Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR TROPIS KEPULAUAN

KARAKTERISTIK MASYARAKAT PESISIR KOTA MAKASSAR, STUDI KELURAHAN


CAMBAYA UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR

DISUSUN OLEH :
MUNAFRI HAIRIL

DOSEN PEMBIMBING :
DR. IR. H. EDWARD SYARIF, ST., MT.
IR. ABDUL MUFTI RADJA, ST., MT., PH.D

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Karakteristik Arsitektur Masyarakat Pesisir di Kota
Makassar, Studi Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung
Tanah Kota Makassar

Munafri Hairil
Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
munafrih09@gmail.com

Abstrak

Indonesia merupakan negara kepulauan dimana sebagian besar wilayahnya adalah laut yang memiliki kekayaan alam
yang sangat melimpah sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan potensi tersebut sebagai mata pencaharian.
Dengan demikian, terbentuklah permukiman di sepanjang garis pantai yang dihuni sebagian besar oleh para nelayan
dan pekerja laut. Penduduk pesisir mempunyai kegiatan sosial-ekonomi yang berorientasi ke air dan darat. Mata
pencaharian penduduk di kawasan pesisir cukup bervariasi, seperti nelayan/ usaha perikanan pertanian (sawah, kebun/
ladang) dan lain-lain. Tata cara membangun rumah sebagai suatu proses yang diwariskan dari generasi ke generasi
merupakan dasar warisan yang harus ditelusuri untuk disesuaikan/ diselaraskan dengan perkembangan zaman, sains,
teknologi demi terciptanya lingkungan permukiman dan arsitektur yang berkepribadian, memiliki nafas tradisi tanpa
kehilangan guna dan citra keyakinan. Setiap daerah pasti memiliki kondisi iklim dan geografis yang berbeda – beda,
oleh karena itu Penelitian ini membahas secara explorasi dalam kerangka deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan
karakteristik dan kualitas lingkungan yang ditemui di Kelurahan Cambaya, Makassar.

Kata-kunci : arsitektur, arsitektur pesisir, Cambaya, Makassar.

Abstract

Indonesia is an archipelagic country where most of its territory is a sea which has abundant natural resources so that
many people use this potential as a livelihood. Thus, settlements were formed along the coastline which were inhabited
mostly by fishermen and sea workers. Coastal inhabitants have socio-economic activities that are oriented towards
water and land. The livelihoods of residents in coastal areas are quite varied, such as fishermen / agricultural fisheries
(rice fields, gardens / fields) and others. The procedure for building a house as a process that is passed down from
generation to generation is a basic legacy that must be traced to be adjusted / harmonized with the times, science,
technology in order to create a residential environment and architecture that has personality, has a breath of tradition
without losing its use and image of belief. Each region must have different climatic and geographical conditions,
therefore this study discusses exploration in a descriptive framework, namely by describing the characteristics and
quality of the environment found in Cambaya Village, Makassar.

Keywords: architecture, coastal architecture, Cambaya, Makassar.


Pendahuluan alam yaitu kayu. Permasalahan yang timbul adalah
apakah material hunian di permukiman nelayan di
Arsitektur tradisional merupakan salah satu bentuk pesisir pantai kelurahan Cambaya dapat
kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia (Abidin, mengapilikasikan dan mempertahan arsitektur local
1999). Keragaman arsitektur tradisional yang tersebar tradisional Makassar ditengah kemajuan teknologi
di bentang kawasan nusantara menjadi sumber ilmu dan unsur budaya modern yang melanda seluruh
pengetahuan yang tiada habis-habisnya. Arsitektur pelosok negeri.
tradisional di setiap daerah menjadi lambang kekhasan
budaya masyarakat setempat (Mattulada, 1998). Rumusan masalah
Sebagai suatu bentuk kebudayaan, arsitektur
Bedasarkan topik penelitian dapat dirumuskan
tradisional dihasilkan dari satu aturan atau beberapa masalah yang akan penulis bahas yaitu
kesepakatan yang tetap dipegang dan dipelihara dari sebagai berikut :
generasi ke generasi (Mangunwijaya, 2009). Aturan
tersebut akan tetap ditaati selama masih dianggap 1. Apa saja karakteristik bangunan di permukiman
dapat memenuhi kebutuhankebutuhan masyarakat cambaya ?
setempat. 2. Apa jenis – jenis dan material struktur yang
digunakan pada rumah di permukiman cambaya
Indonesia merupakan negara kepulauan dimana 3. Apa bentuk hunian kelurahan cambaya ?
sebagian besar wilayahnya adalah laut yang memiliki 4. Apa saja unsur – unsur tradisional dalam
kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga bangunan rumah permukimab cambaya ?
banyak masyarakat yang memanfaatkan potensi
tersebut sebagai mata pencaharian. Dengan demikian, Tujuan Penelitian
terbentuklah permukiman di sepanjang garis pantai
yang dihuni sebagian besar oleh para nelayan dan Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:
pekerja laut Tata cara membangun rumah sebagai
a. Untuk mengetahui bagaimana
suatu proses yang diwariskan dari generasi ke
karakteristik bangunan di permukiman
generasi merupakan dasar warisan yang harus
kelurahan Cambaya.
ditelusuri untuk disesuaikan/ diselaraskan dengan
perkembangan zaman.
b. Untuk mengetahu apa saja jenis – jenis
Keragaman pada arsitektur nusantara telah dikenal struktur yang digunakan untuk
oleh negeri luar bahkan tidak sedikit negeri luar membagun rumah di permukiman
mengagumi arsitketur tradisional Indonesia. Cambaya.
Arsitektur nusantara biasanya berfungsi sebagai
bangunan rumah tinggal yang dibangun dan dibentuk c. Untuk mengetahu bentuk huunian di
melalui adat atau bentuk geografis lingkungan sekitar Kelurahan Cambaya.
daerah tersebut. Proses pendirian rumah tradisional
sejak awal penentuan lokasi hingga didirikan dan d. Untuk mengetahui unsur – unsur
dihuni, tidak pernah lepas dari pengaruh adat, tradisional yang digunakan di
kepercayaan dan tradisi. Oleh karena itu, arsitektur kelurahan cambaya.
nusantara seringkali disebut juga sebagai Arsitektur
Tradisional atau Rumah Tradisional.
Tinjauan Pustaka
Arsitektur local juga menjadi arsitektur tradisional
dari suatu daerah dan di fungsikan sebagai hunian 1. Wilayah pesisir
bagi masyarakatnya, seperti yang terdapat pada
hunian/rumah di kawasan permukiman nelayan yang Wilayah pesisir adalah batasan wilayah daratan dan
berada di wilayah pesisir pantai kelurahan Cambaya perairan yang proses kegiatan atau aktivitas dan
kecamatan Ujung Tanah kota Makassar, Hunian di penggunaan lahan masih mempengaruhi proses dan
kawasan pesisir pantai kelurahan Cambaya memiliki fungsi kelautan (Damai, 2012). Pesisir adalah suatu
bentuk tradisional Makassar yaitu panggung dimana daerah yang berada di tepi laut sebatas antara surut
material rumah merupakan material yang berasal dari terendah dan pasang tertinggi dimana daerah pantai
terdiri atas daratan dan perairan. Pada daerah pantai Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang
masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan
aktivitas darat (dilakukan di daerah perairan) serta proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap
aktivitas marin (dilakukan di daerah daratan), karya tersebut sebagai karya seni". Vitruvius juga
sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua daerah menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih
tersebut saling memiliki ketergantungan satu sama dalam bidang musik, astronomi, dan sebagainya.
lain, atau dapat juga diartikan saling mempengaruhi Filsafat adalah salah satu yang utama dalam
(Yuwono, 1999; Triatmodjo, 1999 dalam Kodoatie, pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme,
2010). Struktur masyarakat yang masih sederhana dan fenomenologi, strukturalisme, post-strukturalisme,
belum banyak dimasuki pihak luar. Hal ini dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari
dikarenakan baik budaya, tatanan hidup, dan kegiatan filsafat yang mempengaruhi arsitektur.
masyarakat relatif homogen dan masing-masing
individu merasa mempunyai kepentingan yang sama 3. Arsitektur Tradisional
dan tanggung jawab dalam melaksanakan dan
mengawasi hukum yang sudah disepakati bersama Arsitektur tradisional adalah cermin tata nilai
(Restu, 2012). budaya yang ditradisikan oleh masyarakatnya
(Budihardjo,1997). Arsitektur tradisional erat
Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri kaitannya dengan kepribadian masyarakatnya,
dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah kebiasaan dan aturan serta adat-istiadat
pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. daerahnya. Arsitektur tradiasional merupakan
Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh bentukan dari unsur kebudayaan. Arsitektur
pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara tradisional merupakan sebuah bangunan yang bentuk,
(Kodoatie, 2010). Undang-undang No. 27 tahun 2007 struktur, fungsi dan ragam hias serta proses
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau pembuatannya diwariskan dari turun temurun dan
kecil. Sempadan pantai di wilayah pulau kecil adalah dipakai untuk menunjang aktivitas sehari-hari
daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya dengan sebaik-baiknya.Menurut Amos Rapoport
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, (1960), Arsitektur tradisional merupakan bentukan
serta berjarak minimal 100 meter dari titik pasang arsitektur yang diturunkan dari satu generasi
tertinggi ke arah darat. ke generasi berikutnya. Mempelajari bangunan
tradisional berarti mempelajari tradisi masyarakat
2. Arsitektur yang lebih dari sekadar tradisi membangun secara
fisik. Masyarakat tradisional terikat dengan adat
Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of yang menjadi konsesi dalam hidup bersama.
building; design or style of building(s). Yakni seni
dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian ini 4. Arsitektur Tradisional Bugis - Makassar
bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua
proses analisis dan perencanaan semua kebutuhan Kebudayaan Bugis seringkali digabungkan dengan
fisik bangunan, misalnya pengorganisasian kebudayaaan Makassar, lalu disebut kebudayaan
perancangan bangunan, mulai dari level makro yaitu Bugis-Makassar (Mattulada dlam Koentjaraningrat,
perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur 1999). Kebudayaan tersebut mendiami sebagian
lansekap, hingga ke level mikro yaitu rancang interior besar jasirah Selatan pulau Sulawesi termasuk
/ eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk propinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari empat
pelengkap. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil suku yaitu Bugis, Makassar, Toraja dan
proses perancangan tersebut. Mandar.Arsitektur rumah Bugis dan Makassar
seringkali digabung menjadi Arsitektur Bugis-
Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, di Makassar bermula dari suatu pandangan hidup
dalamnya ada beberapa bidang ilmu seperti ontologism, bagaimana memahami alam
matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, semesta secara universal. Filosofi hidup masyarakat
ekonomi, sosial, politik, sejarah, filsafat, dan Bugis-Makassar disebut “sulapa appa” yang
sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap menunjukkan upaya untuk menyempurnakan diri.
berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya Filosofi ini menyatakan bahwa segala aspek
dalam suatu sistematika yang integral. kehidupan manusia barulah sempurna jika
berbentuk “segi empat”. Filosofi ini bersumber dari
mitos asal mula kejadian manusia yang diyakini Karakteristik Permukiman Pesisir Kelurahan
terdiri dari empat unsur, yaitu: tanah, air, api dan Cambaya
angin.Masyarakat Bugis Makassar berfikir secara
totalitas, maka rumah tradisional Bugis Makassar Tipologi Karakteristik permukiman kelurahan
dipengaruhi oleh pemahaman “struktur kosmos” Cambaya terdiri dari :
dimana alam terbagi atas 3 bagian yaitu: alam atas, a. Pola permukiman linier, berbanjar dan tidak
alam tengah dan alam bawah. teratur dengan tingkat kepadatan bangunan
tinggi.
Metode Penelitian b. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali
mengakibatkan kelurahan cambaya menjadi
Untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam
kelurahan yang padat dan kumuh.
penelitian, maka penelitian ini dapat digolongkan
c. Kurangnya ruang terbuka hijau pada kawasan
sebagai penelitian eksplorasi. Metode pencarian data
pesisir ini dan juga sirkulasi jalan sangat sempit,
dilakukan melalui studi literatur. Metode studi
hanya ±10 % dari permukaan daratan adalah
literatur dilakukan karena keterbatasan dalam
ruang terbuka.
pengambilan data. Pengambilan data melalui
d. Tidak terdapat jalur evakuasi bencana.
pengukuran lapangan atau survey tidak dapat
dilakukan karena keterbatasan dana waktu dan e. Kondisi topografi kawasan yang cenderung
kondisi. Melalui studi literatur diharapkan dapat landai tanpa cekungan, aksesibilats langsung ke
menyediakan data-data yang diperlukan dengan pantai, menyebabkan kawasan ini rawan bencana
pertimbangan bahwa penelitian terhadap rumah angin kencang karena tidak adanya blocking.
tradisional Toraja cukup sering dilakukan.
Kondisi Kelurahan Cambaya
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Kepadatan Penduduk dan Bangunan
a. Lokasi Penelitian Kelurahan Cambaya

Jumlah penduduk dan luas wilayah permukiman


Kelurahan Cambaya RW 2A, 3A dan 4A,
persentase kepadatan penduduk dan kepadatan
bangunan tergolong sangat padat, dengan hasil
perhitungan kepadatan penduduk 437 jiwa/ha
dan kepadatan bangunan 92 unit/ha.

2. Aspek Non Fisik Kelurahan Cambaya

Analisis kondisi aspek non fisik Kelurahan


Cambaya menunjukkan bahwa status legalitas
Gambar 1. Lokasi Penelitian Kel. Cambaya sumber: tanah dominan tanah pemerintah (ilegal)
peneliti, 2020 via. Goole Earth sebanyak 51,5%, terutama untuk segmentasi
pasang surut dan perairan yang status kepe-
Lokasi penelitian di Kelurahan Cambaya Kecamatan milikan bangunannya milik orangtua hasil
Ujung Tanah Kota Makassar yang terletak 5º8’15” warisan turun temurun. Tingkat pendidikan
BT 119º24’27” LS, ketinggian 0,3m dari permukaan warga tergolong rendah, mayoritas pendidikan
laut. Tata guna tanah adalah daerah permukiman hanya setingkat SD 41,9%. Kebanyakan warga
dengan luas 49 ha & sisanya untuk pendidikan. adalah penduduk asli suku Makassar yang lama
Terletak pada ketinggian 0-2m di atas permukaan menetapnya ˂10 tahun. Pada segmen pasang
laut, topografi atau relief permukaan yang relatif surut dan perairan mayoritas warga berprofesi
datar, serta 3 ha dari luas wilayah keseluruhan sebagai nelayan, pendapatan rata-rata ˂Rp
merupakan kawasan pesisir. 500.000 per bulan. Pada daratan mayoritas PNS
dan pengusaha kecil dengan pendapatan rata-rata
Rp 500.000Rp 1.000.000 per bulan.
tersumbat, bau tidak sedap dan menjadi sarang
3. Aspek Fisik Kelurahan Cambaya bibit penyakit yang mengganggu kesehatan.

Kondisi Fisik Bangunan di Kelurahan Untia Bentuk Hunian Kelurahan Cambaya


dipengaruhi oleh status kepemilikan tanah
dimana masih banyak yang memiliki status hak Bentuk rumah yang umum dijumpai pada
guna ini dikarenakan rumah-rumah yang ada kawasan pesisir Kel. Cambaya adalah rumah
diwilayah studi merupakan rumah nelayan panggung, rumah non panggung dan rumah
yang difasilitasi oleh pemerintah Kota panggung pengembangan. Masyarakat umumnya
Makassar.Hal ini dapat kita lihat dari gambar berasal dari suku bugis-makassar. maka dominan
diagram berikut:Hal ini dapat di lihat bahwa rumah mereka berbentuk rumah panggung
status tanah pada warga Kelurahan Untia rata (utamanya di segmen perairan dan pasang-surut)
–rata masih hak guna. Hal ini di karenakan dengan ciri khas rumah tradisional bugis yang
warga Kelurahan Untia juga sebagian juga dominan menggunakan material kayu pada
berasal dari daerah lain yang memanfaatkan semua konstruksinya. Rumah panggung
rumah dari pemerintah yang kosong karena pengembangan yang dimaksud adalah rumah
belum di tempati. Adapun warga Kelurahan yang awalnya merupakan rumah panggung
Untia juga yang mencoba memanfaatkan namun mengalami pengembangan yaitu
rumah yang belum di tempati untuk tinggal menambahkan ruang tambahan pada bagian
karena sudah memiliki keluarga baru.Gambar 5: kolong rumah, seiring dengan berbagai
Status Kepemilikan TanahStatus kepemilikan pertimbangan tertentu.
tanah juga dapat mempengaruhi pemeliharahaan
dan pengembangan rumah-rumah warga di Tabel 1. Identifikasi bentuk rumah di area
Kelurahan Untia, dimana warga rata-rata sudah pesisir pantai kel. Cambaya
permanen dan semi permanen. TIPE RUMAH GAMBAR FASAD
PANGGUNG
Pembuangan sanitasi warga segmen daratan
89,1% menggunakan jamban saniter berupa
kloset dengan pembuangan septictank. Pada
segmen pasang surut 69% dan perairan 91,9%
jamban langsung ke laut. Hal ini didasari
kurangnya kesadaran menjaga kebersihan
lingkungan sehingga menyebabkan tercemarnya NON-PANGGUNG
lingkungan perairan. Kondisi persampahan
warga, pada segmen daratan dominan membuang
sampah pada tempatnya 50,9%, segmen pasang
surut 55,2% dan perairan 100% membuang
sampah ke laut. Hal ini menyebabkan
pencemaran lingkungan utamanya pada RW 3A
yang dampaknya terlihat jelas sehingga warga PANGGUNG
melakukan penimbunan dengan material pasir PENGEMBANGAN
untuk menghilangkan bau sampah. Akibat
penimbunan terjadi sedimentasi yang
mengaburkan batasan segmentasi pasang surut
dan perairan.

(Sumber: analisis, November 2020)


Kondisi drainase pada segmen daratan 45,1%
dominan kurang baik, pada pasang surut 82,8%
dan perairan 100% tergolong buruk. Banyaknya
tumpukan sampah mengakibatkan aliran got
pondasi umpak, dan pondasi tiang pancang kayu atau
bambu.

Gambar 2. Bentuk hunian di kel. Cambaya


(Sumber : google street view, November 2020)

Gambar 5. Jenis-jenis pondasi rumah di kel.


Cambaya (Sumber : google, November 2020)

2. Jenis kolom ( super struktur)

Gambar 3. Denah rumah dan jalur sirkulasi di kel.


Cambaya
(Sumber : google, November 2020)

Luas bangunan yang ditempati masyarakat


disana beraneka ragam ada yang ukurannya 36
m2 dan ada juga mempunyai luas bangunan
yang ukurannya 21 m2, didalam bangunan yang
luas bangunannya sekitar 36 m2dihuni 6-7 0rang
didalamnya dan rata-rata dalam satu unit mempunyai
2 KK didalam setiap unitnya, dan yang mempunyai
luas bangunan 21 m2didalamnya dihuni 3-4 0rang
didalamnya dan rata-rata didalamnya terdapat 1 Gambar 6. Jenis-jenis kolom rumah di kel.
KK. Cambaya (Sumber : google, November 2020)

Material Struktur Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa ada 3 jenis
kolom yang digunakan di kelurahan cambaya yaitu :
Untuk struktur rumah pesisir akan dibahas dengan kolom, bambu, dan balok. Berdasarkan analisis dari
membagi menjadi 3 (tiga) komponen utama yaitu sub penulis bangunan yang masih menggunakan kolom
struktur (pondasi), super struktur (kolom), dan up bamboo adalah bangunan yang sifatnya semi
struktur (atap). permanen.

1. Jenis pondasi (sub struktur) 3. Jenis atap ( upper struktur)

Rumah-rumah dikawasan pesisir pantai kel.


Cambaya, terdapat beberapa jenis pondasi dangkal
yaitu pondasi menerus batu kali ataupun rollag,
hal ini untuk menyesuaikan kondisi lingkungan
dengan bentuk rumah panggung yang mencirikan
bentuk arsitektur tradisional.

e. Polapermukiman umumnya linier dan menyebar


mengikuti jaringan jalan, tidak teratur dengan
tingkat kepadatan bangunan sedang.

f. Kondisi topografi kawasan yang cenderung


landai tanpa cekungan, aksesibilats langsung
ke pantai, menyebabkan kawasan ini rawan
bencana angin kencang karena tidak adanya
blocking.
Gambar 6. Atap rumah di kel. Cambaya (Sumber :
google, November 2020) g. Pada umumnya masyarakat Bugis-Makassar
yang berada di Kampung Kumbe masih
Bentuk atap rumah di area pesisir pantai Kelurahan memiliki keinginan untukmempertahankan
Cambaya dominan menggunakan arsitektur budaya dan adat istiadat tempat mereka
tradisional Bugis-Makassar atau arsitektur lokal, hal berasal dengan tetap mempertahankan bentuk
ini untuk menyesuaikan kondisi lingkungan dengan rumah sesuai dengan pakemnya yang telah
bentuk rumah panggung yang mencirikan arsitektur diturunkan secara turun temurun.
tradisional.

Daftar Pustaka
Kesimpulan
Abidah, Perubahan Bentuk dan Fungsi Rumah
Bugis-Makassar di Makassar. Universitas Negeri
a. Material hunian di area pesisir pantai Kelurahan Makassar. Makassar
Cambaya terdiri dari sub struktur yaitu pondasi,
super struktur yakni dinding, up struktur yakni Hasan. 2010. Perubahan Bentuk dan Fungsi
plafond dan kuda-kuda rumah. Arsitektur Tradisional Bugis di Kawasan Pesisir
Kamal Muara, Jakarta Utara. Universitas Gunadarma.
b. Penggunaan material pada 3 (tiga) komponen Jakarta.
struktur bangunan mayoritas menggunakan
materil alami sehingga dapat menyatukan unsur Koentjaraningrat (1999), Manusia dan Kebudayaan
arsitektur lokal Bugis-Makassar. di Indonesia, Djambatan, Jakarta.

Rahmansah, dkk. 2014. Arsitektur Tradisional


c. Pemakaian material bangunan dengan bentuk
Bugis Makassar (Survei pada Atap Bangunan
hunian di area pesisir pantai Kelurahan Cambaya
Kantor di Kota Makassar). Jurnal Forum Bangunan
dapat memberikan kejelasan dalam aplikasi nilai-
: Volume 12 Nomor 2. Makassar.
nilai arsitektur tradisional atau lokal, karena
bentuk arsitektur tradisional Bugis-Makassar Rapoport,. 1969. Asal Usul Kebudayaan Permukiman
merupakan bangunan yang berbentuk panggung Dalam Pengantar Sejarah Perencanaan Kota
sehingga penggunaan material hunian terdiri dari (Kumpulan Karangan). Penerbit: Intermetra,
kayu yang dapat menyatu dengan kondisi alam Bandung.
dan topografi area pesisir pantai Kelurahan
Cambaya. Ishak, T, M. 2011. Nilai-Nilai Arsitektur Kearifan
Lokal (Local Wisdom) di Bulutana Kecamatan Tinggi
d. Sesuai dengan adat maupun kondisi geografis Moncong Kabupaten Gowa. Jurnal Forum Bangunan,
bentuk hunian di area pesisir pantai Kelurahan Vol. 2 No. 9. Juli 2011. Universitas Negeri Makassar.\
Cambaya dominan menggunakan arsitektur
tradisional Bugis-Makassar atau arsitektur lokal,
Yunus, MaknaSimbol Bentuk Dan Seni Hias Pada
Rumah Bugis Sulawesi Selatan, Universitas Negeri
Makassar.

Palemmui N.S., 2006, Arsitektur Rumah


Tradisional Bugis, Badan Penerbit Universitas
Makassar, Makassar.

Penerbit Grolier International, Jakarta.Norberg C -


Schulz (1985), The Concept of Dwelling, On The
Way to Figure of Architecture, Rizolli International
Publication Inc, New York.

Dahuri R, Rais J, Ginting A, Sitepu MJ (1996),


Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan
secara terpadu. PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai