Anda di halaman 1dari 4

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap

Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh


Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam
Kabupaten Aceh Tenggara)
Penelitian ini bersifat asosiatif observasional dengan metode kuantitatif dimana
keluarga penduduk yang mendapatkan penghidupan sebagai tangan lapangan
yang ada di Desa Empat Lima total satu 114 KK. Pengambilan sampel
menggunakan teknologi simple random adalah sampling yaitu pengambilan
sampel populasi dilakukan secara acak tanpa mengabaikan strata apa pun
tersedia dalam populasi itu. Dengan benda itu, maka diperoleh sebanyak 60 KK
sampel dengan kriteria keluarga tangan lapangan yang memiliki usia sekolah
anak diambil secara total persentase dengan ada banyak, sewenang-wenang
sebanyak 52% dari seluruh total Populasi. Variabelnya adalah: (1) Kondisi Sosial
keluarga, (2) ekonomi keluarga Kondisi, (3) Zoom Pendidikan Anak. Data
teknologi analisis yang dimanfaatkan adalah Korelasi tahu kendall, Analisis
adalah regresi bifilar, Kuis t, dan Kuis f satu di o menggunakan model SPSS
18.Penelitian ini bersifat asosiatif observasional dengan metode kuantitatif
dimana keluarga penduduk yang mendapatkan penghidupan sebagai tangan
lapangan yang ada di Desa Empat Lima total satu 114 KK. Pengambilan sampel
menggunakan teknologi simple random adalah sampling yaitu pengambilan
sampel populasi dilakukan secara acak tanpa mengabaikan strata apa pun
tersedia dalam populasi itu. Dengan benda itu, maka diperoleh sebanyak 60 KK
sampel dengan kriteria keluarga tangan lapangan yang memiliki usia sekolah
anak diambil secara total persentase dengan ada banyak, sewenang-wenang
sebanyak 52% dari seluruh total Populasi. Variabelnya adalah: (1) Kondisi Sosial
keluarga, (2) ekonomi keluarga Kondisi, (3) Zoom Pendidikan Anak. Data
teknologi analisis yang dimanfaatkan adalah Korelasi tahu kendall, Analisis
adalah regresi bifilar, Kuis t, dan Kuis f satu di o menggunakan model SPSS
18.Hasil observasional dasar, peneliti menyarankan: (1 ) Oldster hold to play a
bagian yang penting untuk pendidikan anak, jadi sebagai orang tua harus
memimpin, mendukung dan memperhatikan pentingnya pendidikan anak. Orag
sudah tua mungkin tidak mendorong untuk seharusnya enjoin afterses anak
yang bekerja berakhir dari Pendidikan Dasar dan Menengah, ditekankan oleh
anak sekolah minimal sampai ke Pendidikan zoom Intermediate On Karena
dengan pendidikan anak akan lebih membantu orang tua. (2) Oldster berpesan
kepada Tingkatkan pendapatannya dengan lebih banyak proses lagi dan cari
imbuhan mempekerjakan / periferal, melalui pelatihan atau bahwa pendidikan
informal pendapatannya dapat meningkatkan untuk mencukupi kebutuhan. (3)
Meningkatkan pendidikan zoom pada observasional lokasi, perlu diatur program
penyuluhan pendidikan Pemerintah Daerah setempat melalui Program
Pendidikan Dasar Belajar Wajib, dan baik untuk Lokal Pemerintah dan juga
masyarakat setempat dapat memberikan bantuan atas nama mereka yang
cukup tidak bisa khususnya bidang tangan untuk dapat sekolah anaknya sampai
Pendidikan Menengah Di atas.
Mengkaji Pengaruh Aspek Kondisi Sosial Dan
Ekonomi Terhadap Minat Anak Keluarga
Nelayan Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke
Perguruan Tinggi
Salah satu permasalahan pada progres jenjang pendidikan yang masih banyak anak-anak usia pendidikan dasar
tidak bisa lagi melanjutkan ke jenjang sekolah menengah apalagi sampai ke jenjang perguruan tinggi. Banyak
faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Faktor utama yang biasa adalah alasan keluarga mahal biaya
sekolah untuk sekolah menengah ke Perguruan Tinggi, sehingga orang tua lebih cenderung mengirim putranya
ke pendidikan dasar saja. Sebagian besar orang tua mengirim putranya bekerja setelah lulus dari SD dan SMP,
apakah itu persalinan atau membantu orang tua bepergian dll. Hal ini terjadi pada masyarakat nelayan di desa
itu kenyataannya Puger Kulon, masih banyak nelayan yang belum melanjutkan studinya hingga Perguruan
Tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian penjelas yang diklasifikasikan sebagai penelitian yaitu penelitian
untuk mengkaji hubungan antar variabel yang mempengaruhi atau dihipotesiskan. Bentuk analisis statistik yang
digunakan adalah Model Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
parsial dan simultan aspek kondisi sosial dan ekonomi terhadap minat anak nelayan keluarga untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan standar nilai sig 0,00 < 0,05. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah adanya pengaruh aspek kondisi sosial dan ekonomi terhadap minat anak nelayan keluarga
untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di kecamatan Puger Puger Kabupaten Jember Desa Kulon.

PENGARUH KONDISI SOSIAL DAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA DALAM MENDUKUNG KEINGINAN
ANAK UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI DESA WAEBELA KECAMATAN
INERIE KABUPATEN NGADA

2. Damasus Dio Rhizalino

PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DESA SRIGADING KABUPATEN BANTUL

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan anak dalam keluarga buruh tani Desa
Srigading Sanden Bantul, di dalamnya berisi pemahaman orangtua mengenai pendidikan anak,
kebutuhan pendidikan, metode, isi, alat pendidikan, tanggungjawab, dan perhatian orangtua kepada
anak. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data meliputi pengumpulan, reduksi, dan penyajian data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Keluarga buruh tani yang menjadi responden penelitian mempraktikkan
pendidikan anak secara alami dengan disertai perhatian orangtua yang masih terkendala masalah
waktu dan pengetahuan. Orangtua mempraktikkan strategi pendidikan yang demokratis dengan
menyertakan hadiah dan peringatan sebagai alat pendukung pendidikan anak. Kebutuhan
pendidikan dari segi kebutuhan sekolah saja yang mampu dipahami orangtua, hal ini karena
keterbatasan kemampuan orangtua, waktu pekerjaan yang cukup lama, dan ekonomi orangtua yang
termasuk dalam kelompok masyarakat miskin. Pendidikan yang berkaitan dengan pertanian juga
tidak tampak dalam isi pendidikan dalam keluarga, karena orangtua memiliki harapan agar anak lebih
baik daripada orangtua. 

PENDIDIKAN ANAK DESA PRESPEKTIF BURUH TANI LERENG GUNUG


ARGOPURO
Mukni’ah Mukni’ah, Ahmad Royani
Penelitian ini di fokuskan pertama  pada presefektif buruh tani tentang pendidikan
anak, kedua difokuskan pada alternatif pendidikan yang dipilih oleh buruh tani untuk
pendidikan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan studi kasus pada keluarga buruh tani. Subjek penelitian ini adalah orangtua
(bapak dan ibu) dan anak dari keluarga buruh tani. Setting penelitian ini dilakukan di Desa
Wonosari Kecamatan Grujugan Bondowoso di ereng gunug Argopuro. Dari hasil penelitian
ini dijelaskan bahwa presfektif pendidikan buruh tani tentang pendidikan anak ada
beberapa hal yaitu; 1) sebagai penguatan akhlak anak, 2) Pengauatan nilai kemandirian
anak, 3) meningkatkan status sosial di masyarakat dan 4) pendidikan juga dipandang
sebagai mobilitas sosial. Sedangkan alternatif pendidikan yang ditempuh anak-anak
masyarakat petani di Desa Wonosari adalah pendidikan formal dan pendidikan agama.
Pondok Pesantren dijadikan sebagai pendidikan alternatif pilihan masyarakat petani di Desa
Wonosari ketika orang tua sudah tidak mampu memberikan pendidikan formal yang lebih
tinggi kepada anak-anak mereka.

Strategi Buruh Tani dalam Memenuhi Kebutuhan


Pendidikan Anak di Desa Karang Baru Batu Rente
Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur
Hidayatul Adniyah, Agus Muliadi Putra
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi buruh tani dalam memenuhi kebutuhan
pendidikan anak di Desa Karang Baru Batu Rente Kecamatan Wanasaba. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang
masyarakat Karang Baru Batu Rente yang sudah memiliki keluarga dan bekerja sebagai buruh tani.
Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara nonprobability sampling yaitu menggunakan sampel
kuota kuota yang merupakan teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan
analisis statistik sederhana. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa strategi yang
digunakan buruh tani di Desa Karang Baru Batu Rente Kecamatan Wanasaba dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan anaknya adalah dengan cara mencari pekerjaan sampingan seperti bekerja
sebagai peternak, bekerja sebagai ojek, penjahit, pembuat batako, guru, tani, dan mengirim anggota
keluarga untuk merantau ke luar negeri untuk bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Karena
pendidikan anak sangat penting untuk masa depan anak-anak mereka nantinya agar dapat menjadi
lebih baik dari orang tuannya.

3. PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG MASALAH SOSIAL
DI LINGKUNGAN SETEMPAT

Eneng Wike Yulianti

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi masalah sosial di lingkungan setempat pada siswa kelas IV SDN Cipada 01 dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini dilaksanakan di kelas
IV SDN Cipada 01 Kabupaten Bandung. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus dilakukan
dalam dua kali pertemuan. Subjek penelitian sebanyak 41 orang yang terdiri dari 21 siswa laki-laki
dan 20 siswa perempuan. Target penelitian dinyatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa
mendapat kategori sangat baik untuk motivasi belajar yang ditunjukkan dan 80% dari jumlah siswa
mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70. Hasil penelitian secara keseluruhan telah mencapai bahkan
melebihi target penelitian yang ditetapkan. Pada siklus 1 motivasi belajar siswa mencapai 55,5% dan
pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 88,8%. Hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan yang signifikan setiap siklusnya. Pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebesar
63,41% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 87,80%. Dari hasil observasi di setiap
siklusnya, siswa menunjukkan hasil yang positif terhadap pembelajaran IPS dengan menerapkan
model PBL, karena model PBL ini berpusat pada siswa dimana siswa dapat mengembangkan
pengetahuan berpikir yang telah mereka miliki maupun pengetahuan baru untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata yang diaplikasikan dengan pembelajaran yang berlangsung.
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penerapan model PBL dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi masalah sosial di lingkungan setempat dikelas
IV SDN Cipada 01Kabupaten Bandung.

Anda mungkin juga menyukai