DISUSUN OLEH :
MUNAFRI HAIRIL
DOSEN PEMBIMBING :
DR. IR. H. EDWARD SYARIF, ST., MT.
IR. ABDUL MUFTI RADJA, ST., MT., PH.D
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Karakteristik Arsitektur Masyarakat Pesisir di Kota
Makassar, Studi Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung
Tanah Kota Makassar
Munafri Hairil
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
munafrih09@gmail.com
Abstrak
Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar wilayahnya adalah laut yang memiliki kekayaan alam
yang sangat melimpah sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan potensi tersebut sebagai mata pencaharian.
Dengan demikian, terbentuklah permukiman di sepanjang garis pantai yang dihuni sebagian besar oleh para nelayan
dan pekerja laut. Penduduk pesisir mempunyai kegiatan sosial-ekonomi yang berorientasi ke air dan darat. Mata
pencaharian penduduk di kawasan pesisir cukup bervariasi, seperti nelayan/ usaha perikanan pertanian (sawah, kebun/
ladang) dan lain-lain. Tata cara membangun rumah sebagai suatu proses yang diwariskan dari generasi ke generasi
merupakan dasar warisan yang harus ditelusuri untuk disesuaikan/ diselaraskan dengan perkembangan zaman, sains,
teknologi demi terciptanya lingkungan permukiman dan arsitektur yang berkepribadian, memiliki nafas tradisi tanpa
kehilangan guna dan citra keyakinan. Setiap daerah pasti memiliki kondisi iklim dan geografis yang berbeda – beda,
oleh karena itu Penelitian ini membahas secara explorasi dalam kerangka deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan
karakteristik dan kualitas lingkungan yang ditemui di Kelurahan Cambaya, Makassar.
Abstract
Indonesia is an archipelagic country where most of its territory is a sea which has abundant natural resources so that
many people use this potential as a livelihood. Thus, settlements were formed along the coastline which were inhabited
mostly by fishermen and sea workers. Coastal inhabitants have socio-economic activities that are oriented towards
water and land. The livelihoods of residents in coastal areas are quite varied, such as fishermen / agricultural fisheries
(rice fields, gardens / fields) and others. The procedure for building a house as a process that is passed down from
generation to generation is a basic legacy that must be traced to be adjusted / harmonized with the times, science,
technology in order to create a residential environment and architecture that has personality, has a breath of tradition
without losing its use and image of belief. Each region must have different climatic and geographical conditions,
therefore this study discusses exploration in a descriptive framework, namely by describing the characteristics and
quality of the environment found in Cambaya Village, Makassar.
Material Struktur Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa ada 3 jenis
kolom yang digunakan di kelurahan cambaya yaitu :
Untuk struktur rumah pesisir akan dibahas dengan kolom, bambu, dan balok. Berdasarkan analisis dari
membagi menjadi 3 (tiga) komponen utama yaitu sub penulis bangunan yang masih menggunakan kolom
struktur (pondasi), super struktur (kolom), dan up bamboo adalah bangunan yang sifatnya semi
struktur (atap). permanen.
Daftar Pustaka
Kesimpulan
Abidah, Perubahan Bentuk dan Fungsi Rumah
Bugis-Makassar di Makassar. Universitas Negeri
a. Material hunian di area pesisir pantai Kelurahan Makassar. Makassar
Cambaya terdiri dari sub struktur yaitu pondasi,
super struktur yakni dinding, up struktur yakni Hasan. 2010. Perubahan Bentuk dan Fungsi
plafond dan kuda-kuda rumah. Arsitektur Tradisional Bugis di Kawasan Pesisir
Kamal Muara, Jakarta Utara. Universitas Gunadarma.
b. Penggunaan material pada 3 (tiga) komponen Jakarta.
struktur bangunan mayoritas menggunakan
materil alami sehingga dapat menyatukan unsur Koentjaraningrat (1999), Manusia dan Kebudayaan
arsitektur lokal Bugis-Makassar. di Indonesia, Djambatan, Jakarta.