Anda di halaman 1dari 1

Rancangan yang 2001 Rumah Ragunan Seberapa cukup adalah cukup?

Seberapa cukup adalah cukup? Menjadikan proyek sebagai medium penyaluran empati 2001 Gereja Bintaro Pemenang I
menunjukkan bahwa Pertanyaan terhadap gejala atas situasi sosial yang sedang terjadi di masyarakat Sayembara Gereja
2003 Rumah Cipete membesarnya volume rumah 2003 Rumah Metro Alam Santa Maria Regina
isu ruang kecil bukan
hal yang “mengerikan” tinggal di Jakarta
“Diet” dalam arsitektur yang serba berlebihan: seleksi material, massa, ruang dalam arsitektur
untuk diterapkan
Dasar hubungan timbal isu kelas
“Namun apapun alasannya, yang nampak jelas terbaca Terciptanya ruang
balik: menempatkan empati
adalah pergeseran cara pandang terhadap kebutuhan. hijau bagi diri sendiri isu lingkungan
dalam proses perancangan
Pada zaman ketika kebutuhan-kebutuhan semu adalah dan tetangga. Rongga
(kepekaan dan takaran
sesuatu yang bisa diciptakan, maka kata ‘cukup’ sebagai dalam ruang sebagai
kepantasan) “Pendekatan ini memberi 1995 Kidung Sunyata Pemenang
kendali bisa saja diabaikan. Maka kekhawatiran saya sirkulasi udara
kesempatan lebih banyak bagi Penghargaan
adalah: jangan-jangan efisiensi memang bukan suatu dan pencahayaan Masa depan rumah urban: Arsitektur 2001 Sekolah Dan Masjid Al Azhar
arsitek untuk bermain pada area Sayembara Monumen
prioritas ataupun bagian dari budaya kita (saat ini)?” alami dengan tujuan ironi profesi arsitek pada empatis: rasa” - Adi Purnomo dalam buku 2001 Biolabs Pejuang Tak Dikenal,
Adi Purnomo dalam buku Relativitas penghematan energi pelayanan rumah kebanyakan pendekatan Relativitas Sentul
arsitektur pada 1997 ...Of Water and Ground
hubungan Sayembara arsitektur: Kritik terhadap TOR sayembara
Penghargaan utama IAI 1997 Cutting Wall Studi pemanfaatan 2001 Perlukah Pusat Untuk Seni? “Jika ada pusat, berarti
timbal balik sebuah pemikiran tentang arsitektur dan pada tata kota.
2002: Serial Rumah Tinggal lahan sempit di pinggir ada yang menjadi (ter)
kampung Jakarta dengan cara bersikap terhadap Bagaimana sayembara yang pinggir. lalu, pusat seni
Penghargaan utama IAI 2000 mengefisiensikan biaya suatu sayembara seharusnya menjadi sarana seperti apa yang hendak
2002: Serial Rumah Tinggal Kampung Dalam pembangunan rumah. ketiga penyelesaian permasalahan ruang dibuat? Seharusnya
Kampung rumah berbicara mengenai sosial tidak berhasil dan belum bukan sesuatu yang
strategi rongga untuk mewakili atau berpihak pada berjarak dengan
sirkulasi cahaya dan udara kepentingan publik. khalayak. Suatu pusat
“Bagaimana arsitek bisa ikut ambil bagian 2001 2002
yang bukan pusat,
dalam kontrol yang lebih besar tanpa Tomang 5M Pemikiran: yang terpenting dalam Rumah Dubes Filipina
sesuatu yang cair
kepentingan mendua menjadi kontraktor? mengikuti sayembara adalah mengalir.” Adi Purnomo
2003
Sebab, bukankah area ini bisa dilihat sebagai kritik tehadap profesi arsitek yang belum bisa menjangkau kelas mengelola pemikiran sendiri untuk dalam buku Relativitas
Kampus Prasetya Mulya
lahan eksperimentasi besar yang menjadikan menengah ke bawah karena secara sistematis tidaklah logis. Akibatnya dikemukakan di khalayak umum,
profesi arsitek bersentuhan langsung dengan rumah-rumah urban tidak bisa dikatakan mewakili standar kelayakan karena itu hakekatnya sayembara 2004
mayoritas lingkungan rumah-rumah urban?” Wisma Theresia Pemenang II
Adi Purnomo dalam buku Relativitas Mengkritisi sayembara dengan Sayembara Renovasi
tidak mengikuti TOR 2004 Pastoral Gereja
Rumah Taman Theresia
Tangkuban Perahu
Gagasan yang menganalogikan setiap
Angan hunian murah: benarkah sudah REL ATIVITAS. 2005. PENERBIT BORNEO lahan sebagai sel-sel tunggal yang masih
dikehendaki menjadi bagian dari kota?
sehat dalam tubuh kota yang sakit dan
punya daya perbaikan bagi lingkungan
1997 Rusun Untuk Siapa Menyorot perebutan ruang
Gagasan menyumbangkan atap menjadi “Kita tidak bisa lagi hanya terus-menerus mengkritik atau menunggu
dalam kota. keterpaksaan warga Melihat kembali
2000 Rumah Diatas Rawa taman dan konservasi air dalam bentuk kebijakan kota segera membaik dan perbaikan terwujud. Apa
memanfaatkan lahan sisa kota potensi tumbuhan:
menyediakan lahan untuk menampung kemungkinan yang bisa dilakukan pada lahan-lahan tunggal secara
sebagai hunian. senyawa bangunan
Penghargaan utama IAI mandiri dan tidak bergantung terhadap sistem yang (tidak) ada?
dan lanskap sebagai air hujan
2002: Serial Rumah Tinggal Lahan besar bagi peruntukkan umum maupun lahan-lahan rumah
Kritik terhadap pemerintah yang peluang sumbangan
gagal menyediakan ruang hunian Kedua gagasan diatas adalah gerakan biasa, ternyata mempunyai potensi menjadi ruang hijau kota dengan
ruang hijau kota
yang layak bagi warganya tapi terus “Indie Label” di dunia arsitektur: moral akibat tidak ada penganggungan cara mengolah bangunan menjadi senyawa dengan lansekap.” Adi
“Dalam perilaku Magersari, nampaknya tawaran pendekatan arsitektur sistematik Purnomo dalam buku Relativitas
tidak ada kesadaran mengenai gagasan menggusur rumah liar
di luar arus besar
ruang sebagai teritori ataupun hasrat
Tawaran untuk mengadaptasi ..Material.. Ruang.. Tempat.. Kenangan.. : Memberikan “Namun, di dalam dunia yang seperti sekarang ini,
penaklukan. Ruang yang kosong
perilaku Magersari dalam kembali kuasa material pada pembentukan ruang sanggupkah seorang arsitek membuat suatu karya tanpa
dimanfaatkan begitu saja karena ada Rumah dibawa kepada fungsi
kebutuhan kegiatan & kemudian terbentuk masyarakat Jawa, di mana para yang paling esensial, yaitu tempat 2000 harus dikenal? Membiarkan dirinya menghilang dan
suatu pengertian secara bersama.” bangsawan menyediakan sebagian bernaung. Keterbukaan dan Gereja Santa melebur sekaligus meniadakan kelekatan dengan karynya
lahannya untuk dipakai sebagai hubungan antar ruang yang cair “Pertanyaan pertama saat memutuskan untuk keluar dari - menghantarkannya kembali pada rahasia-rahasia
Adi Purnomo dalam buku Relativitas
tempat tinggal para abdinya. biro besar dan membuka studio sendiri adalah: *praktek 2002 kesejatian material... ruang... tempat... kenangan...” Adi
Kemungkinan untuk menyatukan Kritik terhadap sorotan arus semacam apa yang hendak dilakukan?* Tentu saja ada Ke Jantung Granit Purnomo dalam buku Relativitas
“Bentukan *magersari* yang baru, keinginan besar untuk menghindar dari konsekuensi
lahan hunian murah dengan strategi besar arsitektur sebagai
seharusnya bisa digali dalam berbagai praktek yang terlalu praktis, terkotak-kotak, dan kering.
penggunaan ruang-ruang bersama langgam, gaya hidup, dan gengsi.
kemungkinan. Kemungkinan ini bisa dalam Masih adakah kesempatan menjalani praktek dengan lebih “Saya pernah ragu, apakah arsitek sebenarnya bisa
dalam satu blok hunian Bagaimana praktek arsitek yang
bentuk menggabungkannya ke dalam luwes dan cair? Suatu area dimana pengembangan minat membuat ‘klaim’ atas karya rancangannya sebagai
beragam jenis lahan seperti ruang hunian membebaskan diri dari arus ‘milik’nya? Bukankah kita hanya penggubah yang mencoba
besar/menawarkan alternatif. dan gagasan masih bisa dilakukan secara bebas, dengan
yang lain, ruang hijau, dan ruang-ruang catatan tanpa perlu mengorbankan kepentingan pihak memahami suatu material untuk kemudian menyusunnya
sisa seperti yang sudah biasa terjadi.” Adi lain.” Adi Purnomo dalam buku Relativitas kembali serta menambahkan arti baru di dalamnya?
2001 Rumah Ciganjur Multifungsi, Komunal, Egaliter
Purnomo dalam buku Relativitas Apakah ‘kepemilikan’ itu sebenarnya hanya terjadi pada
saat proses perancangan, seperti halnya suatu bentuk
“Pilihan model praktek selalu berhubungan dengan ideologi dan kecocokan karakter masing- pinjaman dari material yang akan tersusun kemudian?
2002 Rusun Sewa Sederhana
masing. Mengapa tidak menjadi besar jika memang berada dalam kapasitas itu? ... Jauh lebih Sehingga, meskipun telah melewati suatu jejak kreasi,
Pemenang III Sayembara “‘Indie label’ di dunia arsitektur bisa saya terjemahkan sebagai hasil praktek arsitek yang membebaskan baik menghasilkan sesuatu yang maksimal pada setiap pekerjaan daripada pemaksaan di luar
diri dari arus besar tadi. Dia bisa melepaskan diri dari kesalahkaprahan yang semakin besar akibat kuasa terakhir akan kembali lagi kepada material itu.”
RSSS, Jakarta, 2002 kapasitas. Saat ini, praktek yang saya jalani pun masih tertatih-tatih menuju keseimbangan itu, Adi Purnomo dalam buku Relativitas
media yang cenderung menjadikan arsitektur identik dengan gaya hidup. Dia bisa menggulirkan tetapi jelas, ini bukan saat untuk berhenti.” Adi Purnomo dalam buku Relativitas
praktek, menawarkan alternatif lain atau membuahkan hasil sepenuhnya atas sebuah idealisme. Tidak
terhindarkan, memang, dia harus rela terbebas dari kemauan pasar dan menukik tajam pada substansi
yang hendak diselesaikan.” Adi Purnomo dalam buku “Relativitas”

Anda mungkin juga menyukai