P r o f . D r . H j . R a b i a t u l A d a w i y a h , M . S i
D e d y A r i N u g r o h o , M . P d
Sholeh(2210112310011) M.Ridhai Nor Aini Intan Nur W
(2210112210051) (2210112220001) (2210112120019)
Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH, guru besar dalam Hukum Pajak pada
Universitas Pajajaran, Bandung, merumuskan:Pajak adalah iuran
rakyat kepada Kas Negara
(peralihan kekayaan dari sektor partikular ke sektor pemerintah)
berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
Sejarah Pemungutan Pajak Di Indonesia
Pajak telah dikenal sejak wilayah Nusantara masih dikuasai oleh berbagai kerajaan dan kesultanan yang timbul dan tenggelam dalam rentang sejarah yang panjang. Raja-raja Nusantara
telah memungut pajak atau upeti dari masyarakat untuk menghidupi kerajaannya, antara lain untuk kegiatan operasional kerajaan, membangun dan merawat infrastruktur, dan
menyelenggarakan acara-acara keagamaan.
Rupa-rupa pajak yang diwajibkan mulai dari pajak tanah, hasil hutan sampai pelacuran, dan pertunjukan seni. Ada yang melaksanakannya dengan cara yang sederhana, ada pula yang
telah menggunakan sistem pemungutan pajak secara sistematis dan terstruktur. Kerajaan Sriwijaya (abad ke-3-12 Masehi), Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Majapahit (abad ke-13-15
Masehi), Kerajaan Aceh, Banten dan kerajaan pesisir lainnya, seperti Jepara, Gresik, Timor, Maluku, Ternate-Tidore, semuanya telah menggunakan sistem perpajakan untuk
melangsungkan kehidupan mereka.
Sejarah Pemungutan Pajak Di Indonesia
kesimpulan
dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan. Yang harus diperhatikan negara dalam memungut pajak
adalah sesuai dengan tujuan pemungutan pajak secara umum yaitu melayani keadilan. Asas keadilan ini harus dipegang teguh, baik
dalam asas peraturan perundang-undangan maupun dalam praktik sehari-hari.
Keadilan merupakan sesuatu yang sangat relatif, yang tadinya dianggap adil kini menjadi tidak adil, begitu pula sebaliknya. Mencari
keadilan dalam hal pemungutan pajak, maka muncullah berbagai pendapat dan teori, sebagai hasil pemikiran para sarjana barat,
untuk membenarkan dan memberikan landasan hukum dalam pemungutan pajak serta menjamin bahwa pajak itu “halal”, bukan
dipandang sebagai penjarahan yang sewenang-wenang. Namun permasalahan di kalangan ulama adalah bertanya, atas dasar apa
dibenarkan negara memungut pajak dari rakyat? Maka dalam hal ini kami akan sedikit menjelaskan tentang teori-teori yang diberikan
atas dasar justifikasinya yaitu hak negara untuk memungut pajak dari rakyatnya.