CUKAI IMPOR

Laporan Diskusi Presentasi Kelompok 5 Tentang Cukai Impor

Dibina oleh Bpk. Dr. Kariyoto, S.E, M.M, A.k

Moderator :

Syadza Nahara Rizqani (183141914111015)

Anggota Kelompok :

Baiq Arizkayana K (183141914111011)

Annisa Dyah L (183141914111012)

Adis Firman A (183141914111013)

Program Pendidikan Vokasi

Prodi Keuangan dan Perbankan

Akuntansi Terapan

Universitas Brawijaya

2019
 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional telah menghasilkan menghasilkan perkembangan yang pesat

dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang perekonomian, termasuk bentuk-bentuk
transaksi luar negeri, perdagangan luar negeri, atau yang lebih dikenal dengan ekspor impor.

Dalam melakukan ekspor impor ada hukum yang mengatur mengenai keluar
masuknya barang, yaitu seperti membayar bea masuk kemudian cukai. Cukai yang akan
dibahas disini adalah mengenai pengertiannya, tarif pengenaannya, dan ketentuan-ketentuan
lainnya.

B. Tujuan

1) Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai cukai impor

2) Untuk mengetahui objek yang dikenakan cukai impor

3) Untuk mengetahui tarif yang harus dibayarkan terhadap barang impor

4) Untuk mengetahui peraturan atau undang-undang yang mengatur mengenai ekspor impor

5) Untuk mengetahui ketentuan pengenaan cukai impor

 URAIAN DISKUSI

A. PEMBUKAAN

Moderator memulai diskusi dengan membacakan judul materi yang akan dibawakan
oleh pemateri serta mempersilakan pemateri untuk memperkenalkan diri. Kemudian
moderator mempersilakan pemateri untuk mempresentasikan hasil dari makalah yang
akan didiskusikan.

B. PENYAJIAN
Pemateri memaparkan materi mengenai cukai impor secara menyeluruh dan
mendetail. Inti dari makalah tersebut adalah :
a) Konsep dasar dari cukai, seperti pengertian kemudian subjek dan objek yang
dikenakan cukai impor.
b) Tarif pengenaan cukai impor dengan beberapa poin yang termasuk dalam
ketentuan seperti bea masuk, harga barang, nilai asuransi, ongkos kirim, dan
freight.
c) Kepabeanan dan perpajakan
- PPn dan PPh Atas Barang Mewah
- Pajak Penghasilan atau PPh Impor
- PPn dan PPnBM Impor Barang Kena Pajak
d) Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah

C. TANYA JAWAB

Pertanyaan :

1) Dian Novita : 5 objek yang dikenakan cukai impor mengapa diubah menjadi 3 objek
saja, tercantum dalam UU No. 11 tahun 1995 yang diubah dengan UU No. 38 tahun
2007, mengapa ?
2) Laga Citra P : Ketentuan pengenaan pajak barang mewah
3) Fijriati Nur F : Perbedaan advalorem dan spesifik
4) Niken Nurul A : Impor daging yang dilakukan oleh pemerintah dikenakan bea masuk
atau tidak ?
5) Reggi Rezza M : Mengapa pengenaan bea masuk antara ethyl alcohol dengan
minuman yang mengandung ethyl alcohol dibedakan ?
6) Clara A B : Zat seperti kokain yang digunakan sebagai keperluan medis atau
kesehatan apakah dikenakan tarif bea masuk ?
7) Firda R J : Peraturan mana yang menunjukkan barang yang boleh masuk atau tidak
8) Aisyah Aminah : Berlian termasuk barang mewah atau ada ketentuan sendiri ? Dan
bagaimana ketentuan penghitungannya ?
9) Earlycia N H : Cukai itu dikenakan atas barang tertentu, seperti barang yang
menyebakan distorsi perekonomian. Distorsi perekonomian itu yang seperti apa ?
10) Dewi Andriani : “Untuk hasil pengolahan tembakau lainnya tidak mengindahkan
digunakan atau tidak bahan pengganti atau pembantu dalam pembuatannya.” Tertera
dalam makalah halaman 5, maksudnya bagaimana ?
Jawaban :

1) Adis Firman A (Pemateri) : 5 objek yang diubah menjadi 3 tersebut yang 2 objek
adalah gula dan minyak. Mengapa dihapus karena 2 hal tersebut merupakan barang
kebutuhan pokok, jadi jika dikenakan bea masuk maka akan menghambat pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
2) Baiq Arizkayana k (Pemateri) : Ketentuan pengenaan pajak barang mewah sebagai
berikut :
- 20% untuk hunian mewah ( seperti apartemen, town house)
- 40% untuk balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan
- 50% untuk helicopter, pesawat udara, senjata arteri
- 70% untuk kapal pesiar
3) Annisa Dyah L (Pemateri) :
- Advolorem : pemungutan cukai didasarkan dengan nilai atau harga barang
tersebut
- Spesifik : pemungutan cukai didasarkan dengan jenis barang
4) Annisa Dyah L (Pemateri) : impor daging yang dilakukan oleh pemerintah tidak
dikenakan bea masuk karena diperuntukkan bagi masyarakat
5) Adis Firman A (Pemateri) : pengenaan cukai dibedakan karena kandungannya
berbeda. Ethyl alcohol itu alcohol murni, jika minuman itu campuran serta kandungan
alcohol nya lebih sedikit
6) Baiq Arizkayana K (Pemateri) : Kokain tidak dikenakan bea masuk jika digunakan
untk keperluan medis atau kesehatan. Dan jika digunakan untuk medis penggunaan
kokain tersebut tidak terlalu banyak (sesuai takaran medis).
7) Baiq Arizkayana & Annisa Dyah (Pemateri) : UU No. 35 tahun 2009 Pasal 1 No.
16 berisi tentang peredaran narkotika yang diperbolehkan hanya diperuntukkan bagi
kepentingan medis, jenis narkotika yang diizinkan adalah seperti kokain
8) Annisa Dyah L (Pemateri) : berlian tidak termasuk PPnBM, dibebaskan pajak
karena berlian dapat meningkatkan impor
9) Baiq Arizkayana K (Pemateri) : distorsi perekonomian adalah kondisi ekonomi
sedang dalam kondisi tidak efisien seperti perusahaan mensejahterakan diri sendiri
tidak ikut mensejahterakan rakyat
10) Adis Firman A (Pemateri) : dalam proses pengolahan tembakau lainnya tidak peduli
ditambahkan barang lainnya akan tetap dikenakan pajak, yang penting tetap
mengandung tembakau
 SIMPULAN

Cukai adalah pungutan negara yang dibebankan terhadap pengguna barang kena
cukai, bersifat selektif serta perluasan pengenaan atas barang kena cukai didasarkan sifat dan
karakteristik objek cukai. Sedangkan impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam
daerah pabean baik dilakukan oleh pemerintah ataupun swasta.

Objek yang dikenakan cukai dahulu tercantum dalam UU No. 11 tahun 1995 adalah 5
objek, kemudian diganti dengan UU No. 38 tahun 2007 menjadi 3 objek. Cukai memiliki
ketentuan sendiri untuk barang mewah yaitu 20% hingga 70% dengan masing-masing
ketentuan.

Pengenaan cukai dibebaskan jika barang tersebut di impor oleh pemerintah dalam
rangak pemenuhan kebutuhan masyarakat, serta jenis-jenis narkotika tertentu diperbolehkan
untuk di impor dengan keperluan medis dan ada takaran tersendiri.