Anda di halaman 1dari 3

6.

Kebijakan dan Strategi Pembangunan


Pada saat melakukan pembangunan ekonomi diperlukan strategi dan kebijakan tertentu.
Kebijakan dan strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi suatu negara dapat mendukung
efisiensi dan efektivitas proses pembangunan yang dilakukan sehingga dapat mendorong
keberhasilan pembangunan ekonomi.

Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan dan pembangunan nasional Indonesia,


pemerintah dibantu oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kementerian PPN/Bappenas bertanggung
jawab menghasilkan rencana pembangunan nasional berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

a) Kebijakan Pembangunan Nasional Indonesia

Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah pusat atau pemerintah
daerah untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan pembangunan nasional yang dilakukan
pemerintah melalui Bappenas sebagai berikut

1) Kebijakan perencanaan, berkaitan dengan penyusunan rencana pembangunan nasional


(RPJPN, RPJMN, dan RKP)
2) Kebijakan penganggaran, berkaitan dengan penyusunan alokasi pendanaan (pagu
indikatif)
3) Kebijakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan nasional
4) Kebijakan penanganan permasalahan mendesak dan berskala besar sesuai penugasan
presiden

b) Strategi Pembangunan Nasional Indonesia

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan


visi dan misi. Strategi yang diterapkan dalam pembangunan nasional sebagai berikut.

1) Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun


pusat-pusat perekonomian di setiap pulau. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia
terbagi dalam empat tahap berikut.
a. Mengidentifikasi pusat-pusat perekonomian, misalnya ibu kota provinsi
b. Menentukan kebutuhan penghubung antara pusat-pusat perekonomian, seperti lalu
lintas barang
c. Melakukan validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni
pengaturan area tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta fasilitas
d. Menentukan hubungan lokasi sektor fokus untuk menunjang fasilitas, misalnya
menghubungkan area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya
2) Memperkuat hubungan nasional, baik secara lokal maupun internasional
3) Mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

Selain strategi utama tersebut, pemerintah menerapkan strategi pendukung seperti strategi
dan kebijakan dalam investasi, perdagangan, dan finansial.
7. Hasil-Hasil Pembangunan Nasional Indonesia
Proses pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia berpedoman pada tujuan,
kebijakan, dan strategi yang telah diterapkan pemerintah sehingga hasil pembangunan yang
dicapai akan sesuai dengan pedoman yang telah ada. Hasil pembangunan nasional Indonesia
berwujud fisik dan nonfisik. Hasil pembangunan fisik ditunjukkan lewat penambahan berbagai
macam infrastuktur dan sarana publik, bertambahnya sumber energi bagi kebutuhan hidup
masyarakat, meningkatnya sarana kesehatan dan pendidikan, serta berbagai macam hasil
pembangunan berwujud fisik yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. Hasil pembangunan
nonfisik terlihat pada meningkatnya kualitas birokrasi, perekonomian yang tidak mengalami
banyak guncangan, penghargaan terhadap kebudayaan sebagai hasil kreativitas dan inovasi,
iklim investasi yang cenderung stabil, peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan, serta upaya
pemerataan pembangunan nasional beserta hasil-hasilnya untuk seluruh daerah dan masyarakat
Indonesia.

B. Pertumbuhan Ekonomi
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah produksi barang dan jasa pada suatu
negara. Secara riil dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk mencatat jumlah unit barang
dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu. Hal ini disebabkan satuan pengukuran
yang berbeda dan jenis barang dan jasa yang dihasilkan sangat beragam. Contohnya, produksi
padi diukur dalam satuan berat (kg/kw/ton), sementara produksi minyak bumi diukur dalam
satuan volume (barel). Produksi jasa tidak dapat diukur secara fisik misalnya jasa pariwisata, jasa
konsultasi, dan sektor jasa transportasi.

Secara umum pertumbuhan adalah suatu ungkapan yang menggambarkan adanya tingkat
perkembangan. Jadi, pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur prestasi dan
perkembangan suatu perkonomian. Perkembangan ini ditandai dengan kenaikan PDB suatu
negara tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk,
tanpa memandang ada tidaknya perubahan dalam struktur perekonomian.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi


Teori-teori yang dikemukakan para ahli bertujuan untuk memperluas pandangan dan
pemahaman tentang pertumbuhan ekonomi agar dapat ditarik kesimpulan. Teori pertumbuhan
ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Teori Klasik
Tokoh legendaris yang berpengaruh dalam aliran klasik adalah Adam Smith dan David
Ricardo.
1) Adam Smith
Dalam buku yang berjudul An Iquiry into the Nature and Causes Wealth of Nation
(1776). Adam Smith mengemukakan cara menganalisis pertumbuhan ekonomi melalui dua
faktor, yaitu faktor output dan faktor pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total
ditentukan oleh tiga variabel, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan persediaan
kapital (modal). Sementara itu, pertumbuhan penduduk berperan dalam penentuan luas pasar dan
laju pertumbuhan ekonomi.
2) David Ricardo
David Ricardo mengemukakan pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) yang menurunkan
produk marginal karena terbatasnya jumlah tanah. Pernyataan tersebut dikenal dengan the law of
diminishing returns. Peningkatan produktivitas tenaga kerja sangat memerlukan kemajuan
teknologi serta akumulasi modal yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai