Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya
tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada umumnya motor induksi
dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang digunakan, yaitu: motor induksi
satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa
dirancang untuk beroperasi menggunakan suply tegangan satu fasa.
Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang
memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena
motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup
sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan
umumnya digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang banyak terdapat pada
peralatan domestik. Walaupun demikian motor ini juga memiliki beberapa kekurangan,
yaitu kapasitas pembebanan yang relatif rendah, tidak dapat melakukan pengasutan
sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan efisiensi yang rendah.
Motor induksi satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor induksi tiga fasa,
dimana pada motor induksi tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi
yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor induksi satu fasa memiliki dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan
Z1-Z2),
2
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa
sebesar φ, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan
tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan
vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama
juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ
tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama.
yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan
arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus
sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
3
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-
batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk
sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi,
interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi
putar pada rotor.
Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga
seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning.
Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN
220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan
rumah tangga.
Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan
belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1,
dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar
4
perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90°.
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar 6):
Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja
CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan
terminal.
Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke
terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.
Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala
L1 dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk
loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran
nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan
kondensator bantu CA.
5
Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk
meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor
mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja
CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan
menurun drastis, lihat gambar 8.
Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya
kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak
kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua
kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua buah bearing.
6
Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian
stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar
ditempatkan di tengah-tengah stator,
Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole.
Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas
perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.
Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator
dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan.
Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas
sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan,
daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan
rumah tangga.
7
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor
memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang
menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor
universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.
Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan
dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.
8
BAB II
PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR
SANGKAR (SQUIRREL CAGE)
Penggunaan motor induksi satu fasa sendiri sangat banyak, antara lain pada
pompa air, mesin jahit, kipas angin, kompresor, air conditioning (AC), dan lain-lain.
Motor induksi satu fasa banyak digunakan karena mempunyai beberapa keuntungan
antara lain :
Biaya investasi awal murah
Perawatan murah dan mudah
Untuk mendapatkan suatu motor induksi satu fasa yang mempunyai effisiensi
tinggi diperlukan suatu perancangan. Proses perancangan dapat dilakukan secara
manual, yaitu dengan melakukan perhitungan tahap demi tahap. Perancangan dengan
cara ini memungkinkan masih adanya kesalahan perhitungan yang nantinya akan
didapatkan perancangan yang tidak sesuai dengan rencana. Agar didapatkan hasil
perhitungan yang diinginkan dan menekan kesalahan maka diperlukan bantuan software
untuk proses perhitungan.
Jenis motor fasa tunggal dengan daya kuda lebih banyak dikenal. Berdasarkan
konstruksi dan cara starting, motor satu fasa di klasifikasikan menjadi:
Motor Induksi (Split, kapasitor )
Motor repulse (repulsion motor)
Motor Seri AC
Motor sinkron tanpa eksitasi
Karakteristik yang dari motor satu fasa ini, diterangkan dengan teori Double-
field Theory, atau dengan dua medan atau teory gerakan dua medan. Teori ini
menggunakan gagasan dimana suatu poros tungal yang berpindah yang dapat
diasumsikan sebagai perputaran vector dari setengah magnitude. Gelombang sinusoidal
dapat dipresentasikan oleh dua putaran fluk, yang mempunyai putaran sinkron sebesar
(N 120 f / P) s
Di tunjukkan pada gambar 2.2 (a) dibawah ini fluk mempunyai nilai maksimal.
Komponen fluk A dan fluk B masing – masing sama dengan / 2 m bergerak dengan
arah berlawanan putaran jam dan searang putaran jam.
9
Gambar 2. Perputaran fluk pada medan
Ketika vektor A dan vektor B dan keduanya pada posisi sudut + θ dan - θ , yang
ditunjukkan pada gambar 2.2 (b), fluk resultan menjadi sebagai berikut :
2x 𝜃
Ø𝑚 sin = sin Øm sin Ø
2
2
Setelah berputar ¼ putaran dari putaran fluk A dan fluk B mempunyai posisi seperti
ditunjukkan pada gambar 2.1 (c) dimana fluk resultan akan menjadi nol. Setelah
setengah putaran, resultan dari fluk A dan fluk B akan menjadi
-2 x
Ø𝑚 = -Øm
2
Setelah ¾ putaran resultan akan kembali bernilai nol seperti terlihat pada gambar 2. (e)
dan seterusnya.
Jenis ini sangat popular karena karena mempunyai karakteristik yang bagus
dapat dibandingkan dengan motor DC jenis compound. Motor induksi ini merupakan
kombinasi dari motor repulsi dengan motor induksi .Pada umumnya semua motor
repulse mempunyai gulungan stator. Tetapi terdapat dua bagian belitan tersendiri
didalam rotor yaitu :
10
Belitan sangkar tupai (squirrel cage)
Belitan komutator yang serupa dengan armatur DC
11
Keduanya ini melilit selama keseluruhan periode dari operasi motor. Belitan
komutator teletak dibagian luar dari slot, sedangkan belitan squirrel cage terletak
dibagian dalam slot. Saat start belitan komutator lebih banyak mensuplai torsi. Belitan
squirrel cage pada prakteknya yang sedang tidak aktif, karena mempunyai reaktansi
tinggi. Ketika rotor berakselerasi, belitan squirrel cage mengambil peranan besar
terhadap beban
Dari semua jenis motor arus bolak–balik, jenis motor induksi yang sering
digunakan terutama di industri. Namun jenis motor induksi juga mempunyai kelebihan
dan kerugian, antara lain :
Keuntungan :
Mempunyai konstruksi yang sederhana (Khususnya jenis rotor sangkar tupai)
Biaya dan waktu perawatan yang rendah
Pengaturan starting yang sederhana
Kerugian :
Variasi kecepatan dapat di variasi, akan tetapi harus mengurangai effisiensi
Seperti pada motor dc, Kecepatan akan menurun apabila ada kenaikan beban
Torsi starting yang lebih rendah dari pada motor dc shunt
Konstruksi
Konstruksi dari motor induksi jenis rotor sangkar terdiri dari dua bagian utama, yaitu
stator dan rotor.
Stator
Stator adalah bagian utama dari motor yang diam. Stator merupakan suatu
kerangka yang dilaminasi terbuat dari besi tuang atau allumunium alloy tuang. Stator
mempunyai bentuk alur yang tirus (tapered) dengan gigi yang sejajar (parallel sided).
Alur pada stator adalah tempat kumparan utama dan kumparan bantu berada.
Prinsip dari stator motor induksi sama dengan motor atau generator sinkron.
Dengan terdiri dari sejumlah slot yang nantinya untuk menempatkan belitan stator.Slot-
slot tersebut ditempatkan dalam suatu rangka besi. Rangka tersebut mempunyai sirip –
sirip besi yang 4 berguna sebagai pendingin motor. Kecepatan medan putar (Ns) pada
stator adalah sebagai berikut :
120ƒ
Ns =
𝑃
Fluk yang berputar pada stator akan menginduksi ke rotor, sehingga rotor juga akan
berputar mengikuti medan putar stator. Diantara putaran rotor (Nr) dan putaran stator
(Ns) tidak sama. Perbedaan antara putaran stator dan putaran rotor disebut slip (S).
12
2.4 Rotor
Rotor adalah bagian dari motor yang bergerak. Rotor terdiri dari sebuah inti
rotor dengan alur yang dilapisi laminasi pada bagian utamanya. Jenis rotor yang banyak
digunakan pada motor induksi satu fasa adalah rotor jenis sangkar tupai (squirrel cage
rotor). Pada prinsipnya rotor jenis sangkar tupai disusun dari batang–batang konduktor
yang kedua ujungnya disatukan oleh cincin hubung singkat (end ring). Konstruksi dari
rotor sangkar tupai terlihat pada gambar 2.7 berikut ini :
Batang Konduktor
End Ring
Lebih dari 90 persen motor induksi adalah merupakan jenis sangkar tupai, karena jenis
rotor sangkar tupai mempunyai konstruksi yang sederhana. Konstruksi dari rotor jenis
ini pada prinsipnya rotor jenis sangkar tupai disusun dari batang–batang konduktor yang
kedua ujungnya disatukan oleh cincin hubung singkat (end ring).
13
2.5 Flowchart (Diagram Alir)
Mulai
Data Masukan
Tampilkan Hasil Akhir
Dimensi Utama
Ya Cetak
Cetak
Ya Desain Lagi
Desain Rotor
Tidak
Selesai
Pengujian program dilakukan dengan cara memasukkan data pada data masukan.
Data yang di ambil sebagai contoh adalah sebagai berkut :
Daya = 1 hp
Putaran = 1750
Tegangan = 220 volt
Untuk hasil perhitungan pada Dimensi Utama terdiri dari 6 hasil perhitungan,
yang meliputi sebagai berikut :
Jumlah Kutub = 4
Koefisien output = 9,24
D2L = 512.3
Diamater Lubang = 8.7
Panjang Besi = 6.8
Kisar Kutub = 68.911
Panjang bersih = 5.81
Daya semu (Q) = 1.38 hp
14
2.8 Desain Stator
Untuk hasil perhitungan pada Desain Stator terdiri dari 12 hasil perhitungan,
yang meliputi sebagai berikut :
Fluk per Kutub = 185762.41 maxwels
Jumlah Alur = 36
Kisar Alur = 2.73
Faktor Kumparan = 0.75
Arus stator = 6.28 Ampere
Jumlah belitan stator = 559
Panjang penghantar = 25.01
Hambatan stator (Rs) = 1.47
Bahan Isolasi = Kapas atau kertas
Kelas isolasi = Kelas Y
Suhu maksimal = 90 0 celcius
Rugi besi = 57.92 watt
Untuk hasil perhitungan pada Desain Rotor terdiri dari 6 hasil perhitungan, yang
meliputi sebagai berikut :
Celah udara = 0.30
Diameter Rotor = 5.30
Jumlah alur = 54
Luas alur = 1080
Luas cincin akhir = 86.40
Diameter cincin = 3.30
15
Kesimpulan
1. Pada percobaan dengan perubahan daya, mulai dari 1 sampai dengan 100 hp, arus
stator mengalami kenaikan dimana mulai dari 6.28 A sampai dengan 391.68
ampere. Sehingga bisa disimpulkan bahwa daya berbanding lurus dengan arus.
2. Pada nilai diameter lubang stator (D) juga mengalami kenaikan pada saat
dilakukan dengan percobaan kenaikan daya motor. Sehingga diameter berbanding
lurus dengan kenaikan daya.
3. Nilai dari hambatan stator, adalah semakin kecil dengan kenaikan daya, yaitu
mulai dari 1.47 ohm, sampai dengan 0. ohm. Hambatan berbanding terbalik
dengan daya.
4. Celah udara berbanding lurus dengan daya, semakin besar daya, celah udara juga
semakin besar.
16
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI
1 FASA DENGAN PERUBAHAN TEGANGAN BERBASISMCU
MC68HC11
3.1 Thyristor
17
ID : Arus Dioda.
Ig : Arus Gate.
18
( a ). Rangkaian pengontrol dengan beban resistif
fasa
20
Contoh : Sebuah pengontrol tegangan ACgelombang penuh satu fasa seperti Gambar4a,
memiliki beban resistip (R) = 10 Ω dantegangan masukan Vs = 120 V(rms),
denganfrekuensi 60 Hz. Sudut sulut thyristor T1 &T2 sama (α1 = α2 = α = α/2.
Makategangan keluaran (rms) adalah :
(a) Rangkaian.
21
(b) Bentuk gelombang.
Dengan beban impedansi Z = [R2 + (ωL)2]1/2 dan sudut sulut beban θ = tan-
1
(ωL/R).Konstanta A1 dapat ditentukan dari kondisisemula pada ωt = α, i 1 = 0. Dari
persamaandiatas sehingga A1 diperoleh :
Sudut β, pada saat arus i1, jatuh menjadi noldan thyristor T1 menjadi off,
dapatditentukan dari kondisi i1 (ωt =β) = 0 padasaatpersamaan (4) dan diberikan
hubungandengan :
22
Sudut β, yang disebut pula extinction angle,dapat ditentukan dari
persamaantransidentaldan memerlukan penyelesaian denganmetode iterasi. Bila β
diketahui,sudutkonduksi δ thyristor T1 dapat ditentukanmelalui :
δ=β-α
𝛽 1
Vo =( 2 ∫ 2𝑉𝑠2𝑠i𝑛2𝜔𝑡 𝑑(𝜔𝑡))2
2𝜋 𝛼
2 12
𝛽
Vo =(4𝑉𝑠 ∫ (1 − cos 2 𝜔𝑡) 𝑑(𝜔𝑡))
4𝜋 𝛼
1
𝛽
Vo = Vs *(1/𝜋 ) ∫ ((𝛽 − 𝛼 ) + (𝑠i𝑛2𝛼/2) − (𝑠i𝑛2𝛽/2))+2 (6)
�
23
pulategangan yang dikeluarkan oleh sisi output.Dengan demikian kita dapat
memperolehresistansi penyekatan diantara dua rangkaianitu sampai ratusan ohm.
MCU MC68HC11 adalah jenisMCU 8bit buatan Motorola yang terbuat dari
bahansemikonduktor tipe HCMOS(High DensityComplementary Metal
OxideSemiconduktor), yang dikemas dalam satuchip. Teknologi HCMOS yang
diterapkanoleh Motorolaini,memungkinkan kombinasiukuran chip yang kecil dan
berkecepatanyang tinggi dengan daya listrik yang rendahserta kekebalan noise yang
tinggi pula.
Sistem memory MCU ini terdiri dari8Kbyte (Read Only Memori), 512
byte(Electrically Erasable Programmable ReadOnly Memory) dan 256 byte
(RandomAcces Memory). Chip ini juga dilengkapidengan delapan kanal (Analog to
DigitalConverter) dengan resolusi 8 bit. Sebuahkomunikasi serial tak sinkron yaitu
(SerialCommunications Interface) dan serialsinkron (Serial PheriperalInterface)
jugadisertakan.
Selain itu juga terdapat timer 16 bit,yang memiliki tiga jalur Input capture (IC1 -
IC3), lima jalur Output Compare (OC1 -OC5), dan fungsi Interrupsi Real Timer.Sebuah
fungsi lagi yang ada dalam MCU iniadalah subsistem Akumulator pulsa 8 bityang dapat
24
digunakan untuk melakukanhitungan kejadian luar (External EventsCounter) atau
pengukur periode pulsa jugaterdapat didalamnya.
3.5 Perencanaan
Mulai
Selesai
25
2. Perintah ubah sudut sulut dari komputer.
Mulai
Tidak
Apakah status stat = 0 ?
Ya
Ya
Ubah sudut sulut Tidak
Selesai
Cont = 2
Stat = 1
Cont =cont – 1
Tidak
Tid
Pindahkan N_beta ke alfa
Selesai
26
3. Perintah star motor dari komputer.
Mulai
Inisialisasi
Selesai
Start
Ya
Selesai
27
Keterangan :
TIC_1 : Waktu saat zerocrossing enable
TOC_1 : Waktu thyristor menyulut fasa _R
Α : Besarnya sudut sulut thyristor
Start
Selesai
28
TOC_1 = TOC_1 + 180° {Waktu penyulutan thyristor fasa _R berikutnya}
Keterangan :
TIC_1 : Waktu saat zerocrossing enable
TOC_1 : Waktu thyristor menyulut fasa _R
α : Besarnya sudut sulut thyristor
D_1 & D_2 : Thyristor fasa_R
Agar proses transmisi data serial darikomputer personal dapat diterima oleh
sistem MCU MC68HC11, maka perludiinisialisasi terlebih dahulu Asynchronous
Comunication Adapternya. Hal-hal yangperlu diinisialisasi ini antara lain :
- Baud rate (9600baud)
- Format : 8 bit data 1 stop bit
- Receiver enable dan receive interruptenable.
Apabila dari ketiga flow chart diatas digabung menjadi satu akan terbentuk suatu flow
chart pengendali kecepatan motor induksi satu fasa dengan perubahan tegangan input
kumparan stator motor berbasis MCU MC68HC11 tersebut adalahsebagai berikut :
Start
Inisialisasi
Baud rate
Format : 8 bit data 1 stop bit
Receiver enable dan receive interrupt enable
Tunggu Interrupt
Kesimpulan
29
BAB IV
SISTEM PENGGENDALI KECEPATAN PUTARANMOTOR AC
PHASA SATUMENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
AT89S8252
Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat
guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. Sebagian besar
alat industri menggunakan tenaga listrik sebagai energi penggerak utamanya, dan
sebagian besar dari peralatan mesin-mesin tersebut masih mempergunakan cara-cara
manual, terutama dalam hal untuk memindah-mindahkan kecepatan. Dengan demikian
maka dirasakan sangat perlu untuk meningkatkan keandalan dari mesin-mesintersebut
dilengkapi dengan suatu sistem pengendali yang mampu mengatur sistem secara ke
seluruhan. Dalam hal ini maka peranan peralatan elektronika daya sebagai penunjang
kelancaran proses otomatisasi produksi sangat menentukan. Diharapkan dengan
melakukan sistem otomatisasi dapat mempermudah pekerjaan yang dilakukan
manusia.Terutama hal tersebut dibutuhkan dalam jenis pekerjaan yang menuntut suatu
ketelitian, kerutinitasan, kekuatan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam
waktu yang lama.
Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan
rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang
bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas
kumparan-kumparan stator dan rotor yangberfungsi membangkitkan gaya gerak listrik
akibat dari adanya arus listrik bolak-baliksatu fasa yang melewati kumparan-kumparan
tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
Bentuk dan konstruksi motor tersebut digambarkan pada gambar 1.
30
Gambar 1. Motor Induksi Phasa 1
Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor. Kumparan
stator dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi “R’, reaktansi “jX” dan
lilitan penguat “N” rangkaian ekivalen dari motor induski satu fasa dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
31
Nilai arus sumber bolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut :
Besarnya arus pemagnitan IØ yang timbul akibat adanya induksi yang terjadi antara
medan stator dan rotor adalah :
IØ = Ir + Im (2)
Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor yang
masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :
𝑛 = 120ƒ
[ppm] (7)
� 𝑝
atau,
2𝜋ƒ (8)
𝜔 �= 𝑝
Dimana nilai dari Ф(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan
fluks yangmelewati lilitan dengan rumus :
32
Ф(t) = Фmax . cos ωt (10)
Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang disebut
slip padamotor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut:
𝑠= 𝜔𝑠 − 𝜔r
atau s= 𝑛𝑠 − 𝑛r
(11)
𝜔𝑠 𝑛𝑠
Arus rotor (Ir) yang dihasilkan pada motor induksi satu fasa pada rumus :
𝑉𝑠
Ir =
[(𝑅𝑠+𝑅𝑟/𝑆)+(K𝑠+K𝑟)2]1/2 (12)
𝑅𝑟𝑉𝑠2
Ir =𝑠𝜔𝑠[(𝑅𝑠+𝑅𝑟/𝑆)+(K𝑠+K𝑟)2]1/2 (13)
Karakteristik torsi terhadap perubahan slip saat 100% pada saat start hingga 0%
pada saat motor diam (nr = ns) pada motor induksi satu fasa dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
33
Perancangan dan Pembahasan
Cara Kerja
Adapun cara kerja dari system tersebut diurakan secara umum sebagai berikut:
1. Minimum sistem AT89C51 berfungsi untuk menerjemahkan perintah yang
dimasukan melalui keyped.
2. Rangkaian analoge controlled phase-angel fired yang berfungsi menerjemahkan
perintah yang dikeluarkan oleh sistem mikrokontroller.
3. Motor berfungsi memutar piringan yang dihubungkan memlaui poros pemutar.
4. Input set point (sp) berupa keyped yang berfungsi untuk memasukan data
kecepatan putar motor yang diinginkan.
5. Rangkaian ADC yang berfungsi menerima presena value (pu) dari kecepatan
putaran motor yang terdeteksi oleh sensor optic.
6. Rangkaian DAC yang mengubah data-data digital ke dalam sinyal analog
controller phase-angle fired sehingga sinyal ini dapat langsung mengendalikan
motor.
7. Rangkaian F/V yang mengkonversikan frekuensi yang dihasilkan oleh sensor
optic ketegangan yang merupakan present value yang diterima oleh ADC.
8. Display berfungsi untuk menampilkan data set (SP) dan kecepatan putar
piringan.
4.5 Rangkaian Analog Voltage Controled Phase Angle Fired Power Interface
34
ramp tersinkronisai (U2a) pengkondisi sinyal Zera span (U2b) dan komparator dengan
penyulut (U1c dan U3).
Penyulut analog terendah ini harus disinkronisasi terhadap tegangan lintas nol
jala-jala. Ini adalah kegunaan dari transformer, komparator U1a dan U1b, pembentuk
gelombang dengan menggunakan RC dan beberapa dioda. Kedua komparator
menghasilkan gelombang kotak 30Vpp yang berganti-ganti sebagaimana tegangan jala-
jala melintasi nol. Jika salah satu komparator dihubungkan secara inverting dan lainnya
non-inverting menghasilkan gelombang kotak dengan polaritas yang berlawanan.
Jaringan RC membentuk gelombang kotak tersebut pada kejutan positif dan negative
sekkitar 100μ detik. Dioda melewatkan hanya pulsa positif satu pada lintas nol dari U1a
dan lintas nol lainnya dari U1b karena adanya feedback negative input inverting op-amp
ditahan pada ground semu. Konstanta arusnya adalah:
15 𝑉
Rt = (14)
𝑅r𝑎𝑚𝑝_r𝑎𝑡𝑒
Yang mengalir dari output ramp, melalui kapasitor dan Rramp_rate menuju -15 V.
selamaarusnya constant kapasitor akan mengisi pada harga yang konstant yang
menghasilakn sebuah ramppengatur :
Rramp_rate = 37,7 kΩ
35
Yang menghasilkan arus pengisian
15 𝑉
I = 37,7 kΩ = 398 μA
Rramp_rate 𝑑𝑣
: I = C (15)
dt
Rramp_rate
∆𝑣 𝐼 298 𝜇𝐴 = 1206 V/s
: ∆t = 𝐶 = 0,33 𝜇𝐹
Pada setiap lintas nol pulsa dari U1a atau U1b mensaturasi Q1, hal ini akan
menghubungkan singkat kapasitor ramp. Memaksa untuk mengosongkan secara cepat.
Jadi pada setiap lintas nol pada jala-jala ramp diulang lagi. Tanjakan ini
berkesinambungan untuk sebuah setengah siklus dari jala-jala 8,3m/s ia akan menanjak
naik.
Δv = (ramp_rate)Δt (16)
Δv = ( 1206V/s)(8,3ms) = 10V
10 𝐾Ω 10 𝐾Ω
Va = (𝑅𝑠𝑝𝑎𝑛 + 4,7 𝐾Ω ) Vin - ( ) (-15V) (17)
𝑅z𝑒r𝑜 + 10
𝐾Ω
Dengan
Rspan = 5,3 kΩ
Rzero = 5 kΩ
Vout = -Vin + 10 V
Hal ini akan menginvert secara linier dan mengoffset tegangan input. Selama
ramp dibawah Va output dari kelompok U1c akan terbuka dan triac dalam keadaan
mati, tetapi selama ramp meningkat, data Va output dan U1c akan terhubung singkat ke
-15 V, sehingga akan menjalankan led pada MOC3041 dan menghidupkan triac.
Rangkaian pengubah digital ke analog (DAC) dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini :
36
Gambar 7. Rangkaian Digital to Analog Converter
Jika diketahui :
Maka besar Vo :
𝑉r𝑒f 𝐴1 𝐴2 𝐴3 𝐴4 𝐴5 𝐴6 𝐴7 𝐴8
Vo = 𝑅 ( + + + + + + + ) (18)
𝑅14 0 2 8 16 32 64 128 256
4
Menyesuaikan Vref , R14, atau Ro juga Vo dengan semua digit input level tinggi sama
dengan 9,961 Volt. Input DAC 0808 dihubungkan port 1 AT89S8252 dan Vo-nya
dihubungkan ke Vin Analog Voltage Controlled Phase Angel Fired Interface. DAC
0808 mengkonversi arus yang memasuki input menjadi tegangan pada outputnya.
Keluaran tegangan yang akan dihasilkan adalah 5 Volt untuk kecepatan putar
maksimum motor 2850 Rpm = 47,5 Hz, karena lubang pada piringan berjumlah 8 maka
dimana frekuensi maksimum yang didapat dari sensor optic adalah 8 x 47,8 = 380 Hz.
Kemudian menentukan nilai Rt dan Ct.
1
8 fm = ,ditentukan : Ct = 0,1 μF (19)
1,1.𝑅𝑡.𝐶𝑡
37
1
Rt = (20)
1,1 .8ƒ𝑚.𝐶𝑡
Tegangan yang diinginkan 5 Volt pada saat frekuensi Maximum = 380 Hz, maka
dengan demikian diperoleh:
𝑅𝑡
VAve = 2V.1,1.Rt .Ct. .fin (21)
𝑅𝑠
1 𝑅𝐿
5V = 2V. . . 380 (21)
380 𝑅𝑠
5V = 2V.
𝑅𝐿 ,ditentukan : RL = 100 KΩ (22)
𝑅𝑠
Maka didapatkan besar RS yang dinginkan adalah: 40KΩ
38
4.8 ADC (Analog to Digital)
Untuk memperoleh jangkaun input 0-5 Volt, input Vref/2 dihubungkan tegangan
2,5volt.
Vref 𝑅2
/2 = . Vcc = 2𝐾 . 5V = 2,5V
𝑅1+𝑅2 2𝐾+2𝐾
FrekuensiJam
1 1
Vref/2 =
= =649350 Hz = 650 KHz
1,1.𝑅3.𝐶𝑡 1,1.104.140𝑥10−12
Disini phototransistor akan menerimacahaya pada LED tepat berada pada posisisatu
garis dengan lubang dan phototransistor.Bila phototransistor menerima cahaya, makaia
akan bekerja dan arus mengalir dari Vcc keR dan phototransistor, sehingga kaki 9 dari
ICSN7413 berada pada logika 0 dan output kaki3 akan menuju logic 1. Begitu
jugasebaliknya, bila piringan menutupi cahaya,maka semua input NAND gate berada
padalogika 1 dan output kaki 8 menuju logika 0.Kejadian tersebut diatas akan
39
berulangkembali selama piringan berputar, sehinggapada output NAND gate schimitt
trigger akandiperoleh bentuk pulsa periodic yang ekivalendengan kecepatan putar
motor.
Kesimpulan
40
Daftar Pustaka
41