Anda di halaman 1dari 30

 

STUDI TOUR KE YOGYAKARTA


(Laporan Kunjungan)

1.  GITA NURANI


2.  IDAM REGAR. F
3.  IRENE ELISA DEWI
4.  REGA RAFAEL. F.
5.  RENDI RAMADHANI
6.  SUMANTRA
7.  TAUFIK EKA .R
8.  YOSUA .K
9.  ERIKA PUTRI .G

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 AMBARAWA


KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2019


 

PERSETUJUAN

Judul Karya Tulis : STUDY TOUR KE YOGYAKARTA


Kelas : VIII.C
 Nama Siswa : 1.  GITA NURANI
2.  IDAM REGAR. F
3.  IRENE ELISA DEWI
4.  REGA RAFAEL. F.
5.  RENDI RAMADHANI
6.  SUMANTRA
7.  TAUFIK EKA .R
8.  YOSUA .K
9.  ERIKA PUTRI .G

Menyetujui
Pembimbing

SURYATI, S.Pd
 NIP. 19650604
19650604 199203 2 006
006

ii 
 

PENGESAHAN

Laporan ini disahkan pada :

Hari :
Tanggal :
Tempat : SMP Negeri 1 Ambarawa

Kepala SMP Negeri 1 Ambarawa

SUNARDI, S.Pd.
 NIP. 19590421
19590421 198203 1 012
012

iii 
 

PERSEMBAHAN

Laporan ini penulis persembahkan kepada :


1.  Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik,

mendoakan, dan membiayai sampai saat ini.


2.  Bapak Sunardi, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 1 Ambarawa.
3.  Ibu Suryati, S.Pd, selaku guru pembimbing.
4.  Ibu Eni Astuti, S.Pd, selaku wali kelas VIII.C.
5.  Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.

iv 
 

MOTTO

1.  Memulai dengan penuh keyakinan menjalankan dengan penuh keikhlasan


menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.

2.  Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bias kamu gunakan untuk
merubah dunia. (Nelson Mandela)
3.  Orang yang belajar dari kesalahan adalah orang yang berani sukses.
4.  Hasil tidak akan mengkhianati usaha.
5.  Berbudaya rendah hati, bukan rendah diri.
6.  Pengalaman dapat menjadi guru yang baik dan buanglah ingatan tentang hal buruk
 jika memupuk dengki di
di dalam hati.


 

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini.

Atas bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.  Bapak Sunardi, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 1 Ambarawa.
2.  Ibu Suryati, S.Pd, selaku guru pembimbing.
3.  Ibu Eni Astuti, S.Pd, selaku wali kelas.
4.  Bapak dan ibu guru SMP Negeri 1 Ambarawa.
5.  Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca.

vi 
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................


............................................
............................................
...........................................
..................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................
........................................................................
.......... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................
............................................
.............................................
............................
..... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................
......................................................................
..................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................
..........................................................
............................................
............................
...... v
KATA PENGANTAR .................................................
........................................................................
....................................
............. vi
DAFTAR ISI ...........................
..................................................
.............................................
............................................
............................
...... vii

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Masala h .........................................................
......................................................................
............. 1
B.  Tujuan Penulisan Laporan ...........................................
..................................................................
......................... 1
C.  Manfaat Penulisan Laporan .........................................
...............................................................
........................
.. 2
D.  Metode yang Digunakan ......................
.............................................
..............................................
......................... 2

BAB II ISI LAPORAN


 
A.
B.  Candi
Candi Borobudur
Prambanan.....................
...........................................
............................................
...................................... .......................................
............................................................ ................. 3
...........................................
..................... 5
C.  Keraton Jogyakarta .............................................................
..............................................................................
................. 7
D.  Benteng Vredeburk ..............................................
....................................................................
................................
.......... 10
E.  Gunung Merapi ........................................................
..............................................................................
............................
...... 15
F.  Museum Gunung Merapi .........................................
...............................................................
............................
...... 17
G.  Malioboro......................................................
............................................................................
.......................................
................. 20
H.  Banker Kali Adem ...............................................
.....................................................................
................................
.......... 23

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A.  Kesimpulan .....................
...........................................
.............................................
.............................................
........................
.. 26
B.  Saran ...................
..........................................
..............................................
.............................................
...................................
............. 26

PENUTUP

vii 
 

BAB II
ISI LAPORAN

A.  Candi Borobudur

Sejarah Berdirinya Candi Borobudur


Sejarah berdirinya candi borobudur diperkirakan di sekitar masa tahun 750 Masehi.
Candi Borobudur dibangun oleh raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, salah
satu dinasti besar dan berkuasa yang pernah ada di Nusantara. Candi ini menjadi

 pusat perkembangan agama Budha saat itu sampai pada akhirnya ditelantarkan.
Kemungkinan penyebabnya adalah karena serangkaian letusan gunung Merapi,
yang menyebabkan penduduk berpindah ke tempat lain yang lebih aman. Pendapat
lain juga menyebutkan bahwa tempat ini mulai benar-benar ditinggalkan setelah
agama islam menyebar ke tanah jawa. Terlantar, alam pun kembali berkuasa. Candi
Borobudur ditutupi tanah dan pepohonan sehingga benar-benar menjadi bukit.
Meskipun demikian, mitos dan cerita tentang candi ini tetap hidup di masyarakat.

Penemuan Kembali Candi Borobudur


Saat pulau Jawa ada di bawah kendali Inggris, gubernur jendral Thomas Stamford
Raffles pada tahun 1814 menerima kabar tentang adanya bangunan kuno besar di
hutan dekat desa Bumisegoro. Raffles kemudian mengutus HC Cornelius, insinyur
 belanda, untuk menyelidikinya. Hasilnya memastikan adanya bangunan kuno
tersebut. Pejabat Hindia Belanda keresidenan Kedu, Hartmann, meneruskan hal ini
ditahun 1835. Berkat pekerjaan pejabat inilah seluruh bagian bangunan candi mulai
terlihat. Hal ini memicu rasa ingin tahu para ilmuwan dunia. Berbagai penelitian
dan proses penggalian terus dilakukan, tapi tidak sampai beres. Pada kurun waktu
tertentu, candi borobudur sempat menjadi korban jarahan. Banyak patung dan
 bagian-bagian lain dari candi ini yang dijual dan dimiliki pihak lain, bahkan dari
negara lain. Proses pemugaran candi borobudur berlangsung terhenti karena
 berbagai hal. Sampai pada akhirnya tahun 1973, pemerintah Indonesia mengajukan
 permintaan ke dunia internasional untuk pemugaran peninggalan bersejarah ini.
Tahun 1975 sampai dengan 1982, proses pemugaran besar-besaran berlangsung
dengan bantuan UNESCO. Setelah renovasi benar-benar selesai, candi borobudur
masuk ke dalam daftar situs warisan dunia di tahun 1991.

viii 
 

Candi ini berbentuk kotak, memiliki 4 pintu masuk, dan pusat candi yang
 berbentuk lingkaran. Ada 3 zona didi candi borobudur ; 
1.  Kamadhatu. Berupa 160 relief
reli ef dinding dengan penjelasan
penjelasa n Karmawibhangga
Sutra (hukum sebab-akibat). Melambangkan alam dunia.
2.  Rupadhatu. Terdiri dari ukiran relief dan patung Buddha. Ada kurang lebih 328
 patung buddha dengan hiasan relief disini. Melambnagkan alam peralihan, alam
dimana manusia terbebas dari urusan dunia.
3.  Arupadhatu. Zona ini adalah zona lingkaran di pusat candi, berupa tiga serambii
yang mengarah ke kubah di bagian tengah. Area ini tidak ada hiasan relief,
menandakan kemurnian tertinggi.

Relief Candi Borobudur

Candi Borobudur memuat 2672 panel relief yang jika disusun berjajar maka
 panjangnya mencapai 6 km. Relief Candi Borobudur terbagi menjadi 4 kisah
utama, yaitu: Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka/Awadana, serta Gandawyuha.
Selain mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajarannya, relief
Candi Borobudur juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu. Untuk
mengikuti cerita yang terpahat di Candi Borobudur, pengunjung harus berjalan
searah jarum jam dari pintu timur. Setelah tiba di titik awal barulah naik ke tingkat
 berikutnya. Demikian berulang hingga mencapai puncak Candi Borobudur. Ritual
ini disebut pradaksina
disebut pradaksina..

Harga Tiket Masuk Borobudur


Harga tiket masuk candi borobudur untuk wisatawan domestik adalah sebagai
 berikut;
Tiket Perorangan 
   TWC (Taman Wisata Candi) Borobudur ; usia diatas 10 tahun Rp 40.000. Usia
3-10 tahun Rp 20.000
   Paket TWC Borobudur, Pawon, dan Mendut ; usia diatas 10 tahun Rp 60.000.
Usia 3-10 tahun Rp 30.000
Sudah termasuk asuransi Rp 500.

Tiket Rombongan 
  TWC (Taman Wisata Candi) Borobudur
Borobudur Rp 20.000
  Paket TWC Borobudur, Pawon, dan Mendut Rp 30.000

Sudah termasuk asuransi. Harga berlaku untuk rombongan pelajar dan mahasiswa
dengan surat pengantar dari sekolah/universitas).

ix 
 

Tiket Paket Terusan 


  Candi Borobudur  –  Candi
  Candi Ratu Boko ; diatas 10 tahun Rp 75.000. 3-10 tahun
Rp 35.000
  Candi borobudur  –   Prambanan ; diatas 10 tahun Rp 75.000. 3-10 tahun Rp
35.000
  Candi borobudur – 
borobudur  –  sendratari
 sendratari ramayana (kelas II) . Diatas 10 tahun Rp 150.000.
3-10 tahun Rp 135.000

B.  Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan Candi Tercantik di dunia dan peninggalan Hindu


terbesar di Indonesia yang terletak di kawasan Jawa Tengah dan DIY Kurang lebih
 berjarak 17-20 kilometer di sebelah timur
ti mur Yogyakarta. Candi induk pada kompleks
candi Prambanan mengarah ke timur, dengan tinggi candi mencapai 47 meter.
Candi Prambanan sering juga disebut dengan nama candi Roro Jonggrang.

Berdasarkan Prasasti Siwagrha, sejarah candi Prambanan dibangun pada sekitar


tahun 850 Masehi oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya tepatnya oleh Rakai Pikatan
yang kemudian diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang
Mataram. Pembangunannya ditujukan untuk memberi pernghormatan pada Tri-
Murti yakni tiga dewa utama dalam agama Hindu. Agama Hindu mengenal Tri-
Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai Dewa Pencipta, Siwa sebagai
Dewa Pemusnah dan Wishnu sebagai Dewa Pemelihara. Dalam Prasasti Siwagrha
terdapat uraian mengenai peristiwa sejarah peperangan antara Balaputeradewa dari
Dinasti Sailendra melawan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Balaputeradewa
yang kalah melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi Dinasti Sanjaya inilah yang
menjadi permulaan dari masa pemerintahan baru yang diresmikan dengan
 pembangunan gugusan candi Prambanan. Terjadinya beberapa kali bencana alam
seperti gempa bumi dan meletusnya gunung Merapi serta adanya perpindahan pusat
 pemerintahan Dinasti Sanjaya ke Jawa Timur telah menghancurkan kompleks
candi Prambanan. Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda
 bernama C.A.Lons mengunjungi pulau Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan
tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.


 

Pemugaran Kompleks Candi Prambanan


Pada tahun 1885 dilakukan usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi
Prambanan oleh Ijzerman dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan
 batu. Pada tahun 1902, Van Erp memimpin pekerjaan pembinaan terhadap candi
Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus
 berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun kembali candi Brahma dan Wisnu.
Selanjutnya pemugaran diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23
Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selesai
oleh Presiden Sukarno. Pemerintah secara kontinyu melakukan pemugaran candi di
wilayah Prambanan, diantaranya yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu.
Pada tahun 1977 dimulai pemugaran candi Brahma. Pada tanggal 23 Maret 1987
selesai dipugar dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Soebandio. Selanjutnya,
Candi Wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 dan selesai tanggal 27 April 1991
dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Kegiatan pemugaran berikutnya
dilakukan terhadap 3 buah candi yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan
Brahma beserta 4 candi kelir dan 4 candi disudut.

Bentuk Kompleks Candi Prambanan

Bagian atau bilik utama dari kompleks Prambanan ditempati oleh Dewa Siwa
sebagai Dewa Utama atau Mahadewa. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Candi
Prambanan merupakan Candi untuk pemujaan Dewa Siwa. Candi Siwa ini juga
sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang. Terdapat sebuah legenda di
masyarakat yang bercerita tentang seorang putri yang jangkung atau
 jonggrang. Roro Jonggrang merupakan putri dari Raja Boko, yang konon
memerintah kerajaan diatas bukit sebelah Selatan kompleks candi Prambanan.
Sedangkan candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki 1 buah bilik
yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan. Bagian tepi candi
dihiasi oleh pahatan relief cerita Ramayana yang dapat dinikmati jika kita berjalan
mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita, melalui lorong
itu. Cerita itu berlanjut pada candi Brahma yang terletak di sebelah selatan candi
utama. Sedang pada pagar candi Wishnu yang terletak di sebelah utara candi
utama, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa
kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi kejahatan
di dunia.

Masyarakat umum, berdasar legenda, mengganggap bagian candi utama yang


menghadap ke utara berisi patung Roro Jonggrang. Walaupun sebenarnya itu
adalah patung Dewi Durga, permaisuri Dewa Shiwa. Legenda menceritakan bahwa
 patung Roro Jonggrang itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri Raja Boko,
yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso. Terdapat enam buah candi, 2
kelompok candi saling berhadapan yang terletak pada sebuah halaman berbentuk
 bujur sangkar dengan panjang sisi 110 meter. Terdapat tiga buah candi yang berisi
kendaraan ketiga Dewa Tri-Murti dihadapan ketiga candi. Ketiganya telah dipugar
dan hanya candi yang didepan candi Siwa yang masih berisi patung kendaraan

xi 
 

Dewa Siwa, seekor lembu yang bernama Nandi. Patung angsa kendaraan Dewa
Brahma serta patung garuda kendaraan Dewa Wishnu yang menghuni kedua bilik
lainnya, kini telah dipugar.

Didalam kompleks Prambanan masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi
 pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri
di sebelah utara dan yang lain di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah
candi sudut. Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman
 paling sakral, terletak di halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, yang
 pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret
mengelilingi halaman dalam 3 baris. Diluar halaman tengah ini masih terdapat
halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

C.  Keraton Jogyakarta

Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bergelar Sri
Sultan Hamengku Buwono I, pada tahun 1775. Beliau yang memilih tempat
tersebut sebagai tempat untuk membangun bangunan tersebut, tepat di antara
sungai Winongo dan sungai Code, sebuah daerah berawa yang dikeringkan.

Bangunan Kraton membentang dari utara ke selatan. Halaman depan dari Kraton
disebut alun-alun utara dan halaman belakang disebut alun-alun selatan. Desain
 bangunan ini menunjukkan bahwa Kraton, Tugu dan Gunung Merapi berada dalam

satu garis/poros yang dipercaya sebagai hal yang keramat. Pada waktu lampau Sri
Sultan biasa bermeditasi di suatu tempat pada poros tersebut sebelum memimpin
suatu pertemuan atau memberi perintah pada bawahannya.

Yang disebut Kraton adalah tempat bersemayam ratu-ratu, berasal dari kata : ka +
ratu + an = kraton. Juga disebut kadaton, yaitu ke + datu + an = kedaton, tempat
datu-datu atau ratu-ratu. Bahasa Indonesianya adalah istana, jadi kraton adalah
sebuah istana, tetapi istana bukanlah kraton. Kraton ialah sebuah istana yang
mengandung arti keagamaan, arti filsafat dan arti kulturil (kebudayaan).

Dan sesungguhnya Kraton Yogyakarta penuh dengan arti-arti tersebut diatas.


Arsitektur bangunan-bangunannya, letak bangsal-bangsalnya, ukiran-ukirannya,
hiasannya, sampai pada warna gedung-gedungnyapun mempunyai arti. Pohon-
 pohon yang ditanam di dalamnya bukan sembarangan
sembara ngan pohon. Semua yang terdapat

xii 
 

disini seakan-akan memberi nasehat kepada kita untuk cinta dan menyerahkan diri
kita kepada Tuhan yang Maha Esa, berlaku sederhana dan tekun, berhati-hati
berhati -hati dalam
tingkah laku kita sehari-hari dan lain-lain.

Siapakah gerangan arsitek dari kraton ini? Beliau adalah Sri Sultan
Hamengkubuwono I sendiri. Waktu masih muda, baginda bergelar pangeran
Mangkubumi Sukowati dan dapat julukan, menurut Dr.F.Pigeund dan Dr.L.Adam
dimajalah Jawa tahun 1940:"de bouwmeester van zijn broer Sunan P.B II" ("arsitek
dari kakanda Sri Sunan Paku Buwono II").

Komplek kraton terletak di tengah-tengah, tetapi daerah kraton membentang antara


Sungai Code dan Sungai Winanga, dari utara ke selatan adalah dari Tugu sampai
Krapyak. Namun kampung-kampung jelas memberi bukti kepada kita bahwa ada
hubungannya antara penduduk kampung itu dengan tugasnya di kraton pada waktu
dahulu, misalnya Gandekan = tempat tinggal gandek-gandek (kurir) dari Sri Sultan,
Wirobrajan tempat tinggal prajurit kraton wirobrojo, Pasindenan tempat tinggal
 pasinden-pasinden (penyanyi-penyanyi) kraton. Luas Kraton Yogyakarta adalah
14.000 meter persegi. Didalamnya terdapat banyak bangunan-bangunan, halaman-

halaman dan lapangan-lapangan.

Sejarah
Pada tahun 1955, perjanjian Giyanti membagi dua kerajaan Mataram menjadi
Ksunanan Surakarta dibawah pemerintah Sunan Pakubuwono III dan Kasultanan
 Ngayogyakarta dibawah pemerintah Pangeran Mangkubumi yang kemudian
 bergelar Sultan Hamengkubuwono I. Pesanggrahan Ayodya selanjutnya dibangun
menjadi Kraton Kasultanan Yogyakarta .

Lebih dari 200 tahun yang lalu, tempat dimana Kraton Yogyakarta sekarang berada
merupakan daerah rawa yang dikenal dengan nama Umbul Pachetokan, yang
kemudian dibangun menjadi pesanggrahan yang bernama Ayodya. Kraton
Yogyakarta menghadap ke arah utara, pada arah poros Utara selatan, antara gunung
merapi dan laut selatan. Di dalam balairung kraton, dapat disaksikan adegan
 pisowanan (persidangan agung) dimana Sri Sultan duduk di singgasana dihadap
 para pemangku jabatan istana.

Regol Donopratomo yang menghubungkan halaman Sri Manganti dengan halaman


inti kraton, dijaga oleh 2 (dua) patung dwarapala yang diberi nama Cingkarabala
dan Balaupata, yang melambangkan kepribadian baik manusia, yang selalu
menggunakan suara hatinya agar selalu berbuat baik dan melarang perbuatan yang
 jahat. Di dalam halaman inti kraton, dapat dilihat tempat tinggal Sri Sultan yang
 biasa digunakan untuk menerima tamu kehormatan dan menyelenggarakan pesta.
Di tempat ini juga terdapat keputren atau tempat tinggal putri-putri Sultan yang
 belum menikah.

xiii 
 

Kraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1256 atau tahun Jawa 1682, diperingati
dengan sebuah condrosengkolo memet di pintu gerbang Kemagangan dan di pintu
Gading Mlati, berupa dua ekor naga berlilitan satu sama lainnya. Dalam bahasa
 jawa : "Dwi naga rasa tunggal" Artinya:
Artin ya: Dwi=2, naga=8, rasa=6, tunggal=I, Dibaca
dari arah belakang 1682. warna naga hijau, Hijau ialah symbol dari pengharapan.
Disebelah luar dari pintu gerbang itu, di atas tebing tembok kanan-kiri ada hiasan
 juga terdiri dari dua (2) ekor naga bersiap-siap untuk mempertahankan diri.
di ri. Dalam
 bahasa Jawa: "Dwi naga rasa wani", artinya: Dwi=2, naga=8, rasa=6,
r asa=6, wani=1 jadi
1682.

Tahunnya sama, tetapi dekorasinya tak sama. Ini tergantung dari arsitektur, tujuan
dan sudut yang dihiasinya. Warna naga merah. Merah ialah simbol keberanian. Di
halaman Kemegangan ini dahulu diadakan ujian-ujian beladiri memakai tombak
antar calon prajurit-prajurit kraton. Mestinya mereka pada waktu itu sedang marah
dan berani.

Harga Tiket dan Jam Buka Keraton Yogyakarta


  Wisatawan local
 : Rp 5.000
 
Wisatawan asing : Rp 15.000
  Jam buka : Senin
Senin – 
 –  Minggu
 Minggu pukul 09.00 – 
09.00 –  14.00
 14.00 WIB

Fasilitas
  Pemandu Wisata (dikenakan biaya tambahan)
  Toilet
  Toko cinderamata

Lokasi dan Akses Keraton Yogyakarta


Keraton Yogyakarta terletak tepat di jantung kota budaya, tepatnya di Jl.
Rotowijayan 1, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Yogyakarta. Istana raja ini
dikelilingi oleh beteng pertahanan, karena itu banyak orang menyebut wilayah
keraton Jogja dengan istilah njeron beteng. Di Keraton Jogja terdapat dua loket
wisata, yakni loket di bagian depan (tepas keprajuritan) serta loket di bagian tengah
(tepas wisata). Loket tepas keprajuritan terletak di dekat Alun-alun Utara atau
tempat yang biasa digunakan untuk perayaan sekaten.
Jika kamu masuk melalui pintu keprajuritan, kamu hanya bisa mengakses bagian
depan (Bangsal Pagelaran) yang berisikan perlengkapan prajurit Keraton
Yogyakarta, dokumentasi dalam bentuk foto maupun gambar, serta beberapa kereta.
 Namun jika kamu ingin melihat koleksi yang jauh lebih lengkap, sebaiknya kamu
masuk melalui tepas wisata yang terletak di bangian tengah dekat dengan kantor
kecamatan Keraton. Dari Malioboro kamu cukup berjalan lurus ke arah selatan,
maka kamu akan tiba di kompleks keraton. Jika malas jalan kaki kamu bisa naik
andong atau becak.

xiv 
 

Jadwal Pertunjukan Seni di Keraton Yogyakarta


  Senin : Gamelan (pukul 10.00
10.00 – 
 –  12.00
 12.00 WIB)
  Selasa : Gamelan (pukul 10.00
10.00 – 
 –  12.00
 12.00 WIB)
  Rabu : Wayang golek (pukul 09.00
09.00 – 
 –  12.00
 12.00 WIB)
  Kamis : Gamelan dan tari tradisional (pukul 10.0010.00 – 
 –  12.00
 12.00 WIB)
  Jumat : Tembang macapatan (pukul 10.00 10.00 – 
 –  11.30
 11.30 WIB)
  Sabtu : Wayang kulit (pukul 09.00
09.00 – 
 –  13.00
 13.00 WIB)
  Minggu : Tari tradisional (pukul 11.00
11.00 – 
 –  12.00
 12.00 WIB)

D.  Benteng Vredeburk

Sejarah Singkat Benteng Vredeburg


Letak benteng Vredeburg tepat berada di ujung Jalan Malioboro atau titik nol
kilometer dari Yogyakarta. Tepatnya, beralamat di Jalan Jenderal A. Yani No.6,
Yogyakarta. Lokasi benteng ini memang sangat strategis.
Mengingat lalu lintas di sekitar benteng yang terbilang ramai, kebanyakan orang
memilih menggunakan angkutan umum untuk menuju ke museum. Kamu bisa
menggunakan Trans Jogja dari halte Malioboro 1 lalu turunlah di halte Benteng
Vredeburg. Tidak banyak yang mengetahui bahwa nama benteng ini dulu bukanlah
Vredeburg. Benteng yang didirikan pada tahun 1760 ini dinamakan Benteng
Rustenburg yang berarti Benteng Peristirahatan. Hal yang menarik, benteng ini
dahulu dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I mengikuti permintaan
Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa yakni Nicolaas Harting. Belanda
 berdalih bahwa benteng tersebut dibangun demi keamanan kawasan Keraton
Yogyakarta. Padahal, tujuan terselubung Belanda adalah untuk mengetahui setiap
tindakan yang dilakukan oleh pihak Keraton.

Mulanya, benteng Vredeburg jauh dari kesan kokoh. Bangunan benteng hanya
 bertembok tanah dengan tiang penyangga dari kayu pohon kelapa
kel apa dan kayu pohon
aren. Bahkan atapnya pun cuma menggunakan rumput ilalang. Di sekeliling
 benteng dibuat parit yang berfungsi untuk mengantisipasi bila terjadi serangan.
Pada keempat sudut dari benteng, terdapat menara-menara pengawas yang dikenal
dengan nama bastion (seleka). Uniknya, setiap menara mempunyai nama masing-

masing yakni; Jaya


Prakosaningprang. Purusa,
Keempat Jaya berasal
nama tersebut Prayitna,
dari Jaya Wisesa,
Sang Sultan dan
sendiri. Jaya

xv 
 

Bergantinya gubernur Belanda kemudian menelurkan keputusan baru yaitu,


membangun benteng menjadi permanen. Maka ditunjuklah seorang ahli bangunan
dari Belanda bernama Ir. Frans Haak. Pembangunan benteng berlangsung dari
tahun 1767 hingga akhirnya selesai pada tahun 1787. Nama benteng berganti
setelah perbaikan bangunan yang dilakukan pasca gempa bumi di Jogja.
J ogja. Pada tahun
1867 inilah nama bangunan ini berubah menjadi Benteng Vredeburg yang berarti
Benteng Perdamaian. Nama ini merupakan perwujudan hubungan antara
 pemerintah Belanda dengan pihak Keraton yang
yang damai.

Sejarah mencatat bahwa benteng ini telah berkali-kali beralih fungsi. Pertama,
sebagai benteng pertahanan selama tahun 1760 sampai 1830. Kedua, fungsi
 berganti menjadi markas bagi militer Belanda yang dilanjutkan dengan Jepang
sepanjang tahun 1830 sampai 1945. Ketiga, sejak tahun 1945 hingga 1977 benteng
ini berfungsi sebagai markas untuk militer Indonesia. Pada 9 Agustus 1980,
 benteng ini dialihfungsikan kembali menjadi pusat informasi dan pengembangan
 budaya nusantara. Selang beberapa tahun kemudian — tepatnya
tepatnya pada 16 April
1985 —  benteng dipugar dan dijadikan Museum Perjuangan. Museum ini mulai
 beroperasi pada tahun 1987. Terakhir pada 23 November 1992, museum ini

diresmikan sebagai Museum Khusus Perjuangan Nasional yang diberi nama


Museum Benteng Yogyakarta. Selayaknya bangunan tua yang telah melalui
 berbagai perubahan zaman, benteng Vredeburg
Vredeburg juga memiliki kisah-kisah misteri.

“Konon, misteri yang menyelubungi museum ini bukanlah isapan jempol saja.
 Bukan hanya satu atau
atau dua kali warga setempat menyatakan
menyatakan melihat bahkan
mengalami hal yang misterius”. 
misterius”. 

Misteri Benteng Vredeburg Yogyakarta


Berikut beberapa kisah misteri dari benteng Vredeburg yang beredar di masyarakat
Jogja:
  Hantu Pasukan Tentara Belanda

Beberapa warga setempat mengaku pernah melihat barisan pasukan tentara


Belanda di areal benteng Vredeburg. Yang seram, seluruh tentara tersebut tidak
 berkepala! Hantu pasukan tersebut akan menghilang setelah beberapa saat.
Penampakan tersebut pastinya bisa membuat merinding siapa pun juga.

 
 Suara Teriakan
Suatu ketika terdengar teriakan dari dalam wilayah benteng Vredeburg. Warga
meyakini suara yang terdengar hingga Pasar Beringharjo tersebut merupakan
 jeritan hantu.

 
 Hantu Noni Belanda Berkaki Kuda
Cerita hantu Noni Belanda ini tak kalah mengerikan ketimbang kisah seram lain
di benteng Vredeburg. Tak sedikit yang mengaku melihat sosok wanita Belanda
ini berkeliaran di sekitar komplek museum.

xvi 
 

Jika berani, kamu bisa mewawancarai warga setempat yang biasa mangkal di
kawasan benteng Vredeburg perihal penampakan misterius lain. Dijamin bulu
kuduk akan berdiri. Walau benteng Vredeburg masuk ke dalam jajaran gedung
tua yang angker. Namun justru hal ini malah menarik semakin banyak turis
lokal maupun mancanegara untuk mengunjunginya. Bagaimana dengan kamu?

Diorama dan Koleksi Museum Benteng Vredeburg


Memang tidak sedikit pengunjung yang bertandang ke benteng ini hanya untuk
membuktikan kisah misteri yang beredar. Akan tetapi jauh lebih banyak turis yang
 benar-benar datang untuk menapaki kilas balik sejarah kemerdekaan bangsa di
Jogja.
Lalu, apa saja diorama dan benda bersejarah yang terdapat di benteng Vredeburg?
Simak daftar koleksi benda bersejarah berikut ini.
1.  Ruang Diorama
Pada bangunan ini terdapat minirama yang menggambarkan secara rinci proses
 perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Ada 4 bangunan diorama yang
masing-masing dilengkapi dengan berbagai media penerangan sejarah. Tidak
hanya itu, di setiap ruang juga terdapat koleksi foto para pejuang kemerdekaan.

Yang menarik, ada pula layar sentuh yang bisa kamu gunakan untuk membaca
sejarah perjuangan bangsa.
2.  Patung Pahlawan
Beberapa patung pahlawan terlihat di beberapa sudut museum. Umumnya, para
 pengunjung menyempatkan
menyempatkan berpose di samping patung pahlawan.
pahlawan.
3.  Koleksi Realia
Inilah koleksi bersejarah yang bukan tiruan. Koleksi yang dikelola oleh
museum benteng Vredeburg antara lain berupa; perlengkapan rumah tangga,
 perlengkapan dapur, naskah penting, pakaian, hingga senjata yang digunakan
 pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

Jam Buka Wisata Benteng Vredeburg Jogja


Berencana untuk mengunjungi Museum Benteng Vredeburg di hari libur nasional?
Sayangnya tidak bisa. Sebagaimana museum yang dikelola oleh pemerintah lain,
 benteng Vredeburg hanya buka di waktu kerja dan akhir pekan. Agar tak salah
 jadwal, catat dulu jam buka dari benteng Vredeburg berikut ini.
  Hari Kerja : Selasa s.d. Jumat (Pkl. 08.00 sampai 16.00 WIB)
  Akhir Pekan : SabtuSabtu dan
dan Minggu
Minggu (Pkl. 08.00 sampai 17.00
17.00 WIB)
  Museum tutup setiap hari Senin dan pada hari libur nasional.

Museum benteng Vredeburg terbilang kreatif dalam pengelolaannya. Hal ini


dilakukan untuk menarik semakin banyak turis global maupun lokal untuk tertarik
mengunjungi museum.
 Nah,, per tanggal 1 Maret 2017 harga tiket museum telah dinaikkan. Sebagaimana
 Nah
yang dilansir oleh situs kebudayaan.kemdikbud.go.id (21/02/2017) lalu, kenaikan
tarif dilakukan atas dasar PNPB yang diberlakukan di Kemdikbud.

xvii 
 

 Namun, kenaikan harga ini hanya diterapkan untuk tiket wisatawan lokal. Tarif
untuk wisatawan asing tidak mengalami perubahan.

Harga Tiket Masuk Benteng Vredeburg Yogyakarta


Seperti tempat-tempat wisata pada umumnya, di Benteng Vredeburg juga
diberlakukan harga tiket masuk yang berbeda antara wisatawan lokan dengan
wisatawan asing. Berikut ini daftar harga tiket masuk Benteng Vredeburg resmi
yang berlaku adalah:
Kategori Wisatawan Harga Tiket Masuk
Wisatawan Domestik Rp 3.000,00
Rombongan (minimal 20 orang) Rp 2.000,00
Anak-anak Rp 2.000,00
Rombongan Anak-anak (minimal 20
Rp 1.000,00
orang)
Wisatawan Asing Rp 10.000,00

Meski harga tiket naik, tetapi pihak pengelola optimis masyarakat tidak akan terlalu
terpengaruh. Karena peningkatan harga ini dilakukan demi optimalisasi pelayanan
terhadap pengunjung museum. Dibandingkan dengan Museum Benteng Heritage di
Tangerang, jelas Museum Benteng Yogyakarta ini lebih murah meski lebih lengkap
dan luas.

Fasilitas Umum yang Ada di Benteng Vredeburg


Vredeburg
Fasilitas yang tersedia untuk para pengunjung terbilang memuaskan. Berikut daftar
 beberapa fasilitas umum yang bisa kamu gunakan di areal museum benteng
Vredeburg.

1.  Toilet Umum 


Kebersihan toilet umum di areal benteng cukup baik. Untuk menggunakan
kamar mandi ini kamu tak dikenakan biaya, kok . Ada lebih dari satu titik lokasi
toilet, sehingga kamu tak harus mengantre lama saat ingin buang air.

2.  Akses Wi-fi 


Fasilitas yang satu ini bisa dibilang favorit pengunjung. Bagaimana tidak?
Kamu bisa menikmati berselancar di dunia maya sembari menyimak diorama
sejarah yang disediakan. Satu lagi, akses internet ini
i ni gratis, lho
lho!!
3.  Ruang Tamu 
Ruang tamu biasanya digunakan saat kunjungan dari rombongan berkumpul.
 Namun, untuk sekadar duduk-duduk saja tentu kamu dibolehkan. Asalkan
 jangan membuat kegaduhan dan tetap menjaga kebersihan ruangan, ya
ruangan, ya..

xviii 
 

4.  Ruang Seminar, Diskusi, Pelatihan, dan Pertemua


Pertemuann 
Seperti namanya, ruangan-ruangan tersebut digunakan untuk pengunjung yang
membutuhkan area khusus untuk kegiatan. Biasanya ruangan ini digunakan
khusus untuk event   yang diselenggarakan oleh pihak museum atau pemerintah
terkait. Tertarik untuk mengetahui jadwal seminar atau kegiatan pelatihan di
sini? Kamu bisa menghubungi pihak museum melalui nomor telepon 0274-586-
934 atau e-mail di vr
di vrede_burg@yahoo.co
ede_burg@yahoo.co.id.
.id.  

5.  Ruang Pertunjukan (Audio Visual)  


Memasuki ruang pertunjukkan, kamu bisa menyaksikan film sejarah perjuangan
yang sesekali diputar. Kamu bisa mencari informasi terkait pemutaran film
melalui akun facebook Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta atau blog
museumvredeburg.blogspot.com.

6.  Perpustakaan  
Ingin mencari literasi mengenai sejarah benteng Vredeburg? Kamu bisa
memasuki ruang perpustakan. Selain buku tentang sejarah benteng, kamu bisa
 juga menemukan beberapa literasi lain. Meski temanya tetap seputar sejarah

 perjuangan kemerdekaan, khususnya


khususnya yang berada di wilayah di Yogyakarta.

7.  Permainan Anak  


Ada hal keren dan menarik yang akan membuat anak-anak bahkan dewasa
merasa betah di museum ini. Hal itu adalah keberadaan game
keberadaan  game interaktif di lantai.
Untuk bisa bermain, kamu harus melepaskan alas kaki. Selanjutnya, kamu bisa
memilih beberapa permainan yang disediakan. Walaupun bertema sejarah, tapi
 permainan ini tak akan membosankan. Pasalnya, pengemasan permainan dengan
audio dan visual yang menarik akan membuat kamu ingin bermain terus. Jangan
lupa, mainnya bergantian ya
bergantian ya!!

8.  Pemandu
Keberadaan pemandu memang dilakukan berdasarkan permintaan khusus dari
 pengunjung. Biasanya pengunjung dalam rombongan saja yang meminta
kehadiran pemandu.

9.  Kantin 
Kalau kamu merasa lapar usai melihat-lihat ruang minirama, silakan mampir ke
kantin. Selain bisa bersantai kamu juga dapat mengisi perut yang lapar sekaligus
melepas dahaga.

10. G ue
uest
st Ho
H ouse
Masih berada di dalam kawasan museum, sebuah  guest house didirikan untuk
mengakomodir undangan yang
yang datang saat diadakannya acara internal museum.

xix 
 

11. Toko Suvenir 
Tertarik membawa pulang sedikit pernak-pernik khas Jogja? Di dalam areal
museum kamu bisa menemukan toko suvenir, lho lho.. Di toko ini kamu bisa
menemukan suvenir khas dari benteng Vredeburg.

E.  Gunung Merapi

Pagi hari merupakan saat terbaik menikmati keindahan pemandangan gunung


Merapi yaitu sebelum kabut turun menyelimuti keindahan gunung tersebut. Yaitu
sekitar jam 07.00 pagi anda harus sudah mulai berangkat menuju Kaliadem, sebuah
kawasan sejuk yang berada di kaki Gunung Merapi, sekitar 35 km utara kota
Yogyakarta merupakan tempat yang cocok melihat keindahan gunung merapi.
Lokasi yang tak jauh dari kota Jogja membuat wisata gunung merapi  sebagai
alternatif wisata adrenalin.

Keindahan pesona Gunung Merapi  tak terbantahkan lagi yang beradu dengan
misteri dan tragedi yang melingkupi gunung. Sehingga banyak menjadi pilihan
 bagi penyuka olahraga
olahra ga outdoor menjadikan Merapi sebagai alternatif tujuan wisata
gunung. Jika cuaca tidak berkabut dapat kita lihat dengan jelas gunung tersebut
menjulang tinggi dan gagah dari empat kota yang mengitarinya, Sleman,
Magelang, Klaten dan Boyolali. Udara yang segar menyejukkan dan keramahan
 penduduk yang menghangatkan merupakan bagian dari keindahan gunung Merapi
ini. Pasca letusan besar pada tahun 2010, ada beberapa yang berubah pada tempat
ini, yang justru menambah pesona daya keindahan gunung Merapi ini. Desa  – desa desa
yang berjarak 4 – 
4  –  6
 6 km dari puncak Merapi tidak bisa dihuni lagi. Sebagai gantinya
 banyak berdiri hunian sementara (Huntara) yang di peruntukkan bagi pengungsi
yang kehilangan rumahnya. Akan anda lihat juga di situ beberapa jembatan masih
terputus yang disebabkan oleh lahar dingin maupun awan panas. Kawasan bekas
letusan tahun 2010 tersebut sekarang ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk
dijadikan tempat wisata volkano trekking. Para wisatawan dapat melewati jejak
letusan ynag terjadi pada waktu yang lalu, termasuk diantaranya mengunjungi
 bekas rumah Mbah Maridjan, seorang tokoh juru kunci yang legendaris. Di Desa
Kepuharjo dan Desa Kinahrejo sekarang ini di manfaatkan dan dikelola oleh
 penduduk sekitar untuk kawasan wisata volcano trakking. Kaos yang bertuliskan
nama kedua desa tersebut menghiasi warga yang mengelola kedua kawasan

tersebut. Letusan tahun 2010 menyisakan jejak di dua kawasan tersebut. Kawasan
yang banyak tertimbun material vulkanik dan diterjang lahar dingin terjadi di Desa

xx 
 

Kepuhrejo, sehingga warga setempat pun akkan sulit mengenali batas  –   batas
dimana dulu mereka tinggal. Sementara itu kawasan yang banyak diterjang awan
 panas terjadi di Desa Kinahrejo, yang kalau kita lihat keadaanya sekarang masih
terlihat sisa sisa reruntuhan bekas pemukiman penduduk.

Tunas  – tunas
tunas dari sisa sisa tanaman yang meranggas dan gosong mulai muncul
membentuk tanaman baru di kedua desa tersebut. Bila anda lelah menyusuri daerah
tersebut maka anda juga bisa menggunakan jasa ojek untuk melanjutkan perjalanan
anda. Sebagaian penduduk selain berprofesi menyewakan jasa ojek, ada juga yang
 berjualan berbagai souvenir, makanan dan minuman, kaos bergambar mbah
Maridjan termasuk berjualan CD rekaman meletusnya Gunung Merapi tahun 2010.
Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan gunung Merapi ditempat
tersebut sudah tersedia pusat informasi yang siap membantu anda. Dengan mata
dan kepala sendiri, para wisatawan dapat melihat kehebatan letusan gunung
tersebut dengan melihat akibat yang ditinggalkannya di tempat tersebut. Didekat
 bekas rumah mbah Maridjan yang sekarang sudah dibangun semi permanen
terpasang foto-foto untuk mengenang kejadian letusan besar tahun 2010. Ditempat
tersebut terpasang foto-foto rumah mbah Maridjan dan lingkungan sekitar sebelum

dan sesudah letusan tersebut. Setelah anda lelah melakukan perjalanan napak tilas
tersebut maka saatnya beristirahat sambil menikmati jadah tempe, wedang gedhang
dan nasi pecel serta beberapa makanan khas daerah lereng Merapi.

Bagi anda yang ingin mendaki gunung Merapi, maka anda harus mendapatkan
informasi terkini bahwa status gunung tersebut dalam keadaan normal. Pasca
letusan besar 2010, jalur pendakian yang relatif lebih mudah yaitu melawati jalur
Selo Boyolali. Untuk menuju Selo Boyolali anda bisa melalui kabupaten Magelang
arah wisata Ketep Magelang . Wisata gunung merapi Menjadikan pengalaman yang
tidak bisa dilupakan bila anda bisa mengamati keindahan lava pijar dari gunung
tersebut yang akan menjadi inspirasi tersendiri bagi anda. Untuk menyusuri lereng
dan punggung gunung tesebut di butuhkan waktu sekitar 5 jam dan sebaiknya
 pendakian dimulai pada waktu dini hari sehingga anda dapat melihat pemandangan
yang menawan sewaktu sinar matahari untuk mulai menyinari gunung penug
legenda ini.

Lokasi
Gunung Merapi terletak di tengah pulau Jawa yang menempati beberapa wilayah
seperti :
  Lereng sisi selatan masuk dalam wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta
  Lereng sisi barat masuk dalam wilayah
wila yah Kabupaten Magelang
  Lereng sisi utara dan timur masuk dalam wilayah
wila yah Kabupaten Boyolali
  Lereng sisi tenggara masuk dalam wilayah Klaten

Akses 
Untuk sampai ke Gunung Merapi banyak jalan yang dapat kita pilih.

xxi 
 

   Jalur pertama : Melalui Desa Kinahrejo yang terletak 2 km sebelah timur


Kaliurang. Dari Kinahrejo ke puncak merapi berjarak 9 km ditempuh dalam
waktu 10 jam dengan medan yang cukup terjal.
   Jalur kedua : Melalui daerah Selo kabupaten Boyolali yang berlokasi diantara
gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dari Yogyakarta menggunakan bus
sampai Kartosuro selanjutnya menuju ke Boyolali dan akhirnya sampai Selo

Jalur pendakian sebelumnya memang melalui sisi utara dari Selo yaitu di Desa
Tlogolele Boyolali. Desa ini terletak di antara gunung Merapi dan gunung
Merbabu. Pendakian dari Selo ini memakan waktu 5 jam sampai puncak. Jalur lain
yang dapat ditempu melalui sisi barat yaitu dari Sawangan Magelang dan melalui
sisi tenggara dari arahh Deles, Kemalang Klaten.
Setelah letusan besar 2010 tersebut jalur pendakian dialihkan melalui bukit
Pronojiwo Kaliurang Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Untuk melewati jalur
ini memakan waktu sekitar 7 jam untuk sampai puncak dengan jalan yang
lumayan terjal.

Harga Tiket
 
Tiket wisata Volcano trekking
tr ekking Kinahrejo Rp.5.000,- (2014)
  Tiket wisata Volcano Trekking Kepuhharjo Rp.5.000,-
  Tiket parkir kendaraan Rp.2.000,-
  Ojek dari Kinahrejo – 
Kinahrejo –  bekas
 bekas rumah Alm Mbah Maridjan Rp20.000,-
  Ojek dari Kepuharjo – 
Kepuharjo –  Kaliaden
 Kaliaden Rp.35.000 – 
Rp.35.000 –  Rp.
 Rp. 50.000,-

Fasilitas 
Fasilitas yang mendukung kepariwisataan banyak tersedia di kawasan Kaliurang
yang merupakan lereng gunung Merapi yang menawarkan pemandangan yang indah
dengan udara yang segar menyejukan. Di kawasan Kaliurang tersedia tempat
 perkemahan yang sering digunakan untuk kegiatan para pelajar dan pramuka dan
terdapat jalur lintas jelajah alam yang sering dipakai untuk mengekplorasi
keindahan alam dari dekat. Sarana penginapan seperti vila dan bungalow juga
tersedia di tempai ini. Di kawasan ini sering dimanfaatkan untuk melangsungkan
acara – 
acara –  acara
 acara seperti konferensi, seminar, rapat, lokakarya, penataran dan lain-lain.

F.  Museum Gunung Merapi

 Mus
 M use
eum G unung M er api   merupakan salah satu tempat yang berfungsi sebagai
unung
 sarana pembelajaran tentang
te ntang gunung teraktif di dunia. Di museum ini wisatawan

xxii 
 

dapat mempelajari tentang Gunung Merapi dari sisi legenda dan mitos, kearifan
lokal, sejarah letusan, serta melihat sisa-sisa erupsi yang menyesakkan dada. 
dada.  

Sebagai kawasan cincin api atau ring of fire, Indonesia memiliki ratusan gunung-
gemunung yang membentang dari Sumatra hingga Papua, baik gunung yang tidak
aktif hingga gunung yang masih terus bergolak. Salah satu gunung teraktif di
Indonesia bahkan dunia adalah Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini menjadikan daerah tersebut
masuk dalam daerah rawan bencana.

Sebagai langkah antisipasi untuk memberikan pemahaman pentingnya upaya


mitigasi bencana, maka dibangunlah Museum Gunung Merapi. Selain berfungsi
sebagai salah satu alternatif wisata edukasi bagi pelajar dan masyarakat luas,
museum ini juga bertujuan sebagai tempat pengembangan ilmu kebencanaan
gunung api, gempa bumi, dan bencana alam lainnya.
Museum Gunung Merapi memiliki bentuk bangunan yang unik berupa segitiga
yang menyerupai gunung. Jika cuaca sedang cerah, wisatawan bisa menyaksikan
gunung merapi nan gagah dari pelataran museum.

Mengusung semboyan “Merapi Jendela Jendela   Bumi”, Museum Gunung Merapi terbagi


menjadi dua lantai. Memasuki lantai pertama, wisatawan langsung disambut
dengan maket Gunung Merapi berukuran besar yang bergemuruh serta
mengeluarkan asap. Di salah satu sisi terdapat tombol tahun yang merupakan tahun
erupsi. Jika salah satu tombol ditekan maka akan ada peragaan erupsi berupa
simulasi lelehan lava pijar serta narasi dengan background musik jawa.
Dari ruang utama ini wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju zona dunia
gunung api. Di zona ini terdapat dokumentasi dan alat peraga mengenai fenomena
kegunungapian yang ada di seluruh dunia. Pada tiap-tiap peraga terdapat papan
informasi dalam dua bahasa sehingga memudahkan wisatawan untuk
memahaminya meski tidak didampingi guide.

Setelah itu ada zona khusus Gunung Merapi yang berisikan tentang seluk beluk
Merapi. Di zona ini wisatawan bisa menyaksikan fenomena pertumbuhan kubah
Gunung Merapi, mitos seputar Gunung Merapi, pos pengamatan Gunung Merapi
dari era Belanda hingga era modern, dan masih banyak lagi.

Puas menyusuri lantai satu, wisatawan bisa naik ke lantai 2 untuk menyaksikan alat
 peraga terjadinya tsunami dan foto-foto erupsi. Wisatawan bisa menyaksikan
dokumentasi erupsi Merapi dari tahun 1930 hingga tahun 2010. Tak hanya itu, di
zona tersebut juga ditunjukkan bagaimana caranya menyelamatkan diri dari
ancaman bahaya gunung api yang meletus. Oleh karena itu, tampaknya cukup
wajar dan tidak berlebihan jika MGM dijadikan sebagai wahana pendidikan
mitigasi untuk menekan jumlah korban jiwa. Di lantai dua ini juga terdapat teater

xxiii 
 

mini dengan kapasitas 100 orang yang menayangkan film dokumenter berdurasi 20
menit “Di Bawah Langit Merapi”. 
Merapi”.  

Usalan Tentang Museum


  Museum Gunung Merapi dibangun sejak tahun 2005 atas kerjasama kementrian

Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Propinsi DIY dan Pemerintah
Kabupaten Sleman.
  Museum Gunung Api Merapi (MGM) diresmikan pada 1 Oktober 2009.

Museum yang dibangun di atas tanah seluas 3,5 hektar dengan bangunan induk
museum seluas 4.470 meter persegi tersebut diharapkan menjadi aset geo-wisata
 baru di wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
  Museum Gunungapi Merapi dilengkapi dengan ruangan-ruangan yang

mengambil tema Volcano World, On The Merapi Volcano Trail, Manusia dan
Gunungapi, Bencana Gempabumi dan Tsunami, Bencana Gerakan Tanah,
Diorama, Peralatan Survey, Extra-terrestrial Volcano, Film Show, dan fasilitas
 penunjang lainnya.
  Museum ini dibuat untuk menceritakan gunung api yang ada, khususnya

Merapi. Anda dapat mengamati berbagai tipe gunung api dan letusannya di

dunia melalui panel museum. Selain itu artefak dari letusan Merapi tahun 2006
 berupa bangkai sepeda motor, alat-alat rumah tangga, serta foto-foto erupsi
tahun 2010 dapat Anda saksikan melengkapi foto-foto erupsi berbagai gunung
api di Chili, Italy, Hawaii, USA, dan lain sebagainya.

Informasi Yang Disajikan :  


  Informasi Ilmiah Kegunungapian, kegempaan dan gerakan tanah.
  Informasi fenomena gunungapi terbentuk sebagai hasil proses-proses geologi
  Informasi mitigasi bencana gunungapi, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah
  Informasi sumberdaya gunungapi
  Informasi aspek sosial budaya

Museum Gunungapi Merapi mempunyai 2 lantai utama : 


Lantai 1 : 
  Meliputi filosofi kegunungapian dan alat peraga kegempaan serta tempat
 pengumpulan dan perarsipan benda bernilai yang berkaitan dengan Gunung
Merapi dan Gunungapi pada umumnya.
Lantai 2 : 
  Meliputi display-display letusan Gunung Merapi, alat peraga Tsunami, serta
ruang pemutaran film tentang kegunungapian.
ke gunungapian.
Jam Buka Museum 
  Selasa - Minggu pukul 08.00 - 15.30 WIB
  Jumat pukul 08.00 - 14.30 WIB
  Senin tutup

xxiv 
 

Tiket Masuk  
  Tiket masuk : Rp 5.000,- per orang
  Tiket masuk Wisman : Rp. 10.000,- per orang
  Tiket masuk ruang audio visual : Rp 5.000,- per orang
  Tiket masuk ruang audio visual wisman : Rp. 10.000,- per orang

Fasilitas Umum : 
  Kamar Mandi
  Parkir Luas
  Souvenir Shop
  Kantin
  Koperasi
  Ruang Audio Visual

Rute Menuju Ke Museum 


  Dari perempatan ring road utara Jalan Kaliurang, ambil arah menuju ke utara
terus hingga km 22, kemudian ada papan penanda Museum Gunung Api Merapi
 belok ke arah barat ikuti jalan hingga sampai museum.

G.  Malioboro

Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang menjadi salah

satu kebanggaan kota Yogyakarta. Penamaan Malioboro berasal dari nama seorang
anggota kolonial Inggris yang dahulu pernah menduduki Jogja pada tahun 1811  –  
1816 M yang bernama Marlborough Kolonial Hindia Belanda membangun
Malioboro di pusat kota Yogyakarta pada abad ke-19 sebagai pusat aktivitas
 pemerintahan dan perekonomian. Secara simbolis juga bermaksud untuk
menandingi kekuasaan Keraton atas kemegahan Istananya yang mendominasi
kawasan tersebut. Untuk menunjang tujuan tersebut maka selanjutnya Kolonial
Belanda mendirikan : 
  Benteng Vredeburg,  ( didirikan pada tahun 1765. Sekarang benteng tersebut
dikenang menjadi sebuah museum yang di buka untuk wisata publik )
  Istana Keresidenan Kolonial  ( sekarang menjadi Istana Presiden Gedung
Agung di tahun 1832M )
 

Pasar Beringharjo, Hotel Garuda  ( dahulu sebagai tempat menginap dan
 berkumpul para elit kolonial.

xxv 
 

 
 Kawasan Pertokoan Malioboro ( menjadi pusat perekonomian kolonial )

Bangunan-bangunan bersejarah yang terletak di kawasan Malioboro tersebut


menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa.
Malioboro menyajikan berbagai aktivitas belanja, mulai dari bentuk aktivitas
tradisional sampai dengan aktivitas belanja modern. Salah satu cara berbelanja di
Malioboro adalah dengan proses tawar-menawar terutama untuk komoditi barang
 barang yang berupa souvenir dan cenderamata yang dijajakan
dijaja kan oleh pedagang kaki
lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro. Berbagai macam
cederamata dan kerajinan dapat anda dapatkan disini seperti kerajinan dari perak,
kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya.

Anda jangan heran melihat harga barang ditempat ini, misalnya penjual souvenir
menawarkan barang tersebut seharga Rp.50.000,- Kalau anda tertarik barang
tersebut maka tawaran tersebut harus segera disusul dengan proses tawar menawar
dari wisatawan. Dari proses tersebut harga menjadi turun drastis, misalnya
 pedagang tersebut akhirnya rela melepas barang tersebut dengan harga Rp.20.000,-.
Hal ini juga berlaku bila wisatawan berkunjung dan belanja di pasar tradisional

Beringharjo yang letaknya tak jauh dari Malioboro. Begitulah keunikan tradisi dari
wisata belanja di Malioboro,
Malioboro, pembeli harus bisa tawar menawar.

Kawasan Malioboro dekat dengan obyek wisata sejarah lainya yang sangat banyak
menyimpan cerita sejarah yang menarik. Setelah anda berbelanja di Malioboro
anda bisa meneruskan mengunjungi obyek wisata lain yang jaraknya cukup dekat.
Tempat dan obyek wisata tersebut seperti berwisata arsitektur peninggalan kolonial
Belanda dan wisata belanja tradisional lainnya. Obyek wisata sejarah yang
 berdekatan dengan Malioboro seperti : Keraton Yogyakarta, Alun-alun Utara,
Masjid Agung, Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoy
Sonobudoyo o dan Kampung Kauman.

Wisata Arsitektur peninggalan kolonial di Yogyakarta yang masih bisa disaksikan


seperti Gedung Siciatet ( sekarang menjadi Taman Budaya ), Bank Indonesia,
Hotel Inna Garuda dan Bank BNI’46. Sedangkan wisata belanja tradisional yang
cukup berdekatan dengan Malioboro terdapat di Pasar Ngasem dan Pasar
Beringharjo. Terdapat juga perpustakaan umum milik Pemerintah Provinsi DIY
 bagi wisatawan yang gemar membaca.

Wisatawan juga dapat menyaksikan kekhasan lain dari Malioboro seperti puluhan
andong dan becak yang parkir berderet disebelah kanan jalan pada jalur lambat
Malioboro. Sedangkan pada sebelah kiri jalan wisatawan dapat melihat ratusan
kendaraan bermotor yang diparkir berjajar yang menjadi tanda bahwa Malioboro
merupakan kawasan yang banyak menyedot para pengunjung.
Aktivitas wisatawan di Malioboro tidak hanya pada siang hari saja, akan tetapi di
kawasan Malioboro ini aktivitas wisata akan terus berlanjut dengan adanya nuansa
makan malam yang disediakan warung-warung yang bermunculan pada malam

xxvi 
 

hari, terutama setelah pukul 21.00 WIB. Sambil menyantap hidangan di warung
lesehan Malioboro, wisatawan akan dihibur oleh musisi jalanan yang mengunjungi
lesehan tersebut sambil mengalunkan lagu-lagu tertentu.

Lokasi 
Alamat : Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta Deaerah Istimewa Yogyakarta.

Akses 
Malioboro merupakan kawasan wisata yang menjadi andalan dari kota yogyakarta
sehingga banyak cara untuk sampai ketempat ini. Dari Terminal Giwangan atau
halte yang tersebar di kota Yogyakarta menggunakan bus kota jalur 4 dan bus
Transjogja trayek 3A atau 3B.
Wisatawan juga bisa menggunakan jasa taksi dengan memesan via telepon maupun
 bisa mencegatnya di pinggir jalan. Bisa juga menggunakan andong atau becak
sambil menikmati suasana kota Yogyakarta.

Harga Tiket 
Kawasan Malioboro merupakan tempat umum sehingga
se hingga wisatawan tidak dikenakan

 biaya, hanya dikenakan biaya


biaya perkir kendaraan.

Fasilitas 
Fasilitas dan akomodasi sebagai sarana penunjang yang mendukung sektor
kepariwisataan di tempat ini sudah sangat lengkap. Hotel berbintang lima sampai
dengan hotel kelas melati banyak tersedia disekitar tampat ini seperti di 
di   Jalan
 Mangkubumi, Jalan Dagen, Jalan Sosrowijayan, Jalan Malioboro, Jalan
Suryatmajan dan Jalan Mataram.
Mataram. Atau mencari penginapan di bagian barat, yaitui
di Jalan Ngasem dan daerah Wijilan yang letaknya tidak jauh dari Malioboro.
Rumah makan pun banyak tersebar di wilayah ini dengan menu dan selera yang
sangat beragam mulai dari warung angkringan yang disajikan dalam suasana
lesehan seperti gudeg, nasi goreng, sambel+lalapan dan sebagainya. Tersedia juga
restoran atau cafe yang menyediakan makanan masakan cina, fast food atau
masakan ala barat berupa steak, beef lasagna dan lain-lain.
Fasilitas lain berupa tempat ibadah, polisi pariwisata, pos informasi, kios money
changer, ATM, warnet, tampat parkir dan lain-lain. Tersedia juga kios yang
menyediakan oleh – 
oleh  – oleh
oleh makanan khas Yogyakarta yang berada di Jalan Mataram
atau sebelah barat Malioboro yang menyediakan beragam jenis dan bentuk oleh-
oleh dan penganan khas Jogja seperti yangko,
seperti yangko, geplak, bakpia,
bakpia, berbagai jenis keripik
dan lain-lain.

xxvii 
 

H.  Banker Kali Adem

Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta adalah salah
satu tempat wisata yang berada di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Objek Wisata Bunker
Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta adalah tempat wisata yang ramai
dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah
dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta memiliki
 pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika
anda berada di kota Sleman tidak mengunjungi Objek Wisata Bunker Kaliadem
Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta yang mempunyai keindahan yang tiada
duanya tersebut.

Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta sangat cocok
untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur
nasional, ataupun hari libur
libur lainnya. Keindahan Objek Wisata Bunker
Bunker Kaliadem
Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta ini sangatlah baik bagi anda semua yang
 berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Objek Wisata
Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta.

Lokasi
Dimana lokasi Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman
Yogyakarta ? seperti yang tertulis di atas lokasi terletak di di Desa Hargobinangun,
Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Tetapi jika anda masih bingung di mana lokasi atau letak Objek Wisata Bunker
Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta saya sarankan anda mencari
dengan mengetik Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman
Yogyakarta di search google maps saja. Di Google maps sudah tertandai dimana
lokasi yang anda cari tersebut.

Daya Tarik
Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta yang
dulunya merupakan bumi perkemahan yang dilengkapi dengan fasilitas seperti
 basecamp pendakian, gardu pandang, warung-warung makan, toilet dan musholla

xxviii 
 

sekarang ini bangunan-bangunan tersebut tertimbun dan hanya terlihat beberapa


 bagian dari atas bangunan yang pernah ada yang telah hancur.
Keganasan Merapi lainnya di lihat sebuah bunker tempat persembunyian relawan
 pada waktu itu. Sebenarnya banker tersebut dibangun untuk perlindungan bila
sewaktu-waktu Merapi menyemburkan awan panas. Akan tetapi letusan pada tahun
2006 tersebut selain menyemburkan awan panas juga memuntahkan material
 berupa pasir dan bebatuan panas yang mampu
ma mpu menumbangkan Geger Boyo ( bukit
yang berada di bagian selatan Merapi, sehingga menimbunn kawasan Kaliadem

Akibatnya material panas tersebut menimbun bunker setebal 3 m dengan panas


sekitar 1000 ° C. Walaupun bunker tersebut dibuat dari beton setebal 25 cm dan
 pintu dari besi, akan tetapi panas yang diterima
diteri ma sangat besar sehingga bisa masuk
kedalam yang mengakibatkan 2 relawan meninggal karena suhu panas. Seorang
relawan ditemukan tewas berendam dalam bak mandi, sedangkan seorang lainnya
tewas didepan pintu besi.
Kini bunker tersebut sudah dibersihkan dan dicat putih, di depan pintu bunker
terdapat prasasti mengisahkan riwayat bunker tersebut. Kunjungan pada malam
hari di Kaliadem akan sangat menarik karena wisatawan akandapat melihat lelehan

lava pijar yang menuruni kubah lava. Hanya saja pemandangan ini dapat dilihat
 pada malam hari.

Fasilitas
Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta bisa dibilang
sebuah wisata alam yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di
antaranya sebagai berikut :
Area Parkir kendaraan
Mushola
Kamar mandi / MCK
Tempat Istirahat
warung makan
dan masih banyak lainya

Transportasi
Bagi wisatawan asal kota Sleman sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi
lokasi Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta. Akan
tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka
 bingung dan takut kesasar.
kes asar. Tapi jangan
j angan khawatir bagi wisatawan
wisataw an luar kota Sleman
Sle man
saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.
Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Objek Wisata
Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta dengan memakai
kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan
arah ke Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem Sleman Yogyakarta di
google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan
 pribadi akan lebih menyenangkan dari dari pada memakai kendaraan umum.

xxix 
 

Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan
lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota
Sleman. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan
 pribadi anda menuju lokasi Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi di Pakem
Sleman Yogyakarta tersebut.

Tiket masuk Bunker Kaliadem


Untuk wisata ke bunker kaliadem, kamu hanya dikenai biaya sebesar Rp. 10.000.
Sedangkan untuk parkir cukup Rp. 5.000 saja. Kalau kamu mau nyobain lava tour
merapi, maka biaya yang dikenakan tergantung rute yang kamu ambil. Untuk rute
 pendek biayanya Rp. 350.000 sedangkan untuk rute panjang Rp.650.000. Harga
untuk lava tour merapi biasanya dihitung berkelompok, jadi kamu bisa patungan
sama temen kamu.

Fungsi bunker
Fungsi bunker adalah sebagai tempat berlindung, bersembunyi dan menyelamatkan
diri. Bunker Merapi Kaliadem yang sudah ada sejak zaman Belanda ini sedianya
 juga dibangun untuk keperluan penyelamatan dari letusan Gunung Berapi.

Sayangnya, bunker Kaliadem nggak berfungsi sama sekali saat Gunung Merapi
meletus tahun 2006. Dua relawan yang berlindung dari awan panas alias wedus
gembel ditemukan tewas di dalam bunker. Saat piknik ke Merapi, oleh pihak
 penyelenggara layanan
la yanan wisata,
wis ata, tentu kita diampirkan ke lokasi penting yang boleh
dikata jadi bagian dari sejarah letusan Merapi. Letaknya, sekitar 1 sampai 2 km di
Barat Desa Kinahrejo. Saya terkesan dengan bangunan yang tampak kokoh ini.
Kita, para wisatawan
wisat awan boleh masuk ke dalam bunker. Di depan bunker terdapatt erdapat
 pintu besi yang bisa didorong bila ingin masuk. Di dalam Bunker Kaliadem ada
satu ruang lapang, mungkin seukuran ruang seminar kecil. Bentuknya setengah
lingkaran, Di sana-sini tampak bekas lahar yang sudah menjadi batu. Tidak ada
 penerangan uuntuk bunker
bunker ini kecuali sedikit cahaya.

Saran dan Tips


Saran dan tips sebelum menuju ke tempat Objek Wisata Bunker Kaliadem Merapi
di Pakem Sleman Yogyakarta , yaitu pantaulah cuacanya terlebih dahulu supaya
tidak menghalangi liburannya. Anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan
 butuhkan seperti membawa bekal, air minum dan lainnya. Serta beberapa barang
tambahan seperti kamera karena anda pasti ingin mengabadikan
mengabadikan moment bersama
bersama
kelurga ataupun teman – 
teman –  teman
 teman anda.
Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah,
obat-obatan, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda
 berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati – 
berhati –  hati.
 hati.

xxx 

Anda mungkin juga menyukai