Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM AT TAQWANG

GUMAWANG NOMOR 358.II / 003 / RSIAG / SKD – MFK.2 / 9 / 2018 TENTANG


PEMBENTUKAN KOMITE K3RS (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT)

KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT

No NAMA JABATAN DALAM KOMITE K3RS

1. M. Syarifudin, SE Ketua
2. Estria Ika Ristri, Amd KL Sekretaris

3. Kristina,Amd.Kep Sub Komite Keselamatan dan


Keamanan Fasilitas Rumah Sakit
5. Estria Ika Ristri,Amd KL Sub Komite Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
6. Sumarwan Sub Komite Manajemen
Emergensi
7. Mika Istari Sub Komite Penanganan
Kebakaran
8. Anis Wahyudi Sub Komite Peralatan Medis

10. Sigit Heri Atmoko Sub Komite Utility


STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT ISLAM AT TAQWA GUMAWANG

KETUA KOMITE
K3RS

M.Syarifudin.SE

SEKERTARIS

Estria Ika Ristri, Amd


KL

Sub Komite Sub Komite Sub Komite Sub Komite Sub Sub
Keselamatan Pengelolaan Manajemen Penanganan Komite Komite
& Keamanan Bahan Emergensi Kebakaran Peralatan Utility
Berbahaya & Medis
Kristina,Amd Beracun Sumarwan Mika Istari
Kep Anis Sigit Heri
Estria Ika Ristri Wahyudi Atmoko
URAIAN TUGAS KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

RUMAH SAKIT ISLAM AT TAQWA GUMAWANG

Ketua Komite K3RS


1. Mengarahkan dan membina Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Rumah Sakit Islam At Taqwa Gumawang.
2. Mengkoordinasikan pelaksana aktivitas Komite Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Memantau aktivitas masing-masing seksi secara periodik.
4. Memimpin pertemuan Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan operasional Komite
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.

Sekretaris Komite K3RS


1. Membantu Ketua Komite dalam mengkoordinasikan semua aktivitas Komite
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Islam At Taqwa Gumawang.
2. Membuat catatan-catatan seluruh aktivitas Komite Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
3. Mengkoordinasikan pelaporan kegiatan secara berkala sebagai bahan
evaluasi dan perumusan kegiatan Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan keselamatan dan
kesehatan kerja.
5. Melakukan evaluasi dan updating regulasi dan perundang-undangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Mengadakan sosialisasi dan penyebarluasan informasi keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sub Komite Keselamatan Kerja dan Keamanan Fasilitas Rumah Sakit

1. Menyusun program keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung dan


karyawan, program pemeliharaan bangunan, sarana dan prasarana.
2. Mengidentifikasi sumber bahaya di tiap unit kerja Rumah Sakit Islam At Taqwa
Gumawang.
3. Memberi masukan kepada seluruh bagian dalam hal keselamatan kerja.
4. Bekerja sama dengan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Islam At Taqwa Gumawang ( PPI ) dalam kegiatan pencegahan dan
penanggulangan infeksi nosokomial.
5. Melaporkan baik secara lisan ataupun tertulis seluruh kegiatan dan
permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
6. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3RS terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Bekerjasama dengan Unit diklat dan Kepegawaian Unit Rumah Sakit Islam At
Taqwa Gumawang dalam hal membuat Program Diklat K3.
8. Mengadakan pelatihan, penyuluhan dan sosialisasi bagi semua karyawan
yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
9. Menyusun, meng-update prosedur tetap pencatatan dan pelaporan kecelakaan
kerja.
10. Mengawasi pengadaan dan penggunaan alat pelindung diri (sarung tangan,
masker, goggle, apron, ear plug, dan lain-lain)
11. Mengawasi penggunaan tanda-tanda keselamatan (tanda awas licin) saat
lantai dibersihkan, tanda jangan operasikan alat/saat alat sedang diperbaiki.
12. Melakukan inspeksi ke lapangan untuk mengawasi pelaksanaan prinsip-prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan yang berlaku,
misalnya kinerja dokter, perawat, cleaning service, maintenance, dll.
13. Melakukan inspeksi terhadap tempat kerja dan lingkungan kerja (tangga,
lorong, kelengkapan keamanan, rambu-rambu bahaya, tanda exit, denah,
tanda bahaya radiasi, dilarang merokok, area parkir, dll.)
14. Melakukan evaluasi terhadap seluruh program kerja yang telah direncanakan.
15. Melaporkan secara lisan dan tulisan seluruh kegiatan dan permasalahan yang
ditemukan dalam pelaksanaan keselamatan kerja.
16. Bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3RS terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
17. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan awal, berkala maupun purna bagi
karyawan untuk mencegah penyakit akibat kerja.
18. Melaporkan kepada ketua kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Sub Komite Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

1. Indentifikasi dan pengendalian bahan berbahaya dan limbah diproses untuk :


a. Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya
b. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya
c. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden lainnya
d. Pembuangan limbah berbahaya yang benar sesuai SPO yang ada
e. Peralatan dan prosedur perlindungan yag benar pada saat penggunaan,
ada tumpahan (spiil ), atau paparan ( Exposure ).
f. Pendokumentasian meliputi izin dan perizinan / lisensi atau ketentuan
persyaratan lainnya.
g. Pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.
2. Memastikan bahwa setiap badan usaha yang menggunakan bahan-bahan
berbahaya harus memiliki lembar data pengaman.
3. Setiap bahan berbahaya dan beracun ( B3 ) pada wadah atau kemasan harus
dicantumkan penandaan yang meliputi, nama dagang, bahan aktif, isi berat
netto, kalimat peringatan atau tanda dan simbol bahaya.
4. Memastikan bahwa bahan berbahaya dan beracun tersebut terpisah dari
bahan-bahan lain dan jauh dari api.
5. Memahami sifat dan karakteristik dari penanganan, penyimpanan dan
penggunaan B3 tersebut yang meliputi :
a. Identifikasi Potensial Bahaya
1) Identifikasi dan penilaian resiko dilaksanakan oleh petugas yang
berkompeten ( petugas terkait, gudang,laboratorium, radiologi ,
apotik ).
2) Penentuan penanganan bahan /material ditetapkan secara manual
atau mekanis ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi.

b. Sistem Pengangkutan,Penyimpanan dan Pembuangan


1) Sistem pengangkutan bahan material yang diterima untuk pemindahan
dari pengangkutan kedalam gudang dilakukan secara manual yang
dilaksanakan dengan perlakuan yang benar guna menghindari
tumpahan atau ceceran.
2) Pemindahan ini dilakukan oleh tenaga manusia dengan
mempergunakan alat bantu troli. Pemindahan secara mekanis pada
umumnya tidak dilakukan mengingat berat bahan yang diangkut
tidaklah terlalu berat.
c. Penyimpanan
1) Untuk menyimpan bahan kimia harus dipersiapkan tempat khusus
menurut spesifikasi ( Jenis )
2) Penyimpanan bahan – bahan kimia tidak dibenarkan dicampur dengan
bahan lainnya ( gudang atau penempatan harus terpisah dari bahan
lain ) dilengkapi oleh label B3 dan MSDS yang sesuai.
3) Setiap bahan material yang disimpan didalam gudang diberi label yang
jelas sesuai spesifikasinya. Khusus untuk bahan-bahan B3 harus
diberi label peringatan yang jelas untuk diketahui bahaya dari masing-
masing bahan dan cara penanganan.
d. Pemindahan dan Penggunaan
1) Dalam pengambilan bahan material dari gudang untuk dipergunakan
di lokasi kerja harus memperhatikan aspek K3 ( menghindari
tumpahan, bocoran, ceceran dan kerusakan ) sesuai dengan pedoman
tekhnik yang berlaku.
2) Petugas pelaksana yang menangani pemindahan dan penggunaan
harus memperhatikan aspek K3 dan harus menggunakan APD, alat
bantu yang memadai dan apabila terjadi tumpahan atau ceceran pada
saat pemindahan harus ditangani sesuai intruksi kerja dan pedoman
yang berlaku.

e. Pengendalian Barang-Barang Rusak dan Kadaluwarsa


Bahan-bahan yang telah diidentifikasi telah mengalami kerusakan dan
kadaluwarsa ditempatkan ditempat yang aman secara khusus,tidak dapat
dipergunakan,dicatat dan penanganan harus sesuai instruksi kerja.
f. Pembuangan dan Penyimpanan
Barang bekas yang dinyatakan tidak dapat dipergunakan lagi harus di
simpan sesuai ketentuan yang berlaku, ditempatkan secara khusus dan
tercatat agar tidak dipergunakan lagi.

Sub Komite Manajemen Emergensi

1. Menyusun Program Penanggunalangan Bencana Rumah sakit .


2. Memimpin penanggulangan kewaspadaan bencana, sebelum mendapat
bantuan dari instansi yang berwenang.
3. Menyusun, meng-update SPO bencana, meliputi : banjir, ancaman bom,
gempa bumi, terorisme / penyanderaan, kerusuhan, pemogokan, dll.
4. Menyusun kelengkapan jalur evakuasi.
5. Menyusun tim penanggulangan bencana untuk setiap jenis kategori bencana
yang mungkin terjadi (Tim kebakaran, Tim gempa bumi, dll).
6. Memberi masukan kepada pimpinan tentang pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan bencana.
7. Menggunakan seluruh fasilitas yang ada untuk kepentingan dan kelancaran
dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan,
penanggulangan dan kewaspadaan bencana di RS Rumah Sakit Islam At
Taqwa Gumawang.
8. Melakukan inventarisasi serta memelihara seluruh sarana dan fasilitas
pencegah dan penanggulangan bencana diseluruh unit kerja.
9. Melakukan simulasi kewaspadaan bencana.
10. Melakukan inventarisasi seluruh barang dan dokumen berharga untuk
diselamatkan bila terjadi bencana.

Sub Komite Penanganan Kebakaran :

1. Menyusun Program Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran.


2. Memimpin penanggunalangan kebakaran , sebelum mendapat bantuan dari
instansi yang berwenang.
3. Menyusun, meng-update SPO tentang penangglangan bencana kebakaran.
4. Menyusun kelengkapan jalur evakuasi.
5. Menyusun tim penanggulangan bencana kebakaran.
6. Memberi masukan kepada pimpinan tentang pencegahan dan
penanggulangan kebakaran.
7. Menggunakan seluruh fasilitas yang ada untuk kepentingan dan kelancaran
dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan,
penanggulangan kebakaran
8. Melakukan inventarisasi serta memelihara seluruh sarana dan fasilitas
pencegah dan penanggulangan bencana diseluruh unit kerja.
9. Melakukan simulasi penangulangan bencana kebakaran.
10. Melakukan inventarisasi seluruh barang dan dokumen berharga untuk
diselamatkan bila terjadi bencana.
11. Mengadakan sosialisasi terhadap penggunaan peralatan khususnya peralatan
pemadam kebakaran dan deteksi kebakaran.
12. Membuat laporan kepada ketuaKomite tentang kondisi dan alat kebakaran
secara berkala.

Sub Komite Peralatan Medis

1. Merencanakan dan mengimplementasikan program pengadaan alat medis


untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/ layak pakainya peralatan medis
tersebut.
2. Merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan
ujicoba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya.
Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/ layak pakainya peralatan medis
rumah sakit :
a) Melakukan Inventarisasi alat medis
b) Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
c) Melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan
ketentuannya.
d) Melaksanakan pemeliharaan preventif
3. Mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program manajemen peralatan
medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka
panjang rumah sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan
4. Membuat prosedur yang mengatur setiap produk dan peralatan yang ditarik
5. Melakukan pengendalian dalam penggunaan barang-barang rusak dan
kadaluwarsa denganidentifikasi secara benar, tercatat dan penanganannya
harus sesuai standarproseduroperasional.

Sub Komite Utility

1. Mengidentifikasi peralatan, sistem dan tempat yang potensial menimbulkan


risiko tertinggi terhadap pasien dan staff, ( sebagai contoh, mengidentifikasi
area yang memerlukan pencahayaan, pendinginan, alat pendukung hidup/ life
support, dan air bersih untuk membersihkan dan menstrerilkan perbekalan )
2. Melakukan asessment dan meminimalkan risiko dari kegagalan sistem
pendukung ditempat tempat tersebut.
3. Merencanakan sumber darurat listrik dan air bersih untuk tempat tersebut dan
kebutuhannya.
4. Melakukan uji coba ketersediaan dan keandalan sumber darurat listrik dan air.
5. Mendokumentasikan hasil uji coba
6. Memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik dilakukan
minimal / sekurang-kurangnya setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan
oleh perundangan atau kondisi sumber listrik dan air.

Mengetahui,
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM AT TAQWA GUMAWANG

Dr. Fahrizal

Anda mungkin juga menyukai