1 2
Prosedur
Siapkan kebutuhan pemasangan infus, meliputi:
1 Standar infus.
2 Infusion pump (bila perlu).
3 Alkohol swab
4 Gunting (bila perlu)
5 Kateter intravena ( Bayi ukuran 24-25, Anak 22-24, Dewasa 18-22 ) masing masing disiapkan
sebanyak 2 buah atau sesuai kebutuhan
6 Perlak kecil
7 Piala ginjal (bengkok)
8 Plester non-allergic
9 Sarung tangan bersih
10 Set infus: Mikrodrip/ makrodrip/ blood set (sesuai kebutuhan)
11 Topical analgesik (bila perlu)
12 Tourniquet
13 Transparan dressing
14 Cairan infus sesuai program dokter
15 Formulir “Penghitungan Intake Output Cairan”
16 Jam tangan dengan penunjuk detik.
17 Safety box
18 Spalk/ bidai dan kassa (bila perlu).
Periksa pesanan dokter terkait obat/ cairan infus yang akan diberikan kepada pasien dengan
memperhatikan prinsip 6 Benar dalam pemberian cairan, yakni sebagai berikut
19 Benar pasien/ identitas pasien
20 Benar nama obat/ cairan
21 Benar dosis obat/ cairan
22 Benar cara pemberian
23 Benar waktu pemberian
24 Benar pendokumentasian
25 Ucapkan salam dan perkenalkan diri kepada pasien dan atau keluarga
26 Cuci tangan sebelum kontak dengan pasien
27 Tutup pintu kamar/ tirai tempat tidur untuk menjaga privacy pasien
28 Lakukan identifikasi pasien dengan tepat
29 Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien kepada pasien dan
atau keluarga
Keterangan:
Pastikan pasien sudah menerima informasi dengan benar terkait obat yang akan diberikan dari
30 dokter dan atau petugas farmasi
Lakukan pengkajian riwayat alergi obat-obatan, Iodine, Chlorhexidine, Latex, dan plester pada
32 pasien
8. Lakukan pengkajian riwayat alergi obat-obatan, Iodine, Chlorhexidine, Latex, dan plester pada
Siapkan set infus dan cairan infus, dengan cara:
pasien
33 Atur ketinggian tiang infus sesuai kebutuhan
8. Lakukan pengkajian riwayat alergi obat-obatan, Iodine, Chlorhexidine, Latex, dan plester pada
34 pasien
Buka set infus
35 Atur roller clamp dalam keadaan tertutup
36 Hubungkan set infus dengan botol cairan infus
37 Gantung botol infus pada tiang infus yang tersedia
38 Tekan drip chamber sampai ½ (satu per dua) bagian terisi cairan infus
39 Buka perlahan-lahan roller clamp sehingga cairan infus mengalirkan ke dalam selang infus,
pertahankan penutup pada ujung selang infus tetap dalam keadaan tertutup.
40 Tutup kembali roller clamp setelah selang infus terisi cairan infus sampai ke ujung selang
41 Lepaskan penutup pada ujung selang infus dan jaga agar ujung selang infus tetap steril
42 Lakukan priming dan atur agar tidak ada udara di selang infus
43 Tentukan area vena yang akan ditusuk
Keterangan:
44 Pemasangan infus di area vena dapat dilakukan di vena dorsal metacarpal, vena cephalica, vena
radialis, vena ulnaris, vena mediana cubiti, vena basalika, atau vena saphenous
45 Tentukan ukuran kateter intravena yang akan digunakan disesuaikan dengan vena yang akan
ditusuk
46 Letakkan kateter intervena agar mudah dijangkau pada saat pemasangan infus
47 Bebaskan area yang akan ditusuk dari aksesoris atau benda lainnya yang dapat menghambat saat
penusukan kateter
Keterangan:
48 Perhatikan pakaian yang dikenakan pasien, bila perlu ganti dengan yang lebih longgar dengan
ketentuan: bila infus dipasang di area lengan, disarankan pasien memakai baju lengan pendek
49 Bila infus dipasang di area kaki, disarankan pasien memakai celana piyama digulung ke atas
50 Jika banyak rambut halus, lakukan pemotongan rambut menggunakan gunting untuk
mempermudah pelaksanaan tindakan pemasangan infus
51 Atur posisi nyaman untuk kemudahan pemasangan infus kepada pasien
52 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
53 Pasang sarung tangan
54 Dekatkan alat yang diperlukan untuk pemasangan infus
55 Letakkan perlak kecil di bawah lokasi penusukan infus
56 Letakkan bengkok dekat dengan lengan yang akan ditusuk
57 Oleskan topical analgesic sesuai indikasi
N0 ASPEK YANG DINILAI
58 Pasang tourniquet 10-15 cm di atas lokasi penusukan sambil memberikan instruksikan kepada
pasien untuk membuka jari-jari, kemudian mengepalkan tangan (bila memungkinkan
Keterangan:
Hindari pemasangan tourniquet terlalu kuat untuk mencegah luka, kulit memar, atau hambatan
59 pada aliran arteri
60 Desinfeksi lokasi penusukan menggunakan alcohol swab, dimulai dari tempat penusukan
melingkar ke arah luar, dengan diameter 2-4 inchi (3-6 cm)
Keterangan:
Biarkan cairan alcohol swab mengering selama ± 30 detik secara alami sebelum melakukan
61 penusukan, dan jangan menyentuh daerah yang sudah didesinfeksi
Lakukan penusukan intravena pada area yang telah didesinfeksi; dengan cara
62 Ibu jari tangan non dominan memfiksasi vena yang akan ditusuk dengan cara menarik kulit ke
bawah agar posisi vena lurus
63 Tangan dominan memegang kateter intravena dengan sudut 15 -45 , pertahankan posisi bevel
0 0
menghadap ke atas, bagian jarum yang runcing berada dekat dengan kulit
Tusukan kateter intravena ke dalam kulit sampai masuk ke jalur vena, perhatikan adanya darah
64 yang mengalir ke blood chamber (first flashback) yang menunjukkan bahwa jarum tepat masuk
ke dalam vena
65 Turunkan sudut sampai hampir sejajar dengan kulit (10o)
Masukan kateter ke dalam vena dengan mendorong push of plate dengan jari telunjuk sehingga
66 terlihat darah mengalir pada intravena catheter (second flash back)
69 Lepaskan mandrain jarum seluruhnya, dan langsung masukkan ke dalam safety box
70 Sambungkan set infus dengan kateter intravena
Keterangan:
Pastikan tetesan infus berjalan lancar dan tidak ada udara yang ikut masuk ke dalam vena pasien
71 dengan cara mengeluarkan sedikit cairan infus dari selang infus
72 Bersihkan sisa darah dengan alcohol swab sampai bersih dan kering (jika ada)
73 Buang alcohol swab bekas pakai pada bengkok
74 Fiksasi sayap kateter intravena menggunakan micropore (hindari menutup daerah tusukan)
fiksasi menggunakan transparan dressing
Atur aliran/ tetesan infus, dengan ketentuan sebagai berikut:
75 Atur ketinggian botol infus setinggi 36 inches (54 cm) di atas lokasi penusukan intravena (pada
dewasa)
76 Buka roller clamp pada selang infus secara perlahan sampai terlihat tetesan dalam drip chamber
77 Hitung tetesan infus menggunakan jam tangan yang disertai penunjuk detik; dengan cara:
78 Tangan
menit
kedua diletakkan sejajar dengan drip chamber dan hitung tetesan infus selama satu
Atur roller clamp untuk menambah atau mengurangi jumlah tetesan sampai tercapai sesuai dosis
79 terapi
88 Jika segera terdengar bunyi alarm atau shut down, ini menandakan bahwa setting/ pengaturan
tidak sesuai dengan parameter maka hitung kembali volume infus dan atur kembali
Pasang spalk pada pasien anak, dan jika perlu pada pasien dewasa (hindari menutup daerah
89 penusukan)
99 Tawarkan bantuan lain yang kemungkinan diperlukan pasien sebelum perawat meninggalkan
pasien
100 Ucapkan salam penutup dan pamit kepada pasien dan atau keluarga
101 Tutup kembali pintu kamar/ tirai tempat tidur untuk menjaga privacy pasien saat keluar dari
ruang perawatan pasien
102 Buang sampah ke dalam tempat sampah sesuai jenisnya
103 Bersihkan dan kembalikan alat pada tempatnya
104 Cuci tangan setelah kontak dengan lingkungan pasien
Dokumentasikan tindakan pemasangan infus yang telah dilakukan pada Nursing round, meliputi:
105 lokasi penusukan
N0 ASPEK YANG DINILAI
106 Tipe dan ukuran kateter intravena, jenis cairan infus, dan Jumlah tetesan yang diberikan
107 Waktu dan tanggal pemasangan
108 Dressing; transparent dressing
Dokumentasikan tindakan pemasangan infus yang telah dilakukan pada Fluid Balance, meliputi:
109 Start recording
Waktu, tanggal dimulai dan selesai balance cairan atau diberi tanda pada until further notice jika
110 tidak ditentukan sampai kapan balance cairan dihentikan
112 Masukkan data (input) alat kesehatan yang telah digunakan ke dalam rekam medis elektronik
pasien “Material Consumption”
Lakukan perawatan infus pada pasien, dengan ketentuan sebagai berikut:
113 Monitoring pemberian cairan infus dilakukan setiap 1-2 jam dan didokumentasikan ke dalam
Formulir “Penghitungan Intake Output Cairan”
114 Evaluasi lokasi pemasangan kateter intravena dilakukan tiap shift dan didokumentasikan ke
dalam Rekam Medis Elektronik “Daily Note”
115 Ganti lokasi dan set kateter intravena setiap 4 hari atau tidak lebih dari 96 jam (Reference: Potter
& Perry, 2017, p.959)
Bila ada pemberian Total Parenteral Nutrition (TPN) yang berasal dari lemak/ sangat pekat, ganti
116 selang infus setiap 24 jam (misalnya: Intralipid)
Apabila terjadi kegagalan yang pertama, maka wajib digantikan oleh tenaga keperawatan yang
lebih kompeten, selanjutnya bila masih gagal oleh perawat yang lebih kompeten, maka tenaga
118 keperawatan wajib menghubungi dokter yang merawat atau dokter jaga ruangan untuk
memberikan penjelasan kepada pasien/ keluarga untuk selanjutnya dilakukan pemasangan infus
sesuai advis DPJP
SUB TOTAL
TOTAL
Nilai (%) = Total × 100%
∑ item Aspek yang dinilai
UNIT/INSTLASI/DEPARTEMEN
CATATAN