Analisis Pieces Pada Aplikasi Webgis Pem 00a29b21
Analisis Pieces Pada Aplikasi Webgis Pem 00a29b21
(Naskah masuk: 25 Sep 2020, direvisi: 20 Okt 2020, diterima: 23 Okt 2020)
Abstrak
Ekonomi kreatif (Ekraf) merupakan salah satu faktor utama dalam peningkatan perekonomian. Ekonomi kreatif sering dikenal
dengan istilah industri kreatif yang merupakan realisasi dari kreativitas dan keterampilan individu. Perkembangan ekonomi
kreatif yang begitu pesat menciptakan sinergi yang tak terpisahkan dengan UKM (Usaha Kecil Menengah). Propinsi Sumatera
Selatan memiliki ekonomi kreatif yang dapat dijadikan andalan, sektor fasyen dan kuliner menjadi andalan utama dalam
peningkatan ekonomi. Ekraf dan UKM merupakan kekuatan tersendiri dalam menggerakan roda perekonomian daerah.
Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik tahun 2016 jumlah usaha Ekraf yang ada di Propinsi Sumatera Selatan
berjumlah 156.322 dan saat ini Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan belum mempunyai sebuah sistem atau aplikasi yang dapat
digunakan untuk memetakan semua sektor ekonomi kreatif yang ada. Untuk melakukan pemetaan Ekraf yang ada perlu dibuat
aplikasi pemetaan Ekraf di Propinsi Sumatera Selatan. Agar aplikasi ini dapat diimplementasikan secara maksimal dan terhindar
dari kesalahan baik program maupun aplikasinya, maka perlu dibuat analisis dengan menggunakan metode PIECES sehingga
aplikasi ini dapat diterapkan pada Dinas Perindustrian Sumatera Selatan dan dapat digunakan oleh masyarakat umum terkait
perkembangan Ekraf yang ada di Propinsi sumatera selatan.
The creative economy is one of the main factors in developing the economy. The creative economy is often well known as the
creative industry, which is the realization of the creativity and skills of individuals. The development of the creative economy
rapidly creates an inseparable synergy with "UKM" (Usaha Kecil Menengah) or "Small to Medium Sized Business". South
Sumatra Province has a creative economy that can be used as a mainstay, a fashion sector, and culinary which are being the
main point of economic improvement in South Sumatra Province. Economy Creative and Small to Medium Sized Business are
being the strength in moving the regional economy. Based on data that is obtained from the Central Bureau of Statistics in 2016,
the number of Creative Economy businesses in South Sumatra Province is 156,322 and currently, the South Sumatra Government
has not had a system or application yet which can be used to map out all existing creative economy sectors. To map the existing
of Economy Creative needs to be developed the mapping application of Economy Creative in South Sumatra Province. To make
this application be implemented optimally and avoided errors in both the program and the application so, it needs to make
analysis by using the PIECES method. Furthermore, this application can be applied to the South Sumatra Industry Office and
can be used by the public in case the development of Economy Creative in South Sumatra Province.
Keywords: PIECES, application, mapping, creative economy, small to medium sized business.
memiliki fitur layanan yang menjembatani pengguna dan dan UKM dicatat dengan menggunakan aplikasi Microsoft
pengelola sistem sehingga terjadi interaksi sistem yang Word dan Excel. Metode observasi yang dilakukan akan
baik. mendapatkan permasalahan yang ada untuk kemudian
PIECES merupakan sebuah alat yang digunakan untuk dilakukan pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan
menilai kelayakan sistem. Kriteria-kriteria yang tercantum yang ada.
didalam PIECES dapat digunakan untuk melihat 2. Kuesioner
pengembangan sistem yang akan dilakukan, sehingga ketika Metode kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data
sistem tersebut diimplementasi terbebas dari kesalahan- dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
kesalahan sintaks dan program [7]. responden. Kuesioner diberikan kepada staf yang ada di
Dinas Perindustrian, Propinsi Sumatera Selatan.
C. WebGIS 3. Wawancara
WebGIS merupakan sebuah aplikasi gabungan antara web Wawancara dilakukan untuk mendapatkan kelebihan dan
design dan web pemetaan. Penggunaan teknologi WebGIS kelemahan aplikasi yang dibangun yaitu aplikasi WebGIS
digunakan untuk menampilkan peta wilayah tertentu yang pemetaan Ekraf.
dilengkapi dengan penjelasan terhadap objek yang dipilih.
Dengan menggunakan WebGIS, data wilayah tersaji dengan
jelas dan lokasi dapat ditampilkan sehingga mempermudah IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam pencarian alamat [8].
A. Metode Pengujian
Arsitektur WebGIS mempunyai 3 lapisan yaitu support
Pengujian dilakukan dengan uji usabilitas. Untuk
layer, service layer, dan client layer [9].
melakukan analisis terhadap aplikasi WebGIS pemetaan
Ekraf dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada staf
Dinas Perindustrian, Propinsi Sumatera Selatan. Pertanyaan
yang diberikan mengenai penggunaan aplikasi WebGIS
pemetaan Ekraf yang meliputi performance, information,
economic, control, efficiency, dan service. Daftar pertanyaan
untuk masing-masing kategori analisis PIECES dapat dilihat
pada Tabel 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Untuk pengukuran kuesioner
menggunakan metode Likert’s. Penyebaran kuesioner
dilakukan secara online dengan menggunakan Google Forms
kepada staf Dinas Perindustrian, Propinsi Sumatera Selatan.
Jumlah pertanyaan pada kuesioner berjumlah 23 pertanyaan
yang terbagi menjadi 6 kategori sesuai kategori analisis
PIECES.
Bobot kuisioner yang digunakan adalah skala 1-5:
Gambar 1. Arsitektur WebGIS SS = Sangat Setuju bobot = 5
S = Setuju bobot = 4
Pada Gambar 1 menjelaskan proses permintaan data dari CS = Cukup Setuju bobot = 3
server ke client, dimana web client melakukan permintaan TS = Tidak Setuju bobot = 2
kepada server, kemudian web server akan mencari data yang STS = Sangat Tidak Setuju bobot = 1
diminta pada map server dan memberikan peta yang diminta Berikut pertanyaan yang diberikan sesuai dengan analisis
ke web client [10]. Arsitektur WebGIS akan diterapkan dalam yang diberikan:
pembangunan aplikasi pemetaan Ekraf ini. 1. Pertanyaan kategori Performance
Gambar 3 menampilkan hasil analisis performance yang dinilai baik. Gambar 5 menampilkan informasi yang ada di
dilakukan dengan menggunakan Google PageSpeed Insight. aplikasi pemetaan Ekraf.
Hasil analisis menunjukkan nilai 80. Hal ini menyatakan dari
sisi kinerja aplikasi pemetaan Ekraf berjalan dengan baik.
Untuk melihat hasil performance secara detail dapat dilihat
pada Gambar 4 di bawah ini.
6. Service
Analisis service dilakukan untuk melihat layanan-layanan
yang diberikan oleh aplikasi WebGIS pemetaan Ekraf.
Berdasarkan hasil kuesioner untuk analisis service
menghasilkan nilai baik (B). Aplikasi telah memberikan
layanan yang dibutuhkan oleh pengguna, mulai dari peta 5 Efficiency Aplikasi WebGIS B
Ekraf, sinergi Ekraf dan UKM, tidak hanya sebatas pemetaan pemetaan Ekraf
saja aplikasi ini juga memberikan pelayanan bagi pelaku memiliki efisiensi yang
UKM untuk mendaftarkan produknya sehingga dapat dikenal
baik dibuktikan dengan
masyarakat luas. Untuk meningkatkan layanan aplikasi harus
memiliki menu live chat, agar dapat berkomunikasi dan adanya informasi yang
berdiskusi dengan administrator aplikasi, selain itu aplikasi dinilai sudah lengkap
juga sebaiknya memiliki fitur untuk dapat menampung saran oleh pengguna.
dan kritik dari pengguna. 6 Service Hasil analisis untuk B
service dinilai baik oleh
C. Hasil Pengujian Sistem
pengguna karena telah
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan
menggunakan analisis PIECES, hasil pengujian secara memiliki layanan yang
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini. dapat diakses oleh
pengguna terutama
Tabel 7. Hasil Pengujian Dengan Metode PIECES pelaku Ekraf yang
Analisis Hasil Nilai bersinergi dengan UKM
1 Performance Hasil yang didapat B hal ini dibuktikan
untuk analisis dengan adanya fitur bagi
performance pelaku UKM dalam
disimpulkan bahwa memasarkan produknya
kecepatan akses pada
saat membuka aplikasi
WebGIS pemetaan V. KESIMPULAN
Ekraf sudah Baik.
Berdasarkan pembahasan di atas telah dilakukan tahapan
2 Information Dari analisis yag B tahapan penelitian dengan melakukan analisis menggunakan
dilakukan untuk metode PIECES maka dapat disimpulkan bahwa metode
kategori information PIECES dilakukan untuk menganalisis apakah aplikasi
aplikasi telah WebGIS pemetaan Ekraf dapat diimplementasikan di Dinas
menyajikan informasi Perindustrian, Propinsi Sumatera Selatan. Secara keseluruhan
dari hasil analisis dengan menggunakan metode PIECES
yang mudah dipahami
mulai dari kategori Performance, Information, Economics.
bagi pengguna. Control, Efficiency, dan Service, aplikasi pemetaan WebGIS
3 Economic Hasil dari pengujian B Ekraf menghasilkan nilai yang baik. Hal ini dapat
pada tahapan economic disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat diterapkan.
memberikan penilaian Untuk pengembangan agar menjadi lebih baik lagi
yang baik, aplikasi disarankan pada aplikasi pemetaan Ekraf terdapat fitur untuk
memiliki fitur yang memberikan informasi secara detil mengenai lokasi Ekraf,
sehingga mempermudah pengunjung mencari alamat jika
dapat diakses oleh ingin berkunjung membeli produk Ekraf secara langsung.
pengguna untuk Aplikasi pemetaan Ekraf diharapkan nantinya dapat
melakukan pendaftaran melakukan perangkingan Ekraf sehingga potensi Ekraf pada
sebagai pelaku UKM masing-masing daerah dapat terpantau secara maksimal dan
tanpa harus datang ke yang belum berpotensi dapat ditingkatkan lagi. Dari segi
kantor Dinas efficiency aplikasi ini dapat dikembangkan lagi dengan
menambah fitur-fitur yang lebih lengkap mulai dari detail
Perindustrian, Propinsi
wilayah secara geografis sampai pada rute atau jarak masing-
Sumatera Selatan. masing Ekraf sehingga dapat diketahui lokasi Ekraf untuk
4 Control Dari hasil analisis B masing-masing daerah melalui koordinat yang diberikan.
control yang telah Aplikasi pemetaan Ekraf selanjutnya dapat dikembangkan
dilakukan bahwa lagi menjadi aplikasi mobile sehingga dapat diakses oleh
aplikasi WebGIS berbagai perangkat mobile.
pemetaan Ekraf aman
untuk diakses pengguna.