Anda di halaman 1dari 8

GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 1

FINAL PAPER APA 4 - NEIGHBORHOOD CULTURAL CENTER AND


MUSEUM BLAURAN
APA 4 – TUGAS 4
I GUSTI AYU SESKIARA VIVEKA HANI – APA4 kelas A
08111840000074- KELAS E ( PA4 )
e-mail: seskiaraviveka@gmail.com

teknologi.
Abstrak—Lingkungan binaan membentuk perilaku manusia, dalam
arsitektur manifestasi fisik sebuah ruang menentukan aktivitas manusia di Seiring berjalannya waktu, pola pikir manusia juga berubah, begitu
dalamnya. Hal ini berpengaruh juga pada socioculture di wilayahnya, pula budaya pada suatu tempat. Budaya pada suatu wilayah tidak
dimana keduanya saling mempengaruhi. Dalam paper ini dibahas
mengenai isu socioculture yang ada pada wilayah Tunjungan yang hanya dipengaruhi pola pikir manusia saja namun juga dipengaruhi
mempengaruhi bangunan perancangan Cultural Center and Museum kondisi fisik atau geografis dari wilayah tersebut. Setiap wilayah di
Blauran yang terletak di daerah Jalan Tanjung Anom. Kerangka kerja yang belahan dunia memiliki sociocultural masing-masing yang melekat
dipakai dalam proses perancangan adalah force-based framework. Tahap pada masyarakatnya. Misalnya pada Benua Eropa perumahannya
pertama adalah mengidentifikasi force, selanjutnya melakukan site memiliki pemanas karena wilayahnya terdapat musim dingin
analysis, dan menentukan kriteria rancang. Tahap kedua yaitu melakukan sedangkan pada Indonesia hal ini menjadi suatu yang absurd
respon bentuk dan juga pemograman ruang. Tahap ketiga adalah
menentukan struktur dan material. Lalu terakhir akan disampaikan
karena Indonesia berada pada iklim tropis.
kesimpulan yang didapat.

II. KARAKTER & FUNGSI BANGUNAN


Kata Kunci—cultural center, force based framework, tunjungan

Pada rancangan PA 4 kali ini objek rancangan yaitu berupa


public space yang mempertimbangkan aspek sociocultural yang
I. ISU SOSIOKULTURAL DALAM PERANCANGAN
ada pada kawasan Tunjungan dengan luas lahan kurang lebih 5000
ARSITEKTUR
meter2.

D alam merancang lingkungan binaan, sustainability merupakan


hal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam konsep sustainability
terdapat tiga pilar yang menopang sustainability yaitu social,
Dalam merancang bangunan kita harus mencari isu dalam
konteks wilayah terlebih dahulu. Selanjutnya menari preseden yang
cocok dengan isu yang ada. Pada tabel di bawah ini terdapat daftar
environmental dan economy. Konsep ini telah ada semenjak 1980 preseden yang menjadi bahan referensi dari rancangan PA 4 ini.
dengan beberapa pemikiran yang berbeda. Artinya ketiga pilar ini
merupakan komponen yang menopang sustainability dan apabila PRESEDEN KARAKTER
salah satu tidak hadir maka konsep ini akan jatuh. Memiliki kesamaan dalam
bentuk desain formal
rancangan, dimana
preseden ini menjadi contoh
struktur yang nantinya akan
digunakan dalam rancangan

Turbosealtech New Incubator


and Office Building
Sebuah taman yang
diciptakan sebagai ruang
gerak yang terkoneksi yang
Gambar 1. Three pillars of Sustainability memunculkan perasaan
lewat ruang spasial yang
Menurut KBBI, sosiokultural yaitu berkenaan dengan segi sosial dan berurut. Dalam hal ini
budaya masyarakat. Perilaku masyarakat seperti kesenian, menciptakan sebuah bentuk
Parc de la Villette / Bernard
paradigma, merupakan sosiokultural yang juga mempengaruhi narasi
Tschumi Architects
berbagai aspek pada daerah tersebut seperti ekonomi, politik,
lingkungan, dan arsitektur. Sosiokultural tiap daerah berbedabeda.
Adapun faktor yang mendukung perbedaan perkembangan
sosiokultural yaitu globalisasi, pendidikan, keterbukaan, dan
GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 2

Merupakan museum sejarah Tunjungan di Kecamatan Genteng, Surabaya Pusat. Adapun design
lokal dari wilayah salins les force yang didapat adalah sebagai berikut.
bains yang dirancang
dengan tujuan restorasi yang ASPECT SYNTHESIS FORCES
menghadirkan arsitektur asli CONTEXT Historic Past Narrative Space
kompleks dengan tambahan Shopping Street
Salt Museum, Salins Les Bains elemen modern. CULTURE Kesenjangan Inclusivity
Tabel 1. Preseden yang digunakan Pertunjukan seni
Spot foto
NEEDS Revitalisasi Cultural Center
Ruang publik
Tabel 2. Design force
III. METODE PERANCANGAN & FRAMEWORK
IV. DISKUSI
A. Design Framework
Pada perancangan PA 4 lahan yang diambil adalah lahan yang
Merancang merupakan suatu proses yang dilalui seorang individu terletak di Jl. Tanjung Anom di depan SMPN 4 Surabaya. Dengan
dalam menghasilkan sebuah karya. Dimana dalam proses ini luas lahan 85 x 60 meter. Adapun kelebihan dari pemilihan lahan ini
setiap individu memiliki caranya sendiri dalam meraih hasil akhir. adalah berada dekat pemukiman warga sehingga dapat menjadi
Setiap kerangka rancang memiliki tahap evaluative dan eksploratif. sebuah wadah yang dapat digunakan warga untuk mengatasi isu
Pada perancangan PA 4, kerangka rancangan yang digunakan sosial seperti kesenjangan. Selain kelebihan Adapun
adalah force based framework
kekurangannya yaitu jalan akses yang sempit dan kurang strategis,
sehingga harus mencari solusi agar pengunjung tertarik memasuki
B. Force-based Framework bangunan

Kerangka kerja berbasis force berfokus pada pemikiran kompleks


tentang forces yang dikonseptualisasikan sebagai tekanan, aset,
kendala, dan pressure. Inti nya kerangka kerjanya adalah
membuat forces tersebut dapat digunakan dan diatur sehingga
seorang arsitek dapat menindaklanjutinya. Force, sebagai dasar
desain arsitektur, juga berada di balik perkataan Louis Sullivan
form follow function. ‘Form follows function' dapat diartikan sebagai
fungsi adalah forces atau tekanan yang menciptakan bentuk agar
lebih jelas.

Gambar 3. Lahan rancangan

 ANALISA SITE

Kawasan segiempat Tunjungan yang berada di Kec. Genteng,


Surabaya Pusat merupakan daerah perdagangan dan perkantoran
yang dihubungkan oleh empat jalan utama yaitu Jalan Tunjungan,
Gambar 2. Force based framework Jalan Embong Malang, Jalan Blauran, dan Jalan Praban. Kawasan
Tunjungan telah berdiri sejak zaman Belanda dan hingga sampai
Force based framework Pada force-based framework, pola pikir saat ini terdapat gedung peninggalan yang masih berdiri dan
eksploratif dan evaluatif yang ditemukan di pattern-based menjadi spot foto bagi pengunjung. Fasilitas sekitar yang terkenal
framework juga hadir. Site dan program nya diteliti yang ada di sana antara lain Gedung Siola, Hotel Majapahit, dan
kemungkinannya (eksploratif ), lalu dianalisis untuk membuat Tunjungan Plaza.
daftar program dan membangun prioritas site (evaluatif ). Dalam
kerangka force-based, kita pertama harus mencari context, culture, Socioculture masyarakat Tunjungan sangat kaya akan sejarah,
dan needs dari site. Setelah itu kita akan mengidenti kasi force namun biasanya pengunjung jarang ada yang ingin mengunjungi
tersebut yang nantinya akan kita translasi menjadi sebuah konsep. kampung. Selain karena hiburan di jalan utama lebih menarik,
pengunjung kadang tidak mengetahui mengenai kampung
C. Identifikasi Design Force tersebut. Selain daripada kesenjangan yang terlihat pada area
kampung dan jalan utama, beberapa kebutuhan pengunjung
maupun warga kampung yaitu kurangnya area parkir. Hal ini juga
Design force merupakan hasil yang didapatkan dari memperhatikan berdampak pada kemacetan dan rawan banjir karena kurangnya
context, culture, dan needs yang ada pada lahan rancangan. area terbuka hijau.
Dimana wilayah dari rancangan PA 4 ini adalah kawasan segiempat
GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 3

ASPEK DATA ANALISA Sirkulasi Sering dilalui


Topografi Memiliki kendaraan
kontur tanah dan sering
yang lebih diadakan car
datar dari free day serta
sekitarnya rawan
kemacetan

Sun Sun hour


Hours terlama yaitu
Tabel 3. Analisa site
pada bulan
Sep-Okt yaitu
10 jam dan  KRITERIA PERANCANGAN
tersingkat Apr
yaitu 8,6 jam Kriteria rancangan adalah suatu ukuran tercapainya rancangan
Sun Path Posisi terhadap apa yang telah ditetapkan pada rancangan. Kriteria
matahari pada rancang terdiri dari kriteria umum dimana hal ini berkaitan dengan
siang hari design force yang didapat dan kriteria khusus dimana hal ini
berada di didapat dari hasil sintesis dari site analisa
barat
(belakang KODE KRITERIA UMUM
lahan)
U1 Menghadirkan sequence (path) sebagai bentuk
Temperat Suhu paling naratif arsitektur
ure tinggi berada U2 Cultural center yang mewadahi aspirasi warga
di bulan Oct- kampung Tunjungan
Nov dengan U3 Public space yang accessible bagi semua kalangan
suhu Tabel 4. Kriteria umum
mencapai 34
C dan KODE KRITERIA KHUSUS
terendah K1 Memaksimalkan RTH atau green area
bulan Jun-
K2 Mengorientasikan bukaan untuk penerangan alami
Sep dengan
K3 Cross ventilation
suhu 24 C.
K4 Tidak menggunakan pagar untuk kesan terbuka
Arah Pada siang
(inklusif)
Angin hari angin
K5 Membuat parkiran basement
mengarah ke
tenggara K6 Menambag vegetasi sebagai peneduh di tempat
dengan yang panas
kecepatan 10 K7 Vegetasi sebagai filter udara
km/h. K8 Menggunakan rainwater harvesting
Curah Curah hujan K9 Membuat kolam penyejukan
Hujan tertinggi pada Tabel 5. Kriteria khusus
bulan Januari
106,8 mm dan  TRANSFORMASI FORMAL DAN SPASIAL
terendah 3,4
mm
Fasilitas Berada dekat Pada perancangan arsitektur 4 objek rancangan yang dibangun
kawasan adalah sebuah cultural center dimana terdapat lima prinsip yaitu
pemukiman front, alignment, balance, pattern, dan orientation pada transformasi
dan formal bentuk.
perdagangan

Gambar 4. Transformasi formal

Transformasi Formal Transformasi bentuk tahap pertama


mengikuti peraturan bangunan yang berlaku di daerah lahan, yaitu
GSB sepanjang 5 meter, KDH minimal 10% dan KLB maksimal
GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 4

20.400 meter2. Pada tahap ini terdapat prinsip front, dimana façade bukaan dimaksimalkan pada façade bangunan, lalu pada bangunan
dari bangunan ditetapkan oleh ruang hijau di depan massa sebagai public dibuka pada jam 09.00.
entrance bangunan.

Gambar 5. Tahap pertama transformasi formal

Lalu pada tahap kedua, terdapat prinsip alignment, dimana


massa bangunan dipipihkan dan membentuk sebuah sirkulasi yang
mengitari massa bangunan dan menunjukan garis akhir dari
sirkulasi manusia. Tahap ketiga terdapat prinsip balance, dimana
massa bangunan yang menjadi satu tadi dipotong menjadi dua Gambar 8. Zonasi bangunan A dan bangunan B
massa. Massa bangunan ini dipotong mengikuti arah angin yang
bergerak dari depan bangunan. Pada rancangan terdapat dua massa bangunan seperti yang terlihat
pada gambar di atas. Bangunan A merupakan bangunan public,
dimana prinsip narasi pada bangunan diterapkan. Pada lantai kedua
terdapat museum sejarah lokal dimana pengunjung dapat
mengakses lewat tangga akses pada lobby, untuk mengakses
library pengunjung harus terlebih dahulu melewati museum. Hal ini
menciptakan sebuah sequence, atau dimana dalam prinsip
transformasi merupakan prinsip path-goal

Selanjutnya bangunan B merupakan bangunan yang inklusif,


dimana bangunan ini lebih mengedepankan aspirasi warga
Gambar 6. Tahap kedua dan ketiga transformasi formal kampung dalam menjawab isu kesenjangan. Foodcourt dapat
digunakan warga untuk berjualan, amphiteather dapat digunakan
Selanjutnya pada tahap keempat, transformasi spasial untuk berkreasi, lapangan basket menjawab isu keterbatasan lahan
ditetapkan menggunakan prinsip pattern dimana ruang public bermain, dan workshop dapat dipergunakan untuk sarana edukasi.
sampai privat ditempatkan secara vertical sesuai zoningnya. Pada Fungsi dari kedua bangunan tersebut menjawab kriteria umum yaitu
bangunan sebelah kiri pada gambar merupakan bangunan U2 dan U3 yaitu Cultural center yang mewadahi aspirasi warga
workshop yang terdiri dari tiga lantai. Sedangkan pada bangunan kampung Tunjungan dan Public space yang accessible bagi semua
kanan merupakan bangunan public dan area staff dengan empat kalangan
lantai.

Gambar 7. Tahap terakhir transformasi formal

Lalu pada tahap terakhir merupakan bentuk yang akan Tabel 6. Program ruang
diterapkan pada perancangan. Pada tahap ini digunakan prinsip
orientation, dimana bangunan ini dipotong menjadi segitiga Tahapan selanjutnya yaitu melakukan transformasi spasial,
gunanya agar cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. dimana program ruang digunakan sebagai penentu penempatan
Transformasi ini dilakukan berdasarkan jam operasional pada ruang pada bangunan Program Ruang Dalam program ruang ini
bangunan. Pada bangunan workshop jam operasional nya dimulai terdapat penentuan aspek terhadap ruang seperti berada di zonasi
pada jam 07.30 dimana matahari terbit pada bagian timur sehingga
GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 5

apar uang tersebut berada, apakah ruang tersebut mendapat akses


ke exterior, apakah terdapat HVAC, apakah terdapat jendela, dan
penempatannya pada lantai berapa. Penentuan pada aspek ini juga
didasari oleh standar ruang yang ada.

Gambar 9. Parti diagram pada denah

 PRINSIP STRUKTUR DAN UTILITAS

Gambar 10. Rigid frame structure

Jenis Struktur yang digunakan dalam bangunan rancangan ini


yaitu menggunakan struktur rigid frame dimana penggunaan
struktur ini digunakan karena jumlah lantai bangunan hanya terdiri
dari empat lantai maksimal, dimana penggunaan struktur bisa
memaksimalkan bukaan pada bangunan. Adapun kekurangan dari
sistem struktur ini salah satunya kolom yang dapat mengganggu
sirkulasi, seperti contohnya pada lapangan basket pada lantai 2
Tabel 7. Standar ruang
pada bangunan B. Permasalahan ini akhirnya diselesaikan dengan
melebarkan luas kolom menjadi 50 x 50 cm.
Selain program ruang transformasi spasial dilakukan dalam
bentuk parti diagram yang dipaparkan dalam bentuk denah.
GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 6

Untuk pengelolaan blackwater yang berasal dari WC digunakan


tangka septic. Penggunannya ditujukan untuk menampung air kotor
buangan dari bangunan ditempat yang tidak terjangkau oleh riol
umum/kota. Prinsip kerja dari tangki septik adalah mengolah dan
memisahkan antara air dengan kotoran dengan cara pengendapan.
Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic yang merubah
kotoran baku menjadi Lumpur.

Air hasil pemisahan (70% lebih bersih) dialirkan keluar secara


gravitasi dan diresapkan ketanah, sedangkan hasil endapan
(Lumpur) harus dibuang secara berkala dengan bantuan layanan
Tabel 8. Dimensi elemen struktur basement mobil tangki air kotor pemerintah setempat. Dengan demikian tangki
septic biasanya terletak diluar bangungan (mudah dicapai mobil
Pada struktur basement bentang antar kolom penopang yaitu 8 tangki) dan tidak ada peralatan pompa yang dipasangkan.
meter, hal ini dikarenakan pada basement digunakan sebagai area
parkir mobil, sehingga bentang harus luas agar tidak mengganggu
sirkulasi kendaraan. Selanjutnya pada bangunan, dimensi yang
didapat adalah sebagai berikut

Gambar 12. Green roof dan skylight

Untuk struktur atap digunakan baja ringan dan plat lantai yang
digunakan sebagai green roof dimana air resapan pada green roof
Tabel 9. Dimensi elemen struktur bangunan disalurkan pada sistem rainwater harvesting. Pada atap bangunan
juga digunakan skylight untuk penerangan ruangan. Kedua elemen
Adapun material yang digunakan pada bangunan yaitu ini termasuk dalam kriteria rancangan yaitu K2 dan K8.
menggunakan concrete on-site, dimana keputusan ini
dipertimbangkan dengan alasan material beton yang tidak rawan
kebakaran dimana hal ini sangat penting mengingat bangunan yang
berada sangat dekat dengan pemukiman. Alasan kedua yaitu hemat
transportasi karena dibuat di site, dimana keputusan dibuat
mengingat akses jalan yang sempit.

Gambar 13. Sequence pada rancangan

Gambar 11. Sistem sanitasi Pada gambar di atas merupakan sirkulasi visitor yang telah
disesuaikan dengan kriteria rancang K1 yaitu menghadirkan
Berikut adalah penerapan utilitas pumbling pada bangunan sequence (path) sebagai bentuk naratif arsitektur. Dimana
rancangan. Dimana pada sistem pumbling terdapat dua sumber air perjalanan visitor mulai dari parkiran basement lalu menuju tangga
yang digunakan yaitu air PAM dan rainwater collecting. Untuk akses yang akan membawa visitor ke dua pilihan yaitu menuju
penggunaan air PAM digunakan untuk wastafel dan sprinkle foodcourt atau lobi untuk ke museum. Apabila pengunjung memilih
sedangkan rainwater harvesting digunakan untuk kolam dan untuk ke lobi akan masuk ke museum dan library yang ada di lantai
penyiraman WC. dua lewat tangga.
GENAP 2021-2022/APA 4 /TUGAS 4/ KELAS A 7

Setelah sampai di lantai dua visitor akan masuk ke sebuah koridor


museum. Museum ini sendiri dikurasi untuk menceritakan
perjuangan Bung Tomo yang merupakan tokoh penting dalam
pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Bung Tomo yang
lahir di Kampung Blauran, berperan penting dalam mengkobarkan
semangat pemuda dalam peperangan melawan Belanda.

Lewat dari museum pengunjung bisa berkunjung ke Library, dimana


hal ini merupakan salah satu bagian perjalanan Bung Tomo, yang
setelah masa kemerdekaan memilih untuk pensiun untuk mengajar
kelima anaknya. Lalu untuk keluar dari museum lewat tangga yang
ada di sebelah library dan memasuki souvenir shop.

V. KESIMPULAN

Dalam arsitektur, sebuah inovasi merupakan hal yang lebih


dikedepankan. Namun dalam membangun suatu bangunan, inovasi
tersebut jangan sampai menghilangkan unsur cultural yang ada
pada wilayahnya. Apabila rancangan tersebut tidak sesuai dengan
konteks wilayah tempatnya maka bangunan tersebut bisa menjadi
gagal. Pertimbangan mengenai socioculture termasuk dalam
tahapan pertama dalam force based framework dimana culture
menghasilkan design force yang selanjutnya masuk dalam tahap
propose form hingga hasil akhir.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Plowright, Philip D. (2014). Revealing Architectural Design Methods,


Frameworks and Tools. United Kingdom: Routledge.
[2] KATERINA EKLOVA (2020). Sustainability of buildings: environmental,
economic, and social pillars. Business & IT, Vol. X(2), pp. 2-11, DOI:
https://doi.org/10.14311/bit.2020.03.01.
[3] "Salt Museum / Malcotti Roussey Architectes + Thierry Gheza" 11 May 2010.
ArchDaily. Accessed 20 Mar 2022. <https://www.archdaily.com/59348/salt-
museum-malcotti-roussey-architectes-thierry-gheza-architecte> ISSN 0719-
8884
[4] A. (2021, July 29). Architecture Narratives - The Storytelling of Design.
Archisoup | Architecture Guides & Resources. Retrieved April 9, 2022, from
https://www.archisoup.com/studio-guide/architecture-narratives
[5] Watson, D., Crosbie, M. J., & Callender, J. H. (1999). Time-saver Standards
for Architectural Design Data (7th ed.). McGraw-Hill Education.
[6] Total Proteksi Indonesia. (2019, September 30). Sistem Pemadaman Api
Sprinkler - Pengertian dan Cara Kerja.
https://totalproteksi.com/sistempemadaman- api-sprinkler-pengertian-dan-
cara-kerja/
[7] A. (2022, July 21). Mengenal Cara Kerja dan Cara Merawat Septic Tank.
Rancang Mebel. https://www.rancangmebel.com/artikel/mengenal-cara-
kerjadan- cara-merawat-septictank#:%
7E:text=Cara%20Kerja%20Septic%20Tank&text=Tangki%20septic%
20terbuat%20dari%20bahan,pada%20tempat%20pengolahan%20skala%20b
esar.
GASAL 2020-2021/APA 4/TUGAS 4/ KELAS A/B 8

Anda mungkin juga menyukai