JURNAL PANJAR
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/panjar/
1
Jurusan PKn, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Indonesia
mutu/kualitas guru. Karena dengan meningkat- guru yang merupakan aktor utama dalam proses
kan mutu pendidikan dimaksudkan dapat me- pembelajaran. Kelompok sasaran dari kegiatan
ningkatkan pembelajaran di sekolah sehingga ini adalah seluruh guru- guru di SMA 1 Sapuran
lebih berkualitas sesuai standar kelayakan dalam Wonosobo.
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional PEMBAHASAN
serta meningkatkan profesionalisme. Metode/Pendekatan
Bentuk dari pengembangan profesi guru Metode pelaksanaan kegiatan pengabdi-
tersebut adalah pengembangan kemampuan an ini megacu pada rumusan masalah yang telah
guru untuk membuat karya tulis ilmiah. Ke- ditetapkan. Metode pelaksanan kegiatan penga-
mampuan tersebut dapat dilihat dari banyaknya bdian ini disusun secara bertahap menggunakan
publikasi guru yang dimuat dalam berbagai me- desain Project Based Learning. Materi yang
dia, khususnya jurnal ilmiah. Penulisan karya disampaikan meliputi (1) penyampaian materi
tulis ilmiah semacam ini diyakini dapat mening- tentang ketepatan diksi, kalimat, paragraf, dan
katkan kemampuan profesionalisme guru seka- tanda baca sesuai dengan Ejaan yang Disempur-
ligus memperbaiki kualitas pembelajaran yang nakan. (2) Penyampaian tentang sistematika pe-
disampaikannya. nulisan artikel ilmiah. (3) Teknik penyuntingan
Dalam hal admisnitrasi kepegawaian, ke- artikel ilmiah yang tepat dan efektif.
mampuan untuk bisa membuat karya tulis ilmi- Selain materi yang disampaikan, terdapat
ah ini juga menjadi suatu keharusan bagi para pula evaluasi kegiatan pengabdian ini. Agar di-
guru akan naik pangkat dari golongan IVa ke IV peroleh penjelasan tentang penyampaian materi
b dan seterusnya. Pada masa-masa yang akan dan evaluasi, dijelaskan sebagai berikut.
datang, kemampuan untuk membuat karya tulis
ilmiah ini mau tidak mau menjadi prasarat yang Penyampaian Materi
harus dimiliki oleh seorang guru. Peraturan Penyampaian materi dilakukan dengan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Ne- desain Project Based Learning. Project Based
gara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/16/M. Learning adalah metode pembelajaran yang
PAN-RB/11/2009 tentang Jabatan Fungsional didasari oleh proyek tertentu. Dalam konteks
Guru dan Angka Kreditnya semakin menegas- kegiatan pengabdian ini, proyek utamanya ada-
kan pentingnya karya tulis ilmiah ini. Kenaikan lah penulisan dan penyuntingan artikel ilmiah.
pangkat dari golongan III/b ke III/c dan golon- Artinya, setiap guru yang mengikuti kegiatan
gan-golongan selanjutnya mensyaratakan paling pengabdian ini akan mengerjakan sebuah arti-
sedikit empat angka kredit dari sub unsur publi- kel ilmiah. Adapun tahap penyampaian materi
kasi ilmiah dan/atau karya inovatif. dilakukan dengan cara dijelaskan oleh pakar di
Tetapi, kenyataan di lapangan menun- bidang penulisan karya ilmiah. Penjelasan dila-
jukkan bahwa sangat sedikit sekali guru yang kukan dengan ceramah kreatif dikombinasikan
memiliki kemampuan untuk membuat karya dengan contoh, contoh kasus, dan lain seba-
tulis ilmiah. Guru yang memiliki kualifikasi se- gainya.
perti masih menjadi sesuatu yang langka. Ket- Terdapat tiga materi yang akan disampai-
rampilan menulis masih merupakan momok kan dalam kegiatan pengabdian ini. Semua dila-
menakutkan bagi guru. Ratusan ribu guru terta- kukan secara komprehensif dan menarik. Ketiga
han di golongan IVa karena belum mampu me- materi tersebut adalah (1) materi tentang kete-
nyusun karya tulis ilmiah sebagai syarat naik ke patan diksi, kalimat, paragraf, dan tanda baca,
IVb. Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi (2) materi tentang sistematika penulisan karya
dengan akan diterapakannya Peraturan Menteri ilmiah, (3) materi tentang teknik menyunting
Pemberdayaan Aparatur Negara tentang Jabatan karya ilmiah yang tepat dan efisien. Penyam-
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya di atas. paian materi dilakukan secara bertahap dengan
Beranjak dari kondisi tersebut, mendesak memperhatikan situasi, suasana, dan kesiapan
untuk dilakukan bimbingan bagi para guru da- peserta kegiatan pengabdian.
lam membuat karya tulis ilmiah. Untuk itu kami
mengajukan untuk mengadakan kegiatan Pela- Artikel Ilmiah
tihan Penulisan Artikel Sebagai Upaya Mendo- Artikel adalah karya tulis ilmiah yang di-
rong Produktivitas Karya Ilmiah Bagi Guru SMA rancang untuk dimuat dlm jurnal atau buku
1 Sapuran Wonosobo. Kegiatan ini secara umum kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendi- ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi
dikan melalui peningkatan kualifikasi dari para ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
129 Iwan Hardi Saputro dkk, Penulisan Artikel Ilmiah Sebagai Upaya Mendorong Produktivitas Guru
Berdasarkan pengetian ini ada beberapa ciri arti- Sementara itu, Sugihastuti (2006:1) men-
kel ilmiah adalah: (1) anya berisi hal-hal penting gemukakan bahwa menyunting bersinonim
saja, mencakup temuan penelitian, pembahasan dengan mengedit. Menyunting merupakan ke-
hasil/temuan penelitian, dan kesimpulan; (2) giatan mempersiapkan naskah yang siap cetak
sistematika penulisan terdiri atas bagian dan atau siap terbit dengan memperhatikan teru-
sub bagian, misalnya: kajian pustaka merupakan tama dari segi ejaan, huruf, tanda baca, kata,
kajian awal dari artikel (tanpa judul subbag Ka- diksi, frasa, istilah, klausa, kalimat, wacana, dan
jianPustaka). Prosedur penulisan artikel dapat teknik penulisan naskah yang akan diterbitkan.
menempuh ada 3 cara, yaitu: (1). ditulis sebelum Sugiharti lebih mengutamakan bahwa
laporan teknis dengan tujuan untuk mempero- naskah yang disunting merupakan naskah yang
leh masukan; (2) setelah laporan teknis, dan (3) hendak diterbitkan atau dicetak. Eneste lebih
artikel jurnal merupakan satu-satunya tulisan menekankan pada proses menyunting naskah,
yang disusun yang biasanya untuk penelitian tidak hanya naskah siap cetak, tetapi juga semua
swadana, di mana sistem penulisan artikel tanpa naskah.
menggunakan sistem angka maupun abjad. Selain Eneste dan Sugihastuti, Atmaza-
Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ditulis ki juga berpendapat tentang menyunting atau
dengan mengikuti sistematika sebagai berikut: mengoreksi naskah. Atmazaki (2006: 227-228)
Judul Nama Penulis, Sponsor, Abstrak dan kata mengungkapkan tiga kegiatan yang berhubun-
kunci, Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembaha- gan dengan perbaikan tulisan. Kegiatan perta-
san, Kesimpulan dan Saran., Daftar Rujukan/ ma adalah perbaikan. Perbaikan dilakukan sete-
Dftar Pustaka. lah draf pertama yang difokuskan pada isu-isu
Artikel nonpenelitian mengacu kepada besar (makro) seperti tujuan karangan, mem-
semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupa- bayangkan tanggapan pembaca sasaran, organi-
kan laporan hasil penelitian. Ketentuan penuli- sasi isi, ketepatan ide utama, kekeliruan infor-
san artikel non-penelitian sama dengan ketentu- masi, dan sebagainya. Penyuntingan dilakukan
an menulis makalah pendek (panjangnya tidak setelah perbaikan. Fokusnya pada hal-hal yang
lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah lebih mikro seperti penggunaan bahasa. Korek-
pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada. si pracetak dilakukan pada draf akhir. Fokusnya
Sistematika penulisan artikel non-peneli- pada kedua aspek (makro dan mikro): penggu-
tian tidak menggunakan penomoran angka dan naan bahasa dan pemeriksaan mekanis.
abjad. Artikel non penelitian berisi hal-hal yang Konsep menyunting Atmazaki lebih me-
sangat esensial saja dengan jumlah halaman an- nekankan pada tahapan-tahapan kegiatan men-
tara 10-20 halaman. Unsur-unsur pokok yang goreksi naskah. Atmazaki menjelaskan konsep
harus ada dalam artikel non penelitian yaitu: (1) penyuntingan lebih mendetail daripada Eneste
Judul, (2) Nama Penulis, (3) Abstrak dan Kata dan Sugihastuti. Namun, ketiga konsep tersebut
kunci, (4) Pendahuluan, (5) Bagian inti, (6) pada dasarnya sama. Menyunting merupakan
Penutup, (7) Daftar Rujukan. kegiatan mengoreksi atau memperbaiki naskah
yang meliputi perbaikan penggunaan bahasa
Penyuntingan dan teknik penulisan naskah.
Eneste (2005:8) mengemukakan bahwa
penyuntingan naskah adalah proses, cara, atau PENUTUP
perbuataan menyunting naskah. Eneste berpe- Simpulan
doman pada pengertian menyunting dalam Ka- Kegiatan pengabdian kepada masyara-
mus Besar Bahasa Indonesia yaitu, menyunting kat yang dilaksanakan di SMA 1 Sapuran terdiri
merupakan bentuk turunan dari sunting yang beberapa tahap, yaitu: tahap perencanaan, pe-
artinya: (1) menyiapkan naskah siap cetak atau laksanaan, dan evaluasi. Kegiatan perencanaan
siap terbit dengan memperhatikan segi siste- merupakan pra kegiatan pengabdian kepada
matika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut masyarakat yang meliputi beberapa kegiatan
ejaan, diksi, dan strutur kalimat); mengedit; (2) awal, diantaranya: (1) rapat persiapan pelak-
merencanakan dan mengarahkan penerbitan sanaan pengabdian dengan tim pengabdi; (2)
(surat kabar, majalah); (3) menyusun atau mera- pembuatan materi yang akan disampaikan; (3)
kit (film, pita rekaman) dengan cara memotong- penentuan jadwal observasi awal ke sekolah
motong dan memasang kembali. Orang yang mitra; dan (4) penentuan jadwal pelaksanaan
melakukan pekerjaan penyuntingan naskah kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
tersebut disebut penyunting naskah. Istilah ini Dalam tahap pelaksanaan dapat disim-
lazim dipadankan dengan kopieditor. pulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada
Jurnal Panjar 1(2) (2019): 127-130 130
masyarakat ini dikemas dalam wadah kegiatan gabdian mengharapkan kegiatan kerjasama ini
Forum Group Discussion (FGD). Pelaksanaan akan dilanjutkan dari tahun ke tahun.
pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 20
September 2018. Jumlah peserta yang hadir da- Saran
lam kegiatan pengabdian ini berjumlah 40 orang Beberapa saran dalam kegiatan pengabdi-
guru, baik baik guru PNS maupun guru honorer an ini antara lain: (1) perlu adanya sinergitas bagi
di SMA 1 Sapuran Wonosobo. Dalam kegiatan para guru untuk menulis artikel di jurnal ilmiah;
pengabdian ini, tim pengabdi menyampaikan (2) Kegiatan pengabdian ini perlu dilanjutkan
beberapa materi, kemudian melakukan diskusi dari tahun ke tahun.
dan tanya jawab, serta musyawarah untuk ren-
cana tindak lanjut untuk pertemuan berikutnya. DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan.
Materi-materi yang disampaikan antara lain ter-
Padang: Citra Budaya Indonesia Departemen
kait dengan materi tentang artikel penelitian, Pendidikan Nasional. 2008. Pedoman Block
artikel nonpenelitian, serta bagaimana proses Grant Penelitian Tindakan Kelas.
penyuntingan artikel ilmiah. Sedangkan dalam Doyin, Mukh, dkk. 2015. Bahasa Indonesia Pengan-
tahap evaluasi disepakati beberapa hal dianta- tar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Pusat
ranya: (1) adanya suatu kerjasama, khususnya di Pengembangan MKU/MKDK
bidang jurnal antara pihak SMA 1 Sapuran den- Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan
Naskah Edisi Kedua. Jakarta : PT Gramedia
gan Universitas Negeri Semarang; (2) guru juga
Pustaka Utama.
menyepakati untuk menyusun artikel untuk di- Keraf, Goris. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Ke-
muat di beberapa jurnal yang ada di Universitas mahiran Berbahasa. Flores: Nusa Indah.
Negeri Semarang; dan (3) sebagian besar guru Sugihastuti. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka
di SMA 1 Sapuran yang mengikuti kegiatan pen- Pelajar.