Dosen Pengampu
Dr. Nova Arikhman, SKM, M.KM
OLEH
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2023
1. Mengemukakan, menjelaskan dan memberikan contoh review utilisasi ?
Jawaban :
Menurut Chriswardani, 2012, Utilization Review adalah suatu cara dalam
memantau kualitas pelayanan dengan tehnik yang berfokus pada kontrol biaya dengan
cara mengkaji pelayanan kesehatan yang diberikan serta kelayakan pelayanan tersebut
dari segi biaya/sumber daya.
Sedangkan menurut Ilyas, 2011, Utilization Review merupakan suatu program
yang dirancang agar dapat mengurangi pelayanan kesehatan yang secara medis tidak
diperlukan.
Dalam hal ini yang menjadi parameternya adalah kesesuaian antara pelayanan
yang diberikan secara medis berdasarkan tingkat kebutuhan pasien. Dengan kata lain
bahwa utilization review ini adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk meminimalisir
“unnecessary service” agar terjaminnya mutu pelayanan yang diberikan serta
pengendalian biaya.
Menurut kelompok sendiri Review utilisasi dalam manajemen mutu pelayanan
kesehatan adalah proses evaluasi untuk memastikan bahwa sumber daya dan fasilitas
kesehatan digunakan secara efektif dan efisien. Berikut contoh review utilisasi dalam
manajemen mutu pelayanan kesehatan:
"Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit , telah
dilakukan review utilisasi yang mendalam. Dengan mengumpulkan data tentang
penggunaan tempat tidur, waktu tunggu pasien, dan penggunaan peralatan medis,
kemudian mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan. Hasilnya, dapat
dilakukan alokasi sumber daya dengan lebih bijak, mengurangi waktu tunggu pasien, dan
meningkatkan kepuasan pasien secara signifikan.”
Salah satu persyaratan untuk dapat terlaksananya program kajian utilisasi ini
adalah kepatuhan setiap unit untuk melakukan kebijakan yang telah diputuskan untuk
mengontrol utilisasi. Review utilisasiharuslah dipandang dan diberlakukan sebagai suatu
sistem dimana setiap unit menjadi subsistem yang bekerja saling membutuhkan,
mendukung dan berkoordinasi untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien.
1) Data Recording
(Pencatatan dan Perekaman Data) Data setiap utilisasi pelayanan kesehatan
dicatat dan direkam. Point yang perlu diperhatikan yaitu :
Mencatat seluruh transaksi pelayanan yang terjadi di setiap PPK.
Hasil pencatatan ini merupakan “data dasar” yang menentukan hasil analisis
selanjutnya.
Ada dua faktor terpenting dalam menentukan akurasi data yaitu program
komputer (software) dan petugas atau manusia (brainware).
2) Data Analysis
Dikerjakan oleh komputer ; bukan pekerjaan tambahan.
Perbedaan tingkat pengambilan keputusan menuntut perbedaan analisis. Didaerah
berbeda analisisnya dengan di pusat.
Dilakukan disetiap jenjang manajemen sesuai dengan tingkat otoritas yang
dimiliki.
Hasil analisis dalam bentuk :
a. Rekapitulasi pelayanan
b. Rasio; untuk menilai perilaku provider tentang seberapa seringnya melakukan
pelayanan tertentu.
c. Unit cost: untuk menilai besaran biaya per kasus.
d. Rate: untuk menilai resiko penggunaan pelayanan dan biayanya dalam satu
populasi.
3) Reporting and Feedback
Hal yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan utilization review adalah
pelaporan dan umpan balik. Hasil laporan tersebut harus diberikan kepada
departemen yang jenjangnya lebih tinggi.
Feedback dipergunakan untuk penyesuaian perilaku pemberi pelayanan
kesehatan dengan komitmen kerja terhadap biaya pelayanan yang dikeluarkan (Ilyas,
2011) Kegiatan penting dari proses review utilisasi adalah pelaporan dan umpan
balik.
Pada kegiatan pelapora, unit review utilisasi memberikan laporan hasil analaisis
(data dan informasi) kepada departemen yang jenjangnya lebih tinggi untuk
dipelajari. Umapn balik, biasanya hasil analisis disampaikan kepada PPK sebagai
informasi untuk dapat menyesuaikan perilaku pemberian pelayanan sesuai dengan
komitmen kerja yang ada dan diharapkan PPK lebih sensitif terhadap biaya pelayanan
kesehatan yang akan membebani asuradur secara berlebihan.
Review utilisasi hanya akan berhasil bila memenuhi beberapa syarat. Artinya, unit
review utilisasi harus mempunyai perilaku kerja yang baik dan fasilitas kerja yang pas
dengan kebutuhan unit ini. Berikut disampaikan kunci sukses dari review utilisasi :
Untuk dapat berfungsi dengan baik review utilisasi harus difasilitasi dengan
membuat struktur organisasi sehingga memberikan peluang pada unit ini agar dapat
berperan dengan semestinya. Perlu dikembangkan unit khusus dengan wewenang dan
tanggung jawab yang jelas untuk mengelola utilisasi pelayanan kesehatan. Disamping itu,
perlu direkrut dan dilatih personel sehingga mempunyai spesifikasi yang pas dengan
perannya sebagai personel pada unit review utilisasi. Artinya, personel mempunyai job
knowledge dan keterampilan spesifik seperti : asuransi kesehatan, terminologi kesehatan,
statistik dan komputer sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
1. Unit Organisasi.
pada setiap jenjang manajemen organisasi harus dikembangkan unit khusus yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan review utilisasi baik di kantor pembantu
cabang, kantor cabang dan kantor pusat.
2. Kualifikasi Personel.
Dokter, perawat profesional, ahli asuransi kesehatan dengan pelatihan khusus
keahlian : komputer, statistik dan terminologi kesehatan serta farmasi. Personel
review utilisasi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
Data Collection Melakukan pengumpulan dan pengantrian data
Data Analisis Melakukan analisis terhadap data dan membuat indikator
pelayanan misalnya : visit rate dan loss ratio.
Feedback Memberikan umpan balik tentang karakteristik pola utilisasi yang
ditujukan kepada peserta, PPK dan jenjang manajemen yang lebih rendah
(misalnya: kantor cabang memberi umpan balik kepada kantor pembantu
cabang).
Intervention Mengembangkan intervensi yang tepat bila terjadi overutilisasi,
under utilisasi atau adanya indikasi tindakan kecurangan (fraud). Intervensi
yang dilakukan mungkin dengan pemutusan kerjasama, pembaharuan atau
perbaikan pada kontrak-kontrak kerjasama serta peningkatan kegiatan
pembinaan baik terhadap peserta ataupun terhadap PPK.
Menyusun Indikator Standar Dari data yang sudah dikumpulkandan dianalisis,
dapat dikembangkan indikator standar dari tindakantindakan pelayanan
kesehatan di PPK. Misalnya: angka rawat inap, angka kunjungan dan lain-
lain. Angka-angka ini bisa dijadikan dasar atau pedoman dalam pembuatan
kontrak-kontrak kerjasama yang baru baik dengan PPK maupun dengan
peserta (pembuatan polis asuransi).
DARTAR PUSTAKA
Hendrartini, J. (2010). Pedoman Implementasi Sistem Jaminan Kesehatan bagi PPK dan Rumah
Sakit. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.