Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Volume 11 Nomor 3, Juli 2021


e-ISSN 2549-8134; p-ISSN 2089-0834
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS


INSTRUMEN KEPUASAN PENGGUNA ELEKTRONIK REKAM MEDIS

Nabila Nur Masitha Izzul Islam


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur,
Indonesia 60115
nabila.nur.masitha-2017@fkm.unair.ac.id

ABSTRAK
Elektronik rekam medis merupakan contoh perkembangan teknologi di dunia kesehatan.
Penyelenggaraan E-RM perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Apabila
pengguna merasa puas, maka pelayanan yang diberikan menjadi lebih efisien dan produktif. EUCS
merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan. Perlu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas untuk menentukan baik atau tidaknya suatu instrumen. Tujuan dari penelitian ini
adalah menyajikan analisis validitas dan reliabilitas instrumen kepuasan pengguna elektronik rekam
medis. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Uji validitas dilakukan
dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan
Cronbach’s Alpha. Hasil uji validitas yang terdiri dari 36 pernyataan adalah 35 pernyataan dinyatakan
valid. Sedangkan satu pernyataan dinyatakan tidak valid. Hal ini disebabkan karena nilai r hitung (-
0,324) lebih kecil dari nilai r tabel (0,355). Uji reliabilitas yang dilakukan pada 35 pernyataan yang
valid didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,979. Hal tersebut menyatakan bahwa instrumen tersebut
reliabel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 35 pernyataan dinyatakan valid dan reliabel sehingga
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian terkait dengan kepuasan pengguna elektronik
rekam medis.

Kata kunci: elektronik rekam medis; kepuasan; reliabilitas; validitas

VALIDITY AND RELIABILITY ANALYSIS OF MEDICAL RECORD ELECTRONIC


USER SATISFACTION INSTRUMENTS

ABSTRACT
Electronic medical records is an example of technological developments in the world of health. The
implementation of E-RM needs to be considered in providing services to patients. If the user is
satisfied, then the service provided to be more efficient and productive. EUCS is an instrument that
can be used to measure satisfaction. It is necessary to test the validity and reliability to determine
whether or not an instrument is good. The purpose of this study is to present an analysis of the validity
and reliability of electronic medical record user satisfaction instruments. This type of research is
quantitative with a cross-sectional design. The validity test is done by comparing r-count with r-table.
While the reliability test uses Cronbach's Alpha. The results of the validity test consisting of 36
statements are 35 statements are declared valid. While one statement is declared invalid. This is
because the calculated r-value (-0.324) is smaller than the r-table value (0.355). A reliability test
conducted on 35 valid statements obtained Cronbach's Alpha value of 0.979. It states that the
instrument is reliable. The conclusion of this study is 35 statements declared valid and reliable so that
it can be used as a measuring tool in research related to user satisfaction of electronic medical
records.

Keywords: electronic medical records; reliability; satisfaction; validity

579
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan era perubahan yang menyebabkan terjadinya banyak perkembangan
dalam ilmu pengetahuan, terutama pada perkembangan teknologi informasi. (Triningsih,
2017). Perkembangan yang terjadi pada teknologi informasi dapat membantu organisasi
dalam memperoleh data serta informasi yang cepat dan akurat. Perkembangan teknologi
informasi juga terjadi di dunia kesehatan, khususnya rumah sakit. Rumah sakit merupakan
institusi pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, rumah sakit dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan, termasuk juga kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut dapat
membantu rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk
masyarakat, sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa setiap
rumah sakit memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis. Hal tersebut juga
dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 yang berisi tentang rekam medis. Rekam medis harus tercatat,
lengkap, dan jelas. Rekam medis harus berisi catatan mengenai identitas pasien, pemeriksaan
yang dilakukan, pengobatan, tindakan, serta pelayanan apa saja yang diberikan kepada pasien.
Rekam medis di rumah sakit berperan sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga
kesehatan lain yang menggambarkan keadaan penyakit pasien sehingga dapat menunjang
pengambilan keputusan mengenai diagnosis penyakit serta pengobatan. (Mathar, 2018).
Penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit dapat dilakukan secara manual melalui tulisan
dan dapat dilakukan secara komputerisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Penyelenggaraan rekam medis secara komputerisasi dapat membantu tenaga medis dan tenaga
kesehatan dalam pengumpulan data, penyimpanan data, pengolahan data, hingga penyajian
data di rumah sakit. Penyelenggaraan rekam medis secara komputerisasi juga dapat
meningkatkan mutu pelayanan. Hal ini disebabkan karena adanya ketepatan waktu dalam
pengambilan keputusan medis. (Dwijosusilo & Sarni, 2018).

Kepuasan pelaksana operasional merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien. Apabila pelaksana operasional merasa puas, maka pelayanan yang
diberikan menjadi lebih efisien dan produktif. Namun sebaliknya, apabila pelaksana
operasional merasa tidak puas maka dapat menyebabkan pelayanan menjadi tidak efisien dan
kurang produktif. Jika terjadi ketidakpuasan maka sistem juga tidak dapat berjalan dengan
baik. Hal ini menjadi sangat penting bagi organisasi dalam mengambil kebijakan untuk
perbaikan sistem yang digunakan sehingga dapat mencapai kepuasan dalam hal peningkatan
mutu pelayanan. (Faida & Jannah, 2019).

Instrumen penelitian merupakan suatu alat ukur yang digunakan dalam mengumpulkan data.
(Taufiqurrahman et al., 2018). Salah satu jenis instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur kepuasan pelaksana operasional elektronik rekam medis adalah End User
Computing Satisfaction (EUCS). EUCS merupakan suatu model yang dikembangkan oleh
William J. Doll dan Gholamreza Torkzadeh pada tahun 1988. EUCS bertujuan untuk menilai
tingkat kepuasan penggunaan suatu teknologi melalui penilaian terhadap pengalaman
pengguna. EUCS berfokus pada kepuasan pengguna (end user satisfaction) yang berisikan
lima karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain content, accuracy, format, ease of use,
dan timeliness. (Doll & Torkzadeh, 1988). Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu
instrumen maka diperlukan suatu uji. Uji tersebut adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
Validitas berasal dari kata validity yang berarti ketepatan atau kecermatan. (Ovan & Saputra,

580
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

2020). Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan pengukuran. Sedangkan Uji reliabilitas
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana instrumen tersebut dapat dipercaya. Instrumen yang
telah terstandard dan reliabel tetap harus dilakukan uji coba kembali setiap akan digunakan.
Hal ini disebabkan karena setiap subjek, lokasi, dan waktu yang berbeda akan menghasilkan
hasil yang berbeda pula. (Yusup, 2018). Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan analisis
validitas dan reliabilitas instrumen kepuasan pengguna elektronik rekam medis.

METODE
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan
tersebut dimulai dari menyusun instrumen, uji coba instrumen, hingga pengujian kesahihan
dari instrumen. Tahap pertama yaitu menentukan tujuan dari penyusunan instrumen. Tujuan
dari penyusunan instrumen adalah untuk mengidentifikasi kepuasan pelaksana operasional
elektronik rekam medis. Peneliti menggunakan kerangka berpikir berdasarkan teori EUCS
(End User Computing Satisfaction) untuk mengembangkan setiap pertanyaan dalam
instrumen. Setiap pertanyaan disusun berdasarkan variabel dalam EUCS. Variabel tersebut
antara lain content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness. Kedua, uji coba kuesioner
dilakukan dengan melakukan survei kepada 31 responden. Responden adalah petugas dengan
kriteria pernah atau sedang menggunakan sistem elektronik rekam medis di rumah sakit.
Kriteria ini didasarkan pada asumsi bahwa individu tersebut terlibat dalam penggunaan
elektronik rekam medis. Uji coba dilakukan pada pelaksana operasional elektronik rekam
medis di rumah sakit selama empat hari. Peneliti menyebarkan kuesioner secara online
melalui google form. Analisis kesahihan instrumen dilakukan dengan cara menguji hasil uji
coba dengan uji validitas item dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan
Cronbach’s Alpha. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online
melalui google form. Penyebaran kuesioner dilakukan selama empat hari, yaitu sejak 16
Februari 2021 hingga 19 Februari 2021. Penelitian telah lolos uji etik dari komite etik
penelitian kesehatan Rumah Sakit PHC Surabaya dengan nomor 008/KEPK/RSPS-2021.

HASIL
Tabel 1.
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, unit kerja, dan lama bekerja di unit saat ini
Karakteristik Parameter f %
Jenis Kelamin Laki-laki 11 35,5
Perempuan 20 64,5
Usia 21-30 Tahun 16 51,6
31-40 Tahun 11 35,5
41-50 Tahun 4 12,9
Pendidikan terakhir D1 1 3,2
D3 19 61,3
D4 6 19,4
S1 5 16,1
Unit Kerja FO 3 9,7
RM 11 35,5
Outpatient 17 54,8
Lama Bekerja di unit saat ini <3 bulan 1 3,2
3-12 bulan 2 6,5
>12 bulan 28 90,3

581
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 1 dapat diketahui bahwa mayoritas jenis
kelamin responden adalah perempuan, yaitu sebanyak 20 responden (64,5%). Sedangkan
responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 11 responden (35,5%). Berdasarkan usia,
mayoritas responden berusia 21-30 tahun, yaitu sebanyak 16 responden (51,6%), 11
responden (35,5%) berusia 31-40 tahun, dan 4 responden (12,9%) berusia 41-50 tahun.
Berdasarkan pendidikan terakhir, seluruh responden berpendidikan terakhir perguruan tinggi.
Responden berpendidikan terakhir D3 memiliki jumlah terbanyak, yaitu sebanyak 19
responden (61,3%), 6 responden (19,4%) berpendidikan terakhir D4, 5 responden (16,1%)
berpendidikan terakhir S1, dan 1 responden (3,2%) berpendidikan terakhir D1. Jika dilihat
berdasarkan unit kerja, mayoritas responden berasal dari unit outpatient, yaitu sebanyak 17
responden (54,8%), 11 responden (35,5%) berasal dari unit RM (Rekam Medis), dan 3
responden (9,7%) berasal dari unit FO (Front Office). Berdasarkan lama bekerja, dapat
diketahui bahwa mayoritas responden bekerja >12 bulan, yaitu sebanyak 28 responden
(90,3%), 2 responden lainnya (6,5%) telah bekerja selama 3-12 bulan, dan 1 responden lain
(3,2%) telah bekerja <3 bulan.

EUCS terdiri dari lima variabel dimana setiap variabel terdiri dari beberapa pernyataan.
Variabel content terdiri dari 4 pernyataan. Variabel accuracy terdiri dari 6 pernyataan.
Variabel format terdiri dari 8 pernyataan. Variabel ease of use terdiri dari 7 pernyataan, dan
variabel timeliness terdiri dari 5 pernyataan. Sedangkan untuk user satisfaction terdiri dari 6
pernyataan. Untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu instrumen maka dilakukan uji
validitas. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel.
Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka instrumen dinyatakan valid, dimana r
tabel dalam penelitian ini adalah 0,355. Uji reliabilitas dilakukan dengan Cronbach’s Alpha.
Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 maka instrumen dinyatakan reliabel. Uji validitas
dan uji reliabilitas dilakukan dengan memanfaatkan program IBM SPSS Statistics 21. Berikut
merupakan hasil analisis instrumen kepuasan pengguna elektronik rekam medis.

Tabel 2.
Hasil Analisis Instrumen Kepuasan Pengguna Elektronik Rekam Medis
Variabel Pernyataan Kode R tabel R hitung Ket.
Content E-RM menyediakan informasi yang tepat C1 0,355 0.824 Valid
E-RM menyediakan informasi yang lengkap C2 0,355 0.749 Valid
E-RM sangat membantu saya dalam C3 0,355 0.773 Valid
menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
E-RM dapat mempercepat koordinasi C4 0,355 0.781 Valid
dengan unit lain
Accuracy Informasi yang dihasilkan oleh E-RM sangat A1 0,355 0.874 Valid
akurat
Hasil output yang ditampilkan sesuai dengan A2 0,355 0.687 Valid
input (yang diperintahkan)
E-RM dapat memperkecil terjadinya A3 0,355 0.689 Valid
kesalahan
Saya merasa sistem E-RM dapat diandalkan A4 0,355 0.703 Valid
dan dipercaya
Saya merasa terdapat kesalahan dalam A5 0,355 -0,324 Tidak
proses pengolahan data / error di sistem E- Valid
RM
Laporan yang dihasilkan E-RM dapat A6 0,355 0.765 Valid
menjadi informasi pendukung sebuah
keputusan yang akurat
Format Format E-RM dapat dimengerti dengan F1 0,355 0.801 Valid
sangat jelas

582
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Variabel Pernyataan Kode R tabel R hitung Ket.


Tata letak/tampilan dari E-RM menarik F2 0,355 0.751 Valid
Teks yang ditampilkan dalam E-RM jelas F3 0,355 0.832 Valid
dan mudah dipahami
E-RM mempunyai paduan warna yang serasi F4 0,355 0.847 Valid
sehingga tidak melelahkan mata
Komposisi warna dalam E-RM sangat baik F5 0,355 0.851 Valid
sehingga tidak membosankan
E-RM mempunyai tata letak yang rapi F6 0,355 0.857 Valid
Bentuk laporan yang dihasilkan E-RM F7 0,355 0.829 Valid
mudah dimengerti dan dipahami
Metode E-RM menampilkan sebuah F8 0,355 0.929 Valid
informasi sangat baik
Ease of E-RM sangat user friendly E1 0,355 0.878 Valid
Use E-RM mudah untuk digunakan E2 0,355 0.813 Valid
E-RM merupakan sistem yang efisien E3 0,355 0.881 Valid
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk E4 0,355 0.857 Valid
mempelajari E-RM
Terdapat manual bantuan (help menu) di E5 0,355 0.606 Valid
dalam E-RM
E-RM menyediakan petunjuk yang jelas E6 0,355 0.713 Valid
dalam penggunaannya
Sangat mudah mengajarkan E-RM pada E7 0,355 0.365 Valid
orang baru
Timeline Informasi yang dihasilkan oleh E-RM tepat T1 0,355 0.626 Valid
ss waktu
E-RM menyediakan informasi terkini (up to T2 0,355 0.762 Valid
date)
E-RM memberikan respon yang cepat T3 0,355 0.711 Valid
E-RM memberikan alert/reminder pada T4 0,355 0.593 Valid
pengguna sistem secara tepat waktu sebagai
pemberitahuan/peringatan
Sistem yang ada mendukung penyediaan T5 0,355 0.825 Valid
informasi untuk pengambilan keputusan
yang bersifat cepat
User Sistem informasi, fasilitas, dan peralatan U1 0,355 0.793 Valid
Satisfaction yang disediakan serta digunakan dapat
membantu pekerjaan saya
E-RM memberikan layanan secara tepat dan U2 0,355 0.864 Valid
akurat
E-RM dapat membantu saya dalam U3 0,355 0.755 Valid
melakukan pekerjaan
E-RM mudah untuk diperbaiki ketika terjadi U4 0,355 0.746 Valid
kesalahan / error pada sistem
Kemampuan E-RM yang baik membuat saya U5 0,355 0.844 Valid
tertarik untuk selalu menggunakan sistem
tersebut
Kemampuan E-RM yang baik membuat saya U6 0,355 0.884 Valid
tertarik untuk merekomendasikan
penggunaannya kepada staf yang lain

Tabel 2, dapat diketahui bahwa hasil uji validitas dari kuesioner EUCS yang terdiri dari 36
pernyataan adalah 35 pernyataan dinyatakan valid dan satu pernyataan dinyatakan tidak valid.
Pernyataan yang dinyatakan tidak valid adalah pernyataan dengan kode A5 mengenai error
dalam proses pengolahan data. Hal ini disebabkan karena nilai r hitungnya (-0,324) lebih kecil
dari nilai r tabel (0,355).

583
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas


Cronbach’s Alpha Item Pernyataan
0,979 35

Tabel 3 menyatakan bahwa berdasarkan hasil uji reliabilitas dari 35 item pernyataan yang
valid, didapatkan nilai Cronbach’s alpha 0,979. Hal tersebut menyatakan bahwa instrumen
tersebut reliabel.

PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu cara pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
tepat dan seberapa akurat suatu alat ukur. (Purnomo, 2018). Uji validitas juga bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pernyataan yang harus dibuang atau diganti karena dianggap
tidak relevan. (Erida, 2021). Uji validitas dapat dilihat dengan membandingkan nilai r hitung
dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hasilnya
dinyatakan valid. Namun, apabila nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka hasilnya
dinyatakan tidak valid. Adil,dkk (2020) menyatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan valid
apabila memiliki nilai r minimal 0,3. Sedangkan Hidayat (2021) membagi menjadi lima
kategori, yaitu apabila r hitung memiliki nilai 0,8 – 1 maka validitasnya sangat tinggi. Jika
nilai r hitung 0,6 – 0,799 berarti validitasnya tinggi. Jika nilai r hitung 0,4 – 0,599 berarti
validitasnya cukup tinggi. Jika nilai r hitung 0,2 – 0,399 berarti validitasnya rendah. Jika nilai
r hitung 0 – 0,199 berarti validitasnya sangat rendah atau dapat dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan dari 36 pernyataan, 35 pernyataan dinyatakan valid, sedangkan


1 pernyataan dinyatakan tidak valid. Pernyataan yang dinyatakan valid adalah pernyataan
yang mendapatkan nilai uji lebih besar dari 0,355. Uji validitas dengan nilai lebih dari 0,5
dapat dikategorikan sebagai pernyataan yang memiliki effect size yang besar. (Shabila et al.,
2020). Sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur dalam suatu penelitian.

Terdapat satu pernyataan yang dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan “Saya merasa terdapat
kesalahan dalam proses pengolahan data / error di sistem E-RM”. Pernyataan tersebut
dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai r hitung -0,324 yang berarti lebih kecil dari nilai
r tabel, yaitu 0,355. Hal tersebut menunjukkan bahwa pernyataan A5 tidak dapat digunakan
sebagai alat ukur instrumen sehingga harus dihapus atau diganti. Arofah (2021) menyatakan
bahwa apabila nilai r hitung kurang dari 0,3 maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan tidak
valid. Pernyataan yang tidak valid harus digugurkan atau dihapus serta tidak diikutsertakan ke
dalam analisis pada tahapan selanjutnya. Tidak validnya pernyataan A5 dapat disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya adalah responden tidak memahami pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti, pernyataan yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan kerja, serta adanya
perbedaan pada karakteristik responden, yaitu pendidikan terakhir, unit kerja, serta lama
bekerja di unit tersebut. Bahri & Zamzam (2021) menyatakan bahwa penyebab dari tidak
validnya kuesioner adalah jumlah pernyataan yang diajukan dalam kuesioner yang terlalu
banyak, kurangnya kejujuran responden dalam memberikan jawaban, sampel yang diambil
tidak sesuai dengan kriteria sampel yang ditentukan, serta kurang tepatnya waktu pengukuran.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan suatu cara pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui apakah
suatu instrumen dapat menghasilkan hasil yang sama atau ajeg dalam beberapa kali
pengukuran. (Purnomo, 2018) Uji reliabilitas berguna untuk menentukan apakah suatu
instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali atau tidak. (Beni et al., 2020). Uji reliabilitas

584
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

sangat penting dilakukan karena hasil dari uji reliabilitas sangat berpengaruh terhadap kualitas
data yang dikumpulkan. (Yusuf & Daris, 2018). Berdasarkan hasil perhitungan dari 35
pernyataan yang dinyatakan valid, hasil uji reliabilitas mendapatkan nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,979. Nilai tersebut menyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel dan
reliabilitasnya sempurna. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sodiq, dkk
(2020) yang menyatakan bahwa nilai reliabilitas berada dalam rentang 0 – 1. Jika nilai
reliabilitas semakin mendekati 0 maka nilai reliabilitas semakin rendah. Begitu pula
sebaliknya. Jika nilai reliabilitas semakin tinggi atau mendekati 1 maka nilai reliabilitas akan
semakin tinggi. Jika Cronbach’s Alpha bernilai <0,50 maka reliabilitasnya rendah. Jika
Cronbach’s Alpha bernilai 0,50 - 0,70 maka reliabilitasnya moderat. Jika Cronbach’s Alpha
bernilai 0,70 -0,90 maka reliabilitasnya tinggi. Serta jika Cronbach’s Alpha bernilai >0,90
maka reliabilitasnya sempurna. (Erida, 2021).

SIMPULAN
Hasil uji instrumen dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan 36 item
pernyataan, didapatkan hasil bahwa 35 pernyataan mendapatkan nilai r hitung >0,355
sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian terkait dengan kepuasan
pengguna elektronik rekam medis. Sedangkan 1 pernyataan, yaitu pernyataan A5
mendapatkan nilai r hitung <0,355 sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat ukur dalam
penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai Cronbach’s Alpha item
pernyataan yang dinyatakan valid. Berdasarkan 35 pernyataan yang dinyatakan valid, hasil
perhitungan Cronbach’s Alpha mendapatkan nilai 0,979 sehingga dapat dikatakan bahwa
instrumen tersebut reliabel.

DAFTAR PUSTAKA
Adil, M., Shatri, H., Sutandyo, N., & Suwarto, S. (2020). Uji Validitas dan Reliabilitas
European Organization for Research and Treatment of Cancer Quality of
Lifequestionnaire-Breast 23 pada Pasien Kanker Payudara dalam Terapi. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(4), 229–234.
Arofah, L. (2021). Validitas dan Reliabilitas Skala Disiplin Diri untuk Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Jurnal Nusantara of Research, 8(1), 25–34.
Bahri, S., & Zamzam, F. (2021). Model Penelitian Kuantitatif Berbasis SEM-AMOS
Pengujian dan Pengukuran Instrumen. Deepublish.
Beni, K. N., Nursalam, & Hasanuddin, M. (2020). Uji Validitas dan Reliabilitas Leadership
Behavior Inventory, Personal Mastery Questionnaire dan Kuesioner Kinerja Perawat di
Rumah Sakit. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 11(3), 313–318.
Doll, W. J., & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End-User Computing Satisfaction.
MIS Quarterly: Management Information Systems, 12(2), 259–273.
https://doi.org/10.2307/248851
Dwijosusilo, K., & Sarni. (2018). Peranan Rekam Medis Elektronik terhadap Sistim
Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
Erida, M. (2021). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Pengidap HIV/AIDS.
Jurnal Ilmiah Bina Edukasi, 1(1), 10–21.
Faida, E. W., & Jannah, R. (2019). Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Electronic Medical
Record di Poli Ortopedi dan Poli Jantung Rumah Sakit Premier Surabaya. Seminar

585
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 3, Hal 579 - 586, Juli 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference), 165–172.


Hidayat, A. A. (2021). Menyusun Instrumen Penelitian & Uji Validitas Reliabilitas. Health
Books Publishing.
https://www.google.co.id/books/edition/Menyusun_Instrumen_Penelitian_Uji_Validi/0
dAeEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=uji+validitas+dan+reliabilitas&printsec=frontcov
er
Mathar, I. (2018). Manajemen Informasi Kesehatan: Pengelolaan Dokumen Rekam Medis.
Deepublish.
https://books.google.co.id/books?id=gCiADwAAQBAJ&pg=PA169&dq=elektronik+re
kam+medis&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiBiJ25xrvuAhWM8HMBHa-
qCpcQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=elektronik&f=false
Ovan, & Saputra, A. (2020). CAMI: Aplikasi Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian Berbasis Web. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
https://www.google.co.id/books/edition/CAMI_Aplikasi_Uji_Validitas_dan_Reliabil/m
ZgMEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=uji+validitas+dan+reliabilitas&printsec=frontco
ver
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis.
Purnomo, D. (2018). Uji Validitas Dan Reliabilitas Step Test Sebagai Alat Ukur
Keseimbangan Pada Lansia. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 2(2), 53–70.
https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v2i2.23
Shabila, N. R., Jason, A., & Marpaung, C. D. (2020). Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner
Fonseca Anamnestic Index Versi Bahasa Indonesia Populasi Usia 19-21 Tahun. Jurnal
Kedokteran Gigi Terpadu, 2(2), 33–36.
Sodiq, F., Maharani, W., Nisa, I. M., Satria, E. R. P. B., & Faizah, R. (2020). Uji Validitas
dan Reliabilitas University Stress Scale. Urecol, 136–140.
Taufiqurrahman, Heryandi, M. T., & Junaidi. (2018). Pengembangan Instrumen Penilaian
Higher Order Thinking Skills Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal
Pendidikan Islam Indonesia, 2(2). https://www.ojs.pps-
ibrahimy.ac.id/index.php/jpii/article/view/74/37
Triningsih, E. (2017). Peran Teknologi Informasi dalam Perpustakaan di Era Globalisasi.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Yusuf, M., & Daris, L. (2018). Analisis Data Penelitian. IPB Press Printing.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif. Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23.

586

Anda mungkin juga menyukai