Optimalisasi Daya Hafal Ayat Al-Qur’an Peserta Didik Kelas X
Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Al-Qur’an Dengan Menggunakan Metode Tikrar
Lokasi SMA Negeri 1 Martapura
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Tujuan yang ingin dicapai Mengoptimalkan Daya Hafal Ayat Al-Qur’an Peserta Didik Kelas X Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Al-Qur’an Penulis Hadi Priadi, S.Pd.I Tanggal 23 Maret 2022 Kondisi yang melatarbelakangi masalah berdasarkan hasil pengamatan dan kondisi peserta didik sehingga diketahui kemampuan menghafal ayat Al-Qur’an peserta didik masih rendah dan belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari adanya peserta didik yang kurang lancar, terbata-bata, dan bahkan tidak mampu untuk memenuhi tugas mengahafal ayat Al-Qur’an, sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya indikator pembelajaran menghafal ayat Al-Qur’an Di antara faktor penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi peserta didik terhadap materi Al-Qur’an, karena pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Al-Qur’an selalu ada kegiatan menghafal sejak di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang dirasa sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Selain itu juga disebabkan pembelajaran guru yang kurang inovatif dalam memilih metode menghafal ayat Al-Qur'an. Praktik baik ini dianggap penting untuk dibagikan karena situasi yang dialami penulis juga mungkin dialami guru lain sehingga praktik baik ini dapat menjadi gambaran dan tambahan referensi bagi rekan-rekan guru Agama Islam. Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam proses pembelajaran yang menarik dan variatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan kompetensi yang dipilih. Adapun tantangan untuk mencapai tujuan dalam mengoptimalkan daya hafal ayat Al-Qur’an peserta didik yaitu kurangnya minat dan motivasi peserta didik dalam menghafal ayat Al-Qur’an karena peserta didik menganggap kegiatan menghafal ayat Al-Qur’an dirasa sulit untuk dilakukan. Sedangkan dari faktor guru yaitu berkaitan dengan pemilihan dan penggunaan metode yang cocok dalam pembelajaran menghafal ayat Al-Qur’an. Langkah yang dilakukan guru untuk mengatasi rendahnya kemampuan daya hafal ayat Al-Qur’an peserta didik dengan cara melakukan inovasi pembelajaran, yaitu dengan menggunakan metode tikrar. Metode tikrar atau pengulangan merupakan metode menghafal Al-Qur’an yang dilakukan dengan mengulang-ulang bagian yang ingin dihafalkan. Metode tikrar adalah metode menghafal Al-Qur’an tanpa menghafal. Metode ini mengajarkan pengulangan ayat demi ayat dengan membacanya berulang kali, sehingga secara alam bawah sadar, kita menghafal ayat yang kita baca berulang-ulang. Dengan metode tikrar kegiatan menghafal tidak dilakukan dengan menghafal, tetapi cukup dengan membaca secara berulang-ulang. Dalam menerapkan metode tikrar guru secara langsung membimbing peserta didik dalam menghafal ayat Al-Qur’an. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membaca ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar dan siswa mengikuti bacaan dari guru. Kemudian guru menentukan batasan materi/ batasan kalimat pada ayat yang akan dihafalkan, misalnya dalam satu ayat yang panjangnya sampai 5 baris dalam Al-Qur’an, guru memberikan batasan kalimat ayat Al-Qur’an untuk dihafal dengan membaca secara berulang-ulang pada batasan pertama. Setelah peserta didil sudah hafal kalimat pada batasan pertama dilanjutkan membaca secara berulang-ulang pada batasan kalimat kedua dan seterusnya. Lakukan aktifitas membaca secara berulang-ulang sesuai dengan batasan materi sampai hafal. Setelah hafal baris demi baris potongan ayat Al- Qur’an, langkah terakhir adalah mengulang ayat yang dihafalkan sampai benar- benar lancar. Dampak dari penerapan metode tikrar yang dilakukan hasilnya efektif dapat dilihat peningkatan nilai peserta didik. Setelah menggunkan metode tikrar peserta didik mampu untuk menghafalkan ayat Al-Qur’an. Respon peserta didik antusias dalam pembelajaran menghafal ayat Al-Qur’an.