Anda di halaman 1dari 34

REVIEW 1

KAJIAN ISU DAN SITE ANALYSIS

I GUSTI AYU SESKIARA VIVEKA HANI


08111840000074
KELAS
E
1.1. Kajian Isu dan Teori

Framework

SOCIOCULTURAL

assets, constraint
sebuah karakteristik dari

translate
suatu wilayah
FORCE RESPONSE
NARRATIVE

kajian teori tentang


fenomena yang
digunakan

Dalam force-based framework, arsitek menggunakan konteks dalam Objektif dari perancangan arsitektur 4 ini adalah membuat bangunan publik dengan
mendesain (eksploratif). Konteks merupakan sebuah kondisi atau keadaan prinsip sociocultural dan narrative architecture dengan konteks wilayah Tunjungan
disuatu tempat, culture merupakan budaya atau adat istiadat dan needs adalah dengan lahan seluas +/- 5000 m2
sebuah aspirasi. Konteks ini diidentifikasi menjadi sebuah force (evaluative).
Force berfungsi sebagai penggerak pada rancangan. Selanjutnya setelah
mendapatkan force rancangan kita harus merubah asset, constraint dan
pressure menjadi architectural syntax.
1.1. Kajian Isu dan Teori

Sociocultural Aspect in Architecture

Dalam merancang lingkungan binaan, sustainability merupakan hal yang tidak


bisa dipisahkan. Dalam konsep sustainability terdapat tiga pilar yang
menopang sustainability yaitu social, environmental dan economy. Konsep ini
telah ada semenjak 1980 dengan beberapa pemikiran yang berbeda. Artinya
ketiga pilar ini merupakan komponen yang menopang sustainability dan
apabila salah satu tidak hadir maka konsep ini akan jatuh.
Salt Museum, Salins Les Bains
Menurut KBBI, sosiokultural yaitu berkenaan dengan segi sosial dan budaya
masyarakat. Perilaku masyarakat seperti kesenian, paradigma, merupakan Merupakan museum sejarah
sosiokultural yang juga mempengaruhi berbagai aspek pada daerah tersebut lokal dari wilayah salins les bains
seperti ekonomi, politik, lingkungan, dan arsitektur. Sosiokultural tiap daerah yang dirancang dengan tujuan
berbedabeda. Adapun faktor yang mendukung perbedaan perkembangan restorasi yang menghadirkan
sosiokultural yaitu globalisasi, pendidikan, keterbukaan, dan teknologi. arsitektur asli kompleks dengan
tambahan elemen modern.
Seiring berjalannya waktu, pola pikir manusia juga berubah, begitu pula budaya
pada suatu tempat. Budaya pada suatu wilayah tidak hanya dipengaruhi pola
pikir manusia saja namun juga dipengaruhi kondisi fisik atau geografis dari
wilayah tersebut. Setiap wilayah di belahan dunia memiliki sociocultural
masing-masing yang melekat pada masyarakatnya. Misalnya pada Benua
Eropa perumahannya memiliki pemanas karena wilayahnya terdapat musim
dingin sedangkan pada Indonesia hal ini menjadi suatu yang absurd karena
Indonesia berada pada iklim tropis.
1.1. Kajian Isu dan Teori

Narrative Architecture

Narrative artinya adalah sebuah cerita yang diceritakan secara lisan Parc de la Villette / Bernard Tschumi Architects
maupun tulisan. Dalam pengertiannya sebuah cerita hadir dalam
bentuk sebuah buku. Arsitektur dan buku memiliki kesamaan. Sebuah taman yang diciptakan sebagai ruang
Keduanya memiliki penulis dan pembaca (pengunjung). Keduanya gerak dan berkoneksi yang akan memunculkan
juga dapat memunculkan emosi. Layaknya sebuah buku, arsitektur perasaan lewat ruang spasial yang berurut.
dinikmati lewat sebuah narative. Pada arsitektur terdapat space
dimana pada tiap space terdapat sequence layaknya sebuah cerita

BOOKS ARCHITECTURE

Non Visual Visual


Sequence

Visitor
Readers Past-Present

Experience
Character Space
1.2. Context, Culture, and Needs

Tunjungan

Kawasan segiempat Tunjungan yang berada di Kec. Genteng, Surabaya Pusat


merupakan daerah perdagangan dan perkantoran yang dihubungkan oleh
Condition
empat jalan utama yaitu Jalan Tunjungan, Jalan Embong Malang, Jalan
Blauran, dan Jalan Praban. Kawasan Tunjungan telah berdiri sejak zaman
Pada jalan Tunjungan banyak
Belanda dan hingga sampai saat ini terdapat gedung peninggalan yang masih
bangunan lama yang menjadi
berdiri dan menjadi spot foto bagi pengunjung. Fasilitas sekitar yang terkenal
atraksi bagi pengunjung. Selain
yang ada di sana antara lain Gedung Siola, Hotel Majapahit, dan Tunjungan
itu juga terdapat mural di
Plaza.
sepanjang jalan. Pada trotoar
jalanan juga disediakan tempat
duduk.

Awal abad ke 20

Dibangun jalan oleh pemerintah Belanda sebagai penghubung


kota lama dan Kota Baru. Dahulu namanya Petoenjoengan dan
merupakan kawasan kaum elite Belanda.

1945

Merupakan saksi bisu perjuangan Indonesia melawan


penjajahan dimulai dari perobekan bendera Belanda menjadi
‘merah putih’ hingga peristiwa 10 November.

Sekarang

Pemerintah kota Surabaya meresmikan jalan Tunjungan sebagai


tempat wisata pada malam hari dengan sebutan Tunjungan
Romansa yaitu atraksi kesenian dan UMKM
1.2. Context, Culture, and Needs

Kampung Ketandan Kampung Blauran Kampung Kebangsren


Merupakan tempat Asal usul nama kampung Akses jalannya agak sempit
persembunyian para pejuang berasal dari Bahasa dibanding kampung lainnya.
10 November. Dikenal sebagai Belanda Blauw yang Kurangnya ruang terbuka
segitiga emas karena lokasi artinya biru, hal ini membuat warga Kebangsren
nya yang strategis dan dikarenakan pagar pada memanfaatkan teras sebagai
nyambung kemana saja. kampung ini berwarna area berkumpul.
Warga Ketandan juga banyak biru. Terkenal dengan
yang membuka UMKM. pasar Blauran.

HISTORIC PAST Menghadirkan sequence (path) pada arsitektur untuk menarik


CONTEXT NARATTIVE SPACE perhatian visitor
SHOPPING STREET

KESENJANGAN
Mewadahi aspirasi pengguna dan memberikan hak akses bagi semua
CULTURE INCLUSIVITY
PERTUNJUKAN SENI kalangan

SPOT FOTO

PARKIR KENDARAAN
Sebuah public space merupakan tempat yang accessible untuk
NEEDS REVITALISASI
PUBLIC SPACE semua orang; museum, taman, pasar

RUANG PUBLIK
1.3. Site Analysis

Site 1: Jl. Tunjungan Site 2: Jl. Tanjung Anom

AREA : 5.100 m2
AREA : 5.400 m2 KDB : 50% x 5100 = 2.550 m2
KDB : 50% x 5400 = 2.700 m2 KLB : 4 x 5100 = 20.400 m2
KLB : 5 x 5400 = 27.000 m2 KTB : 65% x 5100 = 3.315 m2
KTB : 65% x 5400 = 3.510 m2 KDH : 10% x 5100 = 510 m2 (minimal)
KDH : 10% x 5400 = 540 m2 (minimal)

S S

W W

O O

T T
1.3. Site Analysis

Matahari terbit pada jam 05:22 pagi. Dengan Menurut data yang diambil pada siang hari, Matahari tenggelam pada jam 17:00, dengan
temperature 25° C dan kecepatan angin 3 km/h temperature mencapai 31° C dengan kecepatan temperature 29° C dan kecepatan angin 8 km/h
dari arah barat daya. Sirkulasi kendaraan dua arah angin 10 km/h dari arah utara. Di depan lahan dari arah utara. Pada jam sekian biasanya ada
dimana banyak kendaraan milik warga kampung terdapat sekolah dimana pada jam siang akan kendaraan yang parkir untuk ke jalan Tunjungan,
Blauran parkir di depan. banyak kendaraan parkir disana untuk menjemput namun suasananya agak seram karena ada
siswa. bangunan tidak terpakai di sebelah lahan
1.3. Site Analysis
1.3. Site Analysis
1.3. Site Analysis
1.4. Kriteria Rancangan
REVIEW 2
TRANSFORMASI BENTUK

I GUSTI AYU SESKIARA VIVEKA HANI


08111840000074
KELAS
E
2.1. TRANSFORMASI FORMAL

Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V


tahap pertama mengikuti Tahap kedua, terdapat Tahap ketiga terdapat Tahap keempat, Tahap ini digunakan prinsip
peraturan bangunan yang prinsip alignment, dimana prinsip balance, dimana transformasi spasial orientation, dimana
berlaku di daerah lahan, massa bangunan dipipihkan massa bangunan yang ditetapkan menggunakan bangunan dipotong menjadi
yaitu. Pada tahap ini dan membentuk sebuah menjadi satu tadi dipotong prinsip pattern dimana ruang segitiga agar cahaya
terdapat prinsip front, sirkulasi yang mengitari menjadi dua massa. Massa public sampai privat matahari masuk.
dimana façade dari massa bangunan dan bangunan ini dipotong ditempatkan secara vertical Transformasi ini dilakukan
bangunan ditetapkan oleh menunjukan garis akhir dari mengikuti arah angin yang sesuai zoningnya. berdasarkan jam
ruang hijau di depan massa sirkulasi manusia. bergerak dari depan operasional pada bangunan.
sebagai entrance bangunan. bangunan.
2.2. TRANSFORMASI SPATIAL

Bangunan A Bangunan B

Merupakan bangunan public, dimana prinsip narasi pada bangunan Merupakan bangunan yang inklusif, dimana bangunan ini lebih
diterapkan. Pada lantai kedua terdapat museum sejarah lokal dimana mengedepankan aspirasi warga kampung dalam menjawab isu
pengunjung dapat mengakses lewat tangga akses pada lobby, untuk kesenjangan. Foodcourt dapat digunakan warga untuk berjualan,
mengakses library pengunjung harus terlebih dahulu melewati amphiteather dapat digunakan untuk berkreasi, lapangan basket
museum. Hal ini menciptakan sebuah sequence, atau dimana dalam menjawab isu keterbatasan lahan bermain, dan workshop dapat
prinsip transformasi merupakan prinsip path-goal dipergunakan untuk sarana edukasi.
2.2.1. BUBBLE DIAGRAM
2.2.1. BUBBLE DIAGRAM
2.2.2. PROGRAM RUANG
2.2.3. STANDAR RUANG
2.2.3. STANDAR RUANG
2.2.3. STANDAR RUANG
2.2.3. STANDAR RUANG
2.3. REFINE AND ASSEMBLE
LAYOUT PLAN
BASEMENT PLAN
DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 3
DENAH LANTAI 4
REVIEW 3
STRUKTUR DAN UTILITAS

I GUSTI AYU SESKIARA VIVEKA HANI


08111840000074
KELAS
E
3.1. STRUCTURE

Concrete
Beam and Slab

Calculation
Tinggi balok induk = 1/12 bentang
• Lebar balok = 1/2 tinggi balok
• Tinggi balok anak = 1/15 bentang
• Luas penampang kolom = lebar balok + 10 cm
• Tebal plat lantai = 1/40 bentang
3.1. STRUCTURE

Basement
Bentang 8m

Tinggi Balok 0.6 m

Lebar Balok 0.3 m

Luas Kolom 0.5 x 0.5 m

Tinggi Lantai 4m

Bangunan

Bentang 5m

Tinggi Balok 0.4 m

Lebar Balok 0.2 m

Luas Kolom 0.3 x 0.3 m

Tinggi Lantai 3.8 m


3.2. MECHANICAL

HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) Fire Protection


Terpenuhinya kebutuhan udara dalam sebuah bangunan merupakan hal yang Ketika terjadi kebakaran, maka suhu udara akan meningkat. Jika sudah
paling penting yang harus dipertimbangkan dalam merancang bangunan. mencapai 68 derajat celcius, maka air raksa yang mengganjal ampul (penutup
Penyaluran udara dalam sebuah bangunan dibagi menjadi dua yaitu lewat srinkler) akan pecah.
natural ventilation dan HVAC.
Dengan terbukanya katup atau ampul, maka tekanan pada pipa akan menurun
HVAC Natural secara drastis, dan kondisi ini membuat katub pengatur air mengalirkan air ke
dalam pipa secara cepat menuju nozzle sprinkler yang terbuka.
Museum Lobby
Jika kebakaran semakin besar maka nozzle srinkler yang lainnya juga akan
Library Foodcourt
ikut terbuka dan menyemprotkan air untuk memadamkan api secara simultan
Auditorium Basketball court juga mengirimkan sinyal alarm pada alarm bell.
Workshop
Sementara volume air di bejana tekanan tinggi berkurang, maka akan
Ruang manager
mengaktifkan pompa diesel untuk semakin menambah jumlah air yang
diambil dari tempat penampungan air (Reservoir) atau dari sumber air bawah
tanah. Pompa jocky juga bekerja untuk menjaga tekanan air tetap konstan.
Adapun sistem AC yang digunakan pada bangunan adalah Refrigerant Air Kondisi akan berlangsung secara terus-menerus hingga hingga kita
Cooling System dimana memiliki komponen sebagai berikut: mematikan atau mereset sistem yang sedang berjalan.
1. AHU (Air Handling Unit)
2. Ductwork
3. Control panel
4. Indoor unit
3.3. PUMBLING

Air Bersih Blackwater

Air bersih disalurkan oleh PDAM untuk kegiatan cuci tangan Tangki septic sebenarnya serupa saja dengan bak penampungan air
sedangkan untuk sprinkle dan kolam menggunakan rainwater kotor, tetapi lebih ditujukan penggunannya untuk menampung air kotor
harvesting. buangan dari bangunan ditempat yang tidak terjangkau oleh riol
umum/kota. Prinsip kerja dari tangki septik adalah mengolah dan
memisahkan antara air dengan kotoran dengan cara pengendapan.
Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic yang merubah kotoran
baku menjadi Lumpur. Air hasil pemisahan (70% lebih bersih) dialirkan
keluar secara gravitasi dan diresapkan ketanah, sedangkan hasil
endapan (Lumpur) harus dibuang secara berkala dengan bantuan
layanan mobil tangki air kotor pemerintah setempat. Dengan demikian
tangki septic biasanya terletak diluar bangungan (mudah dicapai mobil
tangki) dan tidak ada peralatan pompa yang dipasangkan.

Anda mungkin juga menyukai