Anda di halaman 1dari 20

PANGKALAN TNI AU PATTIMURA

SEKSI KESEHATAN

PROGRAM
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
KLINIK SIKES LANUD PATTIMURA
TAHUN 2023

Ambon, Desember 2022


DAFTAR ISI

PENDAHULUAN.........................................................................................................................1

LATAR BELAKANG...................................................................................................................2

MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................................................2

RUANG LINGKUP.......................................................................................................................3

LANDASAN HUKUM..................................................................................................................3

KEGIATAN POKOK....................................................................................................................4

RINCIAN KEGIATAN.................................................................................................................4

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.....................................................................................6

SASARAN.....................................................................................................................................6

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................................................7

EVALUASI....................................................................................................................................11

PELAPORAN................................................................................................................................11

PENUTUP......................................................................................................................................11
PANGKALAN TNI AU PATTIMURA
SEKSI KESEHATAN

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


KLINIK SIKES LANUD PATTIMURA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan.

a. Pangkalan TNI AU Lanud Pattimura merupakan salah satu Pangkalan TNI


AU yang berada dibawah jajaran Komando Operasi Udara III dengan tugas
menyiapkan dan menyelenggarakan pembinaan dan pengoperasian seluruh
satuan dalam jajarannya serta melaksanakan pembinaan potensi kedirgantaraan.
Dalam kegiatan pelaksanaan tugas tersebut selalu mengacu kepada program
kerja dan anggaran yang telah di setujui oleh komando atas. Keberadaan Lanud
Pattimura di Bandara Pattimura merupakan inclove sipil, dimana Lanud
menumpang kepada bandara yang merupakan milik PT. Angkasa Pura I. Dalam
pelaksanaan tugas pokok tersebut

b. Seksi Kesehatan Lanud Pattimura merupakan satuan pelaksana Lanud


Pattimura yang bertujuan untuk membantu Komandan Lanud Pattimura dalam
melaksanakan pembinaan dan perawatan kesehatan kepada seluruh personel
Lanud Pattimura, keluarga,serta masyarakat umum yang memerlukan
penanganan medis / kesehatan.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud. Adapun maksud dari penyusunan naskah ini adalah sebagai program
yang dapat digunakan dalam proses pengelolaan manajemen fasilitas dan keselamatan di
Klinik Sikes Lanud Pattimura.

b. Tujuan
1) Tujuan Umum. Tujuan umum dari penyusunan Program Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan ini adalah sebagai dasar untuk memberikan pedoman
kepada anggota Klinik Sikes Lanud Pattimura khususnya petugas yang
berhubungan dengan Fasilitas dan Keselamatan Klinik Sikes Lanud Pattimura.

2) Tujuan Khusus

a) Klinik mampu mengidentifikasi keselamatan meliputi bangunan, prasarana,


fasilitas, area konstruksi, lahan, dan peralatan Klinik tidak menimbulkan
bahaya atau risiko bagi pasien, staf, atau pengunjung.
b) Klinik mampumengidentifikasi keamanan meliputi
perlindungan dari kehilangan, kerusakan, gangguan, atau akses atau
penggunaan yang tidak sah.
c) Klinik mampu mengidentifikasi dan menangani bahan berbahaya dan
beracun serta limbahnya.
d) Klinik mampu mengidentifikasi proteksi kebakaran, yaitu melakukan penilaian
risiko yang berkelanjutan untuk meningkatkan perlindungan aset, properti dan
penghuni dari kebakaran dan asap.
e) Klinik mampu mengidentifikasi penanganan kedaruratan dan bencana,
meliputi risiko dan respon terhadap epidemi, bencana, dan keadaan darurat
direncanakan efektif, termasuk evaluasi integritas struktural dan non struktural
lingkungan pelayanan dan perawatan pasien.
f) Klinik mampu mengidentifikasi peralatan medis, meliputi pemilihan,
pemeliharaan, dan penggunaan dengan aman dan selamat untuk mengurangi
risiko.
g) Klinik mampu mengidentifikasi sistem utilitas meliputi listrik, air, dan gas
medik tentang pemeliharaan dan upaya meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian.
h) Klinik mampu mengidentifikasi dan menilai konstruksi dan bangunan, meliputi
risiko terhadap pasien, staf, dan pengunjung selama konstruksi, renovasi,
pembongkaran, dan aktivitas pemeliharaan lainnya.
i) Klinik mampu memberikan pelatihan kepada seluruh staf dan para
tenant/penyewa lahan agar memiliki pengetahuan tentang pengeloaan fasilitas
Klinik.
j) Klinik mampu melakukan pengawasan pada para tenant/penyewa lahan yang
melakukan kegiatan di dalam area lingkungan Klinik.

3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup naskah ini dibatasi pada kegiatan untuk menyediakan
fasilitas yang aman, berfungsi dan menunjang kebutuhan pasien, keluarga dan staf serta
pengunjung. Dan yang menjadi fokus dari Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan berupa
keselamatan, keamanan, bahan dan limbah berbahaya, proteksi kebakaran, penanganan
kedaruratan dan bencana, peralatan medis, sistem utilitas, konstruksi dan renovasi, pelatihan, dan
pengawasan pada tenant/penyewa lahan. Secara khusus manajemen fasilitas dan lingkungan
berupaya untuk:

a. Melakukan pengawasan semua aspek program manajemen fasilitas dan keselamatan


seperti pengembangan rencana dan memberikan rekomendasi untuk ruangan, peralatan
medis, teknologi, dan sumber daya.
b. Melakukan pengawasan pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan.
c. Melaksanakan edukasi staf.
d. Melakukan pengawasan pelaksanaan pengujian/testing dan pemantauan program.
e. Menilai ulang secara berkala dan merevisi program manajemen manajemen fasilitas dan
keselamatan jika dibutuhkan.
f. Menyerahkan laporan tahunan kepada Kepala Klinik.
g. Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan laporan kejadian/insiden dan melakukan
analisi, dan upaya perbaikan.

4. Landasan Hukum. Adapun landasan hukum dalam menyusun naskah ini adalah
sebagai berikut:

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.

c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Klinik.


d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 66 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Klinik.
f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Teknis Banungan dan Prasarana Klinik.
g. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Klinik.
h. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Klinik.
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 472/MENKES/PER/V/1996 tentang Pengamanan
Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Tenaga
dan Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
k. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
5. Kegiatan Pokok
BAB II

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN

a. Keselamatan
Meliputi bangunan, prasarana, fasilitas, area konstruksi, lahan, dan peralatan Klinik tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, atau pengunjung.
b. Keamanan
Perlindungan dari kehilangan, kerusakan, gangguan, atau akses atau penggunaan yang
tidah sah.
c. Pengelolaan Bahan dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3).
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan
lainnya dikendalikan dan limbah berbahaya ditangani secara aman.
d. Proteksi Kebakaran
Melakukan penilaian risiko yang berkelanjutan untuk meningkatkan perlindungan seluruh
aset, properti dan para penghuni dari bahaya kebakaran dan asap.
e. Penanganan Kedaruratan dan Bencana
Risiko diidentifikasi dan respons terhadap epidemi, bencana dan keadaan darurat
direncanakan dan dijalankan secara efektif.
f. Peralatan Medis
Peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan dengan cara sedemikian rupa agar mengurangi
risiko.
g. Sistem Utilitas.
Listrik, air dan sistem utilitas lainnya dipelihara sehingga resiko kegagalan dalam
kegiatan kerja dapat diminimalkan.
h. Kontruksi dan Renovasi
Klinik melakukan penilaian resiko prakontruksi/ Pre Contruction Risk Assessment
(PCRA) pada waktu merencanakan pembangunan baru (proyek kontruksi), renovasi dan
pembongkaran.
i. Pelatihan
Seluruh staf di Klinik dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan fasilitas Klinik, program keselamatan dan peran mereka dalam memastikan
kemananan dan keselamatan fasilitas secara efektif.
j. Pengawasan pada para tenant/pemyewa lahan yang melakukan kegiatan di dalam area
lingkungan Klinik.

6. Rincian Kegiatan

a. Keselamatan
1) Mengelola risiko keselamatan di lingkungan Klinik secara komprehensif.
2) Menyediakan fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah kecelakaan dan cedera,
penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya dan risiko, serta mempertahankan kondisi aman
bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung.
3) Melakukan pemeriksaaan fasilitas dan lingkungan (ronde fasilitas) secara berkala dan
dilaporkan sebagai dasar perencanaan anggaran untuk perbaikan, penggantian atau
“upgrading”.
b. Keamanan
1) Menjamin lingkungan yang aman dengan memberikan identitas (badge nama sementara
atau tetap) pada pasien, staf, pekerja kontrak, tenant/penyewa lahan, keluarga (penunggu
pasien), atau pengunjung (pengunjung di luar jam besuk dan tamu Klinik).
2) Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan fasilitas dan lingkungan secara
berkala dan membuat tindak lanjut perbaikan.
3) Melakukan pemantauan pada daerah berisiko keamanan sesuai penilaian risiko di
Klinik.
4) Melindungi semua individu yang berada dilingkungan Klinik terhadap kekerasan,
kejahatan dan ancaman.
5) Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan barang milik pribadi
maupun Klinik.

c. Pengelolaan Bahan dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3).


1) Menginventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, simbol, dan lokasi.
2) Melakukan penanganan, penyimpanan dan penggunaan B3 serta limbahnya.
3) Menggunaan alat pelindung diri (APD) dan mematuhi prosedur penggunaan, prosedur
bila terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan.
4) Melakukan pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani B3.
5) Memberikan label atau rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya.
6) Membuat laporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar) dan insiden
lainnya.
7) Membuat dokumentasi, termasuk ijin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya.
8) Mengawasi pengadaan dari pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan
lembar data keselamatan. Informasi yang tercantum di lembar data keselamatan diedukasi
kepada staf Klinik, terutama kepada staf terdapat penyimpanan B3 di unitnya.

d. Proteksi Kebakaran
1) Melakukan pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan
dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gasgas medis yang
mudah terbakar seperti oksigen, penggunaan bahan yang non combustible, bahan yang
waterbase dan lainnya yang dapat mengurangi potensi bahaya kebakaran.
2) Mengendalikan potensi bahaya dan risiko kebakaran yang terkait dengan konstruksi
apapun di atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien.
3) Menyediakan rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang aman serta tidak terhalang apabila
terjadi kebakaran.
4) Menyediakan sistem peringatan dini secara pasif meliputi, detektor asap (smoke
detector), detektor panas (heat detector), alarm kebakaran, dan lain-lainnya.
5) Menyediakan fasilitas pemadaman api secara aktif meliputi APAR, hidran, sitem
sprinkler, dan lain-lainnya.
6) Melakukan sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api
dan asap.

e. Peralatan medis.
1) Mengidentifikasi dan menilaian kebutuhan alat medis dan uji fungsi sesuai ketentuan
penerimaan alat medis baru.
2) Menginventarisasi seluruh peralatan medis yang dimiliki oleh Klinik dan peralatan medis
kerja sama operasional (KSO) milik pihak ketiga; serta peralatan medik yang dimiliki oleh
staf Klinik jika ada Inspeksi peralatan medis sebelum digunakan.
3) Memeriksa peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuan pabrik secara
berkala.
4) Melakukan pengujian yang dilakukan terhadap alat medis untuk memperoleh kepastian
tidak adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat penggunaan alat.
5) Melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, dan seluruh
prosesnya didokumentasikan

f. Sistem Penunjang (utilitas).


1) Menjamin ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu 7 (tujuh) hari
dalam seminggu secara terus menerus.
2) Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas, memetakan
pendistribusiannya, dan melakukan update secara berkala.
3) Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di daftar
inventaris.
4) Membuat jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas
berdasar atas kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman
Klinik.
5) Melakukan pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman
darurat secara keseluruhan atau sebagian saat terjadi kebakaran.

g. Penanganan Kedaruratan dan Bencana


1) Menentukan jenis bencana yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman,
dan kejadian.
2) Menentukan integritas struktural dan non struktural di lingkungan pelayanan pasien yang
ada dan bagaimana bila terjadi bencana.
3) Menentukan peran Klinik dalam peristiwa/kejadian tersebut.
4) Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian.
5) Mengelola sumber daya selama kejadian termasuk sumber-sumber alternative.
6) Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan alternatif pada
waktu kejadian.
7) Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staf selama kejadian.
8) Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi
staf dan tanggung jawab Klinik untuk tetap menyediakan pelayanan pasien termasuk
kesehatan mental dari staf.

h. Konstruksi dan Renovasi


1) Menyusun program bidang kontruksi dan renovasi.
2) Berkoordinasi dengan PPI untuk untuk penyusunan PCRA dan ICRA pada setiap ada
renovasi dan pembangunan di Klinik Sikes Lanud Pattimura.
3) Melakukan koordinasi dengan seluruh Tim Pendukung K3RS dan memantau
pelaksanaan kegiatan kontruksi dan renovasi di Klinik Sikes Lanud Pattimura.
4) Melakukan evaluasi dari setiap pelaksanaan kontruksi dan renovasi yang dilakukan dan
melaporkan kepada Ketua Tim K3RS.
j. Pelatihan
1) Menyusun program bidang pendidikan dan pelatihan.
2) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
keselamatan.
3) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
keamanan.
4) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
pengeloaan B3 dan limbahnya.
5) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
proteksi kebakaran.
6) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
peralatan medis.
7) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
sistem utilitas.
8) Melaksanakan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan terkait
penanganan bencana.
9) Melaksanakan pelatihan untuk vendor, pekerja kontrak, dan peserta didik tentang
pengelolaan fasilitas dan program keselamatan.
10) Melakukan evaluasi pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan.
BAB III

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

7. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Fokus Area kegiatan MFK yaitu ke pe mim p in an d a n p ere nc a na an, keselamatan,
keamanan, Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3), proteksi kebakaran,
peralatan medis, sistem utilitas, penanganan kedaruratan dan bencana, konstruksi dan renovasi,
pelatihan.
b. Setiap tim menyusun program kerja dan kegiatan.
c. Setiap tim merencanakan masing-masing kegiatan melalui diklat atau inhouse traning,
sosialisasi, implementasi, dievaluasi untuk perbaikan. Mengikut sertakan SDM Klinik Sikes
Lanud Pattimura pada kegiatan seminar, workshop, lokakarya nasional.
d. Melakukan Training of Trainer (TOT) atau penyegaran dari evaluasi untuk perbaikan
kemudian dikerjakan ulang dan dibuat kesimpulan
BAB IV

SASARAN

8. Sasaran
Sasaran program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan meliputi :
a. Keselamatan
Menjamin bangunan, prasarana, fasilitas, area konstruksi, lahan, dan peralatan Klinik tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, atau pengunjung.
b. Keamanan
Memberikan perlindungan dari kehilangan, kerusakan, gangguan, atau akses atau penggunaan
yang tidak sah.
c. Bahan dan limbah berbahaya
Pengelolaan B3 termasuk penggunaan radioaktif serta bahan berbahaya lainnya dikontrol, dan
limbah berbahaya dibuang dengan aman.
d. Proteksi Kebakaran
Melakukan penilaian risiko yang berkelanjutan untuk meningkatkan perlindungan seluruh
aset, properti, dan penghuni dari kebakaran dan asap.
e. Penanganan kedaruratan dan bencana
Risiko diidentifikasi dan respon terhadap epidemi, bencana, dan keadaan darurat
direncanakan dan efektif, termasuk evaluasi integrase structural dan non structural lingkungan
pelayanan dan perawatan pasien.
f. Peralatan Medis Peralatan dipilih, dipelihara, dan digunakan dengan cara yang aman dan
selamat untuk mengurangi risiko.
g. Sistem utilitas
Listrik, air, gas medik dan system utilitas lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian.
h. Kontruksi dan renovasi
Risiko terhadap pasien, staf, dan pengunjung diidentifikasi dan dinilai selama kontruksi,
renovasi, pembongkaran, dan aktivitas pemeliharaan lainnya.
i. Pelatihan
Seluruh staf di Klinik dan para tenant/penyewa lahan di latih dan memiliki pengetahuan
tentang pengelolaan fasilitas Klinik.
BAB V

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

9. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Keselamatan
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mengelola risiko V
keselamatan di lingkungan
Klinik

2 Menyediakan fasilitas V
pendukung yang aman
3 Melakukan pemeriksaaan V V V
fasilitas dan lingkungan
(ronde fasilitas) secara
berkala

b. Keamanan

Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menjamin lingkungan yang V V V V V V V V V V V V


aman
2 Melakukan pemeriksaan dan V V V
pemantauan keamanan
fasilitas dan lingkungan
secara berkala
3 Melakukan pemantauan V V V
pada daerah berisiko
keamanan sesuai penilaian
risiko di Klinik

4 Melindungi semua individu V V V V V V V V V V V V


yang berada dilingkungan
Klinik terhadap kekerasan,
kejahatan dan ancaman

5 Menghindari terjadinya V V V V V V V V V V V V
kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang milik
pribadi maupun Klinik.

c. Bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya


Tahun 2022
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menginventarisasi B3 V V V
serta limbahnya
2 Melakukan penanganan, V V V
penyimpanan dan
penggunaan B3 serta
limbahnya
3 Menggunaan alat pelindung V V V V V V V V V V V V
diri (APD) dan mematuhi
prosedur penggunaan,
prosedur bila terjadi
tumpahan, atau
paparan/pajanan
4 Melakukan pelatihan V
menangani B3.
5 Memberikan label atau V V V
rambu-rambu yang tepat
pada B3 serta limbahnya
6 Membuat laporan dan V V V V V V V V V V V V
investigasi dari tumpahan,
7 Membuat dokumentasi V V V V V V V V V V V V

8 Mengawasi pengadaan V V V V V V V V V V V V
dari pembelian B3 dan
pemasok (supplier)

d. Proteksi kebakaran
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Melakukan pencegahan V V V
kebakaran
2 Mengendalikan potensi V V V
bahaya dan risiko
kebakaran
3 Menyediakan rambu dan V V V
jalan keluar (evakuasi)
4 Menyediakan sistem V V V
peringatan dini secara
pasif

5 Menyediakan fasilitas V V V V V V V V V V V V
pemadaman api secara
aktif
6 Melakukan sistem V V V
pemisahan
(pengisolasian) dan
kompartemenisasi
pengendalian api dan
asap

e. Peralatan medis
Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Mengidentifikasi dan V V V
menilai kebutuhan alat
medis dan uji fungsi
sesuai ketentuan
penerimaan alat medis
baru

2 Menginventarisasi seluruh V V V
peralatan medis yang
dimiliki oleh Klinik dan
peralatan medis kerja sama
operasional (KSO) milik
pihak ketiga; serta peralatan
medik yang dimiliki oleh
staf Klinik jika ada Inspeksi
peralatan medis sebelum
digunakan.

3 Memeriksa peralatan V V V V V V V V V V V V
medis sesuai dengan
penggunaan dan
ketentuan
pabrik secara berkala
4 Melakukan pengujian yang V V V
dilakukan terhadap alat
medis untuk memperoleh
kepastian tidak adanya
bahaya yang ditimbulkan
sebagai akibat penggunaan
alat
5 Melakukan pemeliharaan V V
preventif dan kalibrasi, dan
seluruh prosesnya
didokumentasikan

f. Sistem penunjang (utilitas)


Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menjamin ketersediaan air V V V V V V V V V V V V


dan listrik 24 jam setiap hari
dan dalam waktu 7 (tujuh)
hari dalam seminggu secara
terus menerus.

2 Membuat daftar inventaris V V V


komponen-komponen sistem
utilitas, memetakan
pendistribusiannya, dan
melakukan update secara
berkala
3 Pemeriksaan, V V V V V V V V V V V V
pemeliharaan, serta
perbaikan semua
komponen utilitas yang
ada di daftar inventaris

4 Membuat jadwal V V V
pemeriksaan, uji fungsi, dan
pemeliharaan semua sistem
utilitas

5 Melakukan pelabelan V V V
pada tuas-tuas kontrol
sistem utilitas
g. Penanganan Kedaruratan dan Bencana

Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menentukan jenis bencana V V V


yang kemungkinan terjadi
dan konsekuensi bahaya,
ancaman, dan kejadian.
2 Menentukan integritas V V V
struktural dan non
struktural di lingkungan
pelayanan pasien yang ada
dan bagaimana bila terjadi
bencana.
3 Menentukan peran Klinik V V V
dalam peristiwa/kejadian
tersebut.
4 Menentukan strategi V V V
komunikasi pada waktu
kejadian.
5 Mengelola sumber daya V V V
selama kejadian termasuk
sumber-sumber alternatif.

6 Mengelola kegiatan klinis V V V


selama kejadian termasuk
tempat pelayanan alternatif
pada waktu kejadian.

7 Mengidentifikasi dan V
penetapan peran serta
tanggung jawab staf
selama kejadian.
8 Melakukan proses V
mengelola keadaan darurat
ketika terjadi konflik
antara tanggung jawab
pribadi staf dan tanggung
jawab Klinik untuk tetap
menyediakan pelayanan
pasien termasuk kesehatan
mental dari staf.

a) Koordinator Bidang Konstruksi dan Renovasi

Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menyusun program bidang V


kontruksi dan renovasi.

2 Berkoordinasi dengan PPI V V V V V V V V V V V V


untuk untuk penyusunan
PCRA dan ICRA pada
setiap ada renovasi dan
pembangunan di Klinik
Sikes Lanud Pattimura.
3 Melakukan koordinasi V V V V V V V V V V V V
dengan seluruh Tim
Pendukung K3RS dan
memantau pelaksanaan
kegiatan kontruksi dan
renovasi di Klinik Sikes
Lanud Pattimura.
4 Melakukan evaluasi dari V V V V V V V V V V V V
setiap pelaksanaan
kontruksi dan renovasi
b) Pelatihan

Tahun 2023
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Menyusun program bidang V


pendidikan dan pelatihan.

2 Melaksanakan pelatihan V
program manajemen
fasilitas dan keselamatan
terkait keselamatan.
3 Melaksanakan pelatihan V
program manajemen
fasilitas dan keselamatan
terkait keamanan.
4 Melaksanakan pelatihan V
program manajemen fasilitas
dan keselamatan terkait
pengeloaan B3 dan
limbahnya.
5 Melaksanakan pelatihan V V
program manajemen fasilitas
dan keselamatan terkait
proteksi kebakaran.

6 Melaksanakan pelatihan V
program manajemen
fasilitas dan keselamatan
terkait peralatan medis.

7 Melaksanakan pelatihan V
program manajemen
fasilitas dan keselamatan
terkait sistem utilitas.

8 Melaksanakan pelatihan V V
program manajemen
fasilitas dan keselamatan
terkait penanganan
bencana.
9 Melaksanakan pelatihan V
untuk vendor, pekerja
kontrak, dan peserta didik
tentang pengelolaan fasilitas
dan program keselamatan.
10 Melakukan evaluasi V
pelatihan program
manajemen fasilitas dan
keselamatan.

BAB VI

EVALUASI DAN PELAPORAN

10. EVALUASI DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap semester.
11. PELAPORAN
a) Pencatatan kegiatan dilakukan setiap bulan.
b) Pelaporan kegiatan tahunan kegiatan program manajemen fasilitas dan
keselamatan dilaporkan kepada Kepala Klinik Sikes Lanud Pattimura pada akhir
program.
BAB VII
PENUTUP

12. PENUTUP
Demikian Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Klinik Sikes Lanud Pattimura
dibuat, sebagai acuan dalam melaksanakan program Manajemen Fasilitas Keselamatan di
Klinik Sikes Lanud Pattimura.

Ambon, Desember 2022

Ketua Tim Manajemen Fasilitas Keselamatan,

Hanock Manuputty
Sertu NRP 529978

Anda mungkin juga menyukai