Anda di halaman 1dari 21

* PANDUAN HEALTHCARE FAILURE

MODE EFFECT ANALYSIS (HFMEA)

Jl. Veteran No 36, Sukorejo, Kab. Bojonegoro 62119


www.rssosodoro.com
Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 1

@rsudsosodoro
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
BAB V PENUTUP

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 2


PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
Jl. Veteran No. 36 Telepon (0353) 3412133 Fax (0353) 3412133
Website :www.rssosodoro.com Email : rsudsosodoro@yahoo.co.id
BOJONEGORO 62111

KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
NOMOR :

Tentang
PANDUAN HEALTHCARE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (HFMEA)

DI RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

DIREKTUR RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO,

Menimbang : a. bahwa RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo memiliki peran


penting dalam menghormati dan melindungi hak pasien dan
keluarga, untuk itu RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo perlu
acuan yang dapat digunakan untuk memahami tentang hak –
hak pasien dan keluarga;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a diatas,
maka perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Direktur RSUD Dr.
R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Tentang Pemberlakuan
Panduan HFMEA di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1950 Tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Kabupaten/Kota Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 1965 Tentang Perubahan Batasan Wilayah
Kotapraja Wilayah Surabaya dan Daerah Tingkat II;
2. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
3. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
4. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 3


5. Kesehatan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
6. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
7. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
8. Undang - Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Dokter;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/PER/X /2010
Tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171/MENKES/PER/VIII
/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/MENKES/SK/II/2004
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005
tentang Medical Staff By Laws Di Rumah Sakit;
20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 330/MENKES/SK/V/2006
tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro milik Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro Jawa Timur dari Kelas C menjadi Kelas B Non
Pendidikan;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 4


tentang Pedoman Penyusunan Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bojonegoro;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bojonegoro;
24. Peraturan Bupati Nomor 5 tahun 2009 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun
2013 tentang tugas pokok dan fungsi Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bojonegoro;
25. Keputusan Bupati Bojonegoro Nomor 188/413/KEP/412.12/2008
tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B dr. R. Sososodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro sebagai Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Bupati Bojonegoro Nomor
118/404/KEP/412.11/2014 tentang Perubahan Atas Keputusan
Bupati Bojonegoro Nomor 188/413/KEP/412.12/2008 tentang
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B dr. R. Sososodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro sebagai Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. R. SOSODORO


DJATIKOESOEMO TENTANG PANDUAN FMEA DI RSUD Dr. R.
SOSODORO DJATIKOESOEMO.

KESATU : Kebijakan tentang Panduan FMEA sebagaimana tercantum dalam


lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kesalahan atau kekeliruan akan

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 5


diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bojonegoro
Pada tanggal 09 Agustus 2021

DIREKTUR
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

Tembusan disampaikan kepada :

1. Yth. Kepala Dewan Pengawas dr. A. HERNOWO WAHYUTOMO, M.Kes


2. Yth. Wadir Adm & Keu Pembina Tk. I
3. Yth. Wadir Pelayanan
4. Yth. Seluruh Unit Terkait NIP. 19680214 200312 1 004

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 6


Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo
Tentang : Panduan Healthcare Failure Mode Effect
Analysis( HFMEA)
No :
Tanggal : 09 Agustus 2021

BAB I
DEFINISI

Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) atau Analisa Mode dan Efek
Kegagalan di Pelayanan Kesehatan adalah asesmen risiko proaktif, yang digunakan
untuk mengantisipasi atau mengontrol Hazard / dampak yang akan terjadi di Rumah
Sakit. Dalam hal ini berfokus pada pencegahan dampak, meningkatkan keamanan,
meningkatkan outcome positif dan meningkatkan kepuasan pasien.
Di Rumah sakit proses layanan kedokteran sangat kompleks, terdiri dari puluhan
langkah. Semakin banyak langkah dalam proses, semakin tinggi probabilitas terjadinya
kesalahan. Donald Berwick mengatakan : Bila proses terdiri dari satu langkah,
kemungkinan kesalahan 1%, bila proses 25 langkah kemungkinan salah 22% dan bila
proses 100 langkah, kemungkinan salah 63%.
Apabila dianalisis keterkaitan yang erat, maka perpindahan satu langkah ke
langkah lain berurutan tanpa jeda, sehingga seringkali baru disadari terjadinya
penyimpangan pada langkah berikutnya. Keterlambatan dalam suatu langkah akan
mengakibatkan gangguan pada seluruh proses. Kekeliruan dalam suatu langkah akan
mengakibatkan penyimpangan pada langkah berikutnya (cascade of faillure). Kesalahan
biasanya terjadi pada saat perpindahan langkah atau adanya langkah yang terabaikan.
Kesalahan pada satu langkah akan diikuti oleh kesalahan berikutnya, terutama karena
koreksi tidak sempat dilakukan.

Tujuan Panduan adalah sebagai berikut


1. Mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi
2. Proses proaktif, kesalahan dapat dicegah dan diprediksi
3. Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak buruk
4. Melihat dimana terjadi kegagalan proses
5. Memfasilitasi penerapan Healthcare Faiture Mode Effeck Analysis

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 7


BAB II
RUANG LINGKUP

A. Lingkup Area

1. Panduan Healthcare Failure Mode Effeck Analysis ini diterapkan kepada petugas
yang melakukan proses layanan sesuai dengan asesmen proaktif (Healthcare
Failure Mode Effeck Analysis) yang ditetapkan.
2. Penetapan Area Healthcare Failure Mode Effeck Analysis Di RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro adalah sebagai berikut :
a. Area Pelayanan Medis
b. Area Pelayanan Keperawatan
c. Area Pelayanan Penunjang
d. Area lainnya yang perlu dilakukan asesmen proaktif
(HFMEA), untuk mencegah kegagalan proses.

B. Kewajiban Dan Tanggung Jawab

1. Seluruh staf Rumah Sakit

a. Memahami dan menerapkan prosedur tindakan yang telah ditetapkan


b. Memastikan setiap langkah yang dilakukan dalam suatu proses tidak terjadi
kesalahan
c. Melakukan evaluasi atau koreksi setiap selesai melakukan tindakan
2. Kepala Instalasi / Unit / Ruang

a. Memastikan seluruh staf di Instalasi/ Unit/ Ruang menerapkan setiap langkah


dalam prosedur tindakan dengan baik dan benar
b. Melakukan evaluasi setiap langkah dalam proses dilaksanakan dengan baik
dan benar
3. Direksi

a. Memantau dan memastikan panduan Healthcare Failure Mode Effects


Analysis dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi
b. Menjaga penerapkan panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis
c. Memastikan asesmen proaktif (HFMEA) di buat minimal 1 produk dalam 1
tahun
4. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien

a. Memfasilitasi penyusunan Healthcare Failure Mode Effects Analysis


d. Melakukan monitoring pelaksanaan Healthcare Failure Mode Effects Analysis

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 8


BAB III
TATA LAKSANA

A. Langkah-langkah Healthcare Failure Mode Effeck Analysis (HFMEA)


1. Menetapkan proses atau topik
2. Bentuk tim
3. Gambarkan alur proses
4. Buat Hazard Analysis
5. Tindakan dan pengukuran outcome

B. Tata Laksana Pengisian Healthcare Failure Mode Effeck Analysis

1. Langkah 1 dan 2 : Menetapkan Proses/ Topik dan Bentuk Tim


1 Judul Proses Diisi dengan proses yang akan kita buat Healthcare
Failure Mode Effects Analysis, dengan kriteria Proses
Beresiko tinggi
a. Proses baru
b. Proses yang sedang berjalan
c. Proses klinis
d. Proses non klinis
2 Ketua Dituliskan nama ketua Healthcare Failure
Mode Effects Analisys
3 Anggota Dituliskan nama anggota yang mewakili semua area

4 Apakah semua Diisi dengan melingkari YA bila semua area sudah


area terkait terwakili atau sebaliknya, bila tidak mewakili semua
sudah terwakili? area terkait lingkari TIDAK
5 Apakah macam Diisi dengan melingkari YA bila tingkat pengetahuan
dan tingkat berbeda sudah terwakili atau sebaliknya bila tingkat
pengetahuan yang pengetahuan tidak mewakili lingkari TIDAK
berbeda, sudah
diwakili di dalam
tim
tersebut?
6 Notulen Diisi dengan nama notulen pembuatan
Healthcare Failure Mode Effects Analisys
7 Tanggal dimulai Diisi dengan tanggal mulai diadakan pertemuan
pembahasan Healthcare Failure Mode Effects

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 9


Analysis
8 Tanggal dilengkapi Diisi dengan tanggal hasil akhir dari
pembahasan Healthcare Failure Mode
Effects Analisys

2. Langkah 3 : Gambarkan Alur Proses

1) Langkah 3A

1 Buat dan verifikasi alur diagram proses

2 Pastikan setiap langkah dalam alur proses diberi nomor

3 Jika prosesnya komplek, identifikasi proses yang akan

difokuskan

4 Identifikasi semua subproses untuk setiap alur diagram, pastikan


semua subproses teridentifikasi

5 Buat alur diagram subproses (pindahkan dalam kotak)

2) Langkah 3B

1 Lakukan verifikasi pada masing-masing sub proses

2 Pastikan subproses yang potensial besar menjadi


permasalahan di lapangan

3 Bila subproses komplek, lakukan identifikasi subproses

lebih fokus

4 Identifikasi modus kegagalan pada masing-masing


subproses. Pastikan modus kegagalan teridentifikasi

5 Buat alur modus kegagalan (pindahkan dalam kotak)

3. Langkah 4 : Hazard Analysis

1 Modus Kegagalan Diisi dengan modus kegagalan dari sub proses yang
telah kita pilih, sesuai urutan modus kegagalan yang
ada

2 Potensi Diisi dengan identifikasi potensi penyebab

Penyebab dari masing-masing modus kegagalan

3 Kegawatan Diisi dengan melihat tabel dampak tingkat bahaya

4 Probabilitas Diisi dengan melihat tabel probabilitas

5 Nilai Hazard Diisi dengan hasil Dampak X Probabilitas

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 10


6 Poin Tunggal Diisi dengan menggunakan Analisa Pohon

Kelemahan Keputusan, bila ada kelemahan jawab YES teruskan


ke tahap berikutnya, sebaliknya bila tidak ada
kelemahan jawab NO dan hentikan pemecahan
masalah

7 Ada Ukuran Diisi dengan menggunakan Analisa Pohon

Kontrol Keputusan, bila terdapat pengendalian


efektif (barrier) sebagai kontrol untuk mengendalikan
Hazard dijawab Yes maka pemecahan \masalah
dihentikan, sebaliknya bila tidak ada pengendalian
efektif dijawab No dan lanjutkan ketahap pemecahan
selanjutnya.

8 Kemudahan Diisi dengan menggunakan Analisa pohon


keputusan, bila Hazard sudah nyata/mudah di deteksi
sehingga tidak perlu dikontrol dijawab Yes maka
pemecahan masalah dihentikan, sebaliknya bila tidak
sulit dideteksi dijawab No lanjutkan ke AMKD langkah
5

9 Proses Diisi dengan menjawab YES bila proses


akan dilakukan, sebaliknya dijawab NO bila proses
pemecahan masalah dihentikan

4. Langkah 5 : Tindakan Dan Pengukuran Outcome

1 Tipe tindakan (dikontrol, Diisi dengan menentukan apakah


eliminasi, terima) potensial penyebab modus kegagalan
akan dikontrol, eliminasi atau diterima

2 Tindakan/ alasan untuk Diisi dengan menjelaskan semua tindakan untuk

mengakhiri setiap modus kegagalan yang akan dieliminasi


atau dikontrol

3 Ukuran outcome Diisi dengan terlaksananya ukuran


outcome yang digunakan untuk analisa
dan uji redesain proses

4 Yang bertanggung Diisi dengan identifikasi

jawab penanggungjawab yang melaksanakan tindakan


tersebut

5 Manajemen puncak Diisi dengan YES, bila ada dukungan dari


manajemen puncak. Sebaliknya dijawab NO bila
tidak ada dukungan dari manajemen puncak

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 11


C. Evaluasi Pencatatan dan Pelaporan

Healthcare Failure Mode Effeck Analysis merupakan sistem proaktif dari


keselamatan pasien, fokus pada pencegahan dampak, meningkatkan outcome positif
dan meningkatkan kepuasan pasien. Dalam hal ini untuk melihat terjadinya kegagalan
suatu proses. Analisis yang dilakukan adalah: Apa yang dapat terjadi ? Bukan apa yang
telah terjadi.

Di RSUD Dr. R. Sosodoro Kabupaten Bojonegoro, Asesmen risiko proaktif dibuat


minimal 1 tahun 1 Healthcare Failure Mode Effeck Analysis untuk antisipasi dampak
yang akan terjadi dalam suatu proses layanan kepada pasien.

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 12


BAB IV

DOKUMENTASI

A. FORMULIR LANGKAH 1 DAN 2

Judul Proses :

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Bentuk Tim

Ketua : ...............................................................................................

Anggota : 1. ...........................................................................................

2. ............................................................................................

3. ............................................................................................

4. ............................................................................................

5. ............................................................................................

dst...........................................................................................

Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ? YA TIDAK

Apakah macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda, sudah diwakili di


dalam tim tersebut ? YA TIDAK

Siapa yang menjadi notulen ? .................................................................

Tanggal dimulai ............................ Tanggal dilengkapi ...........................

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 13


B. FORMULIR LANGKAH 3

1. Langkah 3A

LANGKAH 3A. GAMBARKAN ALUR PROSES


Tahapan Proses
Jelaskan proses setiap kegiatan sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku
Jika proses terlalu kompleks, anda dapat memilih satu proses atau satu sub proses untuk ditindaklanjuti
1 2 3 4 5 6 7 8

Cantumkan beberapa sub proses untuk setiap tahapan


Tahapan Tahapan Tahapan Tahapan Tahapan Tahapan Tahapan Tahapan
Subproses Subproses Subproses Subproses Subproses Subproses Subproses Subproses
A. A. A. A. A. A. A. A.
B. B. B. B. B. B. B. B.
C. C. C. C. C. C. C. C.
D. D. D. D. D. D. D. D.
E. E. E. E. E. E. E. E.

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 10


2. Langkah 3B

LANGKAH 3B. GAMBARKAN ALUR SUB PROSES


Jelaskan sub proses kegiatan yang dipilih

A B C D E F G H

Cantumkan beberapa Modus Kegagalan untuk setiap tahapan


Modus Modus Modus Modus Modus Modus Modus Modus
Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan
1) 1) 1) 1) 1) 1) 1) 1)
2) 2) 2) 2) 2) 2) 2) 2)
3) 3) 3) 3) 3) 3) 3) 3)
4) 4) 4) 4) 4) 4) 4) 4)
5) 5) 5) 5) 5) 5) 5) 5)

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 11


3. FORMULIR LANGKAH 4 DAN 5

LEMBAR HEALTHCARE FAILURE MODE EFFECTS ANALISYS

HFMEA Langkah 4- Analisa Hazard HFMEA Langkah 5- Identifikasi Tindakan dan Outcome
SKORING ANALISA POHON KEPUTUSAN

bertanggungjawab
Ukuran Outcome
MODUS Tipe

Adakah Kontrol/

Apakah Mudah

Manajemen
Pengendalian?
Kegagalan : Tindaka Tindakan/

Dukungan
Poin Tunggal
Nilai Hazard
Probabilitas
Kegawatan

Kelemahan
POTENSI

Dideteksi
Alasan

Proses?

Yang
Evaluasi awal n
PENYEBA untuk
modus (Kontrol,
B mengakhiri
kegagalan Terima,
sebelum Eliminasi
)

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 12


BAB V

PENUTUP

Panduan Healthcare Failure Mode Effeck Analysis ini disusun untuk menjadi acuan
pelaksanaan konsep pro aktif dari keselamatan pasien di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro, dan tetap terbuka untuk dievaluasi dan disempurnakan
dari waktu ke waktu.
Ditetapkan di Bojonegoro
Pada tanggal 09 Agustus 2021

DIREKTUR
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

dr. A. HERNOWO WAHYUTOMO, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19680214 200312 1 004

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 13


LAMPIRAN : ANALISA HAZARD

1. TINGKAT BAHAYA

DAMPAK MINOR 1 MODERAT 2 MAYOR 3 KATASTOPIK 4

(Kegagalan yang tidak (Kegagalan dapat (Kegagalan (Kegagalan menyebabkan kematian atau
disadari oleh pasien mempengaruhi proses menyebabkan kecacatan)
dan tidak menimbulkan pelayanan kesehatan kerugian yang lebih
dampak dalam tetapi menimbulkan besar terhadap
pelayanan kerugian minor) pasien)
kesehatan)
Pasien Tidak ada cedera, atau Perpanjangan hari rawat Kerugian terhadap fungsi Kematian atau kerugian permanen
tidak adanya atau perpanjangan organ tubuh (sensorik, motorik, terhadap fungsi tubuh (sensorik,
perpanjangan hari rawat kualitas pelayanan untuk psycologic, atau intelektual), motorik, psicologic, atau intelektual),
1 atau 2 pasien diperlukan operasi lebih lanjut, bunuh diri, pemerkosaan, reaksi
perpanjangan hari rawat untuk tranfuse, operasi pada bagian atau
3 atau lebih pasien, pada pasien yang salah, pemberian
peningkatan level pelayanan bayi
untuk 3 atau pada orang tua yang salah.
lebih pasien.
Pengunjung Dievaluasi dan tidak Evaluasi dan Perawatan untuk 1 Kematian; atau perawatan 3 atau lebih
dibutuhkan penanganan untuk 1 atau 2 pengunjung
penanganan atau 2 pengunjung

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 14


Staf Hanya penanganan Pengeluaran medis, Perawatan 1 atau 2 staf Kematian atau perawatan 3 atau lebih
ringan tanpa kerugian kehilangan waktu atau atau 3 atau lebih, terjadi staf
waktu atau tidak ada kecelakaan kerja kecelakaan kerja
menimbulkan untuk 1 atau 2 staf
kecelakaan kerja
Fasilitas Kerusakan kurang dari Kerusakan lebih dari $ Kerusakan sama dengan Kerusakan sama dengan atau lebih
atau $ 10.000 atau tanpa 10.000 tetapi kurang atau lebih dari $ 100.000 dari $ 250.000
Perlengkapan menimbulkan dampak dari $ 100.000
Kesehatan terhadap pasien

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 15


2. TINGKAT PROBABILITAS

LEVEL DESKRIPSI CONTOH


4 Sering (Frekuent) Hampir sering muncul dalam waktu yang relatif
singkat (mungkin terjadi beberapa kali dalam 1
tahun.
3 Kadang-kadang (Occasional) Kemungkinan akan muncul (dapat terjadi
beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
2 Jarang (Uncommon) Kemungkinan akan muncul (dapat terjadi dalam
> 2 sampai 5 tahun
1 Hampir Tidak Pernah Jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5 sampai
(Remote) 30 tahun

3. SKOR HAZARD

Tingkat Bahaya x Tingkat Probabilitas

TINGKAT BAHAYA
KATASTROPIK 4 MAYOR MODERAT MINOR 1
3 2
SERING
16 12 8 4
4
KADANG
12 9 6 3
3
JARANG
8 6 4 2
2
HAMPIR TIDAK PERNAH 1
4 3 2 1

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 16


PANDUAN RUMAH SAKIT

Panduan Healthcare Failure Mode Effects Analysis (HFMEA) 17

Anda mungkin juga menyukai