Disusun oleh :
KINANTI SASKY FAUZI
41215120022
BAB I
PENDAHULUAN
Hal tersebut sesuai dengan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas diketahui bahwa salah satu unsur pokok
kesejateraan penduduk yaitu terpenuhinya kebutuhan akan tempat tinggal bagi
setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu, negara bertanggung jawab
menjamin pemenuhan hak akan tempat tinggal dalam bentuk rumah yang layak
huni dan terjangkau di dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan
berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
1
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Dalam rangka peningkatan daya guna dan hasil guna tanah bagi pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman, serta meningkatkan efektivitas dalam
penggunaan tanah terutama pada daerah yang padat penduduknya, maka perlu
dilakukan penataan atas tanah sehingga pemanfaatannya dapat dirasakan oleh
masyarakat banyak. Dengan demikian pemerintah membuat kebijakan
pembangunan suatu bangunan yang digunakan untuk hunian, kemudian atas
bangunan tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dengan masyarakat
lainnya, sehingga terbentuklah adanya rumah susun.
Pembangunan rumah susun merupakan cara yang baik untuk memecahan masalah
kebutuhan tempat tinggal terutama di daerah yang penduduknya terus meningkat
karena pembangunan rumah susun dapat mengurangi penggunaan tanah dan
2
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Sasaran rumah susun ini sebagian besar adalah masyarakat urbanisasi, yaitu
masyarakat yang berpindah dari desa ke kota untuk mencari penghidupan yang
lebih baik. Masyarakat urbanisasi ini memiliki kebudayaan atau cara hidup
masyarakat desa yang menonjolkan keguyuban dalam berinterkasi sosialnya, dan
budaya ini masih melekat meskipun mereka sudah berpindah ke kota.
Oleh karena itu dibutuhkan bentuk rumah susun yang mengakomodasi kebutuhan
masyarakat urbanisasi ini, supaya mereka betah tinggal di rusun, dan kegiatan me-
rusun-kan masyarakat berpenghasilan rendah ini bisa terlaksana dengan baik dan
tidak menimbulkan permasalahan baru seperti rumah susun yang mangrak, atau
kumuh, penghuni rusun yang salah sasaran, dan permasalahan lainnya.
Mengingat kembali isu yang gencar saat ini yaitu global warming, maka dari itu
perlu adanya kesadaran membangun bangunan dengan konsep arsitektur
berkelanjutan. Pembangunan seharusnya di dasari oleh pemikiran akan
berkelanjutan. Menurut buku A green building is one that considers and then
3
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
reduces it impact on the environment and human health yang berarti bangunan yang
hijau merupakan bangunan yang dapat mengurangi dampak yang negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia. (Green Building Through Integrated Design,
Jerry Yudelson, 2009).
4
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
5
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
2. Lingkup Spasial
Secara spasial kawasan studi yang dilakukan penulis terbatas pada kawasan site
yang telah ditentukan, yaitu : Wilayah Kota Jakarta Timur, Jakarta.
6
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber-sumber referensi teori kajian untuk memperkuat gagasan atau ide
dalam perancangan yang dibuat penulis dalam proposal ini.
LAMPIRAN
Dokumen tambahan dari laporan utama.
7
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Latar Belakang
Pembangunan rumah susun merupakan salah satu dari bentuk
pengimplementasian peremajaan kota dan merupakan solusi dari tingginya
kepadatan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan untuk
Rumusan Masalah
Merancang rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan menengah kebawah
yang terintegrasi dengan pasar modern yang bentuknya maupun fasilitas-
fasilitasnya mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat urbanisasi yang
masih memiliki budaya keguyuban.
Tujuan
Memberikan pemahaman yang utuh mengenai perancangan desain rumah susun
untuk kalangan menengah kebawah yang baik dan layak huni serta memberikan
kontribusi dalam kehidupan lingkungan kota
Anallisa Perancangan
Konsep Perancangan
Rancangan Desain
8
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1. Kerangka Tinjauan Umum
9
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
tropis dan mendukung upaya penggunaan energy yang efisien serta pemanfaatan
maksimal potensi tata lingkungan secara cerdas. Serta, konsep Green Arsitekture
yang bertujuan mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan global dengan
membenahi iklim mikro. Dalam pemanasan global, hal yang perlu diperhatikan
adalah dengan penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan.
10
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
ruang publik atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras
dan berkesinambungan. Perancangan jalur pedestrian yang nyaman terpisah
dengan jalur kendaraan bermotor serta Penyediaan aksesibilitas bagi para
difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya. Pada
lokasi disediakan parkir kendaraan untuk fasilitas hunian sebesar 5% persen
dari keseluruhan jumlah hunian, dan untuk fasilitas pasar kapasitas parkir
kendaraannya sesuai dengan ketentuan peraturan atau standar yang berlaku.
Untuk jalur sirkulasi wajib disediakan untuk keperluan jalur pemadam
kebakaran, ambulans dan Drop Off.
6. Sosial ; Calon Penghuni diutamakan adalah masyarakat berpenghasilan
rendah yang tinggal di permukiman kumuh kota merupakan masyarakat
urbanisasi masih menganut budaya keguyuban. Unit hunian maupun
ruangruang public harus merespon pola hidup masyarakat yang sebagian
besar belum terbiasa tinggal dalam hunian vertikal dimana perlu
dipertimbangkan waktu didalam proses adaptasi tersebut, dengan pengguna
bangunan antara lain:
a. Keluarga penghuni :
1. Masyarakat permukiman kumuh setempat yang merupakan
masyarakat urbanisasi yang masih menganut budaya keguyuban
(berbasis komunitas) dan berpenghasilan menengah ke bawah.
2. Masyarakat dari luar yang membeli unit rusun di lokasi tersebut
b. Pengelola
1. Developer yang kemudian akan dilimpahkan kepada P3SRS
(Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun)
2. PD Pasar Jaya sebagai pengelola pasar
c. Pelaku-pelaku unit usaha.
d. Pengunjung lain.
11
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
12
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
d. Peta Lokasi
e. Batas Tapak
Utara : Jalan Gg. Swadaya Albo
Timur : Lahan Warga
Barat : Jalan Inspeksi Cakung Drain Timur
Selatan : Gudang PT. Sayap Mas 3
f. Data Tapak
Luas Lahan : 50.635 m²
GSB :
KDB : 55%
KLB : 3.00
KB : 8 Lantai
KDH : 35%
KTB : 50%
Tipe : Tunggal
PSL : Kurang Padat
13
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Sedangkan menurut R.Michael Hampto Mixed Use adalah penggabungan dua masa
bangunan atau lebih ke dalam satu wadah dengan cara yang terkoordinasi dan saling
terikat satu sama lain, seperti : kantor, tempat perbelanjaan, hotel, atau perumahan.
Dan menurut Dudley H.William Mixed Use adalah suatu kompleks dimana terdapat
berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, pusat konveksi, apartemen dan
perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kawasan mixed-use merupakan kawasan yang
mengintegrasikan fungsi hunian, retail, kantor, dan rekreasi didalamnya.
14
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
15
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masingmasing dapat
dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang berfungsi untuk tempat hunian, yang
dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
Sedangkan pengertian rumah susun sederhana adalah adalah rumah susun yang
diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan
berpenghasilan rendah. Dan rusunami merupakan istilah khusus di Indonesia,
sebagai program pemerintah dalam menyediakan rumah tipe hunian bertingkat
untuk masyarakat menengah bawah. Rusunami bisa dimiliki melalui kredit
pemilikan apartemen (KPA) bersubsidi dari pemerintah, untuk kalangan
masyarakat tertentu.
16
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
2. Unit Duplex
Kebutuhan satu hunian dilayani dalam dua lantai. Selain itu tidak semua
lantai membutuhkan koridor, jadi dapat mengeliminasi kebutuhan ruang
untuk koridor. Namun membutuhkan tangga di dalam setiap unit hunian,
untuk menghubungkan lantai satu dan lantai dua unit hunian. Dalam setiap
unit area privat terpisah dengan publik area
3. Unit Triplex
Kebutuhan satu unit hunian dilayani dalam tiga lantai sehingga, kegiatan
dalam setiap unit hunian dapat dilanjutkan dalam area yang terpisah.
17
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
b. Kriteria Khusus
a. Rusuna bertingkat tinggi yang direncanakan harus
mempertimbangkan identitas setempat pada wujud arsitektur bangunan
tersebut;
b. Masa bangunan sebaiknya simetri ganda, rasio panjang lebar (L/B) <
3, hindari bentuk denah yang mengakibatkan puntiran pada
bangunan;
c. Jika terpaksa denah terlalu panjang atau tidak simetris : pasang dilatasi
bila dianggap perlu;
d. Lantai Dasar dipergunakan untuk fasos, fasek dan fasum, antara lain:
Ruang Unit Usaha, Ruang Pengelola, Ruang Bersama, Ruang Penitipan
Anak, Ruang Mekanikal-Elektrikal, Prasarana dan Sarana lainnya,
antara lain Tempat Penampungan Sampah/Kotoran;
e. Lantai satu dan lantai berikutnya diperuntukan sebagai hunian yang
1 (satu) Unit Huniannya terdiri atas : 1 (satu) Ruang Duduk/Keluarga,
18
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
2 (dua) Ruang Tidur, 1 (satu) KM/WC, dan Ruang Service (Dapur dan
Cuci) dengan total luas per unit adalah 30 m2.
f. Luas sirkulasi, utilitas, dan ruang-ruang bersama maksimum 30% dari
total luas lantai bangunan;
g. Denah unit rusuna bertingkat tinggi harus fungsional, efisien dengan
sedapat mungkin tidak menggunakan balok anak, dan memenuhi
persyaratan penghawaan dan pencahayaan;
h. Struktur utama bangunan termasuk komponen penahan gempa
(dinding geser atau rangka perimetral) harus kokoh, stabil, dan efisien
terhadap beban gempa;
i. Setiap 3 (tiga) lantai bangunan rusuna bertingkat tinggi harus
disediakan ruang bersama yang dapat berfungsi sebagai fasilitas
bersosialisasi antar penghuni.
j. Sistem konstruksi rusuna bertingkat tinggi harus lebih baik, dari segi
kualitas, kecepatan dan ekonomis (seperti sistem formwork dan sistem
pracetak) dibanding sistem konvensional;
k. Dinding luar rusuna bertingkat tinggi menggunakan beton pracetak
sedangkan dinding pembatas antar unit/sarusun menggunakan beton
ringan, sehingga beban struktur dapat lebih ringan dan menghemat
biaya pembangunan.
l. Lebar dan tinggi anak tangga harus diperhitungkan untuk
memenuhi keselamatan dan kenyamanan, dengan lebar tangga minimal
110 cm;
m. Railling/pegangan rambat balkon dan selasar harus
mempertimbangkan faktor privasi dan keselamatan dengan
memperhatikan estetika sehingga tidak menimbulkan kesan
masif/kaku, dilengkapi dengan balustrade dan railling;
n. Penutup lantai tangga dan selasar menggunakan keramik,
sedangkan penutup lantai unit hunian menggunakan plester dan acian
tanpa keramik kecuali KM/WC;
o. Penutup dinding KM/WC menggunakan pasangan keramik dengan
tinggi maksimum adalah 1.80 meter dari level lantai.
19
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
20
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
21
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
22
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
23
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
tidak dibenarkan keluar dari tapak bangunan (di atas tanah) dan
atap besmen kedua (B-2) yang di luar tapak bangunan harus
berkedalaman sekurangnya 2 (dua) meter dari permukaan tanah
tempat penanaman.
4. Sirkulasi dan Fasilitas Parkir
a. Sirkulasi harus memberikan pencapaian yang mudah, jelas dan
terintegrasi dengan sarana transportasi baik yang bersifat
pelayanan publik maupun pribadi.
b. Sistem sirkulasi yang direncanakan harus telah memperhatikan
kepentingan bagi aksesibilitas pejalan kaki termasuk penyandang
cacat dan lanjut usia.
c. Sirkulasi harus memungkinkan adanya ruang gerak vertikal
(clearance) dan lebar jalan yang sesuai untuk pencapaian darurat
oleh kendaraan pemadam kebakaran, dan kendaraan pelayanan
lainnya.
d. Sirkulasi perlu diberi perlengkapan seperti tanda penunjuk jalan,
rambu-rambu, papan informasi sirkulasi, elemen pengarah
sirkulasi (dapat berupa elemen perkerasan maupun
tanaman), guna mendukung sistem sirkulasi yang jelas
dan efisien serta memperhatikan unsur estetika.
e. Setiap bangunan rusuna bertingkat tinggi diwajibkan menyediakan
area parkir dengan rasio 1 (satu) lot parkir kendaraan untuk
setiap 5 (lima) unit hunian yang dibangun.
f. Penyediaan parkir di pekarangan tidak boleh mengurangi daerah
penghijauan yang telah ditetapkan.
g. Perletakan Prasarana parkir bangunan rusuna bertingkat tinggi
tidak diperbolehkan mengganggu kelancaran lalu lintas, atau
mengganggu lingkungan di sekitarnya.
5. Pertandaan (Signage)
a. Penempatan pertandaan (signage), termasuk papan
iklan/reklame, harus membantu orientasi tetapi tidak mengganggu
karakter lingkungan yang ingin diciptakan/dipertahankan, baik
24
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
25
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
26
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
27
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
28
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
29
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
30
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
31
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
32
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
33
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
dan keluar, ke, dan dari bangunan gedung serta beraktivitas dalam
bangunan gedung secara mudah, aman, nyaman dan mandiri.
ii. Fasilitas dan aksesibilitas meliputi toilet, tempat parkir, telepon
umum, jalur pemandu, rambu dan marka, pintu, ram, tangga, dan
lif bagi penyandang cacat dan lansia.
iii. Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan luas dan
ketinggian bangunan gedung.
e. Persyaratan Kemudahan harus mengikuti standar yang berlaku
2.3.3. Pasar
Pasar mengandung arti tempat berjual beli atau berkumpul untuk tukar menukar
barang. Pasar dapat dikatakan pula sebagai salah satu dari struktur tetap pembentuk
suatu permukiman urban, selain pembentuk lain seperti pusat pemerintahan, tempat
peribadatan, dan lain lain. Boleh dikatakan juga, pasar (permanen) merupakan
unsur penting yang dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan
permukiman. Sedangkan Pasar Rakyat adalah suatu area tertentu tempat
bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dengan proses jual beli berbagai jenis barang konsumsi melalui tawar menawar.
A. Klasifikasi Pasar
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan No. 37/M-DAG/PER/5/2017, pasar
Rakyat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
• Pasar Rakyat Tipe A
Merupakan Pasar Rakyat dengan operasional pasar harian, jumlah kapasitas
pedagang paling sedikit 400 (empat ratus) orang, dan/atau luas lahan paling
sedikit 5.000 m2(lima ribu meter persegi).
• Pasar Rakyat Tipe B
Merupakan Pasar Rakyat dengan operasional pasar paling sedikit 3 (tiga) hari
dalam 1 (satu) minggu, jumlah kapasitas pedagang paling sedikit 275 (dua ratus
tujuh puluh lima) orang, dan/atau luas lahan paling sedikit 4.00 m2(empat ribu
meter persegi).
• Pasar Rakyat Tipe C
34
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Merupakan Pasar Rakyat dengan operasional pasar paling sedikit 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) minggu, jumlah kapasitas pedagang paling sedikit 200 (dua
ratus) orang, dan/atau luas lahan paling sedikit 3.000 m2(tiga ribu meter
persegi).
• Pasar Rakyat Tipe D
Merupakan Pasar Rakyat dengan operasional pasar paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) minggu, jumlah kapasitas pedagang paling sedikit 100 (seratus)
orang, dan/atau luas lahan paling sedikit 2.000 m2(dua ribu meter persegi).
35
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
a. Pembangunan/revitalisasi fisik;
b. revitalisasi manajemen;
c. revitalisasi ekonomi; dan
d. revitalisasi sosial budaya.
2. Pembangunan/Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat melalui
pembangunan/ revitalisasi fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan upaya perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana fisik Pasar
Rakyat dengan berpedoman kepada:
a. SNI Pasar Rakyat atau perubahannya;
b. desain Prototipe Pasar Rakyat;
c. ketentuan mengenai kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan
(K3LH); dan
d. kemudahan akses transportasi.
3. Pembangunan/Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat melalui
revitalisasi manajemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan upaya perbaikan manajemen pengelolaan Pasar Rakyat dengan
berpedoman kepada:
a. SNI Pasar Rakyat atau perubahannya;
b. upaya peningkatan profesionalisme pengelola Pasar Rakyat;
c. upaya pemberdayaan pelaku usaha perdagangan;
d. upaya penerapan standar operasional prosedur pengelolaan dan
pelayanan Pasar Rakyat; dan
e. upaya penerapan ketentuan produk yang diperdagangkan hams bebas
dari bahan berbahaya.
4. Pembangunan/ Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat melalui
revitalisasi ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
upaya perbaikan intermediasi hulu ke hilir Pasar Rakyat, melalui:
a. penerapan ketentuan produk yang diperdagangkan harus bebas dari
bahan berbahaya;
b. peningkatan akses terhadap pasokan barang, khususnya terhadap barang
kebutuhan pokok;
36
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Arsitektur ini juga berupaya untuk mengoptimalkan sistem tata udara – tata cahaya,
integrasi antara sistem tata udara buatan-alamiah, sistem tata cahaya buatan-
alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material dan insturumen
hemat energi. Credo form follows function bergeser menjadi form follows energy
yang berdasarkan pada prinsip konservasi energi (non-renewable resources).
37
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Sebuah bangunan yang efisien harus, minimal, berada di atas rata-rata di tiga
aspek tersebut. Ketika menetapkan standar hemat energi minimum, definisi
hemat energi berdasarkan biaya siklus hidup minimum cenderung menghasilkan
standar yang lebih ketat dan penghematan energi yang lebih besar daripada
strategi berdasarkan menghilangkan unit paling efisien.
38
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
yang hemat listrik, membuat sumur resapan, serta membuat ruang terbuka hijau
atau taman rumah yang mensuplai kebutuhan udara bersih.
39
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Park Hill adalah Kawasan perumahan di Sheffield, Inggris. Dibangun pada tahun
1957 sampai tahun 1961. Kemudian dilakukan renovasi di Kawasan tersebut
sehingga sekarang didalamnya tidak hanya terdapat hunian, namun juga terdapat
fasilitas belanja yang disebut The Pavement yang terdapat di lantai bawah bangunan
dan juga empat rumah publik.
Park Hill pertama kali dibangun pada tahun 1957, dan dibuka pada tahun 1961 dan
memiliki total 995 unit untuk dihuni dengan berbagai macam tipe diantaranya flat
dengan satu kamar tidur, flat dengan dua kamar tidur, maison dengan dua kamar.
Dan maison dengan tiga kamar. Seluruh unit ini menggunakan konfigurasi triplex.
40
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
41
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Dilihat dari lokasi rusunawa pasar rumput, lokasi ini terlihat cukup strategis karena
lokasi berada di sekitar kawasan transit transportasi, jadi rusuna ini terintegrasi
dengan moda transportasi umum yakni Bus Transjakarta, dan Kereta Api. Dari
gambar di atas juga terlihat zonasi untuk masuk area rusuna, masuk untuk penghuni,
dan masuk kendaraan.
42
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Lokasi ini juga berada di lingkungan pemukiman penduduk dan jalan raya,
penduduk sekitar biasanya memiliki kebudayaan atau cara hidup masyarakat yang
menonjolkan keguyuban dalam berinterkasi sosialnya. Sehingga perencana
membuat ruang interaksi sosial sebagai pengikat fungsi/aktivitas yang ada sekaligus
pembentuk hirarki ruang publik/bersama yang di rencanakan dengan cara
penegasan bentuk Defensible Space. Penegasan bentukan Defensible Space
Kesadaran akan Milik Bersama yaitu penggunaan dan pemeliharaan bersama
menghindari okupasi ruang bersama.
43
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Pasar di lantai satu dan dua dengan total luas 12.433 meter persegi. Jumlah kios
basah dan kering adalah 1.314 unit. Dengan jumlah kios mencapai 1.314 unit kios.
Adapun unit hunian tersedia mulai lantai 4 hingga 25. Luas bangunan untuk hunian
secara keseluruhan adalah 119.325 meter persegi dengan jumlah hunian sebanyak
1.984 unit. Luas per unit adalah 36 meter persegi terdiri dari ruang tamu/keluarga,
ruang makan, dua kamar tidur, toilet, kamar mandi dan ruang servis.
44
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Dengan 2 tipe unit hunian yaitu unit dengan 2 kamar dan unit dengan 3 kamar.
Dengan kamar mandi, dapur dan ruang cuci-jemur besaran sama antara tipe unit.
Peruntukan rusunawa ini terbilang untuk masyarakat yang sudah berkeluarga.
Karena unit terlihat mewah, sehingga rusuna ini hanya sebatas sewa bukan milik.
45
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
salah satu program pemerintah untuk menata kawasan kumuh. Kawasan ini
dibangun di area seluas 3.000 m2 bekas pemukiman kumuh yang terbakar.
Pembangunan dimulai pada tahun 1994.
Rusun ini terdiri dari 4 blok yang tiap bloknya terdapat ±80 unit hunian. Tiap blok
memiliki empat lantai hunian dan lantai dasar berupa lantai unit usaha maupun
fasilitas komunal, seperti aula. Fasilitas lainnya yang tersedia di rusun ini antara
lain:
• Musholla;
• Aula Serbaguna;
• Ruang Kantor Pengelola;
• Lapangan;
• Tempat Parkir;
• Tempat Usaha;
46
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
• Posyandu;
• Karang Taruna;
• Dan lain-lain.
Di rumah susun Tebet Barat Raya terdapat RTH/taman dalam bentuk taman
bermain, kebun koleksi penghuni, jalur hijau, maupun lahan terbengkalai. Luas
RTH pada rusuna ini ± 1/2 dari luas keseluruhan, yang sisanya ± 1/2 adalah ruang
terbangun. Penggunaan RTH/taman antara lain untuk tempat bermain, tempat
berkumpul/bersosialisasi penghuni, serta untuk acara-acara tertentu.
47
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Koridor yang digunakan dalam rusunami ini berjenis single loaded. Hanya ada satu
tipe unit di rusun ini, yang berukuran 27 meter persegi yang terdiri atas ruang teras,
ruang bersama, kamar tidur, kamar mandi dan area jemur. Unit ini tidak terdapat
pembatas ruang sehingga area tidur dapat dilihat saat pintu masuk dibuka, sehingga
tidak adanya area privasi bagi pemilik hunian.
48
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
BAB III
DATA DAN ANALISA
49
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Batas Barat
Batas Utara
Batas Selatan
Batas Timur
50
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
51
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
b. Kegiatan Pengelola
Merupakan kelompok aktivitas yang mendukung fungsi rumah susun dalam
haladministrasi, pengawasan, dan maintenance atau perawatan bangunan. Dengan
kata lain, kelompok aktivitas inilah yang mengorganisasikan segala kegiatan yang
terkait dalam rumah susun.
• Kegiatan pimpinan
• Kegiatan kesekretariatan
• Kegiatan teknik (mekanikal elektrikal dan perawatan bangunan)
• Kegiatan non teknik (keuangan dan pemasaran)
• Kegiatan pertemuan staff dan karyawan
• Kegiatan keamanan
c. Kegiatan Pelayanan
Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi sebagai service atau pelayanan
kepada penghuni rumah susun seperti aktivitas transportasi dalam bangunan,
lavatory, ibadah, keamanan dan lainnya.
d. Kegiatan Pelengkap
Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi sebagai pelengkap dalam
rumah susun, seperti : pertokoan, perbankan, telekomunikasi.
e. Kegiatan Pendukung
Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi mendukung aktivitas yang ada.
kelompok aktivitas ini antara lain mencakup aktivitas mekanikal elektrikal, dan
pemeliharaan
f. Kegiatan Parkir
Meliputi parkir penghuni, pengelola, dan pengunjung dan parkir servis.
52
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Penghuni
Pengelola
Pelaku Usaha
Datang Parkir
Rusun
Entrance Parkir
53
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
2. Pengunjung
Datang Parkir
Rusun
Entrance Parkir
Mushola Toilet
3. Pengelola
Arsip
R. Arsip
Pengelola Rusun Datang Persiapan Bekerja
Lobby Loker R. Staff Rapat
R. Manager R. Rapat
Toilet
Toilet R. Sekretaris
Penunjang
Datang Parkir R. Pemasaran
Beribadah R. Kontrol
Entrance Parkir
Musholla R. Keamanan
Toilet R. Manager
Rapat
Toilet R. Sekretaris
R. Rapat
R. Pemasaran
Beribadah
Penunjang
Musholla
R. Kontrol
R. Keamanan
54
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
4. Pelaku Usaha
55
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
B. Organisasi Ruang
56
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
A. Perhitung a n Ba ta sa n La ha n
Ketera ng a n Renca na Ba ta sa n
Luas Area 50.000,00 50.000,00
Luas Lantai Dasar 27.500,00
Luas Seluruh Bangunan 150.000,00
KLB (Koefisien Lantai Bangunan)* 3
KDB (Koefisien Dasar Bangunan)* 55%
Ketinggian Bangunan** 8 Lantai
KDH 35%
KTB 55%
* Perhitungan KLB & KTB menggunakan standard peraturan DKI Jakarta.
B. Kebutuhan Parkir
Tabel 3. 2 Kebutuhan Parkir
57
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
58
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
59
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Ruang Manager 10 m²/org 1 10 m² AS
Ruang Kepala Bagian 3 m²/org 1 3 m² AS
Ruang Keamanan Ruang CCTV 5 m²/org 5 25 m² AS
Ruang BAS 5 m²/org 5 25 m² AS
Ruang Staff 2,4 m²/org 10 24 m² BDS
Musholla:
- Ruang Ibadah 1,2 m²/org 20 24 m² NAD
- Ruang Wudhu 0,8 m²/org 10 8 m² AS
Toilet Wanita 1,2 m²/org 10 12 m² NAD
Servis Toilet Pria 1,2 m²/org 10 12 m² NAD
Ruang Loker 2 m²/org 5 10 m² AS
Pantry 2 m²/org 2 4 m² AS
Loading Dock 300 m² 1 300 m² AS
Gudang 20 m² 2 40 m² AS
JUMLAH 91 1 m²
SIRKULASI 30 % 273 m²
JUMLAH 1 .1 84 m²
R.MVMDP 25 m² 2 50 m² SP
R.LVMDP 25 m² 2 50 m² SP
R. Travo 25 m² 4 100 m² SP
Elektrikal
R. Genset 50 m² 2 100 m² SP
R. Panel Meter 30 m² 1 30 m² SP
Gardu Listrik 60 m² 1 60 m² SP
GWT 96 m² 1 96 m² SP
Ruang ME STP 152 m² 1 152 m² SP
RWT 300 m² 1 300 m² SP
Plumbing
R. Pompa 40 m² 1 40 m² SP
Grase Trap 50 m² 1 50 m² SP
Sumpit 50 m² 1 50 m² SP
R. Sampah 200 m² 1 200 m² SP
Pendukung IPAL 100 m² 1 100 m² SP
Gudang 50 m² 1 50 m² SP
JUMLAH 1 .428 m²
1 mobil : 60 m2
Parkir Mobil 253 5.060 m² NAD
20 m²/mobil
Parkir Pengunjung
2 x Parkir Mobil
Parkir Motor 506 5.060 m² AS
10 m²/motor
1 mobil : 100 m2
Parkir Mobil 12 237 m² NAD
Parkir 20 m²/mobil
Parkir Fasilitas
2 x Parkir Mobil
Parkir Motor 12 120 m² NAD
10 m²/motor
Parkir Sepeda 50 m² 1 50
Parkir Khusus NAD
Parkir Difabel 30 m²/mobil 5 150
Parkir Bongkar
Parkir Truck 36 m²/truck 10 360 m² NAD
Muat
JUMLAH 1 1 .036 m²
Keterangan
NAD : Neufert Architect’s Data
SP : Sumber Pribadi
60
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
AS : Asumsi
PU/PERDA : Peraturan Daerah
Batas Barat
Batas Utara
Batas Selatan
Batas Timur
1. Letak Wilayah
Letak geografis kota Jakarta Timur yaitu 106°22`42" BT sampai 106°58`18"
BT. 5°19`12" LS sampai -6°23`54" LS. Secara geografi, Kotat Jakarta Timur
berbatasan langsung dengan Kota Jakarta Utara di sebelah utara, Kota Bekasi
di sebelah timur, Kota Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan di bagian barat, dan
berbatasan dengan Kota Depok di bagian selatan. Kota Jakarta Timur memiliki
ketinggian tanah berkisar antara 0-10 meter di atas permukaan laut dan luas
wilayah kurang lebih adalah 188,03 km².
2. Topografi
Wilayah Jakarta merupakan dataran rendah yang sebagian besar terdiri dari
lapisan batu endapan zaman Pleitosen yang batas lapisan atasnya berada 50
meter di bawah permukaan tanah. Bagian selatan merupakan bagian aleuvial
Bogor yang terdiri atas lapisan alluvial, sedangkan dataran rendah pantai
merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 km dan di bawahnya terdapat
61
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah
karena seluruhnya merupakan endapan alluvium. Di bawah bagian utara,
permukaan keras baru terdapat pada kedalaman 10–25 m, makin ke selatan
permukaan keras semakin dangkal pada kedalaman 8–15 m, pada bagian kota
tertentu, lapisan permukaan tanah yang keras terdapat pada kedalaman 40 m.
3. Iklim
Jakarta Timur memiliki iklim yang panas dengan suhu rata-rata sepanjang
tahun sekitar 27 derajad celcius. Curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun
dimana pada umumnya, dengan karakteristik musim penghujan rata-rata pada
bulan Oktober hingga Maret dan musim kemarau pada bulan April hingga
September. Cuaca di kawasan Jakarta dipengaruhi oleh angin laut dan darat
yang bertiup secara bergantian antara siang dan malam. Suhu udara harianrata-
rata di daerah pantai umumnya relatif tidak berubah, baik pada siang maupun
malam hari. Suhu harian rata-rata berkisar antara 26 – 28° C. Perbedaan suhu
antara musim hujan dan musim kemarau relatif kecil. Hal tersebut dapat
dipahami oleh karenaperubahan suhu udara di kawasan Jakarta seperti halnya
wilayah lainnya di Indonesia tidak dipengaruhi oleh musim, melainkan oleh
perbedaan ketinggian wilayah.
62
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
PASAR
RTH
KANTOR
FASUM
SITE
AREA RUSUN
Gambar diatas menunjukkan bahwa site hanya bisa diakses Dibuat 3 entrance, 2 entrance umum dan 1 entrance
melalui dua jalan. Jalan pertama adalah Jl. Inspeksi Drain loading. Entrance umum diletakkan di dua jalan yang
Timur, dan yang kedua adalah Gg. Swadaya Albo. Jl. berbeda, untuk memudahkan pengunjung pasar nantinya
Inspeksi Drain Timur cenderung lebih kecil dan sulit di lalui lebih dekat untuk menuju ke pasar. Loading dock akan
karena hanya memiliki satu ruas jalur untuk kendaraan diarahkan kebelakang bagian pasar dan rusun, selain
pribadi saja (mobil). Sedangkan di Gg. Swadaya Albo lebih sebagai jalur loading untuk distribusi barang, jalur ini juga
besar, jalan tersebut juga digunakan oleh Rusun Cakung dapat digunakan sebagai jalur mobil pemadam jika suatu
Barat Albo sebagai jalur masuk ke kawasan tersebut. saat diperlukan.
63
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
KAWASAN
KELAPA
GADING
SITE
PERUMAHAN
WARGA
DAN GUDANG
PRODUKSI
MATAHARI
SORE
SITE
MATAHARI
PAGI
64
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
BISING
SEDANG
BISING
SEMI-PRIVATE
SITE
PRIVATE
TIDAK BISING
PUBLIC
BISING
SEDANG
65
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
S W O T
Strength Weakness Opportunities Threats
Lahan berada di
Salah satu akses sekitar pabrik,
berada di dan permukiman
permukiman padat sehingga Terdapat banyak
pada penduduk membangun rusun disekitar
sehingga mudah pasar dan hunian tapak
menimbulkan di area tersebut
kemacetan akan membantu
warga sekitar
66
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Zoning dibuat seperti diatas dengan pertimbangan akan Analisa-analisa yang telah
dilakukan sebelumnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Area Pasar, diletakkan disana atas pertimbangan Analisa pencapaian, Analisa
entrance, dan kondisi di sekitar site. Lokasi tersebut dianggap cocok karena area
area tersebut memiliki akses yang dekat dengan halte feeder bus transjakarta
rute 2F. Selain itu kondisi jalan Gg. Swadaya Albo lebih besar dan mudah
diakses oleh kendaraan pribadi, umum, maupun loading dock daripada Jalan
Inspeksi Drain Cakung yang kondisinya lebih padat dan lebih kecil luas ruasnya
di banding jalan Gg. Swadaya Albo. Kondisi sekitar site juga turut mendukung
karena di sekitar pasar terdapat rusun lainnya, dan hunian yang berada tidak
jauh dari site tersebut.
2. Area Fasilitas Umum, area fasilitas umum yang dimaksud adalah area yang
biasa dan bisa di akses oleh selain penghuni dan pengunjung rumah susun,
seperti Gedung serbaguna, masjid, kios maupun toko yang menjual makanan,
kantor pengelola, dan kantin karyawan. Pertimbangan meletakkan fungsi
67
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
bangunan ini serupa dengan peletakkan area pasar, yaitu karena mudahnya
akses dan pencapaian, kondisi sekitar, dan entrance masuk.
3. Area Fasilitas Rusun, yang dimaksud adalah fasilitas-fasilitas yang khusus bagi
penghuni rusun seperti balai warga, posyandu, PAUD, musholla, lapangan
olahraga, dan sebagainya. Diletakkan di tempat yang berbeda dengan fasilitas
umum dengan mempertimbangkan keamanan bagi penghuni yang memiliki
anak. Terlebih area fasilitas umum merupakan area yang bebas dimasuki oleh
orang manapun. Penempatan fasilitas rusun didasari juga oleh Analisa entrance,
terdapat entrance pula di ruas Jalan Inspeksi Drain Cakung yang di buat dengan
mempertimbangkan lokasi pabrik yang berada di ruas jalan yang sama. Hal ini
diharapkan dapat memudahkan akses bagi pekerja pabrik maupun perusahaan
disekitar apabila memiliki unit di rusun ini.
68
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
69
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
70
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Sirkulasi kendaraan yang diizinkan hanya sebatas di bangunan dengan fungsi semi
publik sehingga kendaraan tidak mengganggu kegiatan penghuni dan pengunjung
rusun.
71
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Pembagian masa disesuaikan dengan zona yang sudah terbentuk dari tanggapan
analisa tapak yang sudah dilakukan. Besaran masing-masing fungsi disesuaikan
dengan kebutuhan, lalu dipotong dan diberikan sirkulasi antar tiap fungsi, sehingga
setiap fungsi memiliki keterikatan satu sama lainnya.
Menanggapi analisa view keluar, dibuat area terbuka hijau sebagai orientasi view
dari seluruh bangunan block.
72
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Agar block yang berada di sebelah utara dapat juga mendapatkan view ke dalam
tapak, maka dilakukan pengurangan masa pada block tertentu, sehingga block
dibelakangnya dapat mendapatkan view yang baik.
73
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Perlakuan yang sama didapatkan dari block yang berada di sebelah utara, bangunan
yang berada di dalam dikurangi masanya, dan block satuya dibuat memiliki masa
menyerong sehingga pandangan dapat terarahkan ke arah dalam tapak.
Bagian block sebelah utara diberikan ruang komunal sendiri karena letaknya yang
cukup jauh dari ruang terbuka hijau yang berada ditengah block. Untuk membuat
kesan unity ruang komunal tersebut disambungkan dengan lantai dasar yang dapat
langsung mengakses ruang terbuka hijau yang berada di tengah bangunan block.
74
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
75
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
76
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
Bangunan rusun ini nantinya akan menggunakan sistem pengolahan air asin/payau
dengan teknologi sistem osmosa balik (Reverse Osmosis disingkat RO). Berikut
merupakan skema distribusi air bersih di bangunan ini.
77
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
78
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
C. Jaringan Listrik
Konsep jaringan listrik menggunakan arus PLN, sedangkan penggunaan genset
untuk keadaan darurat, dengan kombinasi.
D. Jaringan Kominukasi
Sistem komunikasi dimaksudkan untuk menujang kegiatan operasional dan fasilitas
berupa:
• Telepon tiga saluran, yaitu lokal, interlokal, dan internasional.
• Telepon dalam/ internal, jumlah minimal saluran telepon adalah sesuai
dengan jumlah kamar.
• PABX, musik pengiring, audio system yang disalurkan keseluruh ruangan
untuk memberikan informasi.
79
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana
Laporan Tugas Akhir
Perencanaan dan Perancangan Rusunami dan Fasilitas Pendukung
Di Cakung Barat
80
Program Studi Arsitektur
Universitas Mercu Buana