Anda di halaman 1dari 20

BATALYON INFANTERI 131/BRAJA SAKTI

KLINIK SITI MANGGOPOH

PANDUAN PROGRAM MANAJEMEN

DAN KESELAMATAN

KLINIK SITI MANGGOPOH

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesai disusunnya Program Kerja
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di Klinik Siti Manggopoh. Fasilitas pelayanan
kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Program Kerja Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Klinik Siti Manggopoh ini
dibuat untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan pengelolaan fasilitas
kesehatan di Klinik Siti Manggopoh. Diharapkan program kerja ini dapat kita laksanakan
dengan sebaik-baiknya dengan hasil yang cukup memuaskan.

Ditetapkan di: Payakumbuh


Pada tanggal: 17 Agustus 2023
Kepala Klinik Siti manggopoh

dr. Stepanus Sinung Warisano Jati


Letda Ckm NRP. 11210006140496

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ ................ 1
BAB II LATAR BELAKANG .................................................................................................... 2
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS.............................................................. .... 4
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ......................................................... 5
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ......................................................................... 9
BAB VI SASARAN ....................................................................................................... .......... 10
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................................................16
BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN .................................... 23
BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN ..................................... 24

BAB I PENDAHULUAN
Klinik sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber
daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Klinik mempunyai karakteristik dan organisasi yang
sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-
masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam
Klinik. Klinik harus mampu memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di
dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan
menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.
Perkembangan Klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia
akhir – akhir ini sangat pesat, baik dari jumlah maupun pemanfaatan teknologi kedokteran.
Klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tetap harus mengedepankan peningkatan mutu
pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa mengabaikan upaya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di Klinik. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Klinik perlu mendapat perhatian
serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses
pelayanan kesehatan, maupun keberadaan sarana, prasarana, obat – obatan dan logistik
lainnya yang ada di lingkungan Klinik sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja dan kedaruratan termasuk kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja
Klinik, pasien, pengunjung dan masyarakat disekitarnya.

BAB II
LATAR BELAKANG

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU No.
36 Tahun Tentang Kesehatan 2009, psl 1 angka 7). Salah satu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah Klinik.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keberadaan fasilitas
pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan
yang cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting dalam pencapaian derajat
kesehatan.
Klinik sebagai tempat kerja harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan kerja
pegawainya. Di sisi lain Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan (PMK Nomor 28, Tentang Klinik, Pasal 8).
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut dinilai
dalam Akreditasi Klinik mempunyai kontribusi yang cukup mentukan status akreditasi. Oleh
karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan Keselamatan (MFK) harus diupayakan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan.
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) memiliki ruang lingkup, meliputi :
a. Keselamatan : Meliputi bangunan, prasarana, fasilitas, area konstruksi, lahan, dan peralatan
klinik tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, dan pengunjung.
b. Keamanan : Perlindungan dari kehilangan, kerusakan, gangguan, atau akses penggunaan
yang tidak sah.
c. Bahan dan Limbah Berbahaya : Pengelolaan B3 termasuk penggunaan radioaktif serta
bahan berbahaya lainnya dikontrol,, dan limbah berbahaya dibuang dengan aman.
d. Proteksi Kebakaran : Melakukan penilaian risiko yang berkelanjutan untuk meningkatkan
perlindungan seluruh aset, properti dan penghuni dari kebakaran dan asap.
e. Penanganan Kedaruratan dan Bencana : Risiko identifikasi dan respons terhadap epidemi,
bencana, dan keadaan darurat direncanakan dan efektif, termasuk evaluasi integritas struktural
dan non struktural lingkungan pelayanan dan perawatan pasien.
f. Peralatan Medis : Peralatan dipilih, dipelihara, dan digunakan dengan cara yang aman dan
benar untuk mengurangi risiko.
g. Sistem Utilitas : Listrik, air, gas medik dan sistem utilitas lainnya dipelihara untuk
meminumalkan risiko kegagalan pengoperasian.
h. Konstruksi dan Renovasi : Risiko terhadap pasien, staf, dan pengunjung diidentifikasi dan
dinilai selama konstruksi, renovasi, pembongkaran, dan aktifitas pemeliharaan lainnya.
i. Pelatihan : Seluruh staf di klinik dan para tenan/penyewa lahan dilatih dan memiliki
pengetahuan tentang K3, termasuk penanggulangan kebakaran.

BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Tersedianya fasilitas dan lingkungan dalam klinik yang aman, berfungsi baik, dan
memberikan lingkungan perawatan yang aman bagi pasien, keluarga, staff, dan pengunjung.
2. Tujuan Khusus
a. Memberi jaminan keselamatan bahwa bangunan, prasarana, lingkungan, properti,
teknologi media dan informasi, peralatan sistem tidak menimbulkan risiko fisik bagi pasien,
keluarga, staff, dan pengunjung
b. Memberi jaminan keamanan atau perlindungan terhadap properti milik klinik, pasien,
staf, keluarga, dan pengunjung dari bahaya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan oleh
orang yang tidak berwenang.
c. Menetapkan dan menerapkan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta
limbah B3 sesuai dengan peraturan perundangundangan.
d. Menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan, bahaya kebakaran dan
penyediaan saran ajalan keluar yang aman dari fasilitas sebagai respons terhadap
kebakaran dan keadaan darurat lainnya.
e. Menerapkan proses penanganan bencana untuk menanggapi bencana yang berpotensi
terjadi di wilayah klinik.
f. Menetapkan dan menerapkan proses pengelolaan peralatan medis.
g. Menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua sistem utilitas
(sistem pendukung) berfungsi efidien dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan,
dan perbaikan sistem utilitas.
h. Melakukan penilaian risiko prakontruksi /Pre Contruction Risk Assessment (PCRA) pada
waktu merencanakan pembangunan baru (proyek konstruksi), renovasi, dan pembongkaran.
i. Pendidikan dan pelatihan seluruh staf Klinik tentang manajemen fasilitas keselamatan.

BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Keselamatan
1) Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan klinik secara komprehensif.
2) Penyediaan fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah kecelakaan dan cedera,
penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya dan risiko aman bagi pasien, keluarga, staf
dan pengunjung.
3) Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan secara berkala dan dilaporkan sebagai dasar
perencanaan anggaran untuk perbaikan, penggantian atau “ugdrading”.

2. Keamanan
1) Menjamin lingkungan yang aman dengan memberikan identitas/tanda pengenal
(badge nama sementara atau tetap) pada pasien, staf, penunggu pasien atau
pengunjung.
2) Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan fasilitas dan lingkungan secara
berkala dan membuat tindak lanjut perbaikan.
3) Pemantauan pada daerah berisiko keamanan sesuai penilaian risiko di klinik.
Pemantauan dapat dilakukan dengan penempatan petugas keamanan (sekuriti).
4) Melindungi semua individu yang berada di lingkungan klinik terhadap kekerasan,
kejahatan, dan ancaman, dan
5) Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan barang milik pribadi
maupun klinik.

3. Pengamanan Bahan dan Limbah Berbahaya


1) Inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, symbol, lokasi
2) Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya
3) Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi
tumpahan, atau paparan/pajanan
4) Pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani B3 6
5) Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya
6) Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar) dan insiden lainnya
7) Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya, dan
8) Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan Lembar Data
Keselamatan. Informasi tercantum di lembar data keselamatan diedukasi kepada staf
klinik, terutama kepada staf yang terdapat penyimpanan B3 di unitnya.
4. Proteksi Kebakaran
1) Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan dan
penanganan bahan-bahan yang mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas
medis yang mudah terbakar seperti oksigen, penggunaan bahan non combustible,
bahan yang waterbase dan lainnya yang dapat mengurangi potensi bahaya
kebakaran.
2) Pengendalian potensi bahaya dan risiko kebakaran yang terkait dengan konstruksi
apapun di atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien.
3) Penyedian rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang aman serta tidak terhalang apabila
terjadi kebakaran
4) Penyedian fasilitas pemadaman api secara aktif meliputi APAR.

5. Kewaspadaan Menghadapi Bencana


a. Menetukan jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman, dan
kejadian.
b. Menentukan integritas structural dan non structural di lingkungan pelayanan pasien
yang ada dan bagaimana bila terjadi bencana.
c. Menentukan peran klinik dalam peristiwa/kejadian tersebut
d. Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian
e. Mengelola sumber daya selama kejadian termasuk sumber-sumber alternatif.
f. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan alternatif pada
waktu kejadian
g. Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staf selama kejadian dan
h. Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab klinik
untuk tetap menyediakan pelayanan pasien termasuk kesehatan mental dari staf.

6. Pemeliharaan Alat Medis


1) Identifikasi dan penilaian kebutuhan alat medik dan uji fungsi sesuai ketentuan
penerimaan alat medik baru.
2) Inventarisasi seluruh peralatan medis yang dimiliki oleh Klinik
3) Pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuan pabrik
secara berkala
4) Pengujian yang dilakukan terhadap alat medis untuk memperoleh kepastian tidak
adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat penggunaan alat.
5) Klinik melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, dan seluruh prosesnya di
dokumentasikan.
7. Sistem Utilitas
1) Ketersedian air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu 7 (tujuh) hari dalam
seminggu secara terus menerus
2) Membuat daftar inventaris komponen-komponen system utilitas,memetakan
pendistribusiannya, dan melakukan update secara berkala
3) Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di
daftar inventaris
4) Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar atas
kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman klinik, dan
5) Pelabelan pada tuas-tuas kontrol system utilitas untuk membantu pemadaman darurat
secara keseluruhan atau sebagaian saat terjadi kebakaran.

8. Penilaian Risiko Konstruksi dan Renovasi


1) Asessmen pra konstruksi dan renovasi
2) Pembuatan panduan pra konstruksi dan renovasi

9. Pelatihan
1) Pelatihan program manajemen fasilitas terkait keselamatan
2) Pelatihan program manajemen fasilitas terkait keamanan
3) Pelatihan program manajemen fasilitas terkait pengelolaan B3 dan limbahnya
4) Pelatihan program manajemen fasilitas terkait peralatan medis
5) Pelatihan program manajemen fasilitas terkait sistem utilitas
6) Pelatihan program manajemen fasilitas terkait penanganan bencana

10. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Staff


1) Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja di lingkungan Klinik, pemeriksaan
berkala serta
pemeriksaan khusus bagi petugas/pegawai.
2) Memberikan bantuan pengobatan, perawatan, serta rehabilitasi terhadap
petugas/pegawai klinik yang menderita sakit.
3) Melakukan perlindungan spesifik dengan memberikan imunisasi pada petugas/pegawai
klinik yang bekerja pada tempat kerja yang berisiko/berbahaya.

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan program manajemen fasilitas dan keselamatan klinik dilaksanakan sesuai


dengan jadwal yang telah ditentukan dengan menggunakan media promosi baik menggunaan
leaflet, audio visual, catatan perbaikan, dan pemeliharaan dan media promosi lainnya yang
dikoordinir oleh Bagian Tata Kelola Klinik dan menyesuaikan dengan sasaran.

BAB VI
SASARAN
Sasaran Program Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan Klinik SIti Manggopoh Pada
Tahun 2023

NO PROGRAM TARGET
1 KESELAMATAN
a. Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan klinik 100% terlaksana kegiatan
secara komprehensif dengan baik
b. Penyediaan fasilitas pendukung yang aman untuk 100% terlaksana kegiatan
mencegah kecelakaan dan cedera, penyakit akibat kerja, dengan baik
mengurangi bahaya dan risiko aman bagi pasien, keluarga,
staf dan pengunjung
c. Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan secara berkala 100% terlaksana kegiatan
dan dilaporkan sebagai dasar perencanaan anggaran dengan baik
untuk perbaikan, penggantian atau “upgrading”
2 KEAMANAN
a.Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan 100% terlaksana kegiatan
fasilitas dan lingkungan secara berkala dan membuat dengan baik
tindak lanjut perbaikan
b.Merekrut 1 orang petugas pengatur parkir sekaligus 100% terlaksana kegiatan
security dengan baik
3 PENGAMANAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
a. Inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, 100% terlaksana kegiatan
jumlah, symbol, lokasi dengan baik
b. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta 100% terlaksana kegiatan
limbahnya dengan baik
c. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur 100% terlaksana kegiatan
penggunaan, prosedur bila terjadi tumpahan, atau dengan baik
paparan/pajanan
d. Pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani B3 100% terlaksana kegiatan
dengan baik
e. Kerjasama dengan pihak ketiga sebagai pengelola 100% terlaksana kegiatan
pengambilan limbah dengan baik

4 PROTEKSI KEBAKARAN
a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko 100% terlaksana kegiatan
seperti penyimpanan dan penanganan bahanbahan yang dengan baik
mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis
yang mudah terbakar seperti oksigen, penggunaan bahan
non combustible, bahan yang waterbase dan lainnya yang
dapat mengurangi potensi bahaya kebakaran.
b. Pengendalian potensi bahaya dan risiko kebakaran yang 100% terlaksana kegiatan
terkait dengan konstruksi apapun di atau yang berdekatan dengan baik
dengan bangunan yang ditempati pasien.
c. Penyedian rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang 100% terlaksana kegiatan
aman serta tidak terhalang apabila terjadi kebakaran dengan baik
d. Penyedian fasilitas pemadaman api secara aktif meliputi 100% terlaksana kegiatan
APAR. dengan baik
5 PEMELIHARAAN ALAT MEDIS
a. Identifikasi dan penilaian kebutuhan alat medik dan uji 100%terlaksana kegiatan
fungsi sesuai ketentuan penerimaan alat medik baru dengan baik
b. Inventarisasi seluruh peralatan medis yang dimiliki oleh 100%terlaksana kegiatan
klinik dengan baik
c.Klinik melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, 100%terlaksana kegiatan
dan seluruh prosesnya di dokumentasikan dengan baik

6 SISTEM UTILITAS
a. Ketersedian air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam 100% terlaksana kegiatan
waktu 7 (tujuh) hari dalam seminggu secara terus menerus dengan baik
b. Membuat daftar inventaris komponenkomponen system 100% terlaksana kegiatan
utilitas, memetakan pendistribusiannya, dan melakukan dengan baik
update secara berkala
c. Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua 100% terlaksana kegiatan
komponen utilitas yang ada di daftar inventaris dengan baik
d. Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan 100% terlaksana kegiatan
semua system utilitas berdasar atas kriteria seperti dengan baik
rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman
klinik
7 KEWASPADAAN MENGHADAPI BENCANA
a. Menetukan jenis yang kemungkinan terjadi dan 100% terlaksana kegiatan
konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian dengan baik
b.Menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian 100% terlaksana kegiatan
tersebut dengan baik
c. Menentukan strategi komunikasi saat kejadian 100% terlaksana kegiatan
dengan baik
d. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk 100% terlaksana kegiatan
tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadian dengan baik
e. Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung 100% terlaksana kegiatan
jawab staf selama kejadian dan dengan baik
f. Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik 100% terlaksana kegiatan
antara tanggung jawab klinik untuk tetap menyediakan dengan baik
pelayanan pasien termasuk kesehatan mental dari staf
8 PELATIHAN
a. Pelatihan program manajemen fasilitas terkait peralatan 100% terlaksana kegiatan
medis dengan baik
b. Pelatihan program manajemen fasilitas terkait fasilitas 100% terlaksana kegiatan
pengelolaan B3 dan limbahnya dengan baik
9 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KARYAWAN
Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala serta 100% terlaksana kegiatan
pemeriksaan khusus bagi petugas/pegawai. dengan baik

BAB VII
PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KESELAMATAN
a. Pengelolaan risiko
keselamatan di lingkungan klinik
secara komprehensif
b. Penyediaan fasilitas
pendukung yang aman untuk
mencegah kecelakaan dan
cedera, penyakit akibat kerja,
mengurangi bahaya dan risiko
aman bagi pasien, keluarga, staf
dan pengunjung
c. Pemeriksaan fasilitas dan
lingkungan secara berkala dan
dilaporkan sebagai dasar
perencanaan anggaran untuk
perbaikan, penggantian atau
“ugdrading”
2 KEAMANAN
a.Melakukan pemeriksaan dan
pemantauan keamanan fasilitas
dan lingkungan secara berkala
dan membuat tindak lanjut
perbaikan
b.Merekrut 1 orang petugas
pengatur parkir sekaligus security
3 PENGAMANAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
a. Inventarisasi B3 serta
limbahnya yang meliputi jenis,
jumlah, symbol, lokasi
b. Penanganan, penyimpanan,
dan penggunaan B3 serta
limbahnya
c. Penggunaan alat pelindung diri
(APD) dan prosedur penggunaan,
prosedur bila terjadi tumpahan,
atau paparan/pajanan
d. Pelatihan yang dibutuhkan oleh
staf yang menangani B3
e. Kerjasama dengan pihak ketiga
sebagai pengelola pengambilan
limbah
4 PROTEKSI KEBAKARAN
a. Pencegahan kebakaran melalui
pengurangan risiko seperti
penyimpanan dan penanganan
bahanbahan yang mudah
terbakar secara aman, termasuk
gas-gas medis yang mudah
terbakar seperti oksigen,
penggunaan bahan non
combustible, bahan yang
waterbase dan lainnya yang
dapat mengurangi potensi bahaya
kebakaran.
b. Pengendalian potensi bahaya
dan risiko kebakaran yang terkait
dengan konstruksi apapun di atau
yang berdekatan dengan
bangunan yang ditempati pasien
c. Penyedian rambu dan jalan
keluar (evakuasi) yang aman
serta tidak terhalang apabila
terjadi kebakaran
d. Penyedian fasilitas
pemadaman api secara aktif
meliputi APAR.
5 PEMELIHARAAN ALAT MEDIS
a. Identifikasi dan penilaian
kebutuhan alat medik dan uji
fungsi sesuai ketentuan
penerimaan alat medik baru
b. Inventarisasi seluruh peralatan
medis yang dimiliki oleh klinik
c.Klinik melakukan pemeliharaan
preventif dan kalibrasi, dan
seluruh prosesnya di
dokumentasikan
6 SISTEM UTILITAS
a. Ketersedian air dan listrik 24
jam setiap hari dan dalam waktu 7
(tujuh) hari dalam seminggu
secara terus menerus
b. Membuat daftar inventaris
komponenkomponen system
utilitas, memetakan
pendistribusiannya, dan
melakukan update secara berkala
c. Pemeriksaan, pemeliharaan,
serta perbaikan semua komponen
utilitas yang ada di daftar
inventaris
d. Jadwal pemeriksaan, uji fungsi,
dan pemeliharaan semua system
utilitas berdasar atas kriteria
seperti rekomendasi dari pabrk,
tingkat risiko, dan pengalaman
klinik
7 KEWASPADAAN MENGHADAPI BENCANA
a. Menetukan jenis yang
kemungkinan terjadi dan
konsekuensi bahaya, ancaman,
dan kejadian
b.Menentukan peran rumah sakit
dalam peristiwa/kejadian tersebut
c. Menentukan strategi
komunikasi saat kejadian
d. Mengelola kegiatan klinis
selama kejadian termasuk tempat
pelayanan alternatif pada waktu
kejadiian
e. Mengidentifikasi dan
penetapan peran serta tanggung
jawab staf selama kejadian dan
f. Proses mengelola keadaan
darurat ketika terjadi konflik
antara tanggung jawab klinik
untuk tetap menyediakan
pelayanan pasien termasuk
kesehatan mental dari staf
8 PELATIHAN
a. Pelatihan program manajemen
fasilitas terkait peralatan medis

b. Pelatihan program manajemen


fasilitas terkait fasilitas
pengelolaan B3 dan limbahnya
9 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KARYAWAN
Melakukan pemeriksaan
kesehatan berkala serta
pemeriksaan khusus bagi
petugas/pegawai.
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

a. Komite wajib mencatat dan melaporkan bila terjadi insiden terkait dengan
program Manajemen fasilitas dan keselamatan..
b. Evaluasi kegiatan program sekali satu tahun pada akhir tahun, evaluasi
dilakukan untuk melihat pencapaian sasaran.

BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Pelaporan program dilaporkan ke kepala klinik sekali setahun bersama laporan
pengawasan dan evaluasi manajemen fasilitas dan keselamatan
ke Kepala Klinik
b. Program manajemen fasilitas dan keselamatan di review setahun sekali dan
dilaporkan ke Kepala Klinik
LAPORAN EVALUASI DAN TINDAK LANJUT MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI KLINIK SITI MANGGOPOH

NO KEGIATAN EVALUASI TINDAK LANJUT

1 KESELAMATAN

a. Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan klinik


secara komprehensif Area beresiko sudah di buat Pemantauan rutin dan upaya
mengurangi resiko
b. Penyediaan fasilitas pendukung yang aman untuk
mencegah kecelakaan dan cedera, penyakit akibat kerja, Area beresiko sudah di buat Pemantauan rutin dan upaya
mengurangi bahaya dan risiko aman bagi pasien, mengurangi resiko
keluarga, staf dan pengunjung
c. Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan secara berkala Sedang dalam proses perencanaan
dan dilaporkan sebagai dasar perencanaan anggaran untuk perbaikan, penggantian atau Memenuhi perencanaan dan
untuk perbaikan, penggantian atau “ugdrading” “ugdrading” perbaikan yang sudah di ajukan
2 KEAMANAN

a.Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan


fasilitas dan lingkungan secara berkala dan membuat Sudah dilaksanakan Pemantauan rutin dan
tindak lanjut perbaikan pengecekan secara berkala
b. Merekrut 1 orang petugas pengatur parkir sekaligus
security Sudah dilaksanakan Sudah tersedia Petugas Parkir
sekaligus Security
3 PENGAMANAN BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA

a. Inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, Sudah dilaksanakan pemisahan sesuai
jumlah, symbol, lokasi jenis jumlah, symbol, lokasi Sudah dilaksanakan
b. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta
limbahnya Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
c. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur
penggunaan, prosedur bila terjadi tumpahan, atau Sudah dilaksanakan Pelaksanaan dilakukan secara
paparan/pajanan berkala
d. Pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani
B3 Sudah dilaksanakan Sudah memilik Pelatihan PPI
e. Kerjasama dengan pihak ketiga sebagai pengelola Pihak Pengelola limbah bekerja
pengambilan limbah Sudah dilaksanakan sama dengan
PT. Sekapur Sirih Abadi
4 PROTEKSI KEBAKARAN

a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko


seperti penyimpanan dan penanganan bahan bahan yang
mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis Sudah memisahkan bahan bahan Pemantauan rutin dan upaya
yang mudah terbakar seperti oksigen, penggunaan bahan
yang memiliki potensi bahaya mengurangi resiko kebakaran
non combustible, bahan yang waterbase dan lainnya yang
kebakaran
dapat mengurangi potensi bahaya kebakaran.
b. Pengendalian potensi bahaya dan risiko kebakaran
yang terkait dengan konstruksi apapun di atau yang
berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien
c. Penyedian rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang Sudah dilaksanakan Sudah tersedia rambu-rambu
aman serta tidak terhalang apabila terjadi kebakaran
evakuasi
d. Penyedian fasilitas pemadaman api secara aktif Sudah dilaksanakan Sudah tersedia apar
meliputi APAR.

5 PEMELIHARAAN ALAT MEDIS

a. Identifikasi dan penilaian kebutuhan alat medik dan uji Dilakukan pengecekan secara
fungsi sesuai ketentuan penerimaan alat medik baru Sudah dilaksanakan berkala
b.Klinik melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, Dilakukan pengecekan secara
dan seluruh prosesnya di dokumentasikan Sudah dilaksanakan berkala
6 SISTEM UTILITAS

a. Ketersedian air dan listrik 24 jam

b. Membuat daftar inventaris komponenkomponen system


utilitas, memetakan pendistribusiannya, dan melakukan Tersedia daftar inventaris komponen Sudah dilaksanakan
update secara berkala komponen system utilitas
c. Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua
komponen utilitas yang ada di daftar inventaris Sudah dilaksanakan Dilakukan secara update secara
berkala
d. Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan
semua system utilitas berdasar atas kriteria seperti Sudah dilaksanakan Dilakukan pengecekan secara
rekomendasi dari pabrk, tingkat risiko, dan pengalaman berkala
klinik
7 KEWASPADAAN MENGHADAPI BENCANA

a. Menetukan jenis yang kemungkinan terjadi dan


konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
b.Menentukan peran klinik dalam peristiwa/kejadian
tersebut Sudah dibagi perbagian Sudah dilaksanakan
c. Menentukan strategi komunikasi saat kejadian
Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
d. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk
tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadiian Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
e. Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung
jawab staf selama kejadian dan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
f. Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik
antara tanggung jawab klinik untuk tetap menyediakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan
pelayanan pasien termasuk kesehatan mental dari staf

Anda mungkin juga menyukai