Anda di halaman 1dari 5

ISSN: 2721-8686 (online)

ARSITEKTUR VERNAKULAR MODERN


PADA DESAIN GEDUNG TERMINAL BIMOKU
Ne’imah Baidani ABSTRACT
Arsitek Profesional Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur
PT. Agradaya Karya Utama (NTT), selain sebagai Ibukota Provinsi yang merupakan pusat
n.b.dani2@gmail.com kegiatan administrasi birokrasi, dalam hal perekonomian Kota
Kupang juga merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Secara
Hari Dwi Wahyudi administratif dan geografis, Provinsi NTT merupakan salah satu
Program Studi Teknik Sipil
wilayah Republik Indonesia (RI) yang berbatasan darat secara
Universitas Widya Dharma
langsung dengan wilayah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
hariwahyudi.hdw@gmail.com
Tujuan utama dari kajian perancangan ini, adalah melakukan
perancangan desain bangunan gedung Terminal Bus Bimoku yang
mempunyai fungsi utama sebagai terminal angkutan darat dan juga
sebagai Pos Lintas Batas Negara (PLBN), sehingga bangunan
pelayanan publik ini harus mencerminkan identitas budaya lokal dan
nasional. Hasil perancangan Gedung Terminal Bus Bimoku,
merupakan implementasi konsep arsitektur vernakular modern
dengan mengambil konsep ide dasar dari bentuk Ti’i Langga dan
Sasando yang ditransformasikan ke bentuk bangunan. Transformasi
konsep ide dasar tersebut merupakan upaya mewujudkan bangunan
publik sebagai karya arsitektur yang mencerminkan jati diri bangsa
sekaligus dapat menjadi ikon arsitektur yang mewakili budaya lokal
dan nasional.

Keyword : Arsitektur, Vernakular, Modern, Identitas Nasional

PENDAHULUAN sarana dan prasarana yang dimiliki oleh


Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Terminal Bus Bimoku.
Nusa Tenggara Timur (NTT), selain sebagai Tujuan utama dari kajian perancangan ini,
Ibukota Provinsi yang merupakan pusat adalah melakukan perancangan desain
kegiatan administrasi birokrasi, dalam hal bangunan gedung Terminal Bus Bimoku yang
perekonomian Kota Kupang juga merupakan mempunyai fungsi utama sebagai terminal
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Secara angkutan darat dan juga sebagai Pos Lintas
administratif dan geografis, Provinsi NTT Batas Negara (PLBN). Hasil perancangan
merupakan salah satu wilayah Republik tersebut diharapkan menjadi bangunan
Indonesia (RI) yang berbatasan darat secara pelayanan publik yang mencerminkan jati diri
langsung dengan wilayah Republik Demokratik bangsa sekaligus dapat menjadi ikon arsitektur
Timor Leste (RDTL). yang mewakili budaya lokal dan nasional.
Terminal Bimoku adalah terminal bus
yang berada di wilayah Kota Kupang, aktivitas KAJIAN PUSTAKA
pelayanan trayek bus yang beroperasi di Arsitektur vernakular pertama kali
Terminal Bimoku salah satunya adalah Bus diperkenalkan oleh Rudofsky, B. (1964), term
Angkutan Lintas Batas Negara (ABLN) dengan vernakular dipilih sebagai upaya untuk
rute Kupang (NTT RI) – Dilli (RDTL). Sesuai mengklasifikasikan arsitektur lokal yang
dengan fungsinya sebagai Terminal Bus ALBN umumnya berupa hunian, yang ditemukan di
tersebut, maka perlu ditingkatkan fasilitas berbagai belahan dunia. Hal tersebut yang

SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 199


menjadikan alasan dalam pelbagai literatur material bangunan setempat. Sehingga
kontemporer, arsitektur vernakular dimaknai fisik dan kualitas estetika, bentuk dan
sebagai architecture without architects. John struktur serta tipologi bangunannnya
May (2010) menjelaskan bahwa arsitektur dipengaruhi oleh kondisi geografi;
vernakular dengan kealamiannya dibangun e. Bangunan vernakular bersifat abadi yaitu
menggunakan material lokal yang sudah memiliki keberlakuan yang panjang,
terbukti mampu menghadapi tantangan konstan/terus menerus yang diperoleh
ekologi dan iklim setempat, dalam prosesnya dari reaksi naluriah/spontan/tidak sadar
arsitektur vernakular dibangun dengan diri terhadap kondisi lingkungan alam
mengggunakan alat bantu tradisional yang setempat;
mempunyai nilai praktis dan efisien energi f. Arsitektur vernakular adalah produk
serta menyatu dengan lanskap alam. Dengan budaya pertukangan secara manual dalam
makna lain, arsitektur vernakular adalah membangun yang didasarkan pada logika
arsitektur asli setempat (lokal) yang dibangun sederhana, diulang dalam jumlah terbatas
dengan kearifan lokal setempat dan material sebagai adaptasi terhadap iklim, bahan,
yang tersedia di alam. dan adat istiadat setempat;
Menurut Sani, A.A. (2015) bangunan g. Pola transfer pengetahuan dilakukan
vernakular mempunyai karakteristik, sebagai secara verbal (tidak tertulis) dari generasi
berikut : ke generasi berikutnya individu-individu
a. Arsitektur vernakular mencakup rumah dibimbing oleh suatu rangkaian konvensi
tinggal dan bangunan lainnya yang (aturan tidak tertulis), yang dibangun
berkaitan dengan konteks lingkungan dan dalam lokalitasnya.
sumber daya setempat/lokal, individu atau Mengikuti perkembangan teknologi
masyarakat setempat yang memilikinya, dalam konteks kekinian, arsitektur vernakular
mencakup : rumah tinggal, rumah petani di modern mempunyai prinsip – prinsip pokok
lahan pertanian, bangunan untuk yang menjadi kaidah utama dalam
menyimpan hasil pertanian atau ternak, perancangannya, yaitu :
kincir air, bangunan tempat bekerja a. Merespon iklim, ekologi dan geologi
pengrajin, lumbung, dan balai adat; setempat (contextual to site);
b. Bentuk arsitektur yang dibangun untuk b. Menerapkan prinsip efisiensi energi dalam
memenuhi kebutuhan dasar suatu perancangan, pembangunan, maupun
komunitas masyarakat, nilai-nilai, penggunaan;
ekonomi, cara pandang hidup suatu c. Menggunakan material yang ramah
masyarakat tertentu. Aspek fungsi sangat lingkungan;
dominan,namun tidak dibangun untuk d. Menerapkan prinsip efektifitas dalam
mengedepankan estetika atau hal-hal yang penggunaan lahan dan sedapat mungkin
bersifat gaya/langgam, kalaupun ada, bersinergi dengan lingkungan setempat
sedikit sekali peranannya. Hal ini (tidak membebani lingkungan).
dibedakan dengan arsitektur elit, yang Prinsip pokok arsitektur vernakular
dicirikan oleh unsur-unsur gaya desain modern tersebut selaras dengan konsep
sengaja dilahirkan untuk tujuan estetik pembangunan berkelanjutan (sustainable
yang melampaui kebutuhan fungsional development).
suatu bangunan;
c. Arsitektur yang tanpa dirancang bangun KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR
oleh pengrajin, tanpa peran seorang Posisi Strategis Wilayah Studi
arsitek professional, dengan teknik dan Terminal Bus Bimoku berlokasi di Kota
material lokal, lingkungan lokal : iklim, Kupang, yang secara administratif masuk
tradisi ekonomi. dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
d. Bentuk bangunan vernakular bersifat (NTT). Provinsi NTT merupakan wilayah
kasar, asli lokal, jarang menerima inovasi Republik Indonesia yang berbatasan langsung
dari luar, karena didasarkan pada dengan Republik Demokratik Timor Leste
kebutuhan manusia dan ketersediaan (RDTL). Perbatasan langsung antara wilayah RI

SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 200


dengan wilayah RDTL memang berada di
wilayah Kabupaten Atambua, tetapi Kota
Kupang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
di Pulau Timor secara khusus, dan Provinsi NTT
secara umum menjadikan Terminal Bus
Bimoku sebagai simpul penting dalam aktifitas
Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN). Salah
satu peran dari Terminal Bus Bimoku adalah
gerbang masuk ke wilayah RI melalui jalur
darat, dari peran tersebut Terminal Bus
Bimoku diharapkan dapat mencerminkan jati
diri bangsa sekaligus dapat menjadi ikon
arsitektur yang mewakili budaya Kupang dan
NTT.

Konsep Ruang dan Kegiatan


Berdasarkan fungsi kegiatan, Terminal Bus
Bimoku memiliki 2 (dua) kegiatan utama, yaitu Gambar 1. Diagram kelompok kegiatan dan kebutuhan
: menurunkan penumpang dari kendaraan ruang (sumber : hasil analisis, 2021)
angkutan, dan menaikkan penumpang ke
kendaraan penumpang. Fungsi utama ini
kemudian memiliki turunan fungsi kegiatan
seperti kegiatan menunggu, membeli karcis
masuk, menjemput, mengantar, dan
sebagainya. Kelompok kegiatan dalam terminal
dan kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk
Gambar 2. Diagram alur sirkulasi kegiatan
aktivitas kegiatan tersebut dapat dilihat pada (Sumber : hasil analisis, 2021)
Gambar 1. Sedangkan konsep arus sirkulasi
aktivitas kegiatan pada bangunan gedung Eksplorasi Ide Bentuk Arsitektur
terminal disajikan pada Gambar 2. Arsitektur merupakan wujud dari hasil
Berdasarkan kelompok kegiatan, penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan
bangunan Terminal Bus Bimoku dibagi dalam 2 seni secara utuh dalam mengubah ruang dan
(dua) bagian bangunan terminal, yaitu : lingkungan binaan, sebagai bagian dari
bangunan terminal keberangkatan dan kebudayaan dan peradaban manusia. Pada
bangunan terminal kedatangan. Kedua bagian pernyataan tersebut ada 2 (dua) kata kunci,
bangunan tersebut dihubungkan dengan yaitu : mengubah (membentuk) ruang dan
bangunan hall yang menjadi jalur masuk dan bagian dari kebudayaan dan peradaban.
keluar dari bangunan. Selain bagian utama Mengubah ruang berarti membentuk ruang
bangunan tersebut, bangunan terminal bus yang dapat mewadahi kegiatan manusia di
juga dilengkapi dengan ruang-ruang kegiatan dalamnya, Sullivan, L.H. (1896), menyatakan
tambahan yang berfungsi mewadahi kegiatan bentuk Arsitektur mengikuti dari fungsinya.
tambahan dari kegiatan pendukung dan servis, Pernyataan tersebut relevan dengan inti
seperti restoran, kafe dan lounge, ruang perancangan arsitektur yaitu sebagai wadah
tunggu, ruang bermain anak toilet, musholla, dari fungsi kegiatan (pengguna) didalamnya,
ruang kontrol dan kantor. baik itu manusia atau lainnya.
Arsitektur sebagai bagian dari
kebudayaan. Sejak masa pra sejarah, arsitektur
telah menjadi bagian dari kebudayaan dan
ekspresi peradaban, kebutuhan manusia akan
tempat tinggal dan berlindung telah memaksa
manusia prasejarah membuat arsitektur

SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 201


pertama mereka sebagai tempat tinggal yang Gambar 4. Transformasi Ide Desain
kemudian berkembang sebagai tempat (sumber : hasil rancangan, 2021)
mewadahi berbagai kegiatan hidup seperti saat Motif tenun diadaptasi menjadi
ini. Menurut Rappoport, A. (1981), arsitektur ornamen eye catcher pada pintu masuk utama
adalah ruang tempat hidup manusia yang lebih bangunan. Pola kulit Sasando dijadikan fasade
dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut bangunan sehingga menjadi bangunan entry
pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini point dalam Kota Kupang.
meliputi tata atur kehidupan sosial dan budaya
masyarakat, yang diwadahi dan sekaligus
mempengaruhi arsitektur. Arsitektur sebagai
unsur kebudayaan merupakan salah satu
bentuk bahasa non verbal manusia yang
bernuansa simbolik (Alimuddin, A., 2016).
Kota Kupang yang secara geografis
terletak di Pulau Timor merupakan suatu
daerah yang secara sosiologis terdiri dari
beberapa entitas suku dengan kebudayaan.
Gambar 5. Konsep fasad bangunan
Beberapa suku besar diantaranya Suku Timor, (Sumber : hasil rancangan, 2021)
Suku Sabu, Suku Rote, dan Suku Flores. Suku
Timor sebagai suku asli yang mendiami Kota Penataan Ruang dan Sirkulasi Kegiatan
Kupang, sedangkan Suku Rote merupakan suku Pola dasar penataan ruang dirancang
yang dominan di Kota Kupang. Dominasi Suku berdasarkan hubungan dan alur kegiatan yang
Rote dalam hal budaya ini tercermin dari salah terjadi di dalam bangunan dan lingkungan
satu ikon khas dari Kupang yaitu topi Ti’i bangunan. Kegiatan keberangkatan dan
Langga yang biasa dipakai lelaki Suku Rote dan kedatangan penumpang menjadi fokus utama
dipercaya menambah kewibawaan yang dalam penataan ruang, dengan tetap
memakainya. Sasando, juga merupakan ikon memperhatikan kegiatan pendukung yang
budaya NTT. Sasando dibuat dari daun lontar mungkin terselenggara oleh pengguna maupun
lebar yang banyak terdapat di kepulauan Nusa pengelola bangunan terminal. Gambar 6,
Tenggara. Kedua ikon budaya tersebut, merupakan diagram alur kegiatan utama
selanjutnya diimplementasikan ke konsep dalam bangunan terminal.
bentuk bangunan. Transformasi konsep ide
dasar ke dalam bentuk bangunan dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 6. Diagram alur kegiatan dalam bangunan


(Sumber : hasil analisis, 2021)

Diagram pola sirkulasi aktivitas kegiatan


dapat dilihat pada Gambar 7, pola alur sirkulasi
Gambar 3. Baju adat dengan ti’i langga dan sasando aktivitas kegiatan dirancang dengan konsep
(Sumber : www.adat-tradisional.blogspot.com diunduh sirkulasi linier pada masing-masing bagian
: 14 Januari 2021)
utama bangunan, dengan bagian connection
hall yang berfungsi sebagai ruang penghubung
antar bagian utama bangunan, menerapkan
konsep alur sirkulasi radial. Pola alur sirkulasi
aktivitas kegiatan dalam bangunan ini
merupakan konsekuensi dari penerapan pola

SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 202


simetris paralel pada desain penataan ruang (sustainable development). Terminal Bus
yang diterapkan. Bimoku yang berada di Kota Kupang,
merupakan terminal bus yang melayani trayek
bus ALBN dengan rute Kupang (NTT RI) – Dilli
(RDTL), sehingga Terminal Bus Bimoku
mempunyai peran tambahan sebagai gerbang
masuk utama ke wilayah RI. Hasil perancangan
Gedung Terminal Bus Bimoku, merupakan
implementasi konsep arsitektur vernakular
modern dengan mengambil konsep ide dasar
Gambar 7. Konsep penataan ruang dan alur dari bentuk Ti’i Langga dan Sasando yang
sirkulasi kegiatan dalam bangunan (Sumber : hasil ditransformasikan ke bentuk bangunan.
analisis, 2021) Transformasi konsep ide dasar tersebut
merupakan upaya mewujudkan bangunan
Pemilihan Material Bangunan publik sebagai karya arsitektur yang
Dalam konsep pemilihan dan penggunaan mencerminkan jati diri bangsa sekaligus dapat
material bangunan, fokus utama adalah pada menjadi ikon arsitektur yang mewakili budaya
material yang efektif, tahan lama, dapat di daur lokal dan nasional.
ulang, dan dapat diguna ulang. Sedangkan
pada material finishing, fokus pada material DAFTAR PUSTAKA
non toxic sehingga dalam pengaplikasian dan Alimuddin, A., 2016, Kebudayaan Dan
penggunaannya tidak membebani lingkungan Sinkretisme Terhadap Pembentukan
sekitar. Material untuk struktur bangunan Ruang Serta Bentuk Rumah Tradisonal
dipilih baja dan beton pracetak, sedang untuk Tolotang Kabupaten Sidrap, Jurnal
finishing bangunan digunakan kaca, Arsitektur, Kota dan Permukiman
Alumunium Composite Panel (ACP), dan non (LOSARI) Vol. 1 No.2 Agustus 2016,
toxic colouring. Pada bagian sisi interior Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
bangunan fokus material ada pada Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
kenyamanan dan tampilan menarik dinamik, May, J., 2010, Handmade Houses & Other
dengan pemilihan warna hangat. Material yang Buildings: The World Of Vernacular
dipilih serupa karpet (fabric), ACP pada Architecture, Thames & Hudson
ornament untuk membangun “rasa”, dan Publishing, London, UK.
alumunium motif kayu untuk plafond. Rudofsky, B., 1964, Architecture Without
Architects; An Introduction To
KESIMPULAN Nonpedigreed Architecture, The
Arsitektur vernakular modern mempunyai Museum of Modern Art, New York, USA.
prinsip – prinsip pokok yang menjadi kaidah Sani, A.A., 2015, Bentuk Dan Proporsi Pada
utama dalam perancangannya, yaitu : Perwujudan Arsitektur Vernakular Bugis,
merespon iklim, ekologi dan geologi setempat Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan,
(contextual to site); menerapkan prinsip Nomor 2. Volume 17 – Juli 2015, Jurusan
efisiensi energi dalam perancangan, Teknik Sipil, Universitas Negeri
pembangunan, maupun penggunaan; Semarang (UNNES), Semarang.
menggunakan material yang ramah Sullivan, L.H., 1896, The Tall Office Building
lingkungan; menerapkan prinsip efektifitas Artistically Considered, Lippincott's
dalam penggunaan lahan dan sedapat mungkin Magazine, Philadelphia, Pennsylvania –
bersinergi dengan lingkungan setempat (tidak USA.
membebani lingkungan). Prinsip pokok ___________ , www.adat-
arsitektur vernakular modern tersebut selaras tradisional.blogspot.com diunduh : 14
dengan konsep pembangunan berkelanjutan Januari 2021

SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 203

Anda mungkin juga menyukai