Anda di halaman 1dari 1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perspektif input terdapat kekurangan jumlah

karyawan dan mereka tidak pernah mengikuti pelatihan manajemen laundry. Perspektif
proses menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan laundry masih belum optimal dan
terdapat beberapa kendala terutama pada pengelolaan laundry. Perspektif keluaran
menunjukkan masih adanya kekurangan tempat tidur dan masih terdapat kesalahan
ketersediaan tempat tidur karena perawatan yang optimal. Penelitian ini mengusulkan untuk
meningkatkan tenaga kerja laundry, meningkatkan kualitas manajemen sumber daya manusia
melalui pelatihan bersertifikat, meningkatkan proses manajemen laundry baik di ruangan
maupun laundry sesuai petunjuk SOP, meningkatkan koordinasi antara pengelola laundry dan
room di gudang, Pelaporan dan pemantauan cucian. . mengadakan pertemuan rutin.

Uraian Sistem dan pengolahannya sesuai dengan PMK No.7/2019. Uraian penggunaan alat
pelindung diri oleh pegawai laundry tidak sesuai dengan PMK No.7/2019. Peringatan lisan
dan tertulis di rapor atas kelalaian pekerja laundry tidak konsisten menggunakan APD sesuai
SOP, namun tetap tidak ada pergantian pekerjaan. Perlu ditambahkan fasilitas cuci, mis. B.
Ruang wastafel/troli, ruang untuk peralatan kebersihan, peralatan pencuci mata dan badan
untuk mengurangi tumpahan bahan kimia. Berikan pelurus lebih banyak ruang dan perbarui
setrika uap agar dapat digunakan untuk pekerjaan yang lebih efisien. Mesin cuci desktop
sebaiknya diganti dengan mesin cuci industri sesuai dengan kapasitas cucinya. Linen kotor
anti lengket dan anti lengket yang digunakan oleh pasien atau mantan dokter diproduksi
setiap hari, dan linen infeksius dan anti lengket tidak dipisahkan. Di laundry 1 mesin cuci
digunakan untuk mencuci semua jenis linen, tidak ada tempat untuk kendaraan laundry,
koordinasi laundry dengan departemen lain terutama saat perbaikan tempat dan peralatan
belum maksimal, pengelola laundry masih belum menggunakan perlindungan diri . peralatan
(APD).

Anda mungkin juga menyukai