PADA DESAIN GEDUNG TERMINAL BIMOKU Ne’imah Baidani ABSTRACT Arsitek Profesional Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur PT. Agradaya Karya Utama (NTT), selain sebagai Ibukota Provinsi yang merupakan pusat n.b.dani2@gmail.com kegiatan administrasi birokrasi, dalam hal perekonomian Kota Kupang juga merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Secara Hari Dwi Wahyudi administratif dan geografis, Provinsi NTT merupakan salah satu Program Studi Teknik Sipil wilayah Republik Indonesia (RI) yang berbatasan darat secara Universitas Widya Dharma langsung dengan wilayah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). hariwahyudi.hdw@gmail.com Tujuan utama dari kajian perancangan ini, adalah melakukan perancangan desain bangunan gedung Terminal Bus Bimoku yang mempunyai fungsi utama sebagai terminal angkutan darat dan juga sebagai Pos Lintas Batas Negara (PLBN), sehingga bangunan pelayanan publik ini harus mencerminkan identitas budaya lokal dan nasional. Hasil perancangan Gedung Terminal Bus Bimoku, merupakan implementasi konsep arsitektur vernakular modern dengan mengambil konsep ide dasar dari bentuk Ti’i Langga dan Sasando yang ditransformasikan ke bentuk bangunan. Transformasi konsep ide dasar tersebut merupakan upaya mewujudkan bangunan publik sebagai karya arsitektur yang mencerminkan jati diri bangsa sekaligus dapat menjadi ikon arsitektur yang mewakili budaya lokal dan nasional.
Keyword : Arsitektur, Vernakular, Modern, Identitas Nasional
PENDAHULUAN sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Kota Kupang merupakan Ibukota Provinsi Terminal Bus Bimoku. Nusa Tenggara Timur (NTT), selain sebagai Tujuan utama dari kajian perancangan ini, Ibukota Provinsi yang merupakan pusat adalah melakukan perancangan desain kegiatan administrasi birokrasi, dalam hal bangunan gedung Terminal Bus Bimoku yang perekonomian Kota Kupang juga merupakan mempunyai fungsi utama sebagai terminal Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Secara angkutan darat dan juga sebagai Pos Lintas administratif dan geografis, Provinsi NTT Batas Negara (PLBN). Hasil perancangan merupakan salah satu wilayah Republik tersebut diharapkan menjadi bangunan Indonesia (RI) yang berbatasan darat secara pelayanan publik yang mencerminkan jati diri langsung dengan wilayah Republik Demokratik bangsa sekaligus dapat menjadi ikon arsitektur Timor Leste (RDTL). yang mewakili budaya lokal dan nasional. Terminal Bimoku adalah terminal bus yang berada di wilayah Kota Kupang, aktivitas KAJIAN PUSTAKA pelayanan trayek bus yang beroperasi di Arsitektur vernakular pertama kali Terminal Bimoku salah satunya adalah Bus diperkenalkan oleh Rudofsky, B. (1964), term Angkutan Lintas Batas Negara (ABLN) dengan vernakular dipilih sebagai upaya untuk rute Kupang (NTT RI) – Dilli (RDTL). Sesuai mengklasifikasikan arsitektur lokal yang dengan fungsinya sebagai Terminal Bus ALBN umumnya berupa hunian, yang ditemukan di tersebut, maka perlu ditingkatkan fasilitas berbagai belahan dunia. Hal tersebut yang
SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 199
menjadikan alasan dalam pelbagai literatur material bangunan setempat. Sehingga kontemporer, arsitektur vernakular dimaknai fisik dan kualitas estetika, bentuk dan sebagai architecture without architects. John struktur serta tipologi bangunannnya May (2010) menjelaskan bahwa arsitektur dipengaruhi oleh kondisi geografi; vernakular dengan kealamiannya dibangun e. Bangunan vernakular bersifat abadi yaitu menggunakan material lokal yang sudah memiliki keberlakuan yang panjang, terbukti mampu menghadapi tantangan konstan/terus menerus yang diperoleh ekologi dan iklim setempat, dalam prosesnya dari reaksi naluriah/spontan/tidak sadar arsitektur vernakular dibangun dengan diri terhadap kondisi lingkungan alam mengggunakan alat bantu tradisional yang setempat; mempunyai nilai praktis dan efisien energi f. Arsitektur vernakular adalah produk serta menyatu dengan lanskap alam. Dengan budaya pertukangan secara manual dalam makna lain, arsitektur vernakular adalah membangun yang didasarkan pada logika arsitektur asli setempat (lokal) yang dibangun sederhana, diulang dalam jumlah terbatas dengan kearifan lokal setempat dan material sebagai adaptasi terhadap iklim, bahan, yang tersedia di alam. dan adat istiadat setempat; Menurut Sani, A.A. (2015) bangunan g. Pola transfer pengetahuan dilakukan vernakular mempunyai karakteristik, sebagai secara verbal (tidak tertulis) dari generasi berikut : ke generasi berikutnya individu-individu a. Arsitektur vernakular mencakup rumah dibimbing oleh suatu rangkaian konvensi tinggal dan bangunan lainnya yang (aturan tidak tertulis), yang dibangun berkaitan dengan konteks lingkungan dan dalam lokalitasnya. sumber daya setempat/lokal, individu atau Mengikuti perkembangan teknologi masyarakat setempat yang memilikinya, dalam konteks kekinian, arsitektur vernakular mencakup : rumah tinggal, rumah petani di modern mempunyai prinsip – prinsip pokok lahan pertanian, bangunan untuk yang menjadi kaidah utama dalam menyimpan hasil pertanian atau ternak, perancangannya, yaitu : kincir air, bangunan tempat bekerja a. Merespon iklim, ekologi dan geologi pengrajin, lumbung, dan balai adat; setempat (contextual to site); b. Bentuk arsitektur yang dibangun untuk b. Menerapkan prinsip efisiensi energi dalam memenuhi kebutuhan dasar suatu perancangan, pembangunan, maupun komunitas masyarakat, nilai-nilai, penggunaan; ekonomi, cara pandang hidup suatu c. Menggunakan material yang ramah masyarakat tertentu. Aspek fungsi sangat lingkungan; dominan,namun tidak dibangun untuk d. Menerapkan prinsip efektifitas dalam mengedepankan estetika atau hal-hal yang penggunaan lahan dan sedapat mungkin bersifat gaya/langgam, kalaupun ada, bersinergi dengan lingkungan setempat sedikit sekali peranannya. Hal ini (tidak membebani lingkungan). dibedakan dengan arsitektur elit, yang Prinsip pokok arsitektur vernakular dicirikan oleh unsur-unsur gaya desain modern tersebut selaras dengan konsep sengaja dilahirkan untuk tujuan estetik pembangunan berkelanjutan (sustainable yang melampaui kebutuhan fungsional development). suatu bangunan; c. Arsitektur yang tanpa dirancang bangun KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR oleh pengrajin, tanpa peran seorang Posisi Strategis Wilayah Studi arsitek professional, dengan teknik dan Terminal Bus Bimoku berlokasi di Kota material lokal, lingkungan lokal : iklim, Kupang, yang secara administratif masuk tradisi ekonomi. dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur d. Bentuk bangunan vernakular bersifat (NTT). Provinsi NTT merupakan wilayah kasar, asli lokal, jarang menerima inovasi Republik Indonesia yang berbatasan langsung dari luar, karena didasarkan pada dengan Republik Demokratik Timor Leste kebutuhan manusia dan ketersediaan (RDTL). Perbatasan langsung antara wilayah RI
SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 200
dengan wilayah RDTL memang berada di wilayah Kabupaten Atambua, tetapi Kota Kupang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Pulau Timor secara khusus, dan Provinsi NTT secara umum menjadikan Terminal Bus Bimoku sebagai simpul penting dalam aktifitas Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN). Salah satu peran dari Terminal Bus Bimoku adalah gerbang masuk ke wilayah RI melalui jalur darat, dari peran tersebut Terminal Bus Bimoku diharapkan dapat mencerminkan jati diri bangsa sekaligus dapat menjadi ikon arsitektur yang mewakili budaya Kupang dan NTT.
Konsep Ruang dan Kegiatan
Berdasarkan fungsi kegiatan, Terminal Bus Bimoku memiliki 2 (dua) kegiatan utama, yaitu Gambar 1. Diagram kelompok kegiatan dan kebutuhan : menurunkan penumpang dari kendaraan ruang (sumber : hasil analisis, 2021) angkutan, dan menaikkan penumpang ke kendaraan penumpang. Fungsi utama ini kemudian memiliki turunan fungsi kegiatan seperti kegiatan menunggu, membeli karcis masuk, menjemput, mengantar, dan sebagainya. Kelompok kegiatan dalam terminal dan kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk Gambar 2. Diagram alur sirkulasi kegiatan aktivitas kegiatan tersebut dapat dilihat pada (Sumber : hasil analisis, 2021) Gambar 1. Sedangkan konsep arus sirkulasi aktivitas kegiatan pada bangunan gedung Eksplorasi Ide Bentuk Arsitektur terminal disajikan pada Gambar 2. Arsitektur merupakan wujud dari hasil Berdasarkan kelompok kegiatan, penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan bangunan Terminal Bus Bimoku dibagi dalam 2 seni secara utuh dalam mengubah ruang dan (dua) bagian bangunan terminal, yaitu : lingkungan binaan, sebagai bagian dari bangunan terminal keberangkatan dan kebudayaan dan peradaban manusia. Pada bangunan terminal kedatangan. Kedua bagian pernyataan tersebut ada 2 (dua) kata kunci, bangunan tersebut dihubungkan dengan yaitu : mengubah (membentuk) ruang dan bangunan hall yang menjadi jalur masuk dan bagian dari kebudayaan dan peradaban. keluar dari bangunan. Selain bagian utama Mengubah ruang berarti membentuk ruang bangunan tersebut, bangunan terminal bus yang dapat mewadahi kegiatan manusia di juga dilengkapi dengan ruang-ruang kegiatan dalamnya, Sullivan, L.H. (1896), menyatakan tambahan yang berfungsi mewadahi kegiatan bentuk Arsitektur mengikuti dari fungsinya. tambahan dari kegiatan pendukung dan servis, Pernyataan tersebut relevan dengan inti seperti restoran, kafe dan lounge, ruang perancangan arsitektur yaitu sebagai wadah tunggu, ruang bermain anak toilet, musholla, dari fungsi kegiatan (pengguna) didalamnya, ruang kontrol dan kantor. baik itu manusia atau lainnya. Arsitektur sebagai bagian dari kebudayaan. Sejak masa pra sejarah, arsitektur telah menjadi bagian dari kebudayaan dan ekspresi peradaban, kebutuhan manusia akan tempat tinggal dan berlindung telah memaksa manusia prasejarah membuat arsitektur
SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 201
pertama mereka sebagai tempat tinggal yang Gambar 4. Transformasi Ide Desain kemudian berkembang sebagai tempat (sumber : hasil rancangan, 2021) mewadahi berbagai kegiatan hidup seperti saat Motif tenun diadaptasi menjadi ini. Menurut Rappoport, A. (1981), arsitektur ornamen eye catcher pada pintu masuk utama adalah ruang tempat hidup manusia yang lebih bangunan. Pola kulit Sasando dijadikan fasade dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut bangunan sehingga menjadi bangunan entry pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini point dalam Kota Kupang. meliputi tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarakat, yang diwadahi dan sekaligus mempengaruhi arsitektur. Arsitektur sebagai unsur kebudayaan merupakan salah satu bentuk bahasa non verbal manusia yang bernuansa simbolik (Alimuddin, A., 2016). Kota Kupang yang secara geografis terletak di Pulau Timor merupakan suatu daerah yang secara sosiologis terdiri dari beberapa entitas suku dengan kebudayaan. Gambar 5. Konsep fasad bangunan Beberapa suku besar diantaranya Suku Timor, (Sumber : hasil rancangan, 2021) Suku Sabu, Suku Rote, dan Suku Flores. Suku Timor sebagai suku asli yang mendiami Kota Penataan Ruang dan Sirkulasi Kegiatan Kupang, sedangkan Suku Rote merupakan suku Pola dasar penataan ruang dirancang yang dominan di Kota Kupang. Dominasi Suku berdasarkan hubungan dan alur kegiatan yang Rote dalam hal budaya ini tercermin dari salah terjadi di dalam bangunan dan lingkungan satu ikon khas dari Kupang yaitu topi Ti’i bangunan. Kegiatan keberangkatan dan Langga yang biasa dipakai lelaki Suku Rote dan kedatangan penumpang menjadi fokus utama dipercaya menambah kewibawaan yang dalam penataan ruang, dengan tetap memakainya. Sasando, juga merupakan ikon memperhatikan kegiatan pendukung yang budaya NTT. Sasando dibuat dari daun lontar mungkin terselenggara oleh pengguna maupun lebar yang banyak terdapat di kepulauan Nusa pengelola bangunan terminal. Gambar 6, Tenggara. Kedua ikon budaya tersebut, merupakan diagram alur kegiatan utama selanjutnya diimplementasikan ke konsep dalam bangunan terminal. bentuk bangunan. Transformasi konsep ide dasar ke dalam bentuk bangunan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 6. Diagram alur kegiatan dalam bangunan
(Sumber : hasil analisis, 2021)
Diagram pola sirkulasi aktivitas kegiatan
dapat dilihat pada Gambar 7, pola alur sirkulasi Gambar 3. Baju adat dengan ti’i langga dan sasando aktivitas kegiatan dirancang dengan konsep (Sumber : www.adat-tradisional.blogspot.com diunduh sirkulasi linier pada masing-masing bagian : 14 Januari 2021) utama bangunan, dengan bagian connection hall yang berfungsi sebagai ruang penghubung antar bagian utama bangunan, menerapkan konsep alur sirkulasi radial. Pola alur sirkulasi aktivitas kegiatan dalam bangunan ini merupakan konsekuensi dari penerapan pola
SIAR II 2021: SEMINAR ILMIAH ARSITEKTUR | 202
simetris paralel pada desain penataan ruang (sustainable development). Terminal Bus yang diterapkan. Bimoku yang berada di Kota Kupang, merupakan terminal bus yang melayani trayek bus ALBN dengan rute Kupang (NTT RI) – Dilli (RDTL), sehingga Terminal Bus Bimoku mempunyai peran tambahan sebagai gerbang masuk utama ke wilayah RI. Hasil perancangan Gedung Terminal Bus Bimoku, merupakan implementasi konsep arsitektur vernakular modern dengan mengambil konsep ide dasar Gambar 7. Konsep penataan ruang dan alur dari bentuk Ti’i Langga dan Sasando yang sirkulasi kegiatan dalam bangunan (Sumber : hasil ditransformasikan ke bentuk bangunan. analisis, 2021) Transformasi konsep ide dasar tersebut merupakan upaya mewujudkan bangunan Pemilihan Material Bangunan publik sebagai karya arsitektur yang Dalam konsep pemilihan dan penggunaan mencerminkan jati diri bangsa sekaligus dapat material bangunan, fokus utama adalah pada menjadi ikon arsitektur yang mewakili budaya material yang efektif, tahan lama, dapat di daur lokal dan nasional. ulang, dan dapat diguna ulang. Sedangkan pada material finishing, fokus pada material DAFTAR PUSTAKA non toxic sehingga dalam pengaplikasian dan Alimuddin, A., 2016, Kebudayaan Dan penggunaannya tidak membebani lingkungan Sinkretisme Terhadap Pembentukan sekitar. Material untuk struktur bangunan Ruang Serta Bentuk Rumah Tradisonal dipilih baja dan beton pracetak, sedang untuk Tolotang Kabupaten Sidrap, Jurnal finishing bangunan digunakan kaca, Arsitektur, Kota dan Permukiman Alumunium Composite Panel (ACP), dan non (LOSARI) Vol. 1 No.2 Agustus 2016, toxic colouring. Pada bagian sisi interior Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik bangunan fokus material ada pada Universitas Muslim Indonesia, Makassar. kenyamanan dan tampilan menarik dinamik, May, J., 2010, Handmade Houses & Other dengan pemilihan warna hangat. Material yang Buildings: The World Of Vernacular dipilih serupa karpet (fabric), ACP pada Architecture, Thames & Hudson ornament untuk membangun “rasa”, dan Publishing, London, UK. alumunium motif kayu untuk plafond. Rudofsky, B., 1964, Architecture Without Architects; An Introduction To KESIMPULAN Nonpedigreed Architecture, The Arsitektur vernakular modern mempunyai Museum of Modern Art, New York, USA. prinsip – prinsip pokok yang menjadi kaidah Sani, A.A., 2015, Bentuk Dan Proporsi Pada utama dalam perancangannya, yaitu : Perwujudan Arsitektur Vernakular Bugis, merespon iklim, ekologi dan geologi setempat Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, (contextual to site); menerapkan prinsip Nomor 2. Volume 17 – Juli 2015, Jurusan efisiensi energi dalam perancangan, Teknik Sipil, Universitas Negeri pembangunan, maupun penggunaan; Semarang (UNNES), Semarang. menggunakan material yang ramah Sullivan, L.H., 1896, The Tall Office Building lingkungan; menerapkan prinsip efektifitas Artistically Considered, Lippincott's dalam penggunaan lahan dan sedapat mungkin Magazine, Philadelphia, Pennsylvania – bersinergi dengan lingkungan setempat (tidak USA. membebani lingkungan). Prinsip pokok ___________ , www.adat- arsitektur vernakular modern tersebut selaras tradisional.blogspot.com diunduh : 14 dengan konsep pembangunan berkelanjutan Januari 2021