Anda di halaman 1dari 5

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA

DENGAN HIPERTENSI DI POSKO


PENGUNGSIAN PPNI
CIJEDIL

Nama : Adinda Putri Handayani


NIM : 18210100140

PROGAM STUDI NERS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
Pertemuan ke 1 Tanggal : 02-12-2022

I. Latar Belakang
1. Latar Belakang pengertian keluarga
Salah satu aspek yang paling penting dalam dunia kesehatan khususnya
keperawatan adalah keluarga. Keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan
pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
baik yang dalam keadaan sakit maupun keadaan sehat (Keperawatan, 2014). Menurut
Departemen Kesehatan RI (1988) dalam buku Zakaria (2017) Keluarga adalah unit
terkecil dalam masyarakat tempat pertama dalam belajar memahami tentang
kehidupan sosial (Zakaria, 2017).
Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk
Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus meningkat dari
waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini salah satunya adalah
gaya hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak, kebiasaan aktifitas yang
tidak sehat, merokok, minum kopi serta gaya hidup sedetarian adalah beberapa hal
yang disinyalir sebagai faktor yang berperan terhadap hipertensi ini. Penyakit ini
dapat menjadi akibat dari gaya hidup modern serta dapat juga sebagai penyebab
berbagai penyakit non infeksi (Anindya, 2009).
Data Worlh Health Organization (WHO), di seluruh dunia sekitar 972 juta
orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap
hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara
berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Hipertensi juga menempati
peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan dirumah sakit di
Indonesia. Penderitanya lebih banyak wanita (30%) dan pria (29%) sekitar 80 %
kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama dinegara berkembang (Triyanto, 2014).
Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 yang
didapat melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25,8 %. Prevelensi
hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan
sebesar 9,4 %, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar
9.5 %, jadi ada 0,1 % yang minum obat sendiri. Penyakit terbanyak pada usia lanjut
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah hipertensi dengan prevalensi
45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75
tahun.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi dalam suatu rumah tangga yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya dalam peran serta menciptakan dan mempertahankan suatu
budaya. (Ali, 2010). Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Keluarga yang sehat sangat berperan penting untuk
kelangsungan hidup yang sejahtera. Dengan memiliki keluarga yang sehat tanpa
memiliki penyakit akan menjamin kesejahteraan keluarga yang harmonis dan
bahagia. Beberapa ahli berpendapat bahwa bertambah umur, merupakan faktor
terjadinya Hipertensi. Oleh sebab itu pengawasan dan pengelolaan keluarga terhadap
faktor pencetus dari peningkatan tekanan darah sangat disarankan agar terhindar dari
keadaan yang lebih parah (Harmoko, 2012).

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


a. Data umum
b. Lingkungan
c. Fungsi keluarga
d. Pemeriksaan fisik (khususnya bagi anggota keluarga yang berisiko tinggi)
3. Masalah keperawatan
Masalah keperawatan : belum ada karena pengkajian belum dilakukan

II. Rencana
keperawatan
1. Diagnosa
Diagnosa : (belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan)
2. Tujuan Umum (kegiatan hari ini)
1) Dalam waktu 45 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya
masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
2) Terkumpul data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pmeriksaan fisik (khususnya
bagi anggota keluarga yang berisiko tinggi) 2) Teridentifikasi masalah kesehatan

III. Rancangan kegiatan


1. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi perkusi
2. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan fisik
3. Waktu dan tempat : jumat 02-12-2022
4. Kriteria evaluasi
a. Struktur
a) LP disiapkan
b) Alat bantu/media disiapkan
c) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b. Proses
a) Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan
b) Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Hasil
a) Struktur
a. LP disiapkan
b. Alat bantu/media disiapkan
b) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana Proses
a.Pelaksanaan sesuai waktu strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan

c) Hasil
a. Didapatkan : data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan
fisik pada anggota keluarga yang berisiko dan harapan keluarga
b. Teridentifikasi masalah Kesehatan
c. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai