahan air yang tidak dapat
ditampung oleh Sungai Cibe’et dan Sungai Citarum. Sistem peringatan dini bahaya banjir yang
selama ini digunakan oleh BAPPEDA adalah berdasarkan debit air di Bendungan Jatiluhur yang
akan mengalir melalui Sungai Citarum, sedangkan limpahan air dari Sungai Cibe’et masih sulit
diprediksi karena belum adanya bendungan/pintu air yang dijadikan tolak ukurnya.
Harapannya ada informasi mengenai prediksi curah hujan di Bandung sehingga antisipasi
bencana banjir di Karawang dapat dilakukan dengan baik. Banjir di wilayah Karawang lebih
banyak berupa banjir perkotaan dimana kerugian yang ditimbulkan berupa korban jiwa dan
bangunan fisik. Umumnya banjir Karawang bisa disebut sebagai banjir kiriman dari Hulu Sungai
Citarum. Selain acara diskusi dengan Bapak Sekretaris BAPPEDA, Tim LAPAN juga melakukan
presentasi hasil kegiatan PKPP RISTEK 2012 yang dipimpin oleh Kepala Bidang Fisik dan Tata
Ruang (Bapak Dindin Rachmady) dan dihadiri oleh Dinas Sosial PB, Satpol PP, dan Bidang Fisik
dan Tata Ruang. Beberapa kesimpulan yang dapat dirangkum dari hasil diskusi adalah sebagai
berikut:

BAPPEDA menyambut baik adanya kegiatan ini, karena informasi yang berbasiskan
teknologi sangat dibutuhkan oleh BAPPEDA dalam memanagemen kebencanaan.
Terkait rencana kegiatan bimbingan teknis, rencananya LAPAN melalui Kementrian RISTEK
dapat mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan bimbingan teknis selama 5 hari dengan
peserta kurang lebih 10 orang. Namun pihak BAPPEDA mengajukan usulan agar peserta
dapat ditambahkan dengan pembiayaan share/dibantu dari BAPPEDA.
Peserta bimbingan teknis akan dipilih dari BAPPEDA.
Materi bimbingan teknis antara lain berupa : penyampaian sistem penginderaan jauh dan
praktek pengolahan data.
Kualifikasi peserta bimbingan teknis setidaknya dapat mengoperasikan komputer.
Bapedda mengharapkan adanya keberlanjutan dari bimbingan teknis yang akan dilakukan,
dimana materinya tidak hanya mengenai bencana banjir saja namun meluas ke tema-tema
yang lain, misalnya pembuatan peta rawan bencana, jalur evakuasi.
BAPPEDA juga mengharapkan nantinya melalui bimbingan teknis yang akan dilakukan,
BAPPEDA mampu membuat informasi kebencanaan berdasarkan data penginderaan jauh
dan SIG.
Mengenai ketersediaan data satelit BAPPEDA mengharapkan dapat dukungan dari LAPAN.
Terkait kebencanaan data satelit resolusi tinggi secara gratis dapat diperoleh. LAPAN
mempunyai jaringan dengan Sentinel Asia dan International Charter untuk mendapatkan
data-data resolusi tinggi pada kondisi bencana.
1.2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah:

• Melakukan sosialisasi kegiatan PKPP-RISTEK tahun 2012 dengan pemerintah daerah


terkait penerapan dan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk mitigasi bencana
(data PALSAR untuk deteksi banjir).
• Melakukan pendampingan (bimbingan teknis) sebagai salah satu upaya penguatan
kapasitas daerah dalam penerapan dan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk
mitigasi bencana.
METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
(BIMBINGAN TEKNIS)

2.1. Waktu dan Lokasi Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis akan direncanakan pada tanggal 2 – 6 Juli 2012,
dengan lokasi kegiatan di BAPPEDA Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

2.2. Bahan, Peralatan dan Metode Kegiatan

Bahan dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan bimbingan teknis, meliputi:

• Modul bimbingan teknis pengantar penginderaan jauh dan praktikum


• Software penginderaan jauh (ILWIS 3.6 dan Grad Software Open Source)
• Data Penginderaan Jauh (PALSAR, MTSAT, TRMM, QMORPH)
• Komputer / Laptop / Notebook
• In Focus dan Kamera

Metode kegiatan bimbingan teknis dilakukan dengan pemaparan konsep, teori dan praktimum
pengolahan data penginderaan jauh.

2.3. Peserta dan Pelaksana Kegiatan

Peserta kegiatan dialokasikan untuk 10 orang peserta yang ditunjuk oleh BAPPEDA, sedangkan
instruktur dan pengajar kegiatan bimbingan teknis dari LAPAN terdiri atas:

• Dr. Rokhis Khomarudin, M.Si. (Ka. Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana – LAPAN)
• Fajar Yulianto, S.Si. (Koordinator pelaksana kegiatan)
• Parwati, M.Sc. (Angggota)
• Dra. Any Zubidah, M.Si. (Angggota)
• Kusukmaning Ayu D.S, S.T. (Angggota)
• M. Nur Satrio, A.Md. (Angggota)

2.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan secara rinci (LAMPIRAN 1.)


2.5. Pendanaan Kegiatan

Pendanaan kegiatan dilaksanakan berdasarkan anggaran kegiatan PKPP RISTEK Tahun 2012.

2.6. Lain-lain

• Rencana pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis hasil koordinasi ke-1 pada tanggal 24
April 2012 di BAPPEDA Karawang - Jawa Barat, yang semula direncanakan pada bulan
Juni 2012, namun pelaksanaan diundur karena berkaitan dengan proses pencairan
pendanaan, sehingga baru dapat terlaksana pada bulan Juli 2012 (direncanakan pada
tanggal 2 – 6 Juli 2012).
• Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tersebut diharapkan peserta
dapat membawa komputer / laptop / notebook sendiri yang nantinya instalasi
software akan dilakukan oleh Tim LAPAN.
• Kualifikasi kemampuan peserta untuk dapat mengikuti kegiatan bimbingan teknis tidak
dibatasi dan diharapkan peserta dapat mengoperasionalkan komputer / laptop /
notebook, pemilihan peserta ditunjuk oleh BAPPEDA Karawang.
• Jumlah peserta dialokasikan sebanyak 10 orang, dalam hal ini peserta tidak dibatasi,
berdasarkan kesepakatan bersama hasil koordinasi ke-1 peserta dapat lebih dari 10
orang namun pembiayaan nantinya akan share anggaran dengan BAPPEDA Karawang.
JADWAL ACARA BIMBINGAN TEKNIS
PEMANFAATAN DATA SATELIT UNTUK BENCANA BANJIR
BAPPEDA KAB. KARAWANG – PROV. JAWA BARAT (2 – 6 JULI 2012)

Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Pembicara/Pengajar


Senin, 09.00 – 09.30 Registrasi Peserta BIMTEK Tim LAPAN
2 Juli 2012 09.30 – 09.45 Pembukaan Kepala Bappeda
(atau yang mewakili)
09.45 – 10.00 Sambutan dari LAPAN Dr. M. Rokhis Khomarudin
Kepala Bidang Lingkungan dan
Mitigasi Bencana, Pusfatja -
LAPAN
10.00 – 10.15 COFFEE BREAK
10.15 – 10.45 Presentasi Kegiatan Pemanfaatan Dr. M. Rokhis Khomarudin
Data Satelit untuk Lingkungan dan Kepala Bidang Lingkungan dan
Mitigasi Bencana Alam Mitigasi Bencana, Pusfatja –
LAPAN
10.45 – 11.00 Diskusi
11.00 – 12.00 Pengenalan peserta dan fasilitator, Bappeda dan Tim LAPAN
instalasi software, pembagian
kelompok praktikum
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.00 Pengenalan tentang pemanfaatan Tim LAPAN
data satelit untuk mendukung
informasi curah hujan
14.00 – 15.30 Praktikum pengolahan data satelit Tim LAPAN
untuk informasi curah hujan
Selasa, 09.00 – 12.00 Praktikum pengolahan data satelit Tim LAPAN
3 Juli 2012 untuk informasi curah hujan
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Praktikum pengolahan data satelit Tim LAPAN
untuk informasi curah hujan
Rabu, 09.00 – 12.00 Praktikum pengolahan data satelit Tim LAPAN
4 Juli 2012 untuk analisis daerah banjir
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Praktikum pengolahan data satelit Tim LAPAN
untuk analisis daerah banjir
Kamis, 09.00 – 12.00 Lanjutan Praktikum pengolahan Tim LAPAN
5 Juli 2012 data satelit untuk analisis daerah
banjir
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Lanjutan Praktikum pengolahan Tim LAPAN
data satelit untuk analisis daerah
banjir
Jumat, 09.00 – 10.30 Presentasi hasil praktikum oleh Peserta
6 Juli 2012 masing-masing kelompok
10.30 – 11.00 Penutupan Kepala Bappeda
(atau yang mewakili)

Anda mungkin juga menyukai