NEWUrban
Settlements
of
Muara Angke
The Environmental
and Social Issue
JUDUL menyejahterakan warga. Permasalahan yang diidentifikasi dalam mengidentifikasikan data umumnya dan
permukiman di Muara Angke Penjaringan memungkinkan membuat perbandingan-
Perancangan Perumahan Perencanaan kembali permukiman Muara sebagai studi banding penulis dalam upaya perbandingan pada kasus-kasus khusus.
dan Permukiman dengan Angke Penjaringan baru mengikuti mendapatkan kriteria pola tata letak dan Klasifikasi tidak memperhatikan suatu
parameter desain pinggir laut sebagai desain lingkungan kampung nelayan di tema pada suatu saat tertentu (rumah, kuil,
Isu Lingkungan dan Sosial lingkungan dan sosial budaya nelayan perkotaan. Untuk mencapai hal tersebut, dsb.) melainkan berurusan dengan contoh-
Februe Arya Prabawa dan Shelvi sebagai penggunanya. Selain itu Muara penulis membutuhkan data-data pendukung contoh konkrit dari suatu tema tunggal
Wookie Angke Penjaringan baru dapat menjadi 1. Kebijakan pemerintah pusat dalam dalam suatu periode atau masa yang terikat
Jurusan Arsitektur area pariwisata internasional dalam pengembangan kawasan-kawasan oleh kepermanenan dari karakteristik yang
Fakultas Teknik Sipil dan pelestarian lingkungan dan sosial budaya khusus. tetap/ konstan.
Perencanaan - Universitas Trisakti nelayan tradisional wilayah Jakarta. 2. Kondisi lingkungan fisik
3. Studi banding dalam negeri atau luar Rumah bukan sekedar wujud fisik semata,
Hal yang harus dihindari adalah negeri berdasarkan sosial budaya dan namun juga merupakan produk budaya
Kata Kunci : Perancangan Permukiman, modernisasi area nelayan tradisional perbaikan lingkungan. yang bentuk dan layoutnya biasanya
Lingkungan, Sosial menjadi nelayan modern. Hal itu dapat 4. Data sosial budaya Muara Angke dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya,
berdampak pada hilangnya kebudayaan ketertarikan, adanya pilihan-pilihan
daerah dan hilangnya jatidiri lingkungan. Pada akhir penulisan ini, pembaca dapat (Rapoport., Qtd. in. Mazumdar, 1997) yang
Mengutip dari perkataan Angga Wiyatama mengetahui berbagai permasalah yang mengilhami sebuah tempat tinggal dengan
ABSTRAK di salah satu Pulau di Kepulauan Seribu, terjadi di Muara Angke Penjaringan, arti simbolik (Rapoport; Lawrence; Low,
‘Melihat matahari terbenam dan nelayan berbagai pengertian, dan desain solutif Qtd. in. Mazumdar dan Mazumdar, 1997).
Area-area permukiman di wilayah ibukota yang menebar jala, itu adalah lukisan yang penulis ajukan sebagai penyelesaian
negara dapat mencerminkan perencanaan Tuhan’, yang berarti hal yang baru atau dalam permasalahan-permasalahan yang Berikut ini adalah pengertian dan definisi
secara keseluruhan sebuah negara. modern memiliki nilai indah yang tinggi terjadi di Muara Angke, Kelurahan Kapuk rumah :
Tantangan sosial kebudayaan serta namun indahnya dapat dimiliki di setiap Muara, Kecamatan Penjaringan, a) Coirul Amin
masalah lingkungan menjadi faktor yang tempat di seluruh dunia namun kelestarian Kotamadya Jakarta Utara. Rumah adalah bangunan untuk tempat
mempengaruhi secara positif atau negatif tradisi adalah indah yang tak ternilai tinggal atau bangunan pada umumnya
permukiman. Konsep perencanaan dan karena sejarah dibaliknya. b) Alfrida L. Membala
desain perancangan permukiman dengan Jakarta, 21 September 2013 Rumah adalah tempat berlindung dari
mendekatkan kehidupan sosial antar Tujuan dari penulisan ini adalah untuk hujan. Rumah adalah tempat
masyarakat dan lingkungan dapat menjadi mengetahui pola tata letak dan kriteria berlindung dari terik matahari. Rumah
solusi pasif pembenahan citra ibukota yang desain untuk bentuk fisik permukiman Kelompok Penulis adalah tempat istirahat. Rumah adalah
ramah, bersih, sopan santun, dan penuh yang dapat membantu proses perancangan tempat keluarga, berkumpul bersama,
kasih. agar mendapatkan perancangan desain bercerita, makan, dan berdoa bersama.
yang nyaman tanpa meninggalkan identitas c) Lilly T. Erwin
sosial budaya masyarakat setempat. TIPOLOGI HUNIAN Rumah adalah bangunan yang
berfungsi sebagai tempat tinggal dan
Kriteria utama berkaitan pada Pengertian Tipologi Bangunan menurut berkumpul suatu keluarga. Rumah juga
K ATA P E N G A N TA R pengembangan permukiman dan Anthony Vidler Tipologi bangunan adalah merupakan tempat seluruh anggota
lingkungan di Muara Angke Penjaringan sebuah studi/ penyelidikan tentang keluarga berdiam dan melakukan
Pergantian kepemimpinan Ibukota menuju kondisi ideal. penggabungan elemen-elemen yang aktivitas yang menadi rutinitas sehari-
Indonesia, Jakarta, berfokus terhadap memungkinkan untuk mencapai/ hari.
peningkatan citra kota yang aman, nyaman, Metode penelitian ini dirancang untuk mendapatkan klasifikasi organisme d) Muhammad Khoirudin
teratur, terkendali dan tertata. Kebijakan memeriksa permukiman dan lingkungan arsitektur melalui tipe-tipe. Klasifikasi Rumah adalah kebutuhan pokok
tatakota DKI Jakarta pun berubah ataupun interaksi dengan teori literatur yang ada mengindikasikan suatu perbuatan manusia.
diperbaharui demi tercapainya citra ibukota untuk mengidentifikasi isu yang paling meringkas/ mengikhtiarkan, yaitu e) Anonim
yang diharapkan. Perbaikan permukiman- penting dalam kasus permukiman di Muara mengatur penanaman yang berbeda, yang Rumah adalah suatu tempat untuk
permukiman yang tidak teratur ataupun Angke Penjaringan. Isu positif atau negatif masing-masing dapat diidentifikasikan, dan beristirahat dan untuk memperbaiki
terkesan kumuh dilakukan dalam upaya dapat mempengaruhi keputusan desain. menyusun dalam kelas-kelas untuk jiwa dan tubuh.
f) Mona Sintia, SP diatas dinding luar menggunakan kayu Material Struktur untuk pondasi rumah
Rumah merupakan jantung kehidupan nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk) adalah batu kali dengan sistem pondasi
yang semestinya dapat menjadi sumber yang sudah tua, sedangkan kaso dan reng umpak yang diletakan di bawah setiap
kedamaian , sumber inspirasi, dan menggunakan bambu tali (Giganto Chloa kolom, sementara untuk landasan dinding
sumber energi bagi pemiliknya. Apus). digunakan pasangan batu bata (rollag)
g) Andie Wicaksono dengan kolom dari kayu nangka yang
Rumah merupakan tempat untuk Bambu yang digunakan sebagai kaso sudah tua.
berteduh atau berlindung dari panas, adalah bambu utuh dengan diameter ±
hujan, dan hawa dingin; tempat untuk 4cm, sedangkan yang digunakan untuk Material ragam hias betawi sangat spesifik.
bersitirahat; serta tempat berkumpul Berdasarkan bentuknya, rumah Betawi reng adalah bambu yang dibelah. Ragam hias ini dibuat untuk dinding batas
anggota keluarga. Itulah sebabnya dapat dikelompokan atas : teras, untuk hiasan dinding, tapi terutama
memperoleh sebuah rumah harus 1. Rumah Gudang, denah persegi panjang, Material dinding depan adalah kayu gowok digunakan untuk menutup lubang ventilasi
direncanakan dengan baik. dapur hanya tambahan, beratap pelana atau nangka yang terkadang dicat dengan dinding depan.
h) Diana Tantiko memanjang dari depan ke belakang, dominasi warna kuning dan hijau. Dinding
Rumah adalah tempat untuk pulang, atap bagian dapur beratap tambahan rumah lainnya menggunakan bahan
tempat seseorang (atau sebuah (atap meja), bagian tertinggi menempel anyaman bambu (gedhek) dengan atau
keluarga) memperoleh ketenangan, ke dinding ruang dalam dan miring ke tanpa pasangan bata di bagian bawahnya.
istirahat, dan perlindungan. arah belakang.
i) Martien de Vletter 2. Rumah Joglo, denah berbentuk bujur Daun pintu atau jendela biasanya terdiri
Rumah merupakan investasi yang tidak sangkar, atap berbentuk limas dengan dari rangka kayu dengan jalusi horisontal
saja harus dikejar aspek murahnya sorondoy (lekukan) pada bagian atasnya atau pada
(ekonomi), tetapi juga investasi sosial, 3. Rumah Bapang / Kebaya, denah keseluruhan daun pintu atau jendela.
lingkungan, dan budaya. persegi panjang, atap pelana yang di Bentuk daun pintu atau jendela adalah
lipat ke dari bagian sisi ke sisi. seperti gambar berikut.
Rumah Adat adalah merupakan bangunan
rumah yang mencirikan atau khas Material bangunan atap menggunakan
MODEL TIPOLOGI
bangunan suatu daerah di Indonesia dan genteng/atep (daun kirai yang di anyam),
melambangkan kebudayaan dan ciri khas konstruksi kuda-kuda dan gording
masyarakat setempat. menggunakan kayu gowok (Syzygium
Rumah adat sering disebut dengan ”ruma Polycephalum) atau kayu kecapi
gorga” atau juga sering disebut dengan (Sandoricum Koetjapie), balok tepi, utama
”ruma bolon”, yaitu : rumah besar yang
memiliki penuh ukiran-ukiran dan makna-
makna simbolik. Pada posisi rumah,
terdapat kepercayaan akan : banua ginjang
(dunia atas), banua tonga (dunia
tengah/bumi), dan banua toru (dunia
bawah/dunia para makhluk halus).
SWOT :
Strength, Wilayah strategis wisata dengan
berbagai fungsi dan di tepi laut.
Weakness, Kerusakan Lingkungan &
Sirkulasi
Opportunity, Kawasan Hutan Lindung,
Kampung Nelayan, dan Waterfront
Treat, Banjir ROB yang terjadi setiap
tahun Suk (T/4/40/1.6)
Ssk (T/4/40/1.6)
Suk (T/4/40/1.6)
Spd (T/4/40/1.6) Wkc (D/2/60/1.2)
Wkc/Wsd (D/2/60/1.2)
Legenda :
Spd (T/4/40/1.6)
Wkc (D/2/60/1.2)
ABC (D/E/FG/H.I)
ABC : Peruntukan Fungsi Wkc (D/2/60/1.2)
D : Bentuk Massa
E : KTB
FG : KDB
H.I : KLB
1. Human Aspect
Warga Muara Angke didominasi sebagai
Nelayan dan pengolah hasil tangkapan
laut.
Memiliki kebiasaan berkumpul bersama
setelah bepergian berminggu-minggu di
laut, melakukan perbaikan kapal dan
perlengkapan nelayan.
Didominasi oleh usia 30+ tahun, memiliki
rata-rata memiliki 2-3 anak. Membutuhkan
ruang cukup besar dan sesuai dengan
analisa pertumbuhan penduduk, untuk 50
tahun mendatang, dibutuhkan kira-kira
29.648 Orang, terdiri dari 15.430 laki-laki 4. Temporal Aspect
(52%) dan wanita 14.218 (48%) Peningkatan ataupun pengurangan jumlah
penduduk akibat perbaikan wilayah. Hal
2. Environmental Aspect ini disebabkan oleh faktor kebiasaan yang
Pencapaian ke area Muara Angke melalui terubah 180⁰.
kendaraan umum, kendaraan pribadi,
kapal, ataupun kereta yang dilanjutkan 5. Technological Aspect
dengan kendaraan umum. Nilai pembangunan dan kecepatan
Kawasan memiliki potensi dengan adanya pembangunan, serta ketahanan bahan
kawasan hutan lindung bakau di selatan bangunan dari garam laut yang
dan barat tapak. Area kebisingan tertinggi mempercepat pengkaratan besi.
pada bagian utara, namun tidak terlalu
dominan karena memang kawasan tapak 6. Economical Aspect
diputari sungai dan laut. Perancangan yang menyesuaikan biaya,
Matahari menjadi potensi bagi area-area kebiasaan, dan kemampuan dari warga
aktifitas sosial seperti lapangan olahraga, agar pembangunan tidak menjadi sia-sia
angin menghembus hampir dari seluruh setelah terbentuknya wilayah Muara
bagian karena ruang terbuka yang cukup Angke Baru.
besar di sekeliling tapak kecuali utara.
Kondisi banjir rob (air laut yang menuju ke 7. Aesthetic Aspect
daratan) sangat penting untuk disolusikan. Pola bentuk permukiman yang mewakili
kampung nelayan, berkoridor-koridor
3. Cultural Aspect dengan dominasi tekstur kayu.
Berhimpitan dengan area kampung Warna mewakili Muara Angke dengan
nelayan Muara Angke, memberikan tema kesederhanaan yang anggun.
Nelayan akan sangat penting bagi citra
lokasi. 8. Safety Aspect
Nilai-nilai nelayan harus di dukung untuk Seluruh kawasan sudah tertata dan
mempertahankan profesi nelayan setelah berdekatan dengan pos keamanan. Namun
terjadinya pembangunan perbaikan lokasi perlu diberikan pos keamanan lingkungan
permukiman di Muara Angke. untuk memastikan faktor keamanan.
O R G A N I Z AT I O N CONTEXT E X T E R I O R S PA C E
(POSITION)
Bangunan bermassa majemuk sehingga Penataan block plan perlu Ruang terbuka ditinjau dari kegiatanya,
diperlukan penataan massa bangunan yang mempertimbangkan kondisi tapak yang menurut kegiatannya ruang terbuka terbagi
menggunakan prinsip-prinsip estetika setiap tahunnya selalu terkena banjir. atas dua jenis ruang terbuka, yaitu ruang
(Buku Matriks; Matriks 4) Terdapat tiga skenario penanganan terbuka aktif dan ruang terbuka
banjir yakni; pasif(Hakim,2003:51):
1. Memindahkan warga dari daerah • Ruang terbuka aktif, adalah ruang terbuka
rawan banjir (rencana relokasi), yang mempunyai unsur-unsur kegiatan
Macam-macam organisasi bentuk namun kendalanya relokasi didalamnya misalkan, bermain, olahraga,
berdasarkan D.K Ching mengeluarkan biaya yang cukup jala-jalan. Ruang terbuka ini dapat berupa
besar, selain itu warga belum tentu plaza, lapangan olahraga, tempat bermain
Organisasi Linear bersedia di relokasi anak dan remaja, penghijauan tepi sungai
Suatu urutan dalam satu garis sebagai tempat rekreasi.
dari ruang-ruang yang
berulang
Organisasi Grid
Organisasi ruang-ruang
dalam daerah struktural grid
atau struktur tiga dimensi
lain
O P E N S PA C E Varian 1: PAT H
Dengan perbedaan ketinggian dari jalan
Fungsi Ruang Terbuka Hijau : raya • Pedestrian menghubungkan bagian luar
1. Untuk menyerap air (hujan) dan air persil dengan persil lain.
permukaan. • Adanya jalur pedestrian dengan
2. Sebagai penyerap panas dan cahaya penambahan elemen vegetasi sebagai
(silau). Rumput misalnya, mampu area tapak pembatas dan peneduh dan adanya street
furniture ( lampu, rambu, signage, Ruang umum di sepanjang pinggir
menyerap 80% panas dan hanya pedestal
jalan raya tempat sampah dll ) sungai/laut. Memiliki jarak >8m dari jarak
memantulkan 20% sisanya saja kepada
terpinggir air untuk memberikan ruang
lingkungan sehingga dapat • penggunaan penutup atap sebagai
Varian 2: bersantai (duduk-duduk), pedagang
menurunkan suhu di perkotaan (Frick peneduh dari matahari dan hujan.
Pemberian vegetasi pada batas persil dan kakilima, dan ruang sirkulasi.
& Mulyani, 2006 ; 44).
jalan raya
3. Selain itu juga RTH dapat menurunkan Pegangan di
polusi udara kota, setiap pohon sepanjang area
misalnya dapat menyerap CO2 dan menuju air untuk
menyediakan 1,2 Kg O2/hari. Sehingga keamanan.
menunjang kebutuhan ketersediaan
oksigen untuk bernapas bagi penduduk Penambahan vegetasi sebagai
kota dan mengurangi dampak akibat tapak pembatas dan peneduh
karbondioksida yang merugikan pedestal
kesehatan.
Varian 3:
Menurut UU no. 23 Tahun 1997 mengenai Pemberian gerbang masuk (entrance) yang
pengelolaan lingkungan hidup, diperlukan kontras dengan lingkungan
ruang terbuka sepanjang sungai/green belt
dengan jarak 25 m. Dari garis as-sungai Vegetasi dan pedestal Rumah Makan makanan laut di Muara
sebagai area resapan air. yang membatasi tapak Angke ditata ulang dengan kenyamanan
dan jalan raya dan keamanan. Serta menjadi tempat
pariwisata yang tidak kalah dengan
Jimbaran, Bali.